Kaira Lestari anak berusia 19 tahun yang dulunya seorang anak kecil yang selalu manja dan bahagia,namun kepergian sang Ibu membuatnya hancur berantakan.Ayahnya menikah lagi dengan seorang janda yang membawa satu anak perempuan yang hampir satu usia dengan nya. Hidup nya di siksa habis habisan,selain Luka batin,luka dan lebam selalu memenuhi tubuh nya. Akankah ada hari bahagia atau senyum lagi muncul di bibir gadis itu?
Gue antar
Fathan melihat ke arah Kaira yang tertidur di dalam mobil.
Mobil yang ia bawa baru saja sampai di parkiran sekolah.
Fathan menyentuh pundak Kaira.”heyy..kita udah sampai..”
Perlahan mata Kaira terbuka,lalu dia melihat sekitar.”iya kah?”gadis itu mengucek matanya,supaya bisa melihat lebih jelas.”maaf gue ketiduran.”
Fathan hanya mengangguk lalu mereka pun segera keluar dari dalam mobil.
Fathan melangkah menuju ruang guru untuk mengantar kunci mobil,sedangkan Kaira menuju kelas,para siswa siswi sudah tidak ada lagi di sana,hanya ada satu persatu,yang sepertinya piket untuk membersihkan kelas sebelum pulang.
“Kaira lo dari mana aja? Dari tadi Maya nyariin lo.”seorang siswi yang ingin menutup kelas mereka melihat ke arah Kaira.
“Apa maya udah pulang?”
“Udahlah…tuh tas lo di kelas,ambilin cepat gue mau pulang ini.”
Kaira melangkah kan kakinya masuk ke dalam kelas.tasnya sudah tertutup rapi,sepertinya tadi Maya merapikan tas itu.
Lalu mata Kaira melihat ke arah tas milik Fathan.lalu gadis itu sekalian membawa tas milik Fathan supaya pintu kelas bisa di tutup.
“Ehh ngapain lo bawa tas Fathan?”
“Ini…supaya lo bosa nutup pintu.”
“Elleh alasan bilang aja lo mau nyuri kan?”
“Gue yang nyuruh!”
Pandangan Kaira dan gadis itu melihat ke arah Fathan yang melangkah mendekat ke arah mereka.
Fathan mengambil tas dari Kaira.
“Jangan asal nuduh..”
Gadis itu tersenyum kepada Fathan.”iya hehe maaf ya Fathan,lo udah mau pulang? Pulang bareng gue yok..”dengan memberikan senyum terbaiknya kepada Fathan.
Tapi tidak ada jawaban dari Fathan,pria itu hanya terdiam sedikit tajam menatap ke arah nya.
Akhirnya gadis itu pun melangkah kan kaki meninggalkan keduanya.
“Lo belum pulang?”
Kaira melihat ke arah pria itu.”ini mau pulang…”sembari dirinya melangkah kan kaki melewati koridor sekolah.”gue duluan ya..”
“Pulang naik apa?”
“Jalan kaki..”
“Rumah lo dekat?”
“Sekitar 2 km an lah?”
“Hah? Sekitar 2 km an? Itu jauhh banget..”
“Yang bilang dekat siapa?”
Tidak terasa langkah mereka sudah sampai di parkiran,Fathan segera mengambil motornya sedangkan Kaira melangkah melewati gerbang sekolah.
“Gue antar aja..”
Kaira melihat motor yang mengikuti langkahnya.sedikit lama melihat,ternyata orang itu adalah Fathan,tadi dia tidak memakai jaket,sekarang pria itu memakai jaket berwarna hitam.
“Nggk usah,gue jalan aja,udah biasa kok.”
“Tadi lo baru dari rumah sakit,kaki lo nggak bakal sanggup jalan.”
Kaira menghela nafas.”sanggup, udah lo pulang aja..”
“Nanti kalo lo pingsan di jalan,terus ada orang jahat yang nyulik lo gimana? Nanti lo kenapa napa lagi.”
Kaira menghentikan langkahnya.dia merasa tubuh nya sudah vit.mungkin karena perutnya sudah terisi dan minum vitamin dari rumah sakit.
“Nggak bakalan pingsan, kan gue udah bilang,gue udah biasa jalan.”
“Cuaca panas banget loh,nanti lo kelamaan juga sampai di rumah..”
Kaira kembali menghentikan langkahnya, ucapan pria itu benar,dia pasti lebih lama sampai di rumah.
apalagi tadi dia habis di bully sama adiknya, kalau sampai dia lama pulang,mungkin nanti Andini akan memfitnahnya yang membuat ibu tirinya memukul atau tidak memberinya makan.
“Nggak apa apa kalau lo antar gue?”
“Nggak apa apa,kan gue yang nawar.”
Akhirnya Kaira pun naik ke atas motor besar itu,dirinya susah payah untuk naik.
“Udah siap?”
“Udah..bawanya hati hati ya,gue nggk pernah naik motor ginian.”
“Oke…”
.
Andini sudah selesai mengganti pakaian sekolahnya menjadi pakaian rumahan,dia juga sudah selesai menikmati makan siang yang di buatkan ibunya dan di simpan di kamarnya.
Gadis itu segera keluar dari dalam kamar untuk mengecek Kaira sudah pulang atau tidak.
“Lama banget sih pulangnya.”Andini mendaratkan bokongnya di atas kursi sofa dan mulai menyalakan televisi.
Dia tahu ibunya sedang berada di tempat kerja papahnya.dan gadis itu juga sebentar lagi sudah mau pergi jalan jalan seperti biasa bersama para geng nya.
Andini meraih ponselnya, ia menghubungi papahnya.
“Halo Pah…papah dan mama masih bareng?”
“Iya sayang kenapa?”
“Ini pah, Andini ada tugas kelompok,yang pastinya ada beberapa barang yang harus andini beli,apa andini boleh minta uang?”
“Berapa nak?”
“Uang jajan Andini masih ada,buat beli perlengkapan aja pah,sekitar 200 ribu..”
“Ohh ya sudah nanti papah transfer,kamu dan Kaira sudah makan kan?”
“Sudah pah,Kaira juga udah, dia lagi tidur di kamar.”
“Hmm baiklah..”
“Andini siap siap dulu ya pah,soalnya kerja kelompoknya di rumah teman.”
“Iya sayang..hati hati perginya.”
“Byee papah…”
Tutt…
Panggilan itu pun segera di putuskan, Andini tersenyum,lalu berdiri dari duduknya masuk ke dalam kamar untuk mengambil tas nya.
“Lo udah pulang?” Saat gadis itu baru keluar dari kamarnya,dia melihat Kaira sudah sampai di rumah bahkan gadis itu sudah membuka sepatunya.
“Gimana tadi bullyan gue? Serukan?”wajah Andini sumringah bahagia.
“Siapa tadi yang nolong lo? Kok bisa keluar dari kamar mandi? Pasti pak satpam ya?”ucap Andini lagi dengan senyum bahagianya.
Kaira hanya diam sembari menghela nafas,ia tidak menjawab gadis itu,dirinya malah melanjutkan langkah kakinya menuju kamarnya.
“Dihh sombong banget sih lo..”Andini pun melangkahkan kaki nya keluar dari dalam rumah dan segera naik ke atas motornya, tidak lama,motor itu segera meninggalkan halaman rumah mereka.
Kaira sudah selesai mengganti pakaiannya,gadis itu sudah ada di dapur,perutnya lapar,mungkin karena hanya makan bubur membuatnya cepat lapar.
“Belum ada makanan..”ucap nya setelah membuka tudung saji,matanya melihat ke arah wastafel,banyak sekali piring kotor,sepertinya tadi ibunya memasak.Kaira menebak mungkin ibunya menyimpan makanan yang ia masak supaya dirinya tidak makan.
Akhirnya gadis itu melangkah kan kakinya menuju kamar ibunya.”ma..”
Tok…
Tok….
“Mama…”tidak ada jawaban,dan pintu itu terkunci dari luar.
“Kayaknya mama pergi deh.”
Kaira kembali melangkah kan kakinya menuju dapur.
Gadis itu membuka kulkas, hanya ada tomat dan beberapa sayuran lain,tidak ada ikan atau daging ataupun telur yang bisa di masak.
Kembali lagi Kaira menghela nafas, entah sudah berapa puluh kali ibunya melakukan ini padanya, menyimpan stok makanan.
Tadi pagi jelas dia lihat masih banyak bahan bahan masakan di kulkas,tapi sekarang bahan masakan itu sama sekali tidak ada.
“Apa aku…”Kaira tersenyum,gadis itu segera ke kamar untuk mengambil uang simpanannya.
Di bawah kasurnya,gadis itu menyimpan uang receh sisa uang jajan disana.
Kaira mengambil uang receh sebanyak lima ribu.”udah lama nggak makan mie instan.”ucapnya dengan bahagia.
Kebetulan warung tidak terlalu jauh dari rumahnya.dan hanya dirinya yang ada di rumah, dia bisa sedikit bebas memasak mie instan.
Satu bungkus mie instan dan satu butir telur,ia bawa dan tenteng ke rumah.
Dengan cepat gadis itu menyulap mie itu menjadi makanan yang sangat enak,Kaira juga menambahkan beberapa iris sayur kol yang ada di kulkan.
Beberapa potongan cabai,bawang merah dan putih ia goreng sampai mengeluarkan wangi yang sedap.
Kaira langsung memasuk kan potongan kol,menambahkan setengah sendok kecil garam.
Setelah sayurannya sedikit menyusut,gadis itu memasukkan air secukupnya.dan tidak lama,Kaira memasukkan mie instan beserta perbumbuan nya.
Terakhir,ia menumpahkan satu butir telur ke atas masakan nya,mie instan kuah sudah siap ia masak.
Gadis itu segera memindahkan nya ke atas mangkok dan menikmati makanan sejuta umat itu.
Wangi mie instan tercium di semua ruangan rumah itu.sudah tidak sabar rasanya Kaira menyantap nya
“Hmm enaknyaa..”ujarnya bahagia,setelah satu suap mie instan masuk ke dalam mulut nya.
Tadi Kaira juga sudah membuka magicom,tapi sedikit pun nasi tidak ada di sana.
Dia berencana menikmati mie itu di campur dengan nasi supaya kenyang nya lebih lama.