NovelToon NovelToon
Sang Muhallil Yang Tidak Mau Pergi

Sang Muhallil Yang Tidak Mau Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Uwais menjatuhkan talak tiga kepada istrinya, Stela, setelah memergokinya pergi bersama sahabat karib Stela, Ravi, tanpa mau mendengarkan penjelasan. Setelah perpisahan itu, Uwais menyesal dan ingin kembali kepada Stela.
Stela memberitahu Uwais bahwa agar mereka bisa menikah kembali, Stela harus menikah dulu dengan pria lain.
Uwais lantas meminta sahabat karibnya, Mehmet, untuk menikahi Stela dan menjadi Muhallil.
Uwais yakin Stela akan segera kembali karena Mehmet dikenal tidak menyukai wanita, meskipun Mehmet mempunyai kekasih bernama Tasya.
Apakah Stela akan kembali ke pelukan Uwais atau memilih mempertahankan pernikahannya dengan Mehmet?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Keesokan paginya Uwais membuka matanya dan bangkit dari tempat tidurnya.

"Stela, apa kopiku sudah siap?!"

Uwais membuka pintu kamarnya dan ia tidak melihat keberadaan istrinya di dapur.

Uwais baru ingat kalau ia sudah menjatuhkan talak tiga kepada Stela.

Ia pun berjalan menuju ke dapur untuk membuat kopi.

Disaat sedang membuat kopi, tiba-tiba terdengar suara pintu yang diketuk sangat keras.

"UWAIS, BUKA PINTUNYA!! BUKA PINTUNYA!!" ucap Papa Yunisa dengan wajah penuh emosi

Uwais langsung berlari dan membuka pintu rumahnya.

Bugh!

Bugh!

"Apa yang kamu lakukan? Bagaimanapun bisa kamu menjatuhkan talak tiga kepada putriku di depan banyak orang!"

Uwais membersihkan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar.

"Pa, tolong, biar saya jelaskan dulu.” ucap Uwais.

Namun Papa Yunisa kembali menarik kerah baju Uwais dengan tangan yang bergetar karena marah.

“Jelaskan apa lagi, hah?! Kamu mempermalukan Stela di depan orang banyak! Kamu kira anak saya perempuan macam apa yang bisa kamu tuduh sembarangan?!”

Uwais menghela nafas panjang saat mendengar perkataan dari Papa Yunisa.

"Putri Anda selingkuh dengan Ravi, Pa. Saya melihat mereka berduaan di kafe Ribs." ujar Uwais.

Papa Yunisa melirik ke arah Uwais yang masih menyalahkan Stela.

"Kamu masih seperti dulu, Uwais. Cemburu dengan Ravi. Asal kamu tahu kalau Ravi akan menikah dengan sepupu Stela."

Papa Yunisa langsung meninggalkan rumah Uwais.

Tubuh Uwais langsung terkulai lemah saat mengetahui jika Ravi akan menikah dengan sepupu Stela.

"Tidak. Ini tidak mungkin." ucap Uwais sambil menggelengkan kepalanya.

Disaat yang bersamaan tiba-tiba orang tuanya datang.

Orang tua Uwais terkejut ketika melihat luka yang ada di sudut bibir putranya.

"Kamu kenapa? Siapa yang melakukannya?" tanya Pak Rio.

Uwais menggelengkan kepalanya dan ia bangkit dari duduknya

"Dimana istrimu? Apa dia masih tidur?" tanya Ibu Siska yang tidak suka dengan Stela.

Uwais terdiam beberapa detik saat mendengar pertanyaan ibunya.

"Bapak, Ibu. Stela sudah aku talak tiga tadi malam.”

Pak Rio dan Ibu Siska saling berpandangan dan terkejut ketika mendengar perkataan putranya.

“Apa?” tanya Pak Rio dengan nada berat. “Kamu bilang talak tiga?”

Uwais menunduk, kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya.

“Iya, Pak. Aku marah waktu lihat dia sama Ravi di kafe. Aku pikir mereka—”

“ASTAGHFIRULLAHALAZIM, UWAIS! Bagaimana bisa kamu menjatuhkan talak tiga hanya karena prasangka?! Kamu tahu hukum dan akibatnya?! Itu bukan main-main!” ucap Pak Rio dengan nada penuh emosi.

Uwais menutup wajahnya dengan kedua tangan, rasa sesal mulai menghantam hatinya.

“Aku salah, Pak. Semalam aku berfikir kalau dia mengkhianati aku." ucap Uwais.

Pak Rio menggelengkan kepalanya sambil menatap wajah putranya.

“Uwais, kamu sadar nggak, apa yang sudah kamu lakukan itu nggak bisa diulang. Talak tiga itu bukan hal sepele. Sekarang Stela bukan istrimu lagi. Kamu nggak bisa seenaknya mau menarik ucapanmu begitu saja.”

Uwais menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"A-aku menyesal, Pak. Aku ingin minta maaf kepada Stela dan mengajaknya rujuk." ucap Uwais.

"Kamu pikir semudah itu, Uwais? Talak tiga nggak bisa ditarik kembali. Satu-satunya jalan kamu bisa menikah lagi dengannya adalah setelah Stela menikah dengan pria lain dan pernikahan Stela yang baru harus berakhir secara alami.”

Perkataan Ayahnya membuat dada Uwais terasa diremas.

“Jadi, aku nggak bisa minta dia kembali begitu saja?” tanya Uwais.

“Tidak, Uwais. Kamu sudah melepaskannya dengan ucapanmu sendiri.” jawab Pak Rio.

Uwais memejamkan mata, mencoba menahan air mata yang siap jatuh.

Bayangan wajah Stela, tangisnya dan perkataannya semalam terus menghantui pikirannya.

Mas, semoga kamu tidak menyesal dengan apa yang sudah kamu lakukan sekarang.

Kalimat yang diucapkan oleh Stela terus terngiang ditelinga Uwais dan seperti kutukan.

"Sekarang lekas ganti pakaianmu dan kita ke rumah Pak Yunisa." ajak Pak Rio.

Uwais menganggukkan kepalanya dan segera masuk ke kamarnya untuk mandi dan mengganti pakaiannya.

Di sisi lain dimana Stela berdiri di teras sambil mencari keberadaan Ayahnya.

Tak berselang lama mobil Papa Yunisa berhenti di depan rumah.

Papa Yunisa turun dari mobil dengan wajah yang masih emosi dengan Uwais.

"Pa, Papa dari mana? Apa Papa dari rumah Mas Uwais?" tanya Stela.

Papa Yunisa mengajak putrinya masuk ke dalam rumah.

"Iya, Stela. Papa baru saja dari rumah Uwais. Dan Papa tadi sudah menghajar Uwais." jawab Papa Yunisa sambil meminum air putih yang ada di meja.

Stela menggelengkan kepalanya dan meminta Papanya untuk tidak melakukan hal itu.

"Papa kamu kalau marah ya seperti itu, La." ucap Mama.

Stela tertawa kecil saat mendengar perkataan dari Mama Rani.

Disaat sedang mengobrol dengan kedua orang tuanya.

Stela mendengar suara mobil yang biasa digunakan oleh Uwais.

Jantung Stela berdetak kencang dengan raut wajahnya yang berubah.

"Berani juga dia datang ke sini setelah mempermalukan anak Papa!” ucap Papa Yunisa dengan wajah emosi.

“Pa, tolong jangan! Tolong, Pa. Jngan buat keributan lagi. Aku nggak mau Papa menyakiti siapa pun.”

Papa Yunisa menatap wajah putrinya dan ia langsung menghela nafas panjang.

Dari luar, terdengar suara Pak Rio yang mengetuk pintu.

“Assalamualaikum, Pak Yunisa.”

Papa Yunisa berjala, lalu membuka pintu rumahnya.

Ia melihat Pak Rio, Ibu Siska, dan Uwais yang berdiri dihadapannya sambil menundukkan kepalanya.

“Waalaikumsalam. Ada apa kalian datang ke sini?” tanya Papa Yunisa dengan nada dingin.

Pak Rio melangkah maju, menatap pria di depannya dengan sorot mata menyesal.

“Pak Yunisa, saya datang untuk meminta maaf atas apa yang dilakukan anak saya.”

Papa Yunisa terdiam sejenak, mendengarkan dengan rahang yang masih menegang.

“Uwais sudah bertindak gegabah. Kami tahu dia sudah mempermalukan Stela dan melukai hatinya. Saya sebagai ayahnya merasa sangat malu dan bersalah. Saya mohon, maafkan anak saya, Pak.” ucap Pak Rio.

Stela yang berdiri di belakang ayahnya menggigit bibir, matanya berkaca-kaca saat mendengar kata-kata itu.

Uwais melangkah maju dengan wajah menunduk.

“Pa, maafkan saya. Saya khilaf. Saya salah menuduh Stela. Saya terlalu dikuasai emosi. Saya cuma nggak bisa berhenti menyesal. Dan saya ingin mengajak Stela rujuk" ucap Uwais.

Papa Yunisa langsung tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan dari Uwais.

"Rujuk? Mimpi kamu, Uwais!"

Uwais langsung terdiam saat mendengar Papa Yunisa yang menertawakan nya.

"Kamu tahu apa arti talak tiga? Walaupun kamu tahu artinya. Aku sebagai orang tua Stela, tidak setuju jika kamu kembali dengan putriku."

Uwais langsung duduk bersimpuh di hadapan Papa Yunisa.

"Papa, Mama, Stela. Tolong beri aku satu kesempatan lagi." ucap Uwais.

Papa Yunisa memandang Uwais yang bersimpuh di hadapannya.

“Cukup, Uwais. Kamu sudah menyakiti anak saya terlalu dalam. Tidak ada lagi yang bisa kamu katakan.”

Ia menoleh ke arah Stela yang berdiri di belakangnya dengan wajah pucat dan mata berkaca-kaca.

“Stela, masuk ke dalam,” ucap Papa Yunisa pelan namun tegas.

“Pa, ijinkan aku bicara dulu sama Mas Uwais.” pinta Stela.

Papa Yunisa menggelengkan kepalanya dan membawa Stela masuk kedalam.

"Stela, aku rela menunggumu. Meskipun kamu harus menikah lagi." ucap Uwais.

Stela menatap wajah Uwais dan melihat mantan suaminya yang menyesal.

Papa Yunisa langsung menutup pintu rumahnya agar Uwais tidak masuk ke dalam.

"Stela, jangan mudah terbuai dengan kata-kata Uwais. Papa tidak mau kamu diperlakukan seperti itu lagi." ucap Papa Yunisa.

Mama menepuk-nepuk punggung putrinya dan memintanya untuk masuk ke kamar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!