NovelToon NovelToon
When Janda Meet Duda

When Janda Meet Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Duda / Single Mom / Janda / Anak Kembar / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:699.8k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

Tak kunjung mendapat cinta dari suaminya, Delvin Rodriguez, Jingga memutuskan bercerai. Dia memilih membesarkan anak kembarnya seorang diri tanpa memberitahu kehadiran mereka pada sang mantan suami. Memilih menjauh dan memutus hubungan selamanya dengan keluarga Rodriguez.

Namun, alih-alih menjauh. 5 tahun kemudian dia kembali dan justru terlibat dengan paman mantan suaminya. Angkasa Rodriguez, pria yang terasingkan dan hampir tak di anggap oleh keluarganya sendiri.

Jingga seorang Single Mom, dan Angkasa yang seorang Single Dad membuat keduanya saling melengkapi. Apalagi, anak-anak mereka yang membutuhkan pelengkap cinta yang hilang.

"Aku Duda dan kamu Janda, bagaimana kalau kita bersatu?"

"Maksudmu, menikah?"

Bagaimana Jingga akan menanggapinya? Sementara Angkasa adalah paman mantan suaminya. Apa pantas keduanya bersama? Apalagi, seiring berjalannya waktu keduanya semakin mesra. Namun, kebencian Ferdi selaku ayah Jingga pada keluarga Rodriguez menghambat perjalanan cinta mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suami Selva?

Jingga bersiap datang ke acara pernikahan Selva, dia sudah mengenakan gaun berwarna biru muda di sertai dengan perhiasan yang cantik. Rambutnya yang panjang kini di curly, mdia juga mengenakan jepitan di rambutnya.

"Bunda mau cali cugal ayah?" Artan menatap heran pada Jingga yang berdandan cantik pagi ini.

"Enggak sayang, Bunda mau ke nikahan teman."

"Kondangan?! Altan mau ikut! Altan mau ikut!" Artan melepas mainannya, ia berlari menghampiri Jingga dan menatapnya dengan penuh binar di matanya.

Jingga tersenyum lembut, ia sedikit merendahkan tubuhnya agar wajahnya sejajar pada si kecil. Artan menatap lekat sang bunda yang akan bersiap berbicara dengannya.

"Dengar, Bunda sedang ada acara sebentar saja oke? Besok kan hari minggu, baru kita jalan-jalan heum?"

Senyuman bocah menggemaskan itu luntur di gantikan dengan bibirnya yang mengerucut sebal. Dia tahu, jika di pesta pernikahan akan ada banyak sekali makanan. Selama disini, baru sebulan saja Tania selalu mengajaknya ke pesta pernikahan. Banyak sekali jajan, dan anak itu tampak semangat jika di ajak pergi.

"Yaudah boleh, tapi cebental!" Artan berlari keluar kamar, meninggalkan Jingga dalam kebingungan. Tapi tak lama, anak itu kembali dengan plastik hitam ukuran besar di tangannya.

"Tadi ambil cama bibi di dapul, nah ... bawa Bunda!" Pintanya sembari memberikan benda tersebut.

"Ini buat apa Artan?" Wajah bingung, Jingga tetap meraih plastik hitam itu.

"Kata Oma kalau nda habis bawa pulang. Altan mau lempel, jangan lupa bawa lempel buat Altan."

Jingga menepuk keningnya, sang mama memang sering datang ke pesta pernikahan temannya yang memang sedia makanan tradisional. Tapi, kali ini dia tak yakin ada lemper di acara pernikahan temannya. Bagaimana dia membawakannya?

"Oke, nanti Bunda bawakan. Simpan plastik ini, kita tidak butuh plastik hitam itu oke?" Jingga memberikan kembali plastik itu pada Artan. Ia lalu membawa tas kecil bersamanya.

"Kecil kali tasnya Bunda! Itu catu aja nda macuk lempel Altaaan!" Protes Artan mengikuti langkah Jingga.

"Nanti Bunda bawakan yang banyak, Artan."

"Tapi itu Bunda bawa tempat keciiiil! Kenapa nda kelecek ini aja? Bundaaa! Bundaaa! Altan belum celecai bicalanyaa!" Artan menghentakkan kakinya kesal, menatap kepergian Jingga yang mengabaikan protesannya.

Arga sejak tadi sudah mendengar teriakan adiknya. ia menatap sinis ke arah kembarannya itu yang masih melompat kesal di ambang pintu utama. Padahal, Jingga sudah melajukan mobilnya pergi.

"Mau sampe kamu jadi sumo sekali pun, Bunda gak bakal pulang hanya untuk kresek kramat itu." Sinis Arga sebelum beranjak pergi. Meninggalkan Artan yang tambah emosi di buatnya.

"Kenapa cih, cehalian ini lempong cemuanya!" Gerutunya kesal.

Tania yang melihat cucunya sedang kesal datang menghampirinya dengan sepiring potongan buah melon kesukaan si kembar. Dia menatap heran pada Artan yang sedang mendengus kesal. Seolah, dalam pikirannya ada asap yang keluar dari telinga dan hidung anak itu.

"Ada apa? Kelihatannya kesal banget kayak gak dapet diskonan." Tanya Tania heran tapi dia sambil melahap melon yang di bawanya.

Artan melirik sang oma sejenak sebelum menceritakan kekesalannya. "Bunda, ke kondangan cendili aja! Di culuh bawa klecek hitam, malah bawa tempat kecil. Pelmen aja nda muat! Mana bica lempel Altan muat!"

Tania menghentikan kegiatannya, raut wajahnya berubah pias. "Bundamu itu ke kondangan?"

"Heum! Dandan cantik, kayak lagi cali cugal ayah!"

Tania terdiam sejenak, "Hari ini Delvin menikah, tidak mungkin kan jika Jingga datang ke pernikahannya?"

"Pegang sebentar!" Tania memberikan piring besar itu pada Artan, ia lalu berlari pergi mencari ponselnya.

Artan menatap piring yang ia peluk. Jujur saja, piring itu sangat berat tak sesuai dengan tubuhnya. Namun, dirinya tak hilang akal. Memilih memasukkan itu semua buah ke dalam plastik hitam dan meninggalkan piring tersebut di meja.

"Olang ada cala culit, kenapa cali yang mudah? Pintalnya Altaaan!" Pujinya pada diri sendiri.

.

.

.

Jingga baru sampai di parkiran gedung pesta pernikahan Selva. Sejenak ia memastikan make up nya sebelum turun dari mobil. Saat kakinya baru saja menginjak aspal, ponselnya berdering kencang. Terpaksa, Jingga mengangkatnya sambil berjalan memasuki gedung acara.

"Iya Ma? Aku lagi di pernikahan temanku. Iya, nanti aku akan pulang cepat." Jingga melewati papan nama dan juga foto sang pengantin. Ia mendekati meja tamu undangan dan mengatakan namanya.

"Jingga Livina,"

"Baik, ini untuk tamu VIP. Nona Selva sudah mengatakannya pada kami, silahkan masuk." Wanita memakai gaun hitan itu memberikan sebuah souvenir pada Jingga khusus tamu VIP.

"Terima kasih." Jingga melenggang masuk, kembali meletakkan ponselnya di dalam tasnya. menatap setiap sudut aula gedung yang ramai di padati orang.

"Dimana Selva yah?" Gumam Jingga menatap sekitar. Pasalnya, kursi pengantin sedang kosong. Dia tak melihat adanya sepasang pengantin di sana.

"Jingga!"

Jingga menoleh, matanya menatap Selva yang duduk di kursi rodanya dengan di dorong oleh pria paruh baya. Melihatnya, Jingga langsung datang menghampirinya. Ia memuji Selva yang sangat cantik hari ini.

"Selamat dengan status barumu Selva, semoga pernikahanmu selalu langgeng sampai maut memisahkan."

"Terima kasih banyak Jingga sudah datang! Aku senang sekali!" Selva memeluk Jingga, begitu pun sebalik.

Setelah Jingga menegakkan tubuhnya, ia menatap pria paruh baya yang ternyata adalah ayah dari Selva. Ia tersenyum menatap pria itu sebelum kembali menatap pengantin wanita.

"Oh ya, dimana suamimu? Aku sangat penasaran, siapa yang berhasil meluluhkan wanita cantik ini."

"Kamu bisa aja. Dia sedang bertemu keluarganya, sebentar lagi juga akan kesi-- Nah, tuh dia!"

Jingga tersenyum, ia berbalik hingga rambutnya terkibas memperlihatkan wajah cantiknya. Namun, senyumannya luntur saat mengetahui siapa suami yang Selva maksudkan. Tak hanya Selva, Delvin juga sama kagetnya dengan Jingga. Sampai-sampai, gelas yang ia bawakan untuk Selva jatuh begitu saja melihat kehadiran wanita yang selama ini pergi darinya.

"Jingga--"

"Sayang, ternyata kamu disini!"

_______

200 komen kita lanjut😆

1
Bunda SalVa
amazing Jingga pasti bahagia banget karena Angkasa begitu meratukannya...tidak sia2 perjuangan Angkasa untuk mendapatkan restu dari papa Ferdi dan Arga

ditunggu undangan nikahnya 😄😄😄
Bunda SalVa
akhirnya dapat restu dari Arga....good job boy 🤗🤗🤗🤗😍😍😍
Elista Ruyan
nunggu part Arga tau kalo Delvin itu bapak nya dia, gimanaa kira kira ekpresi nya🤣 nunggu juga istri Si Delvin tau kalo Delvin udah pernah nikah dan punya anak 🤣mana nikah nya sama temennya pula 🤣
La Rue
Ceritanya asyik dengan alur yang ringan mengalir dan tokoh-tokohnya terutama bocil-bocil dalam cerita selalu membuat Novel ini semakin berwarna dan ceria meskipun ada sisi sedih dan marahnya. Pokoknya aku selalu menunggu kelanjutannya.
Bunda SalVa
wkwkwkwk alamat jadi dikirim ke kutub utara kamu Lu 🤣🤣🤣🤣
Ais
😂😂😂😂jalu…jalu apa yg mau dilihat coba klo hasil jepretan kamera kamu hitam smua
Syavira Vira
lanjut
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
habislah kau Jalu 😂😂😂😂
Nurjannah Rajja
Hahaha tiang gantung menati lewat sudah momen romantisnya. Bubar bubar bubar.
Dewi Anggraeni
aduhhhhk Delama d dolvino ..
Nurjannah Rajja
Sudah biasa ekspresi tutup mulut teyuss kaget, yang belum pernah itu salto bolak balik dan joget maju mundur cantiq🤣🤣
Hafifah Hafifah
yah gimana tuh 🤣🤣🤣🤣 kena marah apa enggak ya 🤔🤔
Nurjannah Rajja
Aku baru mau ngasih tau hiks sudah keduluan, harusnya Angkasa Raya pura pura lupa juga.
Hafifah Hafifah
jangan" buru"lah om kan nikah butuh persiapan
Hafifah Hafifah
aduh sweetttnya angkasa
Ibeth Poerba
ada2 saja Jalu 😁😁😁😁
Nurjannah Rajja
Tinggal bilang ayahmu sudah nikah lagi, sudah punya keluarga baru tak bisa kita harapkan lagi untuk bersatu. Dia tak pernah memgharapkan kehadiran kita. Biarkan ayahmu berkembang biak. 😁😁
ERNY TRY SANTY
hahaha...nah lho, kalian bakal di apain tuh SM angkasa,klo di tau hasil videonya 😄
Ayousri Pratama
emg bener2 si jalu yah,bikin ketar ketir saja 😂
Hindra Cechen
up thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!