Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30, aku sudah menjadi seorang janda. Walau perpisahan ini aku yang menginginkannya Namun hatiku terasa sangat sakit.
Penghianatan yang dilakukan suamiku dengan sekertarisnya sendiri dengan alasan untuk memperoleh keturunan tidak akan kumaafkan.
Cukup sudah hinaan dari mertuaku selama ini yang menuduhku mandul, hingga menyebabkan mamaku meninggal karena serangan jantung.
Cukup sudah....!!!
" Aku Emma Watson tak akan diam lagi, akan ku buktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki!!! " tekadnya sambil meninggalkan Bali tempatnya di besarkan selama ini.
Pertemuannya dengan Sean o Brown bos Barunya yang arogan sedikit banyak mewarnai kembali hidupku Emma.
Bagaimanakah kehidupan Emma setelah perceraiannya ? apakah ia bisa membuka hatinya kembali.... silahkan baca novel ini.
Termehek boleh tertawa boleh Apalagi mau ngebom votee... di persilahkan
Ini adalah novel ke 3 aku, silahkan juga membaca novelku yang lain
1. Akhir pelarian
2. My Starla
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Mati kutu
Sementara Billy mengikuti Sean, Emma mendatangi Maid yang sedang menangis sambil terduduk
" Maaf mba mengapa tadi Tuan Sean memarahimu? "
" Tadi saya tidak sengaja menyenggol tangan tuan saat menghidangkan makanan, tuan langsung marah dan membentak saya"
" Apa kau mengodanya ? "
" Tidak.. saya hanya tersenyum manis sambil melayani tuan, permisi mba saya mau membereskan pakaian saya " pamit maid tersebut
"Rupanya Billy tidak main-main, bahkan tak sengaja tersentuh saja ia bisa semarah itu.... sepertinya aku salah mau bekerja dengan orang seaneh itu, apa aku berhenti saja ya mumpung belum memulai " Emma jadi galau sendiri
" Apa yang kau lamunkan? " suara Sean mengagetkannya, nampak Sean sudah rapi dengan pakaian kerjanya, ketampanannya semakin terpancar
" Tidak tuan, sepertinya saya tidak jadi saja bekerja dengan anda. Saya mengundurkan diri " ucapnya sambil berdiri
"Kau boleh mengundurkan diri jika kontakmu habis. Sekarang kemari ikut aku ke ruang kerja " ucapnya tak mau di bantah
Mau tak mau Emma mengikuti Sean. Sesampainya di ruang kerja Sean memberinya sebuah buku tabungan
" Kata Billy kau menanyakan gajimu, ini gajimu sebagai asisten selama 6 bulan kedepan sudah ku transfer ke rekening ini " ucapnya, Emma membaca jumlah yang tertera , gajinya selama 6 bulan sebesar 300 juta besar sekali
" Tidak Salah gaji saya segini? " tanya Emma
" Tidak.. itu gajimu sebagai asistenku, dan ini gajimu sebagai kekasih kontrakku " ucap Sean lalu menyerahkan sebuah black card pada Emma
" Kau bebas menggunakannya selama 6 bulan, belilah apapun yang kau suka. kartu ini tanpa limit dengan syarat belilah barang yang sesuai dengan gaya hidupku, jangan berpenampilan yang membuatku malu " titahnya
Emma menimang-nimang kartu di tangannya, memang benar kata Billy... tuan Sean memang tidak pelit.
" Kemarikan dompet dan hp mu " titah Sean
" Untuk apa? " tanyanya
" Sudah berikan saja, jangan banyak tanya " Emma pun memberikan benda yang di minta Sean
Sean mengambil hp Emma
" Apa kata sandinya? "
" Bali bali " jawab Emma, Sean mengetik sesuatu di hp Emma lalu mengembalikannya, kemudian ia mengambil dompet Emma. Sean mengambil semua kartu atm Emma dan menyimpannya
"Heii kembalikan kartuku tuan " protesnya
" Aku akan mengembalikannya 6 bulan lagi, mulai sekarang gunakan kartu dariku.... jangan khawatir aku tak akan membatasi jumlahnya " jawab Sean tak mau di bantah
" Kau licik, kau menahan kartuku agar aku tak bisa berhenti sebelum 6 bulan kan? "
" Boss bukan licik tapi pintar, dan kau kalah pintar Emma he he " Billy datang dan menyerahkan sebuah kartu pada Emma
" Ini kunci kamarmu letaknya di sebelah kamar boss, Edy akan mengantarmu. Semua perlengkapanmu sudah selesai di tata " Ucap Billy lagi
" Ganti bajumu Emma, kita akan kekantor 20 menit lagi "
Emma hanya bisa diam dan menurut, sabar Emma 6 bulan tidaklah lama anggap saja kau sekarang tinggal dengan saudara laki-lakimu... ucapnya menghibur dirinya sendiri
Emma mengikuti pak Edy , kepala pelayan di Mansion Sean. Mereka naik ke lantai 2 dan berhenti di depan sebuah kamar
" Silahkan ini kamar nona, sedangkan kamar tuan tadi sudah kita lewati. Dikamar ada sebuah bel, jika anda perlu apa apa silahkan pencet saja, saya permisi "
" Terimakasih pak Edy " balas Emma
Emma masuk ke kamarnya, kamarnya sangat luas dengan perabotan serba gold dan dinding berwarna putih, terus terang Emma terpesona melihatnya, bahkan kamar ini 2 kali lipat kamarnya di rumah Arya dulu.
Emma lalu membuka lemari yang bersusun sampai 8 pintu di dinding. Matanya terbelalak melihat isi lemari sudah penuh dengan pakaian beserta aksesories lainnya. Kapan mereka mempersiapkannya, bahkan semua adalah ukuran badannya.
Emma terdiam tak percaya, namun tiba tiba hp nya berbunyi dilihatnya tulisan KEKASIH TAMPANKU calling, siapa ini bagaimana no ini ada di HP ku, dengan ragu Emma menekan gambar hijau
" Hallo... "
" waktumu tinggal 10 menit, telat 1 detik kau ke kantor jalan kaki " ucap pria di sebrang sana
" Kurang ajar.. bos gila.. kekasih tampan palalu peang... " desis Emma kesal.
Bergegas Emma mengambil acak sepasang baju kerja , hinghill dan tas senada di lemari dan langsung memakainya, lalu ia menggelung rambutnya Sipp selesai. Emma pun berlari kecil ke bawah dimana Sean dan Billy sudah menunggunya
Sean memandangi Emma yang sedang menuruni tangga. Senyum kecil nampak menghiasi wajahnya melihat Emma yang terburu-buru.
" Good girl " ucapnya dalam hati
Sean lalu memperkenalkan Emma pada semua. bodyguard nya
" Perkenalkan ini adalah Emma kekasihku merangkap asisten, jadi jaga dia sebagaimana kalian menjagaku, mengerti!! "
" Mengerti tuan!! " jawab mereka serentak
Ketiganya lalu pergi ke kantor dengan sedikit drama , Emma membuka pintu mobil di sebelah supir lalu duduk dengan nyaman
" Emma siapa yang menyuruhmu duduk di situ? " tanya Sean
" Tidak ada, saya tau posisi saya sebagai asisten maka saya duduk di sini dan Billy sebagai sekretaris tuan duduk bersama tuan " jawabnya
" Ya idealnya begitu, tetapi sebagai kekasih kontrakku maka kau harus duduk denganku, mengerti.. cepat pindah kau membuang waktuku saja, bagaimana kau duduk di depan setelah aku memperkenalkanmu sebagai kekasihku pada semua pengawalku " bentak Sean mulai marah, Emma terpaksa turun dan duduk di sebelah Sean
"Anda sudah puas... kekasih kontrakku? " tanya Emma sambil tersenyum jengkel, Sean diam saja tak mengubris ucapan Emma
" Puas cintaku ha ha ha " malah Billy yang menyahut sambil tertawa geli melihat Emma yang mati kutu.
Emma hanya bisa diam menahan dongkolnya, tangannya mengambil hpnya dan merubah nama Kekasih tampanku menjadi Kekasih gila.. iapun tersenyum geli sambil memandangi hpnya
" Mengapa kau senyum-senyum sendiri begitu " tanya Sean
" Belum minum obat " sahut Emma ketus
" Jaga bicaramu, aku ini bosmu "
" Karena kau bosku makanya aku berbicara dengan ketus karena jika aku berbicara dengan lemah lembut nanti tuan kira aku sedang mengodamu " jawab Emma membuat Sean tak bisa menjawab nya lagi
" Setidaknya kau tau cara bersikap pada atasanmu "
" Aku bukan anak kecil Tuan... aku akan memperlakukanmu sebagaimana kau memperlakukanku " jawab Emma
" Satu sama ha ha ha " celetuk Billy dari kursi depan
" Diam!! " ucap Emma dan Sean bersamaan lalu keduanya sama sama membuang muka
" Ha ha ha... ha ha.. omg kalian adalah sepasang kekasih yang sangat kompak " Billy kembali tertawa geli
see you next eps
Selalu beri semangat thor dengan memberi like komen dan vote untuk karyaku
Love you