PAST STORY OF HAO LING

"Ku pikir siapa, ternyata si nakal ini yang datang. Semenjak seminggu yang lalu kemana saja kau dasar anak nakal, Patriack Chen bahkan sampai bertanya berkali-kali padaku karena khawatir."

"Soal itu aku pergi untuk berlatih, ngomong-ngomong aku tidak datang sendirian."

Mendengar perkataan Yuan, tuan Ming langsung menatap ke arahku, cukup lama sampai akhirnya dia berkata."Astaga nona Ling maaf tidak menyadari bahwa perempuan yang datang bersama anak ini adalah nona, maklum sebelum bertemu anda bocah ini seringkali membawa gadis bersamanya. Sudah hampir setahun dan anda terlihat jauh lebih cantik dan dewasa daripada sebelumnya, namun yang lebih penting bagaimana dengan kondisi nona ? Saya sempat dengar jika anda sangat kesusahan karena efek amukan jantung naga es."

"Keadaan saya sudah jauh lebih baik, tuan Ming terimakasih sudah khawatir. Ngomong-ngomong kami ingin mencicipi mie buatan tuan karena saya dengar sejak pagi kedai anda dipenuhi pelanggan, pasti mie buatan anda sangat enak dan apakah masih ada yang tersisa ?"

Mendapatkan pujian itu membuat Tuan Ming tertawa malu-malu."Nona terlalu memuji, tentu saja jika untuk nona saya akan menyiapkan hidangan paling spesial."

"Bagus, tidak usah bersikap malu-malu seperti itu ingat umur dan cepat siapkan makanan ku."Ujar Yuan bercanda.

"Dasar anak nakal, sebuah pujian bagi seorang juru masak adalah sesuatu yang paling membahagiakan apalagi pujian itu datang dari nona Ling."

"Iya, iya maaf.... Aku mengerti, cepatlah aku sudah kelaparan tuan Ming."

"Dasar perut karet, tunggulah sebentar tuan Ming ini akan menyiapkan hidangan paling lezat."

Tidak berselang lama tuan Ming datang dan menyajikan dua mangkuk mie spesial yang masih hangat dan terlihat sangat menggiurkan, setelah aku merasakannya tidak heran mengapa orang-orang menyukai masakan tuan Ming karena rasanya benar-benar enak.

"Bagaimana rasanya nona ?"

"Sangat enak, kaldu ayamnya benar-benar berasa dan gurih."Ujarku dengan tenang makan dan menikmati mie buatan tuan Ming di setiap suapan.

Berbeda dengan Yuan yang tampak seperti orang gila yang kelaparan, dia sudah menghabiskan satu mangkuk hingga tidak tersisa setetespun kuah.

"Enak sekali, masakan tuan Ming benar-benar tidak terkalahkan. Berikan aku satu mangkuk lagi tuan Ming."

Entah mengapa melihat seseorang yang memakan makanan buatannya dengan penuh kenikmatan membuat puas dan bangga tuan Ming, iapun kemudian menyiapkan satu mangkuk lagi untuk Yuan.

Tuan Ming tersenyum bangga memperhatikan Hao Ling yang begitu menikmati semangkuk mienya dengan tenang, hingga senyumannya menghilang digantikan raut jengkel ketika melihat cara makan Yuan yang bertolak belakang dengan Hao Ling.

"Anak nakal, makanlah pelan-pelan nanti tersedak."

Yuan tampak seperti monyet berwajah tampan yang seperti sedang kelaparan, membuat tuan Ming berpikir dan berharap jika sampai pada tahap kedua orang itu menikah tuan Ming ingin anak mereka untuk mewarisi sikap ibunya saja.

*Astaga, Yuan.... Bagaimana bisa perempuan dengan wajah dan sikap anggun seperti malaikat ini menyukai pria seperti mu*

Tuan Ming menggelengkan kepala merasa naas sendiri, menyesal saat Yuan kecil dirinya malah mengajarkan untuk menggoda wanita dan selalu menghargai makanan dan beginilah hasilnya sekarang anak itu benar-benar salah menafsirkan cara menghargai makanan.

*Aku menyuruhnya menghargai makanan agar tidak menyia-nyiakan makanan, bukanya malah makan seperti tidak pernah makan sebelumnya. Semoga dewa makanan mengampuni kesalahanku.*

"Ngomong-ngomong nona Ming, maaf jika pertanyaan saya terkesan ikut campur dalam urusan hidup nona. Dikarenakan sekarang kondisi nona sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya, jika saya boleh tau apa tujuan nona setelah ini ?"

Butuh beberapa saat sampai aku menjawab pertanyaan tuan Ming, karena memang aku belum memikirkan hal itu sebelumnya.

"Awalnya saya pikir akan menghabiskan waktu dirumah seperti biasa, namun tanpa diduga seorang pria gila yang saya tunggu kehadirannya selama hampir satu tahun belakangan ini akhirnya menunjukan wajahnya malam ini, jadi saya berpikir untuk ikut bergabung dengan sekte Golden Scarlet agar bisa bersamanya."

"Jelas sekali orang gila ini membuat perempuan secantik dan seanggun nona Ling jatuh cinta."Ujar Yuan menyinggung Hao Ling yang memanggilnya orang gila.

"Hei, aku hanya bercanda, jangan berkata tentang cinta jika kamu tidak mengerti itu."Ujarku dengan wajah memerah karena malu.

"Ngomong-ngomong soal gila, aku ingat ada perempuan yang melompat dari jendela lantai 2 untuk menemui ku."

Mendengar itu aku sontak merasa kesal bercampur malu, kemudian menarik lengan pakaian Yuan.

"Memangnya karna siapa aku nekat melakukannya dasar gila !"

"Iya, iya aku minta maaf. Dari tadi kamu mengatakan bahwa aku gila jika benar berarti aku adalah orang gila paling tampan di dunia ini."Ujar Yuan sambil tertawa ringan, dengan diriku yang semakin merasa malu.

Tuan Ming yang melihat mereka berdua tersenyum lembut, hatinya merasa hangat teringat akan mendiang istirnya karena melihat Yuan dan Hao Ling mengingatkan dirinya tetang masa indah saat bersama istrinya dulu.

"Kalian berdua ternyata sangat akrab, ya."Ujar tuan Ming.

Mendengar perkataan tuan Ming aku langsung tersadar dan buru-buru menjaga sikap ku seperti sebelumnya.

"Ah ! Tidak kami begini karena malam ini adalah kali pertama Yuan menemui saya setelah setahun kurang."

"Serius ?"Ujar Yuan sambil memiringkan kepalanya ke hadapanku.

"Diamlah, berhenti menggoda ku."Ujar ku sambil mendorong pipi Yuan untuk menyingkir.

Tuan Ming melanjutkan."Ngomong-ngomong soal nona yang ingin bergabung dengan sekte, kebetulan sekali karena setiap tahun akan diselenggarakan penerimaan murid baru dan nona pasti bisa diterima dengan mudah mengingat hubungan tuan Hao Ming dan Patriack Chen, namun apakah nona sudah mengatakan niat nona kepada ayah dan ibu nona ?"

"Belum saya baru akan mengatakannya nanti."

"Kalau begitu saya hanya bisa mendoakan dan berharap agar tuan dan nyonya Hao mau memberi ijin."

"Terimakasih atas dukungannya tuan Ming. Kami tidak bisa berlama-lama karena sudah terlalu larut malam dan harus segera kembali, jadi berapa semuanya tuan Ming ?"

"Tidak usah nona, anda tidak perlu membayar anggap saja hadiah dari saya untuk kesembuhan nona."

Mendengar itu Yuan langsung bersemangat dan berkata."Astaga tuan Ming anda memang selalu dermawan."

"Dermawan pantatmu, kau menghasilkan banyak uang dari menyelesaikan misi, jadi kau tetap bayar bocah."

"Ck, tidak adil sekali."Ujar Yuan merajuk sembari memberikan 2 koin emas kepada tuan Ming membuatku tertawa kecil melihatnya.

Setelah selesai aku dan Yuan beranjak dan mengucapkan terimakasih kepada tuan Ming. Karena keinginanku kami memutuskan untuk jalan kaki ke kediaman karena aku masih ingin menghabiskan waktu berdua bersama Yuan dan ku harap Yuan tidak mengetahui niatku karena jika tidak rasanya pasti sangat malu.

Sementara itu tuan Ming masih terus tersenyum melihat Yuan dan Hao Ling yang melangkah pergi meninggalkan kedainya, setelah keduanya tak terlihat senyum tuan Ming tiba-tiba hilang berubah menjadi serius menatap ke arah lorong gelap di depan.

"Mereka sudah pergi, keluarlah, apakah kau tidak merasa kedinginan disana ?"Ujar tuan Ming kepada sosok bayangan yang berada di lorong gelap itu.