SENIA

Cuaca terik tiba-tiba mendung Senia yang baru selesai memandu hendak pulang bersiap hendak pulang ke rumah . Rintik air semakin banyak membuat Senia terjebak .

Ketika dalam perjalanan pulang hari sudah malam dan mobil Senia mogok . Ia panik karena di saat hujan mobilnya tersendat dan jauh dari bengkel .

Sebuah mobil melintas dan berhenti di samping mobil Senia . Seseorang keluar dari mobil berjalan membawa payung mengitari dan berdiri di pintu kemudi . Senia membuka kaca mobil melihat seorang pria berdiri di sampingnya .

"Mobilnya kenapa ?" tanya pria tersebut .

"Aku tidak tahu tiba-tiba mogok ," jawab Senia sambil menggelengkan kepala .

Pria itu menoleh ke kap mobil depan milik Senia sambil berjalan lalu membuka . Asap keluar dari kap mobil ia melihat siapa tahu ada kabel atau mesinnya rusak . Setelahnya pria itu menutup kembali kap mobil dan berjalan menghampiri Senia .

"Mesinnya rusak , lebih baik kamu ikut ke mobil saya saja ," kata pria tersebut .

Senia keluar dari mobil membawa beberapa keperluan berjalan di samping pria tersebut dan masuk ke dalam mobil milik pria tak ia kenal . Pria itu masuk melalui pintu kemudi lalu melajukan mobilnya membelah hujan .

"Kamu tinggal dimana , oh iya kenalkan namaku Angga," katanya sambil memperkenalkan diri .

Senia melihat pria dengan percaya diri tersenyum padanya merasa tidak enak hati . Ia curiga takutnya di tipu tapi sikap pria itu justru terbalik dengan prasangkanya .

"Aku Senia , aku tinggal di daerah kompleks Xx ," jawab Senia .

"Lumayan jauh ya , ngomong-ngomong kamu kerja dimana , kok jam segini baru pulang ?' tanya Angga .

"Aku bekerja di tempat wisata ," jawab Senia jujur .

Mobil melesat jauh hingga sampai di depan bangunan tinggi , karena perjalanan masih terlalu jauh dan hujan belum berhenti Angga memutuskan untuk sementara menginap di hotel .

Senia menatap curiga pria yang baru dikenalnya justru berhenti dan masuk area hotel membuatnya takut . Angga belum bicara kenapa berhenti dan menginap di hotel tersebut menepuk dahinya .

"Oh iya , maaf jangan berprasangka buruk dulu aku mengajakmu menginap karena cuaca sangat tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan jadi aku memutuskan untuk menginap tenang saja kita beda kamar kok ," kata Angga tersenyum kemudian turun dari mobil .

Awalnya Senia ragu dengan terpaksa menuruti ide Angga . Ia turun berjalan di belakang Angga masuk ke dalam hotel . Angga memesan dua kamar pada resepsionis ,setelah mendapatkan kunci kamar ia memberikan satu kunci kepada Senia .

Keduanya berjalan memasuki lorong hotel dan sampai di depan pintu kamar mereka masuk dan mengunci pintu masing-masing. Angga lupa meminta nomor ponsel Senia keluar dan mengetuk pintu kamar Senia .

Saat yang sama Senia juga keluar , keduanya sama-sama canggung bahkan salah tingkah .

"Maaf , bolehkah aku minta nomor ponselmu siapa tahu butuh sesuatu ," kata Senia dengan hati-hati.

"Boleh ,' Angga dengan senang hati memberikan nomor ponsel kepada Senia . Setelah selesai menyimpan nomor masing-masing mereka kembali masuk kamar .

Senia mencuci wajah dan membersihkan tubuhnya lalu mengganti pakaiannya baru ia merebahkan tubuhnya karena kecapekan .

Baru akan memejamkan mata perutnya berbunyi . "Kenapa tidak menunggu besok saja laparnya , sudah malam juga tinggal merem nih ,' gerutunya kesal .

Pintu kamar di ketuk oleh seseorang segera Senia beranjak turun membuka pintu . Seorang pelayan hotel memberikan makanan kepadanya .

"Maaf saya belum memesan makanan , mungkin anda salah kamar ," kata Senia merasa tidak memesan makanan.

"Tadi ada orang memesan atas nama kamar ini ," sahut pelayan hotel memberikan kertas pesanan untuknya .

Angga muncul di antara mereka tersenyum ramah ."Kamu pasti lapar kan , ambil saja dan makanlah daripada tidur dalam keadaan perut kosong ," kata Angga .

Karena sudah sangat lapar akhirnya Senia mengambil makanan itu membawa ke dalam kamar .

" Terimakasih ya ... Angga ," ucapnya dengan sungkan .

Angga tersenyum sambil mengangguk kemudian masuk kamar .

Di dalam kamar Senia menikmati makanan yang diberikan oleh Angga sampai habis kemudian membersihkan diri dan merebahkan tubuhnya .

Saat akan memejamkan mata terdengar bunyi ponsel berdering ,ia mengangkat sebuah panggilan .

“Sayang , katanya sudah pulang kenapa belum juga sampai , ibu takut kamu kenapa-kenapa," kata Bu Ayu dengan perasaan khawatir di seberang telepon .

" Bu Ayu , maaf aku masih dalam perjalanan di sini hujan sangat deras jadi aku menginap sementara di hotel ," jawab Senia jujur .

"Ibu khawatir sama kamu ,sayang . Jaga dirimu baik-baik ya . Istirahatlah pulangnya besok kalau hujannya sudah reda ," sahut Bu Ayu merasa lega setelah mendengar jawaban Senia yang baik-baik saja.

Keduanya memutuskan panggilan teleponnya dan Senia memejamkan mata , tubuh lelahnya kini berkurang . Pikiran Senia terngiang wajah Angga yang tidak asing ,seperti pernah melihat lalu bangun dan membuka ponselnya .

Senia membuka sosial medianya , ia terkejut ketika ada beberapa tanda love dari Angga sampai melongo tak percaya .

"Ini serius dia orangnya , jadi selama ini dia selalu ada di sekitarku dan dia _," Senia menutup mulutnya menggunakan tangannya saking herannya .

Ada salah satu komentar Angga yang tidak ia balas , hal itu membuatnya tersipu . " Cantik sekali bidadari ku ," kata Angga di kolom komentar di beri emotion love di akhir kata .

" Gombal banget nih cowok ," gumam Senia dalam hatinya berbunga-bunga mendapat pujian dari Angga .

Tidak sampai di situ saja Senia membuka profil Angga , di sana terlihat beberapa foto dan video Angga yang sendirian tanpa seorang kekasih . Ada foto yang membuatnya tertarik yaitu foto keluarga , hati Senia merasa merasa sedih dan senang .

Tiba-tiba airmatanya mengalir , ia merasakan rindu pada keluarganya yang sudah lama tidak bertemu . Beberapa waktu lalu ia melihat ibunya bersama pria lain ,dan bertemu dengan adiknya Imran di tempat yang sama tapi tidak bertemu dengan kakaknya Adit .

Meskipun keluarganya membencinya tapi ia berharap suatu hari nanti ia bisa merasakan perubahan sikap keluarga kepadanya .

Senia menutup aplikasi dan memejamkan matanya .Sedangkan di kamar sebelah Angga tidak bisa memejamkan mata karena masih terngiang wajah Senia .

Ia tidak menyangka bisa bertemu dengan Senia di saat situasi hujan deras dan mobil Senia mogok di jalan . Senyum menghias diwajahnya mengingat kejadian beberapa menit yang lalu ,bisa sedekat ini pikirnya .

Sebuah notifikasi masuk membuat Angga membuka ponselnya dan wajahnya sangat kesal lalu membalas chat tersebut dan menonaktifkan ponselnya , kemudian memejamkan matanya .

Pagi harinya keduanya sudah bangun dan membersihkan diri kemudian keluar bersamaan .

"Kita sarapan dulu sebelum melanjutkan perjalanan agar perut terisi ," kata Angga . Senia mengangguk tanpa menjawab dengan kata-kata.

Sebuah restauran dekat hotel mereka makan di sana . Tanpa banyak bicara mereka menikmati makanan pesanannya .