My Ketos My Lady

Galang dan Rangga saling pandang dan akhirnya...

"Ha ha ha ha."tawa paksa Galang dan Rangga.

"Gak lucu."tambah keduanya dengan nada membentak.

"Lo berdua berani bentak gw hah."ucap Vano yang berhasil membuat kedua temannya ketakutan. Bagaimana tidak Vano bila marah maka apa pun akan jadi bahan pelampiasannya.

"Ya-ya bukan gitu Van. Lagian lo aneh banget masak tiba tiba habis marah langsung tertawa gak jelas."Ucap Rangga yang mendapat singkutan dari Galang yang menyuruhnya diam karena bisa berabe kalo Vano beneran marah.

"Lo berani ngatain gw aneh hah."ucap Vano marah.

"Ga-gak gitu Van itu- itu."jawab gagap Rangga sedangkan Galang hanya menundukkan kepalanya.

"Gak gitu apa hah."

"Jangan marah marah dong Van nanti cepat tua loh." ucap Rangga yang malah membuat Vano marah.

"Apa lo bilang gw tua "

"Bu-bukan begitu maksudnya Van..."

"Halah udah deh, gw marah sama kalian.''

"Yah kok marah sih Van. Jangan marah dong gw bakal lakuin apa aja deh agar lo gak marah lagi."ucap Rangga sambil mengantupkan kedua tangannya di depan dada.

Tiba tiba Vano bilang...

"Selamat anda kena prank, kameranya saya taro di situ "ucap tiba-tiba Vano sambil menunjuk sebuah meja yang katanya ada kamera tetapi nyatanya gak ada. Kedua temen Vano pun di buat melongo akan tingkah Vano yang aneh menurut keduanya.

"Van Lo sehat kan?"tanya Galang sambil menyentuh dahi Vano untuk mengecek suhu tubuhnya.

"Lo gak salah minum obat kan Van."tambah Rangga sama dengan menyentuh dahi Vano.

Vano yang di perlukan seperti itu pun merasa jengah.

"Apa an sih lo berdua. Gw itu sehat dan gak salah minum obat. Ini lagi apa an pakek nyentuh dahi gw segala jadi rusak kan tatanan rambut gw." ucap Vano sambil merapikan rambutnya.

"Lagian sikap lo tuh aneh banget deh hari ini."ucap Galang.

"Hooh bener apa kata Galang lo itu kenapa sih. Gw malah ngeri liat sikap lo yang ke gini, tiba-tiba ketawa,tiba tiba bilang prank. Aneh tau gak."tambah Rangga yang setuju dengan ucapan Galang.

"Gw gak papa kok tapi entah mengapa hari ini hati gw tuh kayak berbunga bunga gitu "jawab Vano sambil tersenyum manis yang membuat teman Vano bergidik ngeri.

"Sumpah deh Van gw mending liat muka marah lo yang tadi, dari pada liat lo tersenyum kek gini. Lo gak gila kan Van karena kemaren habis di hajar anak Tiger."ucap Galang.

"Bener Van mending lo tonjokin muka gw aja deh Van dari pada lo senyum senyum gak jelas kek gitu ngeri gw suer dah. Atau jangan-jangan otak lo bermasalah kali karena kena tonjokan anak Tiger, atau lo kerasukan jin yang ada di tempat lo berantem kemarin."ucap ngawur Rangga.

"Heh peak jangan ngawur lo kalo ngomong."jawab Vano.

"Ya mungkin aja kan kayak yang di cerita in orang orang kalo kita nganggu tempat jin maka jin itu akan marah dan merasuki tubuh kita."

"Jaman gini lo masih percaya yang begituan."Vano menjawab omongan ngawur Rangga.

"Eh eh tadi lo ngomongin jin kan."tanya Galang tiba tiba.

"iya emang kenapa?"jawab Rangga.

"Mantan gw tuh pernah bilang katanya dia itu ngefans banget sama jin."cerita Galang.

"Wah serius lo."tanya Rangga yang di jawab anggukan Galang.

Sedangkan si serigala kutub dia seperti biasa selalu menjadi pendengar yang baik.

"Lo kenapa bisa dulu pacaran sama mantan Lo."tanya Rangga lagi.

"Ya gak tau, waktu dia nembak gw tuh gw mau mau aja."Jawab Galang.

"Jangan jangan lo dulu di pelet deh sama mantan lo. Secara kan mantan lo bilang tadi kalo dia itu ngefans banget sama jin."curiga Rangga dengan muka serius nya.

"Wah jangan ngaco lo kalo ngomong. Tapi ada benarnya juga sih soalnya dulu waktu gw pacaran tuh gw selalu nurutin kemauan dia."setuju Galang dengan ucapan Rangga.

"Tuh kan apa gw bilang, pasti lo di pelet sama mantan lo yang katanya ngefans banget sama jin dan minta bantuan sama jin. Eh tapi gw kepo jin nya yang mana ya kok manjur banget sampai mempan pelet nya ke lo."Penasaran Rangga.

"Katanya sih waktu dia bilang ngefans sama jin itu namanya Jin BTS."jawab Galang.

"Keren juga ya namanya."Jawab tolol Rangga.

"Coba lo share di google jin BTS gimana rupanya seserem apa kok peletnya manjur."tambah Rangga menyuruh Galang.

"Oke bentar gw liat dulu."jawab Galang sambil mengetik sesuatu di handphonenya.

Setelah beberapa saat...

"Wih gilak sih lo Nga."ucap Galang setelah melihat artikel di google.

"Apa an?"tanya Rangga.

"Sini deh lo liat. Pantesan aja mantan gw ngefans sama Jin, orang Jinnya ganteng."ucap Galang yang membuat Rangga langsung menghampirinya.

"Masak sih Jin ganteng. Mana gw liat."sambil mengambil handphone Galang.

"Gilak kalo ini mah emang ganteng. Gw aja kalah."ucap Rangga.

Jadi dari tadi yang kita kira Jin itu setan ternyata manusia."tambah Rangga.

"Apaan sih lo pada. Mana coba gw liat."ucap Vano tiba-tiba sambil merebut handphone Galang.

"Oh ini. Masih ganteng gw sih."ucap Vano sambil mengembalikan handphone Galang.

"Udah ah gw laper mau ke kantin."ucap Vano sambil berlalu pergi menuju kantin.

"Eh Van tungguin kita "teriak Rangga menyusul Vano dan di ikuti Galang.

-

Sementara di posisi Cindy dkk yang mendengar kabar bahwa akan di adakan kemping pun tak kalah senang dari yang lainnya. Tapi di balik kesenangan Cindy ada senyum yang mencurigakan, seperti sedang merencanakan sesuatu.

"Lo liat aja Vanya apa yang bakal gw lakuin sama lo di acara nanti."ucap Cindy sambil senyum yang tidak bisa di artikan.

"Emang lo bakal lakuin apa Cin."tanya Kia.

"Kita liat aja nanti gw gak bakal biarin Vanya menang lagi."

"Gw setuju sama lo mereka harus di kasih pelajaran. Tangan gw sampai biru ini gara gara Sisil kemaren."timpal Tasya.

"Hooh gw juga sebel banget sama Sonya dia udah berani beraninya godain Galang."ucap Kia.

"Oke kita harus bikin rencana buat mereka celaka di tempat kemping nanti."usul Cindy.

"Iya kita harus pikirkan ini matang matang biar berjalan mulus."setuju Kia.

"Setuju."timpal Tasya.

"Ya udah ayo kita ke kantin dan kita jangan cari masalah dulu sama mereka biar berjalan lancar rencananya."ucap Cindy.

Mereka pun pergi menuju kantin.

-

Setelah jam pulang sekolah Vano dkk langsung pergi menuju basecamp black Crow. Sedangkan Vanya pulang nebeng sama Sonya.

-

Di tempat lain tepatnya di perusahaan papa William sedang kedatangan seorang tamu.

"Assalamualaikum."ucap tamu.

"Waalaikum salam." Jawab papa William.

"Apa kabar Wil."tanya tamu.

"Alhamdulillah baik. mari silahkan duduk dulu."

Ucap papa William sambil mempersilahkan tamunya duduk di sofa yang ada di dalam ruangannya.

"Kalo kamu gimana kabarnya Wijaya."Ya tamu itu adalah papanya Vanya.

"Alhamdulillah aku juga baik. Perusahaan kamu makin sukses ya Wil."ucap papa Wijaya.

"Alhamdulillah ini juga berkat bantuan kamu dulu. Kalau kamu dulu gak bantu in aku supaya bisa bangkit mana mungkin aku bisa jadi seperti ini."

"Ini memang sudah takdir kamu. Aku hanya sebagai perantara Allah untuk bantu kamu."Jawab papa Wijaya.

Dulu perusahaan papa William sempat bangkrut karena meninggalnya kakek Vano dan tidak ada yang bisa menjalankan perusahaan ini dengan baik. Karena waktu itu papa William yang usianya masih muda dan belum bisa mengendalikan perusahaan sendiri tanpa bantuan orang lain.

Dulu papa William sempat putus asa karena mencari bantuan kesana kemari tapi tidak ada yang mau membantunya. Di saat papa William sedang terpuruk dia bertemu dengan papa Wijaya yang waktu itu menjadi penguasa muda yang bisa di bilang sukses.

Papa Wijaya memberikan bantuan tanpa mengambil keuntungan dari papa William karena dia juga pernah merasakan itu jadi dia ikhlas membantu papa William. Setelah kejadian itu akhirnya mereka menjadi sahabat sampai sekarang mereka sudah punya anak.

"Gimana keadaan Dia sekarang."tanya papa William.

(kalian masih ingat Dia kan. Kalau aku menulis Dia nya D pakek huruf kapital itu berarti Dia yang ada hubungannya dengan Vanya ya reader)

"Ya masih begitu belum ada kemajuan."jawab sedu papa Wijaya.

"Kenapa kamu gak berusaha membawa Dia berobat keluar negeri aja."usul papa William.

"Aku takut."

"Takut apa?"

"Aku takut seseorang bakal menemukannya."

"Seseorang maksud kamu?"

"Sebenarnya...."papa Wijaya menceritakan kepada papa William masalah yang selama ini papa Wijaya pendam.

(Masalah nya masih rahasia ya 😁 nanti bakal ada waktunya sendiri kok terungkapnya.)

"Kenapa kamu memendam masalah ini sendiri. Kamu anggap aku ini apa."ucap papa William.

"Maaf bukannya begitu tapi aku gak mau melibatkan orang lain dalam masalah ini."jawab papa Wijaya sambil menunduk.

"Seharusnya kamu itu cerita dari dulu ke aku. Agar aku bisa bantu untuk selesaikan masalah kamu."ucap papa William sambil merangkul bahu papa Wijaya.

"Makasih ya kamu sudah mau bantu aku. Jangan ceritakan masalah ini sama orang lain, yang tau masalah ini hanya aku,kamu dan Dia."

"Iya kamu tenang aja. Oh iya ada apa kedatanganmu ke kantor ku, biasanya kalau mau ketemu janjian dulu di cafe. Apa ada masalah."tanya papa William.

"Sebenarnya aku kesini mau menceritakan tentang anakku. Aku khawatir seseorang akan mencelakai Vanya. Jadi aku mau menyetujui apa yang kamu usulkan waktu itu tentang anak anak kita nanti."ucap papa Wijaya.

"Jadi kamu menyetujuinya. Pasti istriku bakal seneng banget kalau....

trio bujangnya black Crow nih

...(Ini Vano nyata gk sih)...

...(Si play boy cap buaya)...

...(si tolol tapi humornya receh)...

.....

Kalau apa hayooooo?

Apa ya yang bakal di lakuin sama Cindy dkk?

...*Maafkan author yang baru up ya 😂🙏 Tadi pagi ada acara jadi belum bisa nulis....

...Jangan pernah bosan ya dengan cerita aku. Komen kalau ada yang kalian gak suka biar bisa aku betulkah.😁*...

...Seperti biasa jangan lupa like komen vote dan favoritnya ya biar gak ketinggalan kalo author update 😁🙏...

Follow Ig author:@adhilla_021