Tujuh hari kematian ibunya Alvaro Zayn argantara mendapat sebuah fakta kalau ayah kandungnya masih hidup.
ibunya meninggalkan sebuah foto apakah Zayn akan mencari ayahnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
Di malam yang dingin Zayn kembali terbangun dia masih belum terbiasa tidur di tempat seperti itu.
Zayn keluar kamar menuju pos ronda ternyata di sana ada pak Rahman yang sedang ngobrol bareng bang Udin.
"tuh kan tuan baru di omongin orangnya nongol juga"Kata bang Udin sambil nunjuk ke arah Zayn.
"anda juga ada disini"kata Zayn baru datang.
"iya nggak bisa tidur"Jawab pak Rahman"kata bang Udin kamu sering menemani dia jaga malam?".
"iya pak".
Mereka bertiga ngobrol santai walaupun pak Rahman seorang majikan tapi beliau nggak sombong.
Pak Rahman duluan pamit masuk kedalam rumah setelah itu baru Zayn.
Keesokan harinya seperti biasa yang di lakukan Zayn mengantar salsa baru setelah itu mengantar pak Rahman.
Kali ini Zayn kembali di minta menemani Robby bertemu dengan klien menurut Robby Zayn itu pintar.
"kalau boleh tahu mas Arga kuliah dimana?"tanya Robby ketika ada di restoran sedang menunggu kliennya.
"Di Jogja mas Robby"jawab Zayn bohong nggak mungkin kan dia jujur kalau dia lulusan terbaik di sebuah kampus yang ada di luar negeri.
"Kenapa mas Arga nggak kerja di kantoran aja kenapa malah jadi sopir?".
"kerja di kantor susah mas katanya harus punya pengalaman"jawab Zayn.
"tapi menurut aku mas Arga pintar dan kelihatannya pengalaman bisnis".
"Itu karena sebelum jadi sopir disini aku juga jadi sopir di tempat seorang pengusaha mas dan di suruh membawa laporan-laporan gitu"kali ini Zayn menjawab sambil tergagap.
Robby mau melontarkan pertanyaan lagi tapi kliennya datang.
Kali ini Zayn juga ikut membantu Robby meyakinkan klien tersebut dan hasilnya klien itu mau bekerja sama dengan Robby.
Robby senang sampai tak sadar memeluk Zayn dia juga berterimakasih berkat Zayn klien itu mau kerja sama dengan dia.
"makasih banget mas Arga kamu seperti saudara bagiku"Ucap Robby senang.
"kita memang saudara Robby ayah kita sama"Kata Zayn dalam hatinya.
Mereka akhirnya kembali ke kantor Robby sudah tidak sabar untuk memberi tahu pak Rahman kalau dia kali ini berhasil.
Malam harinya Zayn mendatangi kontrakan Naura karena Zayn sedang mengantar pak Rahman dan Bu suci ke pesta dan tak jauh dari kontrakan Naura.
"Wah hebat kamu Naura punya pacar mobilnya bagus"Sanjung teman kamar Naura.
"Apaan sih kamu kita cuma temenan dia bukan pacar aku"Bisik Naura.
"Tapi Ganteng banget Naura".
"Mas Arga kenalin ini Melly temanku".
"Melly".
"Arga".
"Mas Arga ganteng banget"Sanjung Melly dan dapat cubitan dari Naura.
"untuk apa wajah ganteng tapi kerjaan nya cuma supir"Ejek Fitri sepupu Naura orangnya memang sombong dia menjadi salah satu staf di kantor Naura dia juga yang mengajak Naura kerja di situ.
"Mulut Mak lampir"Ejek Melly.
"Maaf ya mas Arga Fitri memang begitu"Ucap Naura tak enak hati.
"Nggak apa-apa emang aku supir kan barangkali kalian yang minder berteman dengan aku"Kata Zayn sambil tersenyum.
"Ya nggak lah mas mau apa kerjaannya yang penting halal nggak masalah"Kata Naura.
Zayn mendapat telpon dari pak Rahman kalau mereka sudah mau pulang,Zayn pamit ke Naura dan Melly setelah itu dia pergi dari sana.
"Kamu naksir ya Arga"Tebak Melly setelah kepergian Zayn.
"Apaan sih kamu"Kata Naura tersipu.
"Terlihat jelas di muka kamu Naura"Kata Melly sambil tertawa.
"Tapi apa dia mau sama aku sedangkan anak bos perusahaan tempat aku kerja kelihatan nya suka sama dia"kata Naura dengan lemas.
"Usaha dong jangan pesimis dulu"Melly menyemangatinya.
"kalau kamu tahu gimana gadis itu pasti akan berpikir seperti aku".
ulat bulu lagu laga ihhh jadi gumussss dah