Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
" Pakai ini! "
Langkah kaki Brianna terhenti ketika seorang cowok memberikan hoodie milik nya. Dia menatap cowok itu dengan tatapan bingung bercampur curiga.
" Kenapa gue harus memakai hoodie milik lo? " Tanya nya.
" Supaya mata gue dan semua cowok di sekolah ini, tidak ternoda dengan melihat seragam tembus pandang yang lo pakai saat ini. Apa lo sadar bahwa semua itu sangat merusak pemandangan? "
Shit!
Brianna lupa jika dia tidak memakai baju rangkap di dalam seragam sekolah nya. Jika dalam kondisi basah seperti ini jelas saja kain tipis itu akan terlihat semakin transparan, dan memperlihatkan apa yang ada didalam nya dengan sangat jelas.
Arghhh... Memalukan!
Dengan cepat dia menyambar hoodie milik cowok itu, dan langsung memakai nya. Tubuh nya secara otomatis tenggelam di balik hoodie yang berukuran besar ini.
" Thanks untuk hoodie nya. Nanti gue kembalikan setelah gue cuci di rumah! " Ucap Brianna.
" Hmm... " Sahut cowok itu dengan gaya yang sok cool.
Brianna terus menatap cowok itu hingga wujud nya tidak terlihat lagi karena berbelok di koridor. Dia sebenarnya tidak terlalu mengenal orang itu, namun hanya sekedar tau nama dan pernah mendengar sedikit desas desus tentang nya.
Orion Putra!
Dia adalah salah satu anggota tim basket yang cukup populer di kalangan cewek. Namun sikap jutek dan dingin nya, mampu membuat siapa saja yang menaruh rasa suka pada nya mundur secara teratur dan menjauh. Jelas saja itu akan terjadi, karena tidak akan pernah ada orang yang mengidolakan manusia sombong seperti cowok itu.
Tapi siapa yang peduli semua itu? Brianna mendapatkan pinjaman hoodie walaupun sedikit banyak dia cukup sakit hati dengan ucapan pedas Orion. Apa tubuh nya sejelek itu hingga membuat mata semua orang rusak jika melihat nya?
Oh ayolah... Dia sudah melalui masa pertumbuhan yang sempurna, dan tubuh nya pun berkembang dengan baik sebagaimana seharus nya. Bahkan dia merasa jika ukuran milik nya jauh lebih besar dibandingkan dengan milik cewek lain yang seusia dengan nya.
Huh... Mungkin Orion mengatakan hal seperti itu, karena dia tidak memiliki ketertarikan s*ksual pada seorang gadis seperti para cowok lain pada umum nya. Sebuah alasan yang cukup masuk akal dan related, karena dia selalu menolak dan menjauh dari setiap cewek yang mendekat ke arah nya.
" Huh... Kasihan juga dia. Semoga saja dia cepat sadar, dan kembali ke jalan yang lurus! " Gumam Brianna.
Saat di kelas, tanpa pernah diduga oleh Brianna sebelum nya, jika Briella akan menghampiri nya bersama dengan semua anggota genk nya. Minus Tania tentu nya, karena tampak nya gadis fake itu telah ditendang jauh oleh mereka semua.
" Kita perlu ngomong sama lo! " Ucap Briella.
Brianna hanya melirik saudara kembar nya sekilas, sebelum akhir nya kembali fokus pada layar handphone nya. " Ngomong aja! " Sahut nya.
" Bisa lo simpan HP lo dulu, dan fokus sama gue!? Apa yang akan gue katakan kali ini sangat penting dan gue tidak akan mengulang nya untuk kedua kali nya! "
" Telinga gue masih berfungsi dengan baik, jadi setiap yang lo katakan bisa gue cerna dengan baik juga. Terlebih lo mengatakan nya dengan suara yang sangat keras, hingga satu kelas ini pasti bisa ikut mendengarkan ocehan lo itu. So... Katakan saja, dan jangan membuat drama terlalu lama. Gue sibuk! "
Glek!
Briella memang sejak kemarin menangkap ada perubahan yang drastis dari saudara kembar nya itu. Brianna sekarang lebih sering menjawab segala macam cercaan dan hinaan yang didapatkan oleh nya, bahkan membalas nya dengan kalimat yang jauh lebih menyakitkan. Mulut gadis itu seolah dipenuhi oleh racun, yang siap untuk disemburkan pada siapa saja yang datang untuk mengusik ketenangan nya.
" Ini mengenai kejadian di kantin tadi. Kami sadar bahwa selama proses eksekusi pada Tania, lo menyorot kami dengan handphone lo itu. Ada yang bilang jika lo sengaja merekam aksi kami, untuk dilaporkan ke dewan kedisiplinan. Apa itu benar? " Tanya nya.
" Gue tidak peduli dengan apapun yang kalian lakukan di sekolah ini, dan gue juga tidak segabut itu untuk mengadu pada dewan kedisiplinan. Jadi orang itu salah dan hanya menilai berdasarkan asumsi dan praduga saja! " Jawab Brianna dengan santai nya.
" Tapi lo rekam kita kan? " Cecilia maju dan mendorong bahu Brianna dengan cukup keras, hingga dia terantuk sandaran kursi yang diduduki oleh nya. " Ngaku deh lo! " Cecar nya.
Brianna berdiri dan mendekat ke arah Cecilia. Dia menatap cewek yang hanya setinggi pundak nya itu dengan tatapan meremehkan.
" Kalau iya lantas kenapa? Lo takut jika kelakuan busuk lo bersama dengan genk kampungan lo ini terbongkar hah? "
Apa?
Briella menarik tangan Brianna agar menjauh dari teman - teman nya. " Hapus video itu sekarang, Brianna. Ini adalah kesempatan terakhir lo untuk menghindari masalah dengan genk gue. Hapus dan minta maaf segera! " Ucap nya.
Brianna terkekeh, " Lo ngancam gue? Apa yang sekira nya akan lo lakukan jika gue menolak hah? Lo akan membully gue sama seperti yang biasa kalian lakukan pada siswa lain yang tidak bersalah!? Apakah akan seperti itu? "
" Lo... "
" Gue adalah saksi mata atas banyak kenakalan yang kalian lakukan di sekolah ini, Briella. Jika selama ini gue diam, itu karena memang gue tidak tertarik untuk mengetahui sepak terjang kalian yang memalukan itu. Tapi sekarang rasa nya tingkah kalian semakin tidak terkontrol dan mulai mengusik ketenangan gue. Jadi jangan salahkan gue jika mengambil tindakan tegas, jika kalian terus bertingkah seperti ini! "
Briella dan semua anggota genk nya terdiam dan berusaha mencerna kalimat Brianna dengan baik. Mereka merasa ragu akan ucapan gadis itu yang mengatakan jika dia tau akan segala hal yang telah mereka lakukan selama ini. Dia pasti hanya membual!
" Oh ya? Lo pikir bisa menggertak kami hanya dengan modal bacot lo itu hah? Memang nya apa yang telah kami lakukan hingga membuat kami harus menjaga sikap di dekat lo! " Ucap Mayang.
Brianna menatap gadis itu sambil menyeringai, " Mau gue sebutkan salah satu nya? Baik lah. Dengar baik - baik kalau begitu. Gue tau apa yang sudah kalian lakukan pada Roseanne di malam ulang tahun nya. Dan coba pikirkan apa yang akan terjadi jika mulut gue ini bocor dan menceritakan nya pada semua orang hmm? Seperti nya satu sekolah atau bahkan satu negara bisa gempar karena nya! " Ucap nya.
Semua orang terdiam dengan wajah yang memucat karena ketakutan. Ternyata Brianna memang mengetahui banyak hal, dan mereka tidak bisa mengusik gadis itu sedikit pun jika tidak ingin semua nya terbongkar. Apa yang terjadi pada Roseanne harus tetap menjadi sebuah rahasia.
" Kita cabut! " Ucap Cecilia pada semua teman nya.
Semua anggota genk itu pergi meninggalkan kelas Brianna, kecuali Briella yang masih menatap saudara kembar nya dengan tatapan tajam.
" Jangan pernah membuka mulut lo terkait masalah apapun, yang pernah genk gue lakukan. Semua itu bukan urusan lo, jadi berhenti ikut campur dan menjauhlah dari kami. Atau gue tidak akan lagi bisa menahan diri, walaupun lo adalah saudara kembar gue sendiri! " Ucap nya.
Brianna tersenyum sinis, " Pergaulan lo itu sudah terlalu jauh, Briella. Bukan gue yang harus menjauh dan tidak ikut campur, tapi lo lah yang harus berhenti, dan bertaubat akan apa yang sudah lo lakukan selama ini. Mungkin karma atau hukuman dari Tuhan belum sampai kepada lo, tapi besok atau lusa!? Who knows... Bisa saja hidup lo hancur dalam sekejap mata tanpa bisa lo cegah! " Sahut nya.
" Itu urusan gue sendiri, Brianna. Lo gak ada hak untuk ikut campur dalam masalah ini! "
" Kata siapa gue gak berhak ikut campur? Jika masalah yang lo buat itu juga memberikan efek atau dampak buruk untuk hidup gue, maka ada hak untuk gue membereskan semua masalah ini. Gue tidak sudi untuk dijadikan sasaran kebencian dari orang lain, padahal selama ini lo lah orang yang sudah berulah. "
" Apa maksud lo? "
" Kelak lo akan tau bahwa tindakan liar lo ini bukan hanya akan memberikan dampak bagi diri lo sendiri, tapi juga gue bahkan keluarga kita. Jangan sampai gelar anak kesayangan, berubah menjadi anak pembawa sial. Ingat nama baik keluarga berada di atas segala nya, Briella! "
Briella pergi dari hadapan Brianna dengan perasaan yang tidak karuan. Dia telah gagal untuk menekan Brianna, dan justru malah berakhir dengan disudutkan. Genk nya pasti akan terus meminta nya untuk mengendalikan Brianna, agar gadis itu bisa menjaga sikap nya. Jika Brianna tetap berulah, maka jelas diri nya juga akan terkena imbas nya. Dia bisa saja di keluarkan dari genk itu karena hubungan persaudaraan nya dengan Brianna.
Tapi selain masalah itu, dia juga dihadapkan dengan rasa khawatir jika Brianna akan mengadukan pergaulan nya kepada kedua orang tua mereka. Dia sudah susah payah membangun kepercayaan mereka, dan menerapkan image anak baik yang penurut. Hal itu bisa saja rusak dalam sekejap, jika Brianna mengadu, apalagi sampai menujukan bukti nya pada mereka.Semua itu tidak bisa dibiarkan. Brianna harus diberi pelajaran, agar tidak lagi berani melawan diri nya.
Ya... Briella akan membuat Brianna tunduk pada nya!