DICERAIKAN KARNA MANDUL, DIHAMILI OLEH MAFIA KEJAM

Dara mengambil saja semua uang pemberian pria yang tak ia kenali ini, sayang kan tak di ambil lagi pula Dara membutuhkan uang, akan tapi lama-lama Dara terusik dengan perkataan Nicoles yang ada pada surat tadi.

" Aku mati detik itu juga?" beo Dara tak mengerti kembali memperhatikan uang yang ada pesan dari Pria itu.

" Swondrak." Dara mengamati tulisan tanda penulis itu cukup lama,

"Dimana aku pernah mendengar nama ini ya?" gumam Dara.

Tiba-tiba bayangan ketika Ia mabuk merayu dan membentak Pria yang tak terlihat jelas wajah nya muncul dalam benak nya.

Dara membelalakkan mata nya, sungguh semua ingatan itu membuat nya malu ternyata Ia yang memancing pria itu bahkan menggigit telinga dan menyentuh area inti nya dengan berani.

"Ak--aku??." Dara tidak bisa berkata-kata. Dara segera mengumpulkan semua barang-barang nya padahal tidak ada yang dia bawa, Ia hanya tak boleh meninggalkan jejak jika suatu saat pria itu kembali dan meminta nya untuk bertanggung jawab.

Aroma maskulin Pria itu adalah parfum mahal dan Dara sangat tahu itu karna saat Dara SMA, Dara sudah bekerja. Dia pernah bekerja part time di bagian parfum.

Dara berhasil keluar dari Bar itu dengan nafas terengah-engah menoleh ke belakang. "Aku berjanji nggak akan minum alkohol lagi." gumam Dara dengan nada pelan namun penuh keseriusan.

Dara bahkan tak mengenali diri nya yang memulai duluan menggoda laki-laki, beruntung pria itu tak membunuh nya. Kalau yang Dara rayu itu adalah suami nya sendiri sudah jelas Ia tak akan melihat matahari terbit hari ini, apalagi saat Dara teringat pesan singkat dari pria Misterius itu, yang mengancam Dara akan membunuh nya jika bertemu nya sekali lagi.

Dara saja geli mengingat betapa liar nya dia pada Pria asing itu, Ia mengutuk diri nya sepanjang jalan sampai ke kosan tempat tinggal nya.

"Apa aku pindah aja ya?" gumam Dara melihat tempat tinggal nya yangbaru dia tepati padahal baru kemarin dia mengontrak rumah.

Dara melihat seluruh tabungan nya ditambah uang yang diberikan Pria itu, Dara akan bangkit dari keterpurukan nya. Dara berpikir seorang Abian Adipati tidak pantas ditangisi apalagi disesali.

Dara mencari tiket ke Luar Negeri yang paling murah tapi tidak ada tiket murah jalur laut, yang ada melainkan jalur udara itupun harga yang masih mahal menurut Dara, namun tak apa Dara harus pergi dari negara ini supaya dia tidak bertemu dengan pria yang dia tiduri semalam.

Dara membuang nafas panjang lalu muncul berita di ponsel nya kalau Swondrak baru saja menghabisi seorang wanita di Bar membuat biji mata wanita itu nyaris keluar dari sarang nya.

"S-swond?? Swondrak?" pekik Dara membekap mulut nya dengan syok.

Kaki Dara gemetar seketika, Ia baru tahu siapa pria yang disebut Swondrak itu. Diberita itu Swondrak adalah seorang ketua mafia yang di kenal akan kekejaman nya. Sungguh kejam dan sadis namun tak ada yang mengenali wajah nya. Rumor mengatakan siapapun yang melihat rupa sosok itu akan mati detik itu juga.

Dara sampai menjauhkan ponsel nya, Ia hampir saja membanting ponsel nya tapi masih bisa berpikir jernih mengingat Ia tidak mudah membeli ponsel itu.

"Ak--aku bertemu dengannya?." lirih Dara beringsut mundur dan meringkuk ketakutan di pojokan kamar kos nya.

Dara merasa hidup nya tak aman berada di negara ini apalagi ingatan saat ia meminta untuk dibunuh pada sosok pria yang tak la lihat wajah nya dengan jelas, dan ternyata dia adalah seorang Mafia Psikopat yang sangat di takuti lawan nya.

Ibarat kan Dara hanya seekor nyamuk dimata pria itu tentu saja dia mudah membunuh nya, Dara menggeleng-geleng kepala nya membayangkan hal itu padahal baru tadi malam ia menyerahkan hidup nya, akan tetapi mati dibunuh bukanlah keinginan nya sebelum Ia membalas kejahatan keluarga Adipati.

"Ak--aku harus pergi..! Iya..! Aku harus menghilang dari negara ini, kalau perlu aku harus mengubah seluruh tubuhku biar ngga ada dikenali sama pria itu." gumam Dara mengangguk-anggukkan kepala nya setuju dengan pemikiran nya itu.

Membalas Abian Adipati saja Dara belum mampu apalagi ditemukan oleh mafia yang dikenal kejam itu yang akan membunuh nya, Dara tak punya salah pada Abian, tapi pada Swondrak Itu jelas saja Dara bersalah.

Ia masih hidup saja sudah berkah bagi nya, padahal melihat sosok itu walaupun Dara tak bisa mengingat wajah pria itu dengan jelas karna efek mabuk nya malam itu.

Menurut berita yang Dara liat sosok Swondrak bukanlah orang yang pemurah atau toleransi pada rang-orang yang berani mengganggu nya, pasti dia ada urusan mendadak malam itu hingga Pria itu pergi tanpa membunuh nya namun meninggalkan pesan peringatan.

"Aku harus pergi..! Aku harus lari dari dia." gumam Dara gemetar.

Dara menyusun barang-barang nya, ada beberapa pakaian saja yang baru dia beli dan barang tertentu yang Dara anggap berharga oleh nya. Dara menutup wajah nya dengan kain panjang dan keluar dari gubuk itu seperti Buronan yang sedang melarikan diri. Malam ini Dara terbang ke negara yang dia tuju yaitu negara Sakura.

***

1 bulan kemudian,

Dara sekarang sudah mendapatkan pekerjaan, Dara berkerja sebagai OG di salah satu rumah sakit di Jepang. Pagi ini Dara merasakan ada yang aneh dengan perut nya, belakangan ini Dara selalu merasa mual di pagi hari.

"Dara? Kamu yakin baik-baik aja? Kenapa bibir mu yang biasa pucat makin pucat aja? Kamu sudah seperti mayat hidup." tanya seorang wanita paruh baya juga kewarganegaraan Indonesia merupakan OG juga di rumah sakit itu.

Dara memegangi bibir nya, "Tidak apa bu..! Saya hanya kurang enak badan saja, saya sudah membersihkan ruangan bagian saya, setelah ini saya akan beristirahat sebentar." ucap Dara.

Wanita paruh baya itu mengangguk lalu melanjutkan tujuan utama nya ke dapur yaitu untuk menaruh peralatan nya, karna Dara sendiri tak merasa sakit jadi buat apa ia mencemaskan Dara.

Wanita itu hanya tak mau pekerja Dara tidak selesai karna kalau satu orang pekerja saja yang lalai dalam menyelesaikan pekerjaan nya, maka semua OG/OB yang akan terkena imbas nya. Dara memasuki ruangan istirahat khusus untuk OG yang sudah tersedia di rumah sakit itu. Dara memegangi kepala nya yang terasa berputar-putar.

"Apa magh ku kambuh ya?" gumam Dara penasaran akan tetapi ini sudah berhari-hari Dara merasakan mual itu, bagaimana bisa dia sakit magh padahal sebelum nya Dara makan tepat pada waktu nya.

Dara mengecek kondisi nya di ponsel nya dia melihat aplikasi pelacak siklus menstruasi nya. Seketika Dara membekap mulut nya melihat sudah 2 minggu dia telat haid, dan Dara langsung mencari salah satu gejala yang Ia alami saat ini, ternyata gejala yang dia rasakan ini adalah gejala kehamilan.

"Ak--aku?." Dara baru sadar ia sudah 2 minggu tidak datang bulan padahal biasa nya rutin. Dara memegang perutnya yang masih datar.

"Be--benarkah aku hamil? Ta--tapi kan aku merasa stres belakangan ini, kenapa bisa hamil?." lirih Dara tidak percaya dengan polos nya. Dara buru-buru bangkit dia harus bertemu dengan dokter selagi dia berada dirumah sakit, Dara akan menemui dokter untuk memeriksakan kondisi nya.

*

Bersambung...........................