NovelToon NovelToon
ALVANA

ALVANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: aufalifa

"Aku insecure sama kamu. kamu itu sempurna banget sampai-sampai aku bingung gimana caranya supaya bisa jadi imam yang baik buat kamu."
~Alvanza Utama Raja

🍃🍃🍃

Ketika air dan minyak dipersatukan, hasilnya pasti menolak keduanya bersatu. Seperti Alvan dan Ana, jika keduanya dipersatukan, hasilnya pasti berbeda dan tidak sesuai harapan. Karena yang satu awam dan yang satu tengah mendalami agamanya.

Namun, masih ada air sabun yang menyatukan air dan minyak untuk bisa disatukan. Begitu juga dengan Alvan dan Ana, jika Allah menghendaki keduanya bersatu, orang lain bisa apa?

🍃🍃🍃

"Jika kamu bersyukur mendapatkan Ana, berarti Ana yang harus sabar menghadapi kamu. Sebab, Allah menyatukan dua insan yang berbeda dan saling melengkapi."
~Aranaima Salsabilla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aufalifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

berakhir dan selesai

Berada di rumah sakit, Ana langsung dikabari dokter kalau Herlin terkena HIV. Entah kenapa Ana juga ikut merasa sakit mendengar hasil pemeriksaannya.

"Bunda Herlin mau apa? Maaf sebelumnya, karena Ana lancang memanggil bunda bukan tante." Ujar Ana dengan melepas sorban yang menutupi sebagian wajahnya

"Bunda seneng karena udah bebas dari Yono." Balas Herlin kala keadaannya cukup mendingan.

Herlin meraih lengan Ana. Mengelus punggung tangan Ana lembut. "Terima kasih sudah menerima lamaran putra benda, meskipun orang tua Alvan tak  sesempurna keluarga kamu. Apalagi bunda yang sangat kotor dan hina ini. Pasti kamu malu punya mertua seperti bunda kan?"

Ana menggeleng, ia berkaca-kaca saat mendengar penuturan Herlin yang sudah tak mempunyai harapan untuk merubah kembali seperti awal.

"Ana pastinya bangga mempunyai mertua seperti bunda. Bunda adalah Ibunda yang hebat dan kuat, yang mampu bertahan dan mau merubah kembali seperti awal. Semoga di kehidupan selanjutnya, bunda bisa mewujudkan keinginan bunda yang sempat tertunda." Balas Ana seraya memeluk Herlin, tidak tega ketika melihat perempuan paruh baya di depannya terus menangis, jadinya Ana memilih untuk memeluknya saja.

"Bunda hanya ingin mati dalam keadaan sudah bertobat dan menjadi perempuan yang taat akan agama dan syariatnya. Sebelumnya bunda belum pernah tahu apa itu salat lima waktu, bunda hanya pernah melakukan salat subuh bersama Alan sekali. Itupun bunda lakuin nya setelah Yono berangkat kerja jam enam pagi." Tutur Herlin kembali menangis setelah mengingat bagaimana kotor dan hinanya yang dari dulu tak mau mengenal Tuhannya.

"Ana tidak bisa berbuat apa-apa selain mendoakan yang terbaik untuk bunda."

"Bantu bunda mengenal Tuhan lebih dekat ya, nak."

"Insyaallah,bunda."

🍃🍃🍃

Setelah mengobati berbagai macam di tubuh Alvan, Alvan diminta pihak polisi untuk menjelaskan secara detail mengenai kejadian tadi siang.

Dengan keadaan penuh lebam dan perban, Alvan datang ke kantor polisi bersama Noval. Karena hanya Noval yang lukanya tak terlalu parah.

"Lo yakin bisa, Al? Keadaan lo sangat parah, bro."

"Gue bisa."

Duduk berhadapan dengan polisi, Alvan mulai menjelaskan kronologi kejadian di mana saat ayah kandungnya menjual ibundanya dan menelantarkan dirinya tanpa belas kasih.

"Mengapa waktu itu tidak langsung lapor pada pihak polisi saja biar langsung kami proses?" Tanya proses itu

"Kalau saya lapor, bunda saya makin disiksa!" Sahut Alvan merasa sangat kesal

"Setidaknya, kami bisa membantu."

"Yang ada bunda gue mati! dasar polisi goblok!" Sahutnya yang setelah itu berdiri dan hendak meninggalkan meja namun, Noval langsung menahannya.

"Jaga omongan Lo, Al! Lebih baik lo duduk dan dengerin arahan polisi."

"Polisi itu memang goblok, pal. Dia cuma penjarain Yono tanpa siksa Yono seperti Yono siksa bunda gue!" Amarah Alvan kembali memuncak, ia tidak terima kalau Yoni hanya dipenjara saja tanpa disiksa.

"Polisi udah pasti kasih hukuman yang setimpal buat Yono, Al. Lo harus tenang dan sabar." Ujar Noval berusaha meredam amarah Alvan

"Makan tidur gratis lo bilang hukuman yang setimpal?! buta lo!"

"Bukan gitu kons-"

"BUKAN APA?! LO SAM- AKH!!" Karena teriak campur amarah sambil menggebrak meja, luka yang belum kering di leher Alvan kembali terlupas, jahitan bekas tusukan pisau di lengan Alvan putus karena otot-otot besarnya meregang.

"Tuh kan, gue bilang apa. Ngeyel sih lo, dibilang jang-"

"Bacot lo!" Alvan kembali menoleh ke arah dua polisi di depannya. "Gue nggak mau tahu Yono harus dihukum mati! Kalau kalian nggak bisa, biar gue yang hukum Yono sampai mati!" Lanjutnya setelah itu berjalan meninggalkan Noval dan dua polisi.

"Dan kamu yang akan kami penjara." sahut salah satu polisi itu mengancam Alvan yang terlalu main hakim sendiri

Alvan berhenti, ia menoleh ke arah samping dengan menunjukkan senyum kecutnya. "Fine, yang penting gue puas." Lanjutnya yang setelah itu benar-benar meninggalkan ruangan.

Disusul Noval yang berjalan di belakang Alvan dan meminta Alvan untuk tenang. Meski kenyataannya usaha Noval berakhir sia-sia. Noval sangat tahu kalau ketuanya itu sangat marah, semua pasti kena mukanya terkecuali Ana....

Yaps, sepertinya hanya Ana yang dapat mencairkan amarah Alvan hanya dengan satu kata sekalipun. Akhirnya Noval memilih untuk mencari kontak Ana di ponsel Alvan.

"Ana?"

"Iya?"

Noval langsung berlari menghampiri Alvan dan membuat alasan kalau Ana tengah meneleponnya, padahal kenyataannya Noval duluan yang menghubungi Ana.

"Ada telpon, bossku."

"Gue sibuk." Sahut Alvan cepat

"Yakin? Ini dari nona Ana lho..."

Mendengar kata Ana, Alvan langsung merebut ponselnya dari tangan Noval. Berjalan menjauh agar pembicaraannya nanti tidak di kuping Noval.

"Iya, ada apa, Na?"

"Apa?"

"Kok malah tanya balik? Hm, keadaan bunda gimana sekarang?"

"Udah mendingan. Hm, kamu bisa datang kesini? Soalnya aku mau pulang."

"Lima menit lagi gue sampai."

Panggilan terputus secara sepihak, Alvan segera berlari mencari kendaraan yang bisa mengantarkannya ke rumah sakit untuk menemui ibundanya.

🍃🍃🍃

"Makasih udah mau bantu gue, tapi lo beneran nggak papa kan?  Mereka nggak sentuh lo sama sekali kan?" Tanya Alvan membuat Herlin tersenyum melihatnya.

"Takut sekali kalau sampai disentuh lelaki sembarangan." Ujar Herlin mengomentari sikap putranya

"Iyalah, Bun. Ana itu kan limited edition, bagaikan emas berlian. Kalau jatuhnya ke orang yang salah, tidak akan menjadi emas berlian lagi." Balas Alvan

Dari tadi Ana hanya diam menyimak. Jujur keadaan jantungnya seketika berdetak tak senormal biasanya, apalagi mendengar dirinya yang disamakan dengan emas berlian,  Ana  berusaha mati-matian untuk tidak tersenyum, ia tak mau ke bawa perasaan.

Ana mendekat ke arah Herlin hendak berpamit pulang. Tetapi sepertinya Herlin menahannya untuk tetap di sini dan kembali menjaganya.

"Maaf, tapi Ana harus segera pulang. Ana tidak boleh pulang di bawah jam empat sore." Ujar Ana memberitahu

Alvan menoleh kearah jam yang menempel di dinding. Sepuluh menit lagi jam empat sore, Alvan tidak boleh berperilaku seenaknya terhadap Ana. Bagaimanapun itu Alvan dan Ana belum ada ikatan resmi. Ana masih menerima niat Alvan dan Ana berhak untuk menolak.

"Biar Alvan yang jaga bunda. Ana biar istirahat, ana pasti kecapean." Ujar Alvan

"Insyaallah besok pagi kalau ada waktu, Ana kesini." Ujar Ana dengan menunjukkan senyum manisnya

"Nak, cepat atur waktu nikahannya ya. Bunda takut kalau bunda nggak bisa lihat pernikahan kalian."

"Bentar bunda, mahar yang akan Alvan berikan belum sepenuhnya pantas untuk Ana yang akan Alvan jadikan istri. Alvan belum ada pekerjaan tetap, gimana mau menafkahi Ana kalau Alvan masih pengangguran?"

Ana meraih tangan kanan Herlin untuk ia salimi. Setelahnya Ana segera pamit pulang.

"Bentar ya, Bun. Alvan antar Ana pulang."

"Maaf, aku bisa sendiri. Lebih baik kamu jaga bunda. Permisi, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

1
Bukhori
lanjut👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!