NovelToon NovelToon
Aku Pergi...

Aku Pergi...

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Call Me Nunna_Re

Luna Maharani.

Nama yang sudah lama tidak ia dengar. Nama yang dulu sempat jadi alasan pertengkaran pertama mereka sebelum menikah. Mantan kekasih Bayu semasa kuliah — perempuan yang dulu katanya sudah “benar-benar dilupakan”.

Tangan Annisa gemetar. Ia tidak berniat membaca, tapi matanya terlalu cepat menangkap potongan pesan itu sebelum layar padam.

“Terima kasih udah sempat mampir kemarin. Rasanya seperti dulu lagi.”



Waktu berhenti. Suara jam dinding terasa begitu keras di telinganya.
“Mampir…?” gumamnya. Ia menatap pintu yang baru saja ditutup Bayu beberapa menit lalu. Napasnya menjadi pendek.

Ia ingin marah. Tapi lebih dari itu, ia merasa hampa. Seolah seluruh tenaganya tersedot habis hanya karena satu nama.

Luna.

Ia tahu nama itu tidak akan pernah benar-benar hilang dari hidup Bayu, tapi ia tidak menyangka akan kembali secepat ini.
Dan yang paling menyakitkan—Bayu tidak pernah bercerita.

Akankah Anisa sanggup bertahan dengan suami yang belum usai dengan masa lalu nya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Call Me Nunna_Re, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Setelah menunggu cukup lama akhirnya Anisa pun membuka matanya

"Kamu sudah sadar nak?."tanya Ratna begitu antusias.

Anisa membuka matanya kemudian menatap sekelilingnya merasa asing dengan tempat ia berada sekarang. Kemudian tatapannya tertuju kepada seorang wanita paruh baya yang tanpa anggun dan elegan Tengah tersenyum kepadanya.

"Sa-saya di mana ya?."

Ratna pun segera memanggil dokter yang tadinya menangani Anisa, dan mengatakan bahwa Anisa telah sadar.

"Bagaimana perasaan anda nona, apakah anda merasakan sesuatu yang tidak enak pada tubuh anda?."

"Saya di mana dok?."

"Anda sekarang ada di rumah sakit nona. Apakah anda tidak ingat kejadian yang baru saja menimpa anda?."

Anisa pun berusaha untuk mengingat kejadian yang dikatakan oleh dokter dan akhirnya gadis cantik itu ingat jika Iya diserempet oleh mobil.

"Iya dok saya ingat, tadi waktu mau nyebrang saya nggak lihat-lihat.,"

"Apakah anda merasakan pusing atau kepala anda terasa sakit?."

"Sedikit dokter."

"Apa ada keluhan lainnya nona?"tanya sang dokter yang dijawab dengan gelengan pelan oleh Anisa. Gadis itu pun berusaha untuk bangkit karena ia tidak mau terlalu lama berbaring di sana pasti ibunya di panti sudah sangat khawatir karena belum mengabarinya sedangkan hari ini pasti ia terhitung absen di cafe tempatnya bekerja.

"Kamu mau ke mana nak?"tanya Ratna ketika melihat Anisa sepertinya akan turun dari ranjang.

"Maaf Tante saya harus ke cafe karena saya harus bekerja."

"Bagaimana bisa kamu masih bisa memikirkan bekerja di saat kondisi kamu seperti ini?."

"Tapi saya harus bekerja tante saya nggak mau kalau nanti saya dipecat."

"Pokoknya kamu tenang saja nanti biar saya yang berbicara dengan pemilik cafe tempat kamu bekerja, sekarang kamu fokus aja dulu dengan pemulihan kamu."

"Maaf Tante siapa ya, apa Tante yang tadi hampir nabrak saya?."

"Bukan nak justru tante lah yang menyelamatkan kamu karena orang yang tadi hampir nabrak kamu tidak bertanggung jawab dia sudah melarikan diri."

"Jadi Tante yang udah menyelamatkan saya dan membawa saya ke rumah sakit ini?."

"Iya nak makannya sekarang kamu istirahat aja dulu."

"Tapi Tante Saya nggak punya uang buat bayar biaya perawatan di rumah sakit ini karena rumah sakit ini adalah rumah sakit swasta dan pasti biayanya mahal."

"Pokoknya kamu nggak perlu memikirkan biaya apapun yang jelas sekarang kamu istirahat saja dulu dan cepat pulih."

"Terima kasih ya tante-tante udah bantu saya, saya janji suatu saat nanti saya akan balas semua kebaikan tante."

"Kamu nggak usah balas apa-apa saya ikhlas kok. Oh iya nama kamu siapa nak?."

"Nama saya Anisa tante."

"Rumah kamu di mana?."

"Saya nggak punya rumah tante saya besar di panti asuhan kasih bunda."

"Maaf ya Tante bukan bermaksud untuk menyinggung kamu."

"Nggak apa-apa kok Tante lagian memang benar kalau saya besar dan tinggal di sana."

"Memangnya tadi kamu mau ke mana kenapa kamu nyebrang jalan nggak lihat-lihat."

"Maaf Tante Saya tadi lagi buru-buru. Ponsel saya mana ya Tante saya harus ngabarin Ibu dulu nanti beliau cemas nyariin saya." ucap Anisa yang tiba-tiba teringat akan Asih dan khawatir jika Ibu angkatnya itu akan cemas mencarinya.

"Itu ponsel kamu ada di dalam tas kamu."

"Sebentar ya Tante saya telepon Ibu angkat saya dulu."

"Iya nak silakan."

Annisa pun mengambil ponselnya kemudian menghubungi Asih dan meminta wanita paruh baya itu untuk tidak terlalu khawatir karena Anisa baik-baik saja. Sepanjang percakapan Anisa dengan Asih Ratna terus saja menatap gadis tersebut dengan tatapan yang sulit diartikan. Entah kenapa Ratna begitu suka melihat gadis tersebut padahal dirinya baru saja mengenalnya namun Ratna sudah bisa memastikan jika gadis itu adalah gadis baik-baik.

"Maaf Tante saya udah boleh pulang belum, Saya rasa kondisi saya nggak apa-apa lebih baik saya pulang aja takutnya ibu Saya khawatir."

"Tadi sih kata dokter kalau kamu nggak ada keluhan apa-apa kamu udah boleh pulang namun kamu masih harus tetap di observasi selama 2 jam."

"Baiklah Tante kalau begitu saya tunggu saja dulu 2 jam tapi setelah itu saya mau pulang saja, saya nggak mau terlalu lama merepotkan tante."

"Ya sudah nggak apa-apa nanti Tante yang antar kamu pulang ya?."

"Nggak usah repot-repotan te aku biar naik bus aja."

"Ini udah sore sebaiknya tante antar kamu saja, tante sedih loh kalau kamu nolak." ucap Ratna yang membuat Anisa pasrah. Kali ini ia bersyukur karena menemukan wanita baik dan ia tidak ingin membuat wanita itu merasa sedih karena sudah menolongnya.

"Nama tante Ratna kamu panggil aja tante Ratna ya."

"Iya tante."

"Kamu udah makan atau kamu haus?."

"Aku belum makan tante."ucap Anisa sembari meremas perutnya karena sedari tadi ia memang belum memakan apa-apa. Pikirannya terlalu fokus untuk mencari tempat tinggal baru.

2 jam kemudian Anisa sudah diperbolehkan pulang namun dengan catatan jika di rumah dia mengalami sakit kepala hebat atau pusing yang hebat maka ia harus segera datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Anisa diantar oleh Ratna pulang ke panti asuhannya sepanjang perjalanan Ratna terus memperhatikan gadis itu dengan seksama,

"Seandainya saja kamu mau menjadi menantu saya."batin Ratna tersenyum melihat Anisa dari samping.

sesampainya di panti asuhan Asih langsung berlari menyambut kepulangan Anisa dan air mata wanita itu luruh ketika melihat dahi Anisa ditutupi perban.

"Kepala kamu kenapa nak, kamu nggak apa-apa kan?."

"Aku nggak apa-apa bu Untung saja ada tante Ratna yang sudah menyelamatkan aku dan membawa aku ke rumah sakit."

"Maafin ibu ya nak gara-gara ibu kamu harus mengalami hal seperti ini."ucap Asih penuh sesal.

"Ini semua nggak ada hubungannya sama ibu, aku ikhlas melakukan semuanya untuk adik-adik di sini. Tapi maaf Bu aku belum bisa mendapatkan tempat yang cocok untuk kita."ucap Anisa tertunduk lesu sementara itu Ratna hanya menatap interaksi ibu dan anak tersebut.

"Astagfirullah maafkan saya nyonya saya benar-benar cemas sehingga saya tidak melihat keberadaan anda." ucap Asih ketika melihat Ratna berdiri tak jauh dari Anisa.

"Tidak apa-apa nyonya Saya juga maklum kok."

"Oh iya nama saya Asih saya pengurus panti asuhan ini sekaligus Ibu angkat dari Anisa."

"Nama saya Ratna Saya tadi tidak sengaja melihat Anisa hampir ditabrak mobil dan saya membawanya ke rumah sakit tapi untung saja kondisinya tidak terlalu parah."

"Terima kasih banyak nyonya Saya tidak tahu bagaimana caranya saya untuk membalas kebaikan anda."

"Biarlah Allah yang membalas nyonya anda tidak perlu memikirkannya.*

1
Ma Em
Anisa kalau Luna berbuat macam macam pada Anisa lawan saja jgn mau dihina atau diinjak injak harga diri Anisa , Anisa bkn babu tapi istri sah daripada Luna cuma selingkuhan , Anisa berhak usir Luna dari apartemen yg Anisa tinggali dan kalau Bima marah lawan jgn diam saja .
Ma Em
Cepatlah enam bulan berlalu agar Anisa bisa secepatnya meninggalkan Bima , semoga Anisa berjodoh dgn Jovan .
Ma Em
Anisa semangat dan sabar semoga enam bulan cepat berlalu lalu tinggalkan Bima seumpama Bima berubah jadi jatuh cinta sama Anisa jgn mau terima biarkan Bima dgn Luna , semoga Anisa bisa berjodoh dgn Jovan dan berbahagia .
Ma Em
Thor banyak typo harusnya disita negara bkn disiksa negara 🙏🙏
Call Me Nunna_Re: nanti di revisi ya kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!