NovelToon NovelToon
Paket Cinta

Paket Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Chicklit / Enemy to Lovers
Popularitas:793
Nilai: 5
Nama Author: Imamah Nur

Kabur dari perjodohan toksik, Nokiami terdampar di apartemen dengan kaki terkilir. Satu-satunya harapannya adalah kurir makanan, Reygan yang ternyata lebih menyebalkan dari tunangannya.

   Sebuah ulasan bintang satu memicu perang di ambang pintu, tapi saat masa lalu Nokiami mulai mengejarnya, kurir yang ia benci menjadi satu-satunya orang yang bisa ia percaya.

   Mampukah mereka mengantar hati satu sama lain melewati badai, ataukah hubungan mereka akan batal di tengah jalan?

Yuk simak kisahnya dalam novel berjudul "Paket Cinta" ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imamah Nur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Kurir dan Pelanggan Resek

Ia menyeret tubuhnya ke dekat pintu, bersandar di sana seperti seorang prajurit yang menjaga posnya. Waktu terus berjalan. Langit di luar jendela berubah dari oranye menjadi nila pekat. Dua belas jam kebebasan yang terasa seperti seabad dalam kurungan baru.

Tepat saat perutnya mengeluarkan bunyi paling dramatis, ponselnya bergetar. Notifikasi muncul: “Pengemudi Reygan sedang dalam perjalanan menuju lokasimu.”

Nokiami menghela napas lega. Reygan. Nama yang terdengar biasa. Aman.

Ponsel Nokiami menyala, menandakan ada notifikasi masuk. Ia segera memeriksa kemudian membalas chat yang masuk.

[ Mbak, paket black pepper chicken ricebowl + jus jeruknya sudah sampai. Saya tunggu di bawah ya Mbak.]

[ Uangku 100 ribuan dan bayarnya 40 ribu dengan biaya penanganannya ya Mas, jadi siapkan kembaliannya 60 ribu. Tolong antar ke lantai 3 ya karena aku lagi sakit kaki, terus jangan lama-lama ya soalnya aku sedang lapar banget.]

Reygan terbelalak membaca chat di handphone-nya. "Buset! Lantai 3? Dia menatap gedung menjulang di hadapan dengan kesal.

"Belinya 40 ribu doang antarnya ke lantai tiga? Emang aku pembantu apa disuruh-suruh seenaknya begini?" Lalu dengan lihai tangannya mengetuk-ngetuk keyboard di handphone-nya.

"Maaf nggak bisa Mbak saya sedang sibuk. Kalau dibutuhkan silahkan jemput ke bawah!" Reygan tertawa jahat. "Rasain, dasar pelanggan resek!"

[Loh kok gitu sih, Mas? Nanti aku laporin loh pelayanannya nggak bagus]

[Mbak mau kasih rating bintang 1 juga nggak apa-apa kok, toh saya sudah bekerja sesuai SOP. Alamat Mbak yang tercantum sampai di sini bukannya lantai 3]

Nokiami menatap layar ponsel dengan kecewa.

[Yaudah aku batalkan saja Mas] Nokiami melempar ponsel pada sofa lalu menghela napas panjang. "Lapar banget tapi nggak bisa gerak." Dia memeriksa kakinya, lalu mencoba berjalan. Ekspresinya meringis menahan sakit.

Reygan menahan napas, setelah dipikir-pikir dia menjadi ragu untuk tidak mengantar makanan ke atas, tapi wanita yang membalas chatnya tadi sungguh menyebalkan baginya. Kalau diantar nanti jadi besar kepala tapi kalau tidak akan menjadi ribet urusannya.

[Loh nggak bisa gitu dong Mbak, seharusnya kalau dicancel tadi sebelum pesanan dibuat. Kalau begini malah nambah pekerjaan bagi saya]

Reygan malas jika harus melapor ke kantor dan meminta uang ganti, tapi kalau tidak, dia sayang sama uangnya walaupun cuma 40 ribu.

[Bukan urusanku]

[ Manja amat sih Mbak sampai minta diantar ke atas, kenapa nggak sekalian minta disuapin aja!😡]

[Boleh aja kalau Mas Mau]

[Kudoakan kakinya sakit beneran]

Nokiami kembali melempar ponselnya.

"Dasar kurir nggak punya perasaan. Bukannya Mendokan yang baik-baik malah bicara kayak gitu. Nggak kebayang jadi istrinya, mulutnya lemes gitu." Gadis itu menghempaskan tubuh pada sofa, bersandar lalu memejamkan mata.

Tak lama kemudian terdengar pintu diketuk dari luar.

Drrrt! Drttt!

"Masuk!" Nokiami masih terpejam, malas rasanya melihat wajah kurir yang semakin membuat moodnya semakin hancur pagi ini. Entah kenapa nasibnya sial. Keluar dari rumah karena ingin bebas dengan aturan yang menurutnya nggak masuk akal malah kakinya bermasalah hingga tidak bisa kemana-mana.

"Astaga! Nih orang benar-benar ya! Udah ku antar ke atas malah enggak mau bukain pintu." Reygan sungguh geram dengan perlakuan pelanggan yang satu ini hingga tangannya membuka pintu dengan kasar.

Nokiami terlonjak kaget mendengar suara pintu yang dibuka kencang. Dia membuka mata dan melotot. "Bisa pelan gak sih?"

"Bisa asal pelanggannya enggak banyak permintaan."

Nokiami menghela napas. "Yasudah bawa sini!" dia melambaikan tangan pada Reygan.

"Ogah kamu yang ke sini." Reygan berdiam diri di pintu.

"Gak ada simpatinya sih, Mas?"

"Karena kamu juga begitu, aku akan memperlakukan orang lain seperti orang lain memperlakukanku."

"Aduh Mas banyak omong sih?" keluh Nokiami semakin malas.

"Ambil atau saya bawa pergi lagi!" ancam Reygan.

"Iya-iya, bawel banget sih!" dengan amat terpaksa Nokiami kembali merangkak ke pintu dan merebut makanan dari tangan Reygan. Setelah melakukan transaksi pembayaran dia langsung mengusir kurir resek itu tanpa mau melihat wajahnya sedikitpun.

"Sana pergi, aku enggak butuh kamu lagi!" ucapnya seraya bersedekap dada dengan ekspresi galak.

"Gak usah disuruh juga aku bakal pergi, Mbak," balas Reygan kemudian melenggang pergi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!