Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.
Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.
mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?
dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.
kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2.cerai
TAK TAK TAK
Suara langkah kaki riana terhenti ketika ada berbicara.
"bagus baru pulang." ketus seorang pria yang sedang duduk sofa menunggu kepulangan riana dengan cemas namun menyembunyikannya dengan wajah datar.
Ingin rasanya riana pura-pura tidak mendengar lalu pergi mengabaikan tapi itu semua tidak mungkin. Yang ada nanti seisi rumah rusak dihancurkan.
"hmmm ya ada apa? perlu sesuatu?" ucap riana lelah.
"saking serunya main bersama pria lain sampai melupakan aku yang menunggu dari tadi. Kamu gak liat ini waktu sudah hampir malam riana!" marah karna merasa diabaikan oleh riana.
"oke maaf aku salah. Kamu udah mandi? Belum makan?" perkataan riana sangat lembut membuat pria tersebut luluh dan mengangguk patuh.
" yaudah kamu mandi dulu. Aku mau masak dulu." riana berlalu pergi menuju dapur sambil mengikat rambutnya.
Niat hati pulang ingin mandi lalu langsung beristirahat tapi yah mau bagaimana lagi fikir riana dari pada dia tantrum bahaya seisi rumah hancur.
*GREB
Riana tersentak kaget saat sedang fokus memasak tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang.
"kangen. Kenapa sih mesti pergi sama bobby! Kalian ngapain aja hah!" diserbu pertanyaan menuduh membuat riana kesal juga pada seorang pria yang sedang memeluknya dari belakang.
"jangan mulai Er aku lelah loh!" riana berbalik lalu menyajikan makanan dimeja.
yap laki-laki tersebut adalah Erlangga, tinggal berdua dengan riana karna ada suatu hal yang sulit untuk dijelaskan.
"bilang aja kalo kalian ada hubungan heh! Pacaran mungkin atau bisa jadi melakukan hal lebih.apa kalian sudah dari hotel?" Erlangga duduk dikursi dengan tatapan meremehkan.
*PRANG
Makanan yang berada ditangan riana dilemparkan ke lantai saat hendak menaruh dimeja.
Bagaimana tidak jengkel. Tidak bertanya tapi sudah menuduhnya melakukan hal macam-macam dengan pria lain, sungguh menyala emosi riana menghadapi sikap dan tingkah Erlangga.
terdiam Erlangga melihat riana marah melemparkan makanan yang baru selesai dibuat.
Ada rasa bersalah dalam dirinya tapi gengsi, ego lebih besar merasa benar dengan apa yang diucap.
dengan perasaan bercampur aduk riana lebih memilih berlari pergi kedalam kamar meninggalkan Erlang terduduk diam.
Dari pada berlarut dalam kesedihan yang terus berlanjut riana memutuskan untuk segera mandi agar cepat beristirahat tak lupa juga dia mengunci pintu agar Erlangga tidak masuk kamar.
10 menit kemudian
Riana telah selesai ritual mandinya, nampak fresh. Hilang sudah bau acem dan lengket ditubuh, kini berganti dengan harum sangat wangi seluruh tubuh.
Saking cape nya tidak terasa tubuh memberi sinyal agar segera beristirahat. Sehingga riana tertidur sampai lupa mengeringkan rambut.
Bukan Erlangga namanya tenang satu hari tanpa membuat masalah.
Melihat kamar tidur riana dikunci dan tidak ada suara sama sekali. Mungkin saja riana tertidur pikir Erlangga bebas pergi malam ini.
Apalagi dalam hatinya merasa cemburu melihat riana diantar pulang oleh bobby dan mereka pula kelihatan sangat dekat sampai riana berpegangan pada pinggang bobby.
Menyala sudah cemburu Erlangga namun ditepis sudah perasaan itu karna gengsinya yang sangat tinggi itu.
_ _ _ _
"Lama amat lang tumben?" digo merasa heran karna erlangga tidak pernah telat.
"bacot." sentak Erlangga membuat digo diam tidak ingin juga jadi tempat pelampiasan temannya yang sedang marah.
"tuh cewe kamu nyamperin kesini." kesal bobby langsung menghidupkan motor lalu pergi setelah berbicara seperti itu.
"hai lang udah lama gak ketemu kangen aku gak?" genit amel membuat Erlangga ingin muntah dibuatnya, mana ini bergelayut manja lagi ditangan.
"lepas! Dasar cewe ganjen." marah Erlangga mendorong amel hinga Terjatuh.
"udah udah jangan emosi biarin aja tuh ulat keke jangan diladeni." kasihan juga digo melihat amel menangis.
"KENAPA LO SEMUA BIKIN GUE EMOSI HAH!" teriak marah Erlangga. Membuat yang lain pun ikut diam takut juga apalagi mode ngamuk begini.
Digo juga memilih mundur membawa amel menjauh karna kasihan juga nanti jika terkena pukulan Erlangga walaupun tidak mungkin juga.
waktu terus berlalu hingga tidak terasa sudah tengah malam, banyak anak-anak geng motor yang akan segera melakukan balapan liar.
Disana Erlangga hanya diam menyaksikan karna moodnya sedang ancur.
"kamu lagi ada masalah lang?" tanya digo yang duduk disamping erlangga.
Bukannya menjawab erlangga hanya diam metapa lurus kedepan menyaksikan balapan liar. Malu juga digo bertanya karna temannnya tidak menjawab.
"wiih🔥. lang liat siapa itu yang datang." digo terus menatap riana berjalan mendekat.
Erlangga tidak menjawab ucapan digo dia terus menonton sambil minum alkohol tanpa melihat situasi.
GLEK
digo menelan ludah kasar saat riana berdiri dihadapannya dengan gaya sangat hot, membuat kaum adam panas dingin.
PLAK
Sontak semuanya menjadi kaget bercampur takut saat riana menampar pipi Erlangga tanpa rasa takut.
Yang ditampar akan mengamuk namun sedetik kemudian dia terdiam melihat riana ada dihadapannya.
Riana bersidekap dada didepan Erlangga dengan tatapan nyalang.
"kalo terus seperti ini lebih baik kita cerai." ucapan riana sontak membuat yang lain kaget, dan yang lebih parah erlangga melotot tidak terima.
"CERAI?!"
Ucap yang lain serentak kaget dengan ucapan riana lontarkan pada Erlangga.
Bagaimana tidak kaget nikah saja belum ini sudah mau cerai gimana ceritanya. Semua yang berada disana pun merasa heran.
"GAK AKAN PERNAH." Erlangga mengepalkan tangan erat.
"ad-ada masalah apa ayo du-duduk dulu kita bicarakan baik-baik." gemetar takut digo.
Erlangga sangat marah ketika digo akan memegang tangan riana untuk menenangkan diri.
"KAMU UDAH GAK BUTUH TANGAN DIGO BERANI SEKALI MEMEGANG TANGANNYA?!" Erlangga teriak marah.
digo serta yang lain gemetar menjauh takut mendengar teriakan Erlangga.
"udahlah digo aku gak apa," riana memilih pergi. cape juga jika terus seperti ini.
"RIANA KITA BELUM SELESAI BICARA?!" teriak Erlangga namun tidak digubris oleh sang istri.