NovelToon NovelToon
Chaostic Enigma

Chaostic Enigma

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Di daratan yang sangat luas, terbentang lima benua besar yang memiliki ratusan penguasa. Masa dimana peperangan antar kerajaan di mulai, masa dimana penguasa berambisi menguasai daratan. Perang, politik, birokrasi, kekuatan, kekuasaan, romance, dan sejarah peradapan menyatu dalam kisah ini.

ini hanya cerita fiksi belaka, imajinasi yang beradu dengan sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps - 22

[Camp Militer]

Pagi hari, Rudy melakukan pemanasan dan berlari mengelilingi Camp. Itu membuat Marco kebingungan.

"Apa yang dia lakukan di tengah-tengah medan perang.? hmm, lebih balik makan dan bersih-bersih diri."

Beberapa jam kemudian, Rudy melakukan 30x putaran di Camp.

"30 kali putaran, mungkin setara 5x kali putaran di desa. Tapi ini sudah cukup."

"Apa yang kau lakukan Rudy? apa gunanya lari pagi-pagi, lebih baik bersiap untuk pertempuran selanjutnya." kata Marco

"Hm, pantas saja kau langsung pingsan setelah bertempur beberapa jam. Sebaiknya kau meningkatkan stamina mu juga."

"Jadi kau lari untuk meningkatkan Stamina.? Apa sesimpel itu.?"

Rudy pun duduk disana sambil minum air putih.

"Jika kau tidak percaya, kau bisa mencobanya beberapa kali putaran saja."

"Oke, siapa takut."

Marco pun langsung berlari dengan kencang mengitari area camp. Dan hanya dua kali putaran, ia sudah ingin pingsan.

"Huh huh huh, berikan air putih Rudy."

"Tunggu dulu, kau harus mengontrol nafasmu sebelum minum air. Dan kau hanya berputar 2x sudah kelelahan. payah sekali kau."

"Aku kira itu mudah. Ternyata berat juga."

Marco pun meminum air dengan sangat banyak, dan langsung duduk sambil bersandar.

"Hm, pantas saja militer Andorra sangat lemah, bahkan orang seperti mu saja tidak kuat berlari 2 putaran. Padahal, hanya dengan rutin lari setiap hari, bisa meningkatkan kemampuan tempur."

"Ha.? benarkah.?" sahut Marco dengan terkejut.

"Mungkin kau tidak merasakannya sekarang, tapi nanti, kau akan semakin cepat dan gesit. hanya perlu latihan rutin saja."

"Jika kau berkata seperti itu, aku akan mencobanya lagi." kata Marco dan langsung berlari lagi.

"Kau tidak perlu berlari kencang Marco, cukup lari santai saja, tidak ada yang di kejar, jadi lebih pelan-pelan."

"Ah baiklah." teriak Marco sambil mengurangi kecepatan nya.

Rudy pun keluar gerbang, dan melihat tumpukan mayat masih belum hancur sepenuhnya.

BLARSS. ia pun membakarnya lagi

"Pantas saja baunya tidak enak, ternyata dari sini. Aku harus memastikan mayat-mayat ini hancur menjadi abu sebelum menjadi makanan hewan melata dan menjadi sumber penyakit."

Beberapa jam kemudian. Marco langsung terbaring di dalam tenda, kakinya gemetar cukup kencang.

"Sepertinya aku tidak bisa jalan lagi Rudy. Tolong sembuhkan aku."

"Hm, kau terlalu memaksakan diri, bahkan kau sudah melakukan 10x putaran di hari pertama mu. Latihan seperti itu harus bertahap dan konsisten, bukan di paksa secara langsung."

"Jadi, aku harus bagaimana sekarang.?"

"Istirahatlah, nanti juga sembuh sendiri." kata Rudy.

"Baiklah. Lalu apa rencana mu sekarang.?"

"Aku berencana untuk kembali ke markas, tapi melihat kondisi sekarang kita akan di curigai. Menghabiskan stok makanan sendiri, dan memakai fasilitas militer tanpa ijin. Jadi, kita tinggal disini sementara sambil melatih fisikmu."

"Bagaimana jika pasukan musuh menyerang.?" tanya Marco

"Ya, mau gak mau kita berdua harus bertempur disini." jawab Rudy.

"Huh" Marco hanya menghela nafas.

"Tapi mereka tidak akan menyerang dalam waktu dekat, karena mereka juga kehilangan banyak prajurit, jadi setidaknya masih ada waktu sebelum kita pindah dari sini."

"Kira-kira berapa hari.?"

"Aku tidak tau pasti, tapi perkiraan sekitar dua mingguan. Itu waktu yang cukup untuk mengumpulkan prajurit baru, dan mempersiapkan beberapa senjata. dan aku akan menyiapkan beberapa jebakan di pintu masuk, supaya kita aman meskipun dalam keadaan tidur."

"Baiklah."

"Ngomong-ngomong, berapa umurmu Marco.?" tanya Rudy.

"Kita ini seumuran, umurku 14 tahun." jawab Marco

"Ah, kita selisih 1 tahun, aku 13 tahun Marco."

"13 tahun, kau seperti berumur 30 tahun, pola pikirmu seperti orang dewasa." sahut Marco

"Bicara apa kau."

....

Berhari-hari mereka berdua menghabiskan waktu disana. Makanan dan minuman masih berlimpah, tapi beberapa makanan sudah banyak yang basi.

"Stok makanan masih banyak, tapi kita tidak bisa bertahan lama disini." kata Rudy

"Apa saatnya berburu binatang.?"

"Ya, sepertinya itu penting, karena setiap hari kita hanya makan roti saja, kita butuh daging segar." sahut Rudy.

Marco pun berdiri.

"Uuh, sepertinya kakiku mulai terbiasa, rasa kram dan nyeri sudah mulai hilang. Bahkan aku merasa tubuhku sangat ringan."

"Itu hasil hasil latihan lari selama 1 minggu saja. Bagaimana jika itu kau lakukan selama bertahun-tahun.?"

"Ya, tinggal waktu yang menentukan. Jadi, apa kita akan berburu sekarang. Aku sudah merasa bosan disini." kata Marco

Rudy pun berdiri disana.

"Aku juga, waktunya berburu Marco."

Mereka berdua pun masuk kedalam hutan, dengan arah yang tidak jelas, mereka masuk ke wilayah musuh.

"Ini sudah siang hari, tidak ada tanda-tanda hewan disini. Hm." sahut Marco

"Apa sebaiknya kita kembali.? kita sudah jalan cukup jauh." kata Rudy.

"Ya, dari pada kita tersesat disini."

"Kita kembali."

Tiba-tiba, terdengar suara seseorang yang sedang mengobrol.

"Kencing saja harus masuk kedalam hutan."

"ya mau gimana lagi, kita juga dapat makanan enak dari camp, Hahahaha."

"Sialan, kau mencurinya ya.?"

"Sstt, kita bagi dua. Kapan lagi kita makan enak disini. ya kan.?"

"Hahahaha"

....

Rudy pun mendorong kepala Marco ke bawah. "Ssstt"

"Mereka prajurit Florensia" bisik Marco.

"Ya, diamlah."

"Kenapa kita tidak membunuhnya saja sekarang, ini kesempatan kita." bisik Marco

"Diamlah, kita amati saja mereka, kita juga harus tau dimana camp mereka."

"Oh, gitu ya. oke."

....

CURRR.

"UUUHH, ah."

"Kemarilah, kita makan enak. hahahaha."

"Waaah, daging. Sudah lama aku tidak makan daging."

"Sudah diam dan makanlah."

Prajurit itu pun makan dengan lahap. Itu membuat Rudy dan Marco sampai menelan ludah.

"Sialan mereka." bisik Marco.

"Sabarlah Marco, sepertinya ini wilayah musuh. jangan gegabah."

.....

Dalam beberapa menit, makanan mereka pun habis di makan.

"Kita harus cepat kembali, sebelum yang lainnya mengetahuinya."

"Ah, iya cepat cepat."

Rudy dan Marco pun mengikuti mereka dari belakang secara sembunyi-sembunyi. mungkin jaraknya sekitar 1 km dari sana, mereka sampai di atas bukit dan berhenti tiba-tiba.

Alangkah terkejutnya mereka, pemandangan Camp yang sangat besar sekali berada di bawah bukit itu. Kedua prajurit musuh pun masih berjalan dan turun dari tebing itu.

"ini benar-benar gila." kata Rudy yang terpaku melihat camp super besar dengan ribuan tenda yang di pasang di mana-mana.

Marco hanya menelan ludah melihat pemandangan camp itu.

"Itu bukan lagi camp militer, mereka seperti membuat kota baru dengan ratusan ribu penduduk." kata Rudy.

"Dengan pasukan sebanyak itu, tinggal menunggu waktu mereka akan melancarkan serangan besar-besaran." sahut Marco.

Rudy pun bergerak menjauh dari sana, ia mengikuti jalur yang ada di bawah.

"Rudy mau kemana kau.?"

"Diamlah dan ikuti saja aku."

Mereka berdua berjalan menjauh dari camp musuh, dan mengikuti jalan yang menghubungkan camp itu.

"Rudy, sepertinya ini wilayah musuh." kata Marco

"Ya aku tau, dan lihat jalan itu. Sepertinya itu jalan menuju kota kerajaan Florensia."

"Apa.? kita sudah ada di Florensia.?" sahut Marco.

"Kecilkan suaramu. Dan amati pergerakan mereka."

"Kita sudah jauh dari tempat camp kita Rudy, bahkan matahari sudah terbenam. Apa kita tidak kembali dan mengisi perut kita dulu.?"

"Ah, kau benar. kita bisa memata-matai mereka besok lagi."

Lalu tiba-tiba, rombongan pengantar suplay melewati jalur itu. Rudy pun langsung menghentikan langkahnya.

"Sepertinya ada yang mengantarkan makanan untuk kita." kata Rudy.

....

1
azizan zizan
kurang faham...alurnya seperti kalut aja.. mau ngomong bodoh ya memang bodoh alurnya.. mau ngomong tolol ya memang watak mcnya...mau ngomong goblok emang goblok si athornya...
Adam Erlangga: Novel ini dibuat bukan untukmu. 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!