NovelToon NovelToon
Dari Babu Jadi Mantu

Dari Babu Jadi Mantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:15.9k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bagaimana caranya Hanum si preman pasar yang bar- bar seketika menjadi anggun saat dia harus menikah dengan anak majikannya.

"Ada uang Abang kucinta. Gak ada uang Abang kusita."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Paham Posisi

Suasana cukup hening setelah keributan yang di ciptakan si tuan muda. Para pelayan mulai bekerja seperti biasa. Namun Hanum masih harus berada di kamar Arya dan merapikan kamar pria itu sementara Arya sendiri tertidur setelah dia benar-benar tenang. Siapa sangka pria itu hanya membutuhkan pelukan. Apa selama ini dia tak pernah mendapatkan pelukan? Hanum ingat bagaimana tatapan Arya, seperti ada rasa sakit, kekecewaan, bahkan ketakutan.

Andai Hanum tak melihat wajah Arya dari sinar di celah jendela itu, mungkin dia hanya akan mengira itu benar-benar bentuk keangkuhan Arya.

Hanum mengeleng, lalu kembali pada pekerjaannya merapikan kamar Arya.

Setelah selesai dengan pekerjaannya Hanum keluar dari kamar Arya. Baru saja membuka pintu dia melihat Ratna yang berdiri di depan pintu seolah tengah menunggunya.

"Bu Ratna," sapa Hanum.

"Hanum bisa ikut saya, Nyonya ingin bicara sama kamu." Hanum mengangguk lalu mengikuti Ratna.

"Ngomong- ngomong Bu Ratna gak papa?" tanya Hanum dengan melihat ke arah dahi Ratna.

Ratna menggeleng. "Gak, cuma luka kecil."

"Benar- benar perjuangan ya, demi uang?"

Ratna menghentikan langkahnya lalu menatap Hanum. "Saya kerja disini sudah lebih dari 20 tahun, jadi bagi saya ini bukan cuma soal uang. Saya mengabdi pada Nyonya karena saya juga merasa Nyonya dan Tuan muda itu keluarga saya."

Hanum mengangguk. Meski dalam hati mencibir, namun dia juga tak mungkin mengatakannya. "Maaf, Bu Ratna."

Ratna kembali melanjutkan langkahnya dan kembali diikuti Hanum.

Ratna membuka pintu lalu menunduk hormat. "Hanum sudah datang, Nyonya."

Ningsih mendongak, lalu mengangguk. "Tolong kamu buatkan dua cangkir teh, Bu Ratna." Ningsih beranjak dari duduknya di kursi kerjanya dan melangkah ke arah sofa.

"Baik, Nyonya."

"Duduk, Hanum," ucap Ningsih saat Ratna sudah keluar dari kamarnya.

"Kamu tahu kenapa saya panggil kamu, Hanum?"

Hanum menggeleng. "Saya gak tahu, Nyonya." Mana dia tahu. Tapi ini mungkin ada hubungannya dengan Nyonya- nya yang memergokinya memeluk Tuan muda.

Memergoki?

Sepertinya itu terlalu berlebihan seolah dia sedang berbuat tak baik, memeluk Arya dengan menggoda pria itu. Tapi jelas Hanum melakukannya hanya untuk menenangkan amarah pria itu.

Dan siapa sangka itu akan berhasil.

"Kamu ingat apa yang saya katakan. Jangan pernah jatuh cinta sama Arya. Saya harap kamu bisa menempatkan diri kamu."

Hanum tertegun sesaat seolah peringatan itu benar-benar karena dia yang menggoda Arya.

"Sepertinya Nyonya salah paham. kalau ini soal pelukan saya sana Tuan muda Arya, saya melakukan itu hanya untuk menenangkan Tuan Arya."

"Kenapa memeluk? Kenapa tidak dengan cara lain?" Hanum merasa nada bicara Ningsih naik satu oktaf meski terlihat raut wajahnya masih tenang.

Hanum menunduk. "Saya hanya seperti sedang melihat adik saya yang sedang sedih, Nyonya. Dan saya biasa melakukan itu. Apa Nyonya sudah mencoba cara saya?"

Ningsih terdiam dengan mengerutkan keningnya. Tidak terlalu dalam, namun Hanum bisa melihat Ningsih terusik.

"Apa maksud kamu?"

"Apa Nyonya pernah memeluk Tuan muda saat dia lagi ngamuk?"

Ningsih kembali terdiam. "Kenapa Nyonya gak coba. Datangi Tuan muda lalu memeluknya, menepuk punggungnya sambil berkata semuanya akan baik-baik saja."

Melihat Ningsih masih dia Hanum kembali berucap. "Beneran gak pernah, Nyonya?" tanya Hanum dengan tak percaya.

"Kapan terakhir kali Nyonya peluk Tuan muda?"

Ningsih mencleos hatinya terasa sakit dengan kenyataan yang baru dia ingat.

16 tahun lalu.

Terakhir kali Ningsih memeluk Arya saat putranya berhasil di selamatkan dari penculikan. Setelah itu dia kira Arya baik- baik saja. Arya kembali sekolah seperti biasa, bahkan mendapat nilai bagus seperti sebelumnya. Hingga kepribadian meledak- ledak itu muncul membuat semua orang menjauhi Arya, terlebih Arya yang juga membatasi dirinya untuk tidak berinteraksi dengan orang lain termasuk dirinya.

"Nyonya takut terluka? Makanya milih nyuruh pembantu yang bahkan gak mengerti Tuan muda."

Tangan Ningsing sedikit bergetar. Bukan, bukan itu alasannya. "Enggak, saya cuma gak sanggup melihat dia melukai dirinya sendiri." Ningsih menyentuh dadanya yang terasa sesak.

Hening menyelimuti, hingga pintu terbuka menampakkan Ratna yang membawa dua cangkir teh di nampan.

Ningsih masih diam hingga Ratna keluar dan menutup pintu kembali.

Ningsih menatap cangkir yang masih mengepul di depannya, aroma jasmine menguar membuat perasaanya lebih tenang.

"Terimakasih, Hanum. Saya mengerti." Setelah itu Ningsih kembali mendongak menatap Hanum.

"Nyonya gak usah khawatir. Kalau pun saya emang jatuh cinta saya tetap gak berkuasa."

Perkataan Hanum cukup menyentilnya membuat Ningsih kembali terdiam.

"Kalau gitu saya permisi." Hanum berdiri dari duduknya lalu keluar setelah menunduk hormat.

Ningsih menatap punggung Hanum dengan menghela nafasnya, lalu kembali menatap cangkir teh di depannya. Tangannya terulur untuk mengangkat cangkir tersebut dan mendekatkannya untuk dia sesap ujungnya. Namun saat ini Ningsih menyadari jika tangannya bergetar hingga menimbulkan gesekan antara cangkir dan piring kecil di bawahnya.

....

Hanum menghela nafasnya saat dia tiba di dapur.

"Jatuh Cinta?" gumamnya dengan mendengus. Kalau bukan karena uang memang dia mau dekat dengan Tuan muda gila itu.

Tak dapat di pungkiri hati Hanum juga terluka, dia jelas tahu posisinya, dia miskin, hanya pembantu, bahkan dari segi pendidikan pun Hanum tidak akan pantas di sandingkan dengan Arya. Tapi entah kenapa mendengar langsung dari mulut Ningsih rasanya cukup menyinggungnya. Bahkan meski nyatanya sejak awal Hanum sama sekali tidak berniat melakukan itu.

Hanum hanya ada di sana demi uang, demi kehidupan lebih baik keluarganya, juga demi kesembuhan bapaknya.

....

"Hanum tangkap!" Hanum yang baru saja selesai menggantung pakaian si tuan muda yang baru saja dia cuci refleks menangkap sebuah bungkusan yang dilempar ke arahnya.

"Apaan nih?"

"Cemilan."

Hanum membuka bungkusan tersebut. "Serius lo, gorengan?"

Sari menunjuk mulut Hanum agar tetap diam.

Hanum menurut dan segera menutup kembali bungkusan tersebut, dan keluar dari ruang laundry. Tugas Hanum hanya mencuci pakaian Arya, sementara Ningsih pun memiliki pelayan khusus yang melayaninya termasuk mencuci pakaiannya.

Ada mesin cuci berjejer di ruang laundry, namun mereka hanya menggunakan tangan sebab pakaian tuan dan nyonya sangat mahal hingga takut rusak jika menggunakan mesin.

Hanum mengikuti Sari ke belakang rumah dimana para pelayan sedang beristirahat setelah seharian bekerja, ada yang berselonjor kaki atau bahkan saling pijat.

Hanum sendiri duduk di sebuah kursi bersama Sari. Dan ada beberapa pelayan lain.

Hanum membuka bungkusan yang di berikan Sari lalu membukanya di atas meja.

"Serius lo, dapat dari mana gorengan abang- abang malem begini?" Hanum mengambil satu gorengan di depannya. Ini sudah pukul 11 malam, dan mereka dilarang keluar malam tentu saja.

"Kamu gak tahu, pacar Sari penjaga gerbang," ucap salah satu di antara mereka.

"Yang mana?" Hanum memiringkan wajahnya pada Sari yang langsung tersipu.

"Ada deh."

"Bukan gitu, nanti kalau sewaktu- waktu dia goda gue, gue bisa nolak," ucap Hanum dengan tertawa.

Sari berdecak. "Enak saja, dia setia." Hanum mengangguk dan dengan acuh memakan gorengannya. "Lagian siapa yang berani deketin kamu. Kamu kan udah di tandai Tuan Muda." Kunyahan Hanum terhenti.

Ya, dia kan sudah mulai harus berperan sebagai wanita Arya.

"Kita penasaran gimana bisa kamu naklukin Tuan Muda, Num?"

"Ya, dia jahat banget gila." salah satu pelayan menunjuk dahinya sendiri yang tadi siang terkena lemparan Arya.

"Iya, bahkan waktu Hanum masuk kamar Tuan muda, dia langsung jinak."

"Itu rahasia. Ntar kalian ikut- ikutan lagi cara gue."

"Sialan kamu, Num. Mana berani kita."

Hanum tertawa, lalu mengambil satu gorengan lagi. "Gue mau tidur ngantuk."

Hanum berdiri dari duduknya dan berjalan kembali ke dalam rumah. Hanum berjalan sambil menikmati gorengannya dan sesekali bergumam, tanpa menyadari dari atas balkon Arya melihatnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

1
Patrish
melihat karakter Hanum... sepertinya akan mudah dia melalui drama drama lanjutan....
Nana Colen
iya Hanum pasti akan banyak drama karena orang kaya itu rumit 🤣🤣🤣🤣
Patrish
susah banget ya mau dapat 20M...
Patrish
Arya... ingat.. jangan mengingkari suara hati..... pamali boz
Patrish
apakah dulu setelah diculik sudah ditangani psikiater? sampai se dewasa ini Arya tidak bisa mengendalikan diri...
Patrish
gubraaakkk.... bagaimana cara ngajaknya... 🤔🤔🤔🤔😮😮😮
Patrish
calon mantu orang kayaahh ... pengamanan tingkat premium
Patrish
cari donor ginjal di mana Num... 😢😢😢😢
Patrish
welcome to the jungle .. Hanum.... akan banyak semak belukar yang akan menghadang jalanmu... semangat... niat baik akan berakhir baik...
Patrish
sudahlah Num... 20 M.... semua aman...
Patrish
SAKRAL.... kalo SAKLAR itu sumber aliran listrik🤭🤭🤭😃😃😃😃
nenah adja: 🤣🤣🤣 baru liat maaf, typo ternyata 🙏
total 1 replies
Patrish
💪💪💪💪💪💪💪💪
Patrish
pastinkerasa juga pas tangannya dibalut... makanya pura2 tidur... denger juga dia gumannan si Hanum
Patrish
pelatihan teori.. prakteknya jauuh.... 😄😄😄
Patrish
baru ketemu malam ini... langsung cuuzz.. sampai part ini aku syuuka.... bahasanya enak dinikmati.... terus menulis ya.... semangaat.. 💪💪💪
partini
siap kan lidah tajamu Hanum sebentar lagi Ketemu para Kunti
Amidah Anhar
Up lagi donk,...
Doble Up kalau boleh kak
Amidah Anhar
terimakasih Upnya
💗vanilla💗🎶
duh si ibu bs aja modus nya maksa si hanum
partini
kalau mulut tajam nya jangan di latih jadi lembut kaya lelembut yg satu itu di butuhkan untuk menghajar lawan nanti di pesta
Amidah Anhar: Up lagi donk...
Jangan buat Hanum kehilangan jati dirinya untuk melawan dengan kata kata yg elegan
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!