NovelToon NovelToon
Cinta Virtual

Cinta Virtual

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Konflik etika / Pelakor / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:590
Nilai: 5
Nama Author: Nur leli

Perkenalan Mia dan Asril berawal dari sosmed dan tidak butuh waktu lama, mereka pun menikah tapi sayang pernikahan mereka hanya seumur jagung itu disebabkan oleh hadirnya Ida mantan istri dari Asril. yang sedang hamil dari laki laki lain namun laki laki itu tidak mau bertanggung jawab sehingga Ida menjebak Asril agar bisa menikah dengannya. apakah nantinya kebusukan Ida terbongkar? dan apakah Asril dan Mia bersatu kembali? yuk kita baca bersama sama kelanjutan cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur leli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ide ibunya

Berhubung mual yang dirasa Ida sangat merepotkan akhirnya dia memutuskan untuk tidak menemui Asril untuk sementara waktu. melihat Ida yang trus berada di dalam kamar membuat bu Emi khawatir.

tok! tok! tok!

Bu Emi mencoba mengetuk pintu kamar Ida. "Ida, kamu baik baik saya? boleh ibu masuk?"

"masuklah Bu,"

Melihat Ida yang berbaring di atas kasur dengan wajah yang pucat membuat bu Emi khawatir.

"kamu kenapa sayang?" tanya bu Emi.

"aku muntah muntah terus Bu, mau apa pun tidak nyaman Bu" balas Ida.

"itu faktor kehamilan kamu, lebih kita pergi ke dokter sekarang untuk memeriksa kehamilan kamu"

"iya Bu" sahut Ida.

Mereka bergegas ke rumah sakit dengan menumpangi taksi online. sesampainya di rumah sakit mereka langsung ke ruangan dokter kandungan.

"kita USG saja, agar tahu perkembangan janinnya" ucap dokter wanita itu. Ida dibantu perawat untuk berbaring di atas

tempat tidur rumah sakit. dokter wanita itu langsung memeriksa kandungan Ida.

"janinnya baik baik saja, cuma lagi ibunya harus rajin minum susa agar perkembangan janinnya lebih aktif lagi" ucap dokter wanita itu.

"sudah berapa usia berapa bulan janinnya, dok?" tanya bu Emi yang sedari tadi menatap layar monitor.

"janinnya sudah berusia delapan Minggu biasnya fase waktu ini sangat rentan untuk sang ibu mengalami mual dan terkadang malas makan, saya anjurkan makanan makanan yang sehat dan minumlah susu ibu hamil." saran ibu dokter itu

"makasih atas sarannya dok, kami permisi" pamit bu Emi.

Setelah keluar dari ruangan kandungan, mereka langsung bergegas pulang. "cepat kamu buat Asril kembali lagi dengan kamu, mumpung itu perut belum membesar" ucap bu Emi tegas.

mendengar perkataan ibunya membuat Ida semakin pusing karena Ida belum tahu cara mendapatkan Asril lagi, kemarin saja dia diusir oleh Asril. Tampak Asril tidak ingin dia dekati terus bagaiman acaranya, Ida rujuk dengan Asril. akhirinya Ida hanya bisa memegang pelipisnya yang semakin terasa semakin sakit.

sesampainya di rumah Ida langsung masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya. Ida duduk di tepi kasur sambil menatap ke arah cermin riasnya. "kenapa aku sampai melakukan kebodohan ini, andai saja aku lebih bisa menjaga diriku pasti aku tidak akan hamil" ucapnya pelan di iringi air mata yang mulai jatuh perlahan.

Rasa penyesalan Ida sudah tidak berguna. Ingin rasanya dia menggugurkan janin yang ada di dalam perutnya tapi mengingat Ida sudah lima kali dia menggugurkan itu akan membuat nyawanya terancam.

karena kesal Ida melemparkan bantal dan mengobrak Abrik isi kamarnya. mendengar suara tangisan dan teriak Ida membuat bu Emi langsung mendekat ke arah pintu kamar Ida.

"Ida, buka pintunya!" pinta bu Emi. tak ada jawaban dari dalam kamar Ida, bu Emi meminta bantuan tetangga agar bisa membuka pintu kamar Ida. pintu berhasil di dobrak oleh satu tetangga bu Emi, tampaklah Mia yang sudah acak acakan seperti orang gila.

Melihat kondisi Mia begitu langsung Bu Emi meminta agar tetangganya untuk keluar dari rumahnya.

"Ida, kamu sudah gila ya? kamu mau semua tetangga disini mengetahui kalau kamu lagi hamil?"bentak bu Emi.

"aku bingung ibu, aku stres, aku tidak tahu harus bagaimana lagi? kemarin Asril mengusirku dia tidak ingin aku menemuinya lagi di bengkelnya" Ida menjelaskan dengan terisak Isak.

"jadi, kamu mau mundur?" bu Emi menatap malas ke arah Ida.

"aku tidak tahu, harus bagaiman lagi, Bu" ucap yang kebingungan.

"jumpai dia dirumahnya, ambil kembali hati Tara, belum apa apa jangan mundur."

Mendengar perkataan ibunya membuat Ida merasa bangkit kembali, Ida menghapus air matanya dan duduk menatap ibunya, "aku akan pergi kesana besok, agar si Mia itu tahu bahwa aku telah kembali lagi."

"nah, ini yang namanya anak ibu" bu Emi tersenyum licik.

*

*

Mia bener benar bersemangat untuk hari ini. karena dia sudah mulai berjualan kue secara online. Mia sengaja membuka secara online agar Mia bisa meluangkan waktu untuk mengurus rumah dan usaha barunya.

lima loyang bolu karamel siap di antar kan oleh kurir menuju rumah pemesan. begitu sudah tiba langsung Mia mendapatkan notifikasi transferan dari pihak pembeli. betapa senangnya Mia mendapatkan upah pertama dari jual kue secara online.

Mulai dari hari pertama, Mia sudah kebanjiran orderan dari pembelinya, itu membuat Mia semakin bersemangat.

Oleh karena itu Mia meminta agar Lisa membantunya, Mia tidak ingin membuat pembelinya merasa kecewa karena Mia menolak orderan mereka dengan cepat Mia mengambil ponselnya yang ada di meja makan lalu mencari kontak nama Lisa. terdengar suara dari sembarang sana.

{assalamualaikum Mia,ada apa} tanya Lisa.

{kamu bisa datang kerumahku, aku kebanjiran orderan, tolong bantu aku} balas Mia

{ok, tunggu aku pasti datang}

Mia menutup panggilannya dan melanjutkan kegiatannya lagi.

hanya butuh waktu sepuluh menit Lisa sudah sampai di rumah Mia. dengan segera mereka mengerjakan pesanan para pembeli. Ditengah Asyik membuat pesanan terdengar suara ponsel Mia berdering, dengan cepat Mia menjawab panggilan tersebut.

"assalamualaikum ibu" sapa Mia, yang ternyata yang menghubunginya ibunya.

"wa'alaikumsalam, nak. Apa kabarmu?" tanya bu Siti dari sebrang telepon.

"kabar Mia baik bu, maaf ya Bu, Mia belum sempat datang lagi."

"tidak apa apa nak, lagi pula seminggu yang lalu kamu baru menjenguk ibu."

"Mia sekarang buka toko kue secara online Bu, doakan Mia yang Bu"

"iya, ibu selalu mendoakan kamu. ibu tutup dulu teleponnya."

"iya Bu, assalamualaikum"

"wa'alaikum salam" balas bu Emi.

Setelah panggilan terputus Mia lanjut ke dapur untuk membuat pesanan kue lagi."

*

*

Asril yang tampak lelah karena pekerjaannya memilih untuk istirahat, sejenak Asril kepikiran dengan Ida. "apa aku sudah terlalu kasar padanya" gumam lirih Asril. "tapi, kalau aku tidak seperti itu, aku takut Mia salah paham terhadapku" pikir Asril tegas.

"bos, kok melamun? ada masalah?" tanya Anto yang mendekati Asril.

"tidak ada" jawab Asril singkat.

"sudah jam istirahat bos, ayo makan sama anak anak yang lain" ajak Anto.

Asril mengambil kotak bekal yang di bawahkan oleh Mia dan ikut makan bersama anak buahnya.

1
micho0w0
Jalan ceritanya mantap!
Nur leli: makasih, maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
Kama
Gilaaa ceritanya!
Nur leli: maaf kalau masih ada kurangnya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!