NovelToon NovelToon
Agent Khusus Yang Diceraikan Istrinya

Agent Khusus Yang Diceraikan Istrinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat
Popularitas:680
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Yansya diceraikan istrinya karena dia miskin. Setelah menjadi agent khusus, akankah hidupnya berubah menjadi lebih baik? atau menjadi semakin buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jadi Anggota Agent Khusus

"Jadi, Pak Yansya," ujar salah satu polisi, seorang pria paruh baya dengan kumis tebal, sambil menatap Yansya dengan dahi berkerut, sebuah ekspresi kebingungan yang jelas terpampang di wajahnya. "Bisa Anda jelaskan kembali, bagaimana ceritanya tiga orang berbadan besar dengan senjata di tangan mereka ini bisa tak berdaya hanya dengan tangan kosong Anda? Jujur saja, semua yang terjadi ini di luar nalar kami dan sangat sulit untuk diterima akal sehat."

Yansya menghela napas panjang, sebuah tarikan napas berat yang menunjukkan beban pikiran yang mendalam. Ia tahu pertanyaan seperti itu pasti akan muncul dan harus dijawab, karena kemampuan barunya memang sulit dipercaya akal sehat orang biasa, bahkan untuk dirinya sendiri yang masih merasakan keanehan itu.

"Saya hanya membela diri, Pak," jawab Yansya, berusaha terdengar setenang mungkin meskipun jantungnya masih berdebar kencang di dalam dadanya. "Mereka tiba-tiba menyerang saya tanpa peringatan, dan insting saya langsung bergerak begitu saja secara spontan untuk melindungi diri. Mungkin karena kaget dan panik luar biasa yang saya alami, saya jadi punya tenaga ekstra yang tidak terduga sebelumnya."

Polisi lain, yang tampak lebih muda dan sangsi dengan penjelasan Yansya, menyela dengan nada sedikit meragukan. "Tenaga ekstra sampai bisa melumpuhkan tiga orang sekaligus tanpa luka sedikit pun di tubuh Anda, Pak? Kami sudah memeriksa seluruh tubuh Anda, tidak ada satu pun goresan atau memar yang terlihat. Apa Anda punya latar belakang beladiri tertentu yang tidak Anda ceritakan, mungkin?"

Yansya menggelengkan kepalanya perlahan, bibirnya sedikit tersenyum kecut, sebuah senyum tipis yang penuh dengan rahasia yang ia simpan rapat. "Tidak, Pak, saya hanya karyawan biasa yang bekerja di sebuah perusahaan. Ini juga pertama kalinya saya mengalami hal luar biasa seperti ini dalam hidup saya. Saya sendiri masih bingung dan terus bertanya-tanya bagaimana semua ini bisa terjadi pada diri saya."

Polisi berbadan tegap itu kembali menatap Yansya dengan tatapan intens, mencoba membaca setiap ekspresi di wajah Yansya dan mencari kebenaran di balik setiap kata yang terucap. "Kami masih merasa ada yang janggal dan tidak masuk akal, Pak Yansya. Tolong, ceritakan lebih detail, apa yang sebenarnya terjadi sebelum kami tiba di tempat kejadian ini?"

Yansya menatap kedua polisi itu bergantian, menghela napas panjang sekali lagi, lalu sorot matanya berubah serius dan dalam, seolah memutuskan untuk tidak lagi menyembunyikan sesuatu yang penting yang harus segera ia ungkapkan.

"Baik, Pak, sebenarnya ada sesuatu yang saya sembunyikan dari kalian," ucap Yansya perlahan, suaranya kini terdengar lebih mantap dan penuh keyakinan.

"Saya memang tidak punya latar belakang beladiri secara formal melalui pelatihan resmi, tapi dulu saya pernah menjadi bagian dari tim investigasi khusus, semacam detektif swasta yang bekerja secara independen. Karena pekerjaan itu yang mengharuskan saya menghadapi berbagai situasi berbahaya, saya banyak belajar teknik bela diri secara otodidak untuk melindungi diri sendiri. Kejadian tadi malam mungkin memicu kembali ingatan otot saya yang sudah lama tidak terpakai."

Polisi berkumis tebal itu mengernyitkan dahinya, tampak sedikit terkejut dan penasaran dengan pengakuan Yansya. "Detektif swasta? Kenapa tidak Anda sebutkan dari awal, Pak? Informasi ini sangat penting untuk penyelidikan kami dan bisa mengubah pandangan kami."

"Maaf, Pak," Yansya menunduk sejenak, menunjukkan penyesalan yang tulus. "Saya sudah tidak ingin berhubungan lagi dengan masa lalu itu, karena banyak hal buruk terjadi dan saya ingin melupakannya seutuhnya. Saya hanya ingin hidup tenang sebagai karyawan biasa dan meninggalkan semua bahaya di belakang saya."

Kedua polisi itu saling pandang, seolah ada kesepakatan tanpa kata yang terucap di antara mereka, sebuah pemahaman diam-diam yang terjalin erat. Lalu polisi berkumis tebal itu kembali menatap Yansya dengan sorot mata berbeda, kini ada kilatan ketertarikan yang jelas terlihat di sana, sebuah ketertarikan yang tidak bisa ia sembunyikan.

"Melihat kemampuan luar biasa Anda melumpuhkan tiga penyerang profesional tanpa kesulitan berarti, Pak Yansya, kami rasa Anda memiliki potensi luar biasa yang sangat bisa dimanfaatkan untuk kepentingan negara," ucapnya, nadanya kini lebih serius dan bernada penawaran yang menggiurkan, sebuah kesempatan emas yang jarang datang.

"Bagaimana kalau Anda bergabung dengan kami sebagai agen khusus? Kami sangat membutuhkan orang dengan kemampuan seperti Anda untuk misi-misi yang tidak bisa ditangani oleh petugas biasa dan membutuhkan keahlian khusus yang hanya Anda miliki."

Yansya tersentak kaget mendengar tawaran itu, sebuah tawaran yang tidak pernah ia duga sebelumnya, lalu ia menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak, Pak, terima kasih banyak atas tawarannya yang menarik ini, tapi saya sudah tidak tertarik lagi dengan dunia seperti itu," jawab Yansya dengan tegas, karena ia benar-benar hanya ingin hidup normal dan damai setelah semua yang terjadi dalam hidupnya. "Saya sudah selesai dengan masa lalu saya dan ingin memulai lembaran baru yang lebih tenang."

"Anda masih muda, Pak Yansya, sangat disayangkan jika bakat alami seperti ini tidak dimanfaatkan secara optimal untuk kebaikan bersama," timpal polisi muda, ikut membujuk dengan nada persuasif yang meyakinkan.

"Lagipula, posisi ini menawarkan gaji yang sangat menjanjikan, jauh di atas rata-rata gaji karyawan biasa. Mungkin gaji ini bisa membantu Anda membangun kehidupan baru yang lebih baik dan lebih stabil di masa depan, tanpa perlu khawatir soal materi."

Yansya yang awalnya ingin menolak tegas tawaran itu, tiba-tiba terdiam sesaat, pikirannya langsung sibuk memproses informasi baru. Pikirannya langsung melayang pada percakapannya yang menyakitkan dengan Sarah dan betapa uang menjadi penyebab utama hancurnya rumah tangganya yang dulu.

Matanya berkedip cepat. Mendengar kata "gaji besar" membuat hatinya bergejolak hebat, sebuah perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan dan kini muncul kembali. Ia mulai membayangkan bagaimana uang itu bisa mengubah segalanya dalam hidupnya, termasuk memulihkan kembali harga dirinya yang sempat terinjak-injak oleh Sarah.

Akhirnya, Yansya menghela napas, seolah pasrah pada takdir yang membawanya kembali ke dunia lama, namun senyum tipis tersungging di bibirnya, sebuah senyum penuh arti. "Baiklah, Pak," ucapnya, suaranya kini terdengar lebih riang dan penuh semangat, sebuah perubahan drastis dari nada sebelumnya yang ragu. "Jika memang gajinya menjanjikan dan saya bisa membantu banyak orang yang membutuhkan, kenapa tidak saya coba? Anggap saja saya kembali ke dunia lama saya, dengan bekal kemampuan yang lebih baik dan tujuan yang lebih jelas."

Mendengar penerimaan Yansya yang begitu mendadak setelah penolakan keras sebelumnya, kedua polisi itu tak bisa menahan tawa geli mereka yang pecah begitu saja. Mereka saling menepuk pundak Yansya, merasa senang dan puas karena mendapatkan aset baru yang sangat berharga bagi kepolisian, seorang agen dengan kemampuan unik.

Tak lama setelah itu, Yansya segera dibawa ke kantor polisi, sebuah tempat yang akan menjadi awal dari perjalanan barunya sebagai penegak hukum. Di sana, ia tidak langsung diinterogasi lebih lanjut mengenai insiden penyerangan di rumahnya, melainkan diarahkan menuju sebuah ruangan khusus yang sudah disiapkan untuk menjalani serangkaian tes yang sangat ketat. Hal ini dilakukan karena polisi ingin memastikan kemampuan luar biasa Yansya benar-benar bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai agen khusus yang profesional dan andal.

Setelah melewati berbagai rintangan yang menguji kekuatan fisik dan kemampuan bertarung langsung dalam simulasi yang realistis, Yansya berhasil menyelesaikan semua tes itu dengan gemilang, membuat para instruktur yang mengawasinya terkesima dengan performa dan keahliannya yang tak terduga.

Langkah selanjutnya, ia dihadapkan pada serangkaian tes kecerdasan dan psikologi yang jauh lebih rumit dan menantang, dirancang khusus untuk menguji kecepatan berpikir dan analisisnya dalam berbagai situasi yang kompleks.

Dalam ruangan hening yang penuh dengan soal-soal rumit dan abstrak, Yansya dengan mudah memecahkan setiap teka-teki yang diberikan, menganalisis data kompleks dalam hitungan detik, dan menemukan solusi untuk skenario-skenario sulit yang disajikan.

Pikirannya bekerja sangat cepat, mengolah informasi dengan presisi luar biasa, seolah-olah setiap pertanyaan sudah ada jawabannya dalam benaknya yang baru, sehingga Yansya berhasil menyelesaikan tes kecerdasan itu dalam waktu singkat dan dengan hasil yang sempurna, jauh melampaui ekspektasi semua penguji.

Keesokan harinya, Yansya berdiri tegak di hadapan kepala kepolisian, mengenakan seragam baru yang rapi dan pas di tubuhnya, sebuah simbol identitas barunya sebagai bagian dari korps kepolisian.

Dengan bangga, ia menerima lencana khusus yang berkilau, menandakan posisinya sebagai agen khusus kepolisian. Semua tatapan penuh hormat dan harapan kini tertuju padanya, karena ia telah resmi menjadi bagian dari tim elit yang bertugas menangani kasus-kasus paling pelik dan berbahaya bagi negara.

Sebagai agen khusus, Yansya kemudian ditempatkan di divisi investigasi rahasia, sebuah unit khusus yang menangani kasus-kasus sensitif dan berprofil tinggi yang membutuhkan penanganan cermat. Di sanalah ia pertama kali bertemu dengan kepala divisinya, Lisa, seorang wanita cantik jelita yang memancarkan aura kepemimpinan kuat dan ketegasan yang tak terbantahkan, serta terlihat sangat kompeten.

Divisi ini juga dihuni oleh agen-agen khusus lainnya yang tak kalah hebat dan memiliki keahlian unik, seperti Firmino yang selalu tenang dalam setiap situasi, Beban dengan kekuatan fisiknya yang luar biasa, Layla yang cerdas dan gesit dalam setiap pergerakan, serta Delisa dengan keahliannya yang tak tertandingi dalam penyamaran. Yansya kini menjadi bagian dari tim yang solid, siap menghadapi tantangan apa pun bersama-sama sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Tak lama setelah perkenalan yang singkat namun efektif, kepala divisi Lisa langsung mengumpulkan Yansya dan seluruh timnya di ruang rapat utama. Wajahnya menunjukkan keseriusan penuh, lalu ia memaparkan sebuah misi yang sangat penting dan mendesak yang harus segera mereka tangani. Misi itu adalah untuk membongkar sindikat perdagangan barang antik ilegal yang beroperasi lintas negara dan telah meresahkan banyak pihak, karena jaringan kejahatan ini tidak hanya menyelundupkan artefak berharga dengan nilai historis tinggi, tetapi juga menggunakan dana hasil kejahatan mereka untuk mendanai berbagai aktivitas terorisme yang mengancam keamanan global dan stabilitas dunia.

1
Khusus Game
oke, bantu share k
Glastor Roy
yg bayak tor up ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!