Yasmine (26 tahun) Menikah dengan Evander Christophe (32 tahun) selama dua tahun.
Namun Yasmine tidak pernah diterima di keluarga Christophe karena latar belakangnya yang hanya merupakan anak yatim piatu.
Suatu ketika, sebuah insiden membuat Yasmine kehilangan calon anak pertamanya. Ia disalahkan, bahkan dianggap penyebab kematian calon anaknya sendiri.
Namun siapa sangka, usai ia memutuskan bercerai. Yasmine rupanya masih memiliki keluarga. Dia merupakan putri seorang konglomerat yang terkemuka dikota.
Dia tidak butuh lagi cinta dan Evander yang telah mencampakkannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4.
"Tapi tidak dengan adanya orang ketiga!" Sahut Yasmine.
Evand membuang nafasnya. "Shovia bukan orang ketiga! Aku menikah dengan Shovia hanya untuk...--"
"Aku tetap ingin bercerai!" Yasmine menatap pria itu dengan serius.
Evand menghela nafasnya dengan kasar. Dia sungguh benci dengan permintaan Yasmine yang membuat telinganya panas.
Pria itu berdiri dan menendang kursi dengan marah. Yasmine memejamkan matanya, pertama kalinya ia melihat seorang Evander Christophe semarah itu.
"Kenapa kamu begitu ngotot ingin bercerai, Yasmine? Aku bisa memberikan apapun yang kamu inginkan! Asal kamu tau, Yasmine. Aku tidak pernah mencintaimu, aku hanya tertarik dengan kecantikan dan kebaikanmu, yang akhirnya membuatku buta untuk menikahi mu!"
Yasmine tersentak kaget mendengar ungkapan hati yang keluar dari mulut pria disampingnya.
Yasmine tidak pernah menyangka, kalau Evand ternyata tidak pernah mencintainya. Evand hanya cinta pada kecantikan dan kebaikannya.
Yasmine tertawa kecil. "Akhirnya aku tau isi hatimu yang sebenarnya, Evand! Sekarang aku tau, alasanmu menyembunyikan pernikahan kita. Karena memang kamu tidak pernah mencintaiku! Seharusnya aku sadar, tidak mungkin seorang pemimpin Christophe bisa jatuh cinta pada gadis yang pernah tinggal di panti asuhan, tidak memiliki orang tua dan hidup miskin!"
"Ya. Sekarang kamu tau kan, bagaimana perasaanku? Yasmine, sebuah pernikahan tidak harus dilandasi cinta! Meskipun aku tidak mencintaimu, aku tetap menginginkan pernikahan kita. Jadi, tetaplah menjadi istriku, aku akan memberikan apapun yang tidak pernah kamu dapatkan!" Sahut Evand sembari memegang tangan Yasmine.
Yasmine tersenyum. Ia justru ikut menggenggam tangan pria itu.
"Kata-katamu seakan-akan begitu merendahkan ku! Aku tidak ingin membuatmu dalam masalah bertentangan dengan ibumu. Aku tidak menuntut apapun darimu, bahkan sepeserpun hartamu!"
"Aku tetap ingin bercerai!" Selepas berkata, Yasmine memalingkan wajahnya.
Mendengar jawaban Yasmine, Evand menepis tangan wanita itu dengan kasar. Evand sungguh marah dan naik pitam.
"kamu begitu ngotot ingin bercerai! Baiklah, jangan pernah menyesal Yasmine! Kamu tidak akan mendapatkan apapun dariku dan sepeserpun uangku!" Sahut Evand dengan tegas pada akhirnya.
Evand mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Asistennya.
"Segera urus berkas perceraianku dengan Yasmine!"
Evand menutup ponselnya. Dia menatap Yasmine dengan tajam. "Sekarang kau puas? Kau bukan lagi istriku! Aku tidak akan mencampuri urusanmu dan kau tidak bisa mengatur hidupku, Yasmine! Kau bebas!"
Yasmine tersenyum menatap Evand. "Terimakasih, Tuan Evander Christophe! Aku tau kamu pria yang baik!"
Melihat senyum Yasmine yang seolah merasa puas, membuat Evand murka. Pria itu menyambar jas disofa lalu pergi begitu saja, bahkan menutup pintu dengan kasar hingga menimbulkan suara.
Yasmine memejamkan matanya. bulir bening menetes dari sudut matanya.
Lega? Tentu saja ia lega karena lepas dari keluarga Christophe yang selalu menindasnya.
Namun tetap saja hatinya hancur. Ia sangat mencintai Evand dan rela mengabdi pada pria itu. Tapi ternyata, Evand tidak pernah mencintainya!
.....
Evand dan Shovia sudah hampir tiba dikantor catatan sipil. Namun tiba-tiba, Evand berbicara yang membuat Shovia ingin marah. "Shovia, sepertinya kita mengambil buku nikah besok saja! Aku harus kerumah sakit sekarang!"
Shovia menahan nafasnya dan pura-pura tersenyum. Dia menganggukkan kepala.
"Tidak masalah, Evand! Masih ada banyak waktu! Aku juga ingin tau kondisi Yasmine. Setelah itu aku akan pergi keluar negeri!"
Evand menganggukkan kepala, menyuruh sopir untuk putar balik menuju rumah sakit.
Evand mengusap rambut Shovia karena wanita itu mau mengerti kondisinya. Evand tentu mengkhawatirkan keadaan Yasmine yang tengah mengandung darah dagingnya.
.....
Madeline dan juga Yoshi masuk kedalam ruang rawat Yasmine. Mereka sengaja menguping percakapan Yasmine dan Evand.
Tentu saja mereka puas karena akhirnya Evand bersedia bercerai dari Yasmine. Sudah lama mereka selalu membuat huru hara untuk memisahkan Yasmine dan Evand. Tapi Evand selalu menahan diri untuk tetap mempertahankan pernikahannya.
Prok prok prok
Suara tepuk tangan terdengar. Yasmine menoleh. Ia menarik nafasnya dan membuangnya.
"Kalian mau apa lagi? Aku bukan lagi istrinya Evand! Sekarang kalian pasti puas!" Ucap Yasmine tanpa menatap mantan ibu mertua dan iparnya.
"Yasmine, kami bukan hanya puas! Tapi cukup puas! Akhirnya, kedua mata putraku terbuka lebar! Hatinya terbuka untuk menceraikan wanita miskin sepertimu!" Ucap Madeline dengan kejam.
"Kau memang tidak pantas menjadi bagian keluarga Christophe, Yasmine! Bahkan bermimpi pun sepertinya sulit! Hidupmu lebih cocok di panti asuhan, atau bahkan melayani pria hidung belang! Seperti kau yang menggoda Evander!" Ejek Yoshi dengan tersenyum.
Yasmine mengepalkan tangannya. Namun ia berusaha untuk sabar menahan emosinya untuk tidak terpancing kata-kata hinaan Yoshi.
Yasmine membalas dengan tersenyum santai. "Nona Yoshi. Apa kamu tidak malu berkata seperti itu? Usiamu sudah kepala tiga, tapi sampai sekarang, kamu masih saja jomblo! Apa jangan-jangan, para pria juga takut padamu? Aku sarankan, jaga ucapanmu dan jangan selalu merendahkan harga diri wanita lain. Karena takutnya, akan jatuh padamu sendiri!"
Yoshi murka mendengar kata-kata Yasmine.
"Kau..."
Yoshi mengangkat tangannya untuk menampar Yasmine. Namun dengan sigap Yasmine mampu menahan tangan Yoshi bahkan mencengkeramnya dengan kuat hingga Yoshi meringis.
"Kemarin aku memang diam dan mengalah, karena aku menghargai Evander sebagai suamiku, dan menghormati kalian sebagai ibu mertua dan iparku! Tapi sekarang, tidak akan lagi aku biarkan kalian menindas dan menyakitiku! Dan jangan kau fikir aku tidak tau, kau yang sengaja membuatku jatuh, Nona Yoshi. Sampai aku kehilangan anakku!" Yasmine berkata dengan tegas dan menekan pergelangan tangan Yoshi.
Madeline marah dan langsung menarik tangan putrinya. Yasmine menghempaskan tangannya dengan kasar.
Yasmine menahan diri untuk tidak menyakiti Yoshi, setelah ia ingat kalau Yoshi yang sengaja menyandung kakinya kemarin. Dan akhirnya membuatnya jatuh, hingga kehilangan calon bayinya.
"Urusan kita sudah selesai, sebaiknya kalian pergi! Atau aku bisa berbuat lebih kasar dari yang kalian tidak pernah duga!" Ancam Yasmine dengan menekan.
Madeline membawa Yoshi keluar. Yoshi terus mengumpat dan memaki Yasmine karena sudah berani padanya bahkan menyakiti tangannya.
"Bu, kenapa wanita miskin itu jadi pemberani? Dia sangat berubah setelah kehilangan anaknya!"
"Sepertinya dia sudah gila!" Sahut Madeline.
*****
Satu karakter tokoh yang bikin kalian greget siapa?
Kalau othor Madeline🤭🤭 Amit-amit punya mertua seperti itu🤭😁😁
Yang ninggalin jejak tangannya berupa like, komen dan Vote. Semoga rezekinya dilancarkan dan selalu diberikan kesehatan🥰🥰🥰
See you next chapter👏👏👏