Serangeline Fros, wanita berusia 45 tahun, dikenal di seluruh kota Darsen sebagai ketua geng Bloodfangs—geng paling ditakuti yang menguasai setengah wilayah kota. Di balik reputasinya yang kelam, Sera menyimpan mimpi lama yang tak pernah terwujud: menjadi seorang penyanyi. Namun takdir berkata lain, sejak muda ia dipaksa oleh kakeknya untuk meneruskan tahta keluarga sebagai pemimpin geng, menenggelamkan keinginannya di balik darah dan kekuasaan.
Hingga suatu malam, sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya. Tapi kematian bukanlah akhir bagi Serangeline Fros. Ia terbangun kembali… di tubuh seorang wanita muda berusia 25 tahun—bertubuh gendut, pemalu, dan diremehkan semua orang, bahkan oleh suaminya sendiri.
Apakah Serangeline akan menemukan makna baru dari kehidupan keduanya, ataukah sisi gelapnya sebagai gangster akan kembali bangkit dan menghancurkan segalanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2.Kecelakaan
“Lyra! Lyra! Lyra!”
Teriakan penonton kembali menggema di luar. Mereka semua menuntut kehadiran Lyra untuk membawakan lagu penutup konser.
Kru mulai panik karena Lyra tak kunjung keluar.
“Sera! Apa yang kamu lakukan?! Kamu nggak dengar penonton memanggil Lyra sejak tadi? Kamu malah enak-enakan seperti gajah di sini!” bentak seorang kru sambil mendekat.
Sera terhenti ,Ia meletakkan es krim yang tinggal setengah itu di atas sofa.
“Tapi… Lyra sedang di ruang make-up…”
“Iya saya tahu! Nggak perlu kamu kasih tahu! Makanya panggil dia cepat! Badan doang yang besar tapi otaknya nggak ada!” hardiknya lagi.
Sera menelan sakit itu tanpa bisa membalas. Kata-kata seperti itu sudah biasa ia dengar. Ia tetap menjadi yang paling diremehkan .Menjadi budak bagi agensi ini setiap konser Lyra digelar. Mereka tau jika Sera adalah istri Kael namun seperti tidak di hargai karna bentukannya yang tidak pantas membuat Sera selalu di pandang remeh terlebih Lyra juga berkuasa di sana sebagai artis papan atas meskipun kru di sana tau jika yang menyanyi adalah Sera tapi bagi mereka Sera tetap lah Dewi berkat kecantikannya.
“Ba… baik…”
Ia meletakkan cemilannya dan bergegas berlari menuju ruang make-up.
Ceklek
Kael merapatkan tubuhnya lalu mengikat bibir Lyra dengan bibirnya. hawa panas begitu terasa ciuman pans penuh hasrat terus di lakukan oleh Kael seolah ia menemukan obat dari semua rasa lelah atas semua pencapainnya.
Aahh...
Lyra mendesah begitu tangan kael menelusup masuk kedalam lapisan dress pendeknya mengitari lipatan kulit perut bagian bawah. Lyra mendongak begitu bibir Kael mengecup lehernya menyisirinya meninggalkan kecupan merah di sana.
Sontak Sera terdiam dadanya terasa begitu sesak, air matanya seketika berjatuhan melihat apa yang ia saksikan antara Kael dan Lyra. Padahal selama ini Kael bersikap begitu peduli dan mencintainya tapi sekarang ia justru melihat secara langsung bagaimana prilaku Laki - laki itu di belakangnya.
"KAEL!!!. "Teriak Sera dengan suara bergetar menahan isak tangis yang pecah.
Kael dan Lyra sontak terkejut dan langsung melihat ke asal suara. Mata mereka membulat bersamaan begitu melihat Sera berdiri di ambang pintu.
Sera menggeleng, ia menutup mulutnya tangisnya pecah.
"Sera dengarkan dulu ini tidak seperti yang kamu lihat. Ini hanya kebutuhan foto. "ucap Kael cepat memberi alasan melepaskan pelukannya dari Lyra dan mendekati sera pelan -pelan .
"Kebutuhan Foto?... " ucapnya mengulangi "Kamu mau membodohi aku dengan alasan bodoh seperti itu dan berharap aku percaya Kael. " ucap Sera .
"Bukan seperti itu ... ini_ "Kael terbata , ia menggaruk tengkuknya berusaha untuk mencari alasan.
Lyra berdecak, "Sudah lah Kael katakan saja yang sebenarnya. " Lyra turun dari meja rias lalu mendekati Sera.
Sera melihat ke arah Sera, ia masih berdiri di sana tanpa mampu untuk melangkah.
"Apa yang kamu lihat memang benar, aku dan Kael memang berselingkuh. " ucapnya menatap Sera. "Lagipula mana mungkin Kael mau menikah dengan kamu." ucap Lyra menatapnya dengan jijik "Kalau saja bukan karna suara kamu Kael tidak akan mau menikahi induk gajah seperti kamu Sera. " Lyra mendorong kepala Sera.
"Sadar Sera, bentukan kamu saja tidak menggambarkan seperti manusia sedikitpun. "ucap Lyra memandangi Sera dari ujung kaki hingga kepala .Apalagi saat ini baju Sera di penuhi remahan keripik dan wajahnya belepotan eskrim coklat.
Sera melihat ke arah Kael yang hanya diam tanpa membela sedikitpun. Hatinya semakin hancur ia segera berlari menjauh dari sana dengan tangis yang tak sanggup lagi ia tahan.
Sera keluar dari area konser berlari kejalanan , terlepas dari kesakitan yang ia rasakan bersama ibu tirinya ternyata menikah dan hidup terpisah pun sama saja ia bahkan merasakan kesakitan yang jauh lebih besar lagi.
"kenapa seperti ini, apa aku tidak di izinkan untuk bahagia. "ucap Sera menepis air matanya sambil terus berlari di bahu jalan tanpa arah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di pusat kota Darsen seorang ketua gangster tengah menelusuri kota bersama dua anak buahnya ,Davian dan Rayhan menggunakan mobil. Dia adalah Serageline Fros ketua gangster yang di takuti banyak orang. Satu- satunya perempuan yang mampu menguasai banyak wilayah dengan otak cerdik dan liciknya.
Serageline biasa di panggil Sera oleh kakeknya adalah seorang wanita berusia empat puluh lima tahun, bertubuh ramping dengan kulit putih bersih. Hidungnya mancung, tatapan matanya tajam seperti elang sehingga membuatnya terlihat sangar; meski tak bersuara, pandangannya cukup mengintimidasi setiap orang. Julukan Queen of Blood melekat padanya karena kesadisan dan taktik logisnya dalam menyelesaikan setiap kasus. Penguasaannya atas daerah kekuasaan membuat anggota gengnya berkembang pesat di kota Darsen sejak kakeknya meminta Sera memimpin geng itu saat ia lulus SMA. Sera merupakan ketua gangster termuda sekaligus terkaya di kota Darsen. Sera sering di panggil Queen oleh para anak buahnya, karna ia benar- benar menggambarkan ratu dari dunia gelap yang bahkan tak banyak dari pria tak mampu untuk menguasai dunia yang di jalani Sera.
Begitu mereka tiba di pusat kota, mata Sera langsung tertuju pada deretan poster dan baliho besar yang menampilkan wajah para artis terkenal. Setiap sudut gedung dan jalanan seakan dipenuhi oleh pesona dunia hiburan yang berkilauan, kontras sekali dengan kehidupan gelap yang selama ini ia jalani.
Rayhan menghentikan mobil tepat di depan lampu merah. Di hadapan mereka berdiri sebuah baliho raksasa bergambar seorang penyanyi muda dari agensi ternama.
“Artis itu sedang naik daun sekarang, Queen,” ujar Davian sambil menatap baliho itu. “Selain parasnya yang cantik, suaranya luar biasa. Dia juga pandai menari dan memikat penonton. Jujur saja, andai dulu kamu tidak terjun ke dunia gelap ini, kamu pasti sudah jadi artis besar sepertinya.”
Sera tersenyum tipis, tatapannya tak lepas dari wajah di baliho itu. “Sudahlah… mungkin ini memang sudah takdirku,” ucapnya pelan. Ada nada getir dalam suaranya.
Ia terdiam lama, membiarkan kenangan masa lalunya menelusup masuk. Dulu, saat masih di SMA, ia dikenal sebagai gadis berbakat suara merdunya memukau siapa pun yang mendengar. Ia memenangkan banyak lomba menyanyi, bahkan sering diminta tampil di berbagai acara sekolah. Tapi sejak kakeknya menyerahkan tampuk kepemimpinan geng kepadanya, dunia yang indah itu terkubur dalam-dalam bersama masa mudanya.
Mobil kembali melaju perlahan. Namun tiba-tiba, sebuah hentakan keras membuat tubuh Sera terlonjak ke depan hingga kepalanya membentur sandaran kursi pengemudi.
Seorang wanita gendut tiba - tiba melintas tepat di hadapan mobil Sera membuat Rayhan yang mengemudi tidak mampu menghindarinya. Gerakan yang cepat dari perempuan itu membuatnya tidak bisa menghindar dan menabraknya.
“Akh…” rintihnya sambil memegang kepala.
“Maaf, Queen! Tapi sepertinya aku menabrak seseorang!” seru Rayhan panik.
“Apa?!”Sera terperanjat, matanya membulat.
“Tenang, aku akan memeriksanya,” ujar Davian cepat sambil membuka pintu.
“Biarkan aku ikut,” ucap Sera seraya menyusul keluar dari mobil.
Namun belum sempat langkahnya menjangkau bagian depan mobil, suara deru mesin kencang memecah suasana. Sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan langsung menabrak Sera tanpa ampun. Tubuh perempuan itu terpental jauh, menghantam aspal dengan keras.
“QUEEN!!!” teriak Davian dan Rayhan bersamaan, panik, berlari ke arah tubuh Sera yang tergeletak di jalan dengan darah mulai merembes di sisi kepalanya.
.
.
.
...💐💐💐Bersambung💐💐💐...
Penasar lanjut next bab guys :)
Terima kasih sudah membaca bab ini hingga akhir semuanya. jangan lupa tinggalkan jejak yaa, like👍🏿 komen😍 and subscribe ❤kalian sangat aku nantikan 🥰❤