NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 11

"Perlu berapa kali aku katakan pada mu, Tuan! Aku sama sekali tidak mengenal mu!" seru Tati kekeh dengan pendiriannya.

Karena dia memang sama sekali tidak merasa, tidak ingat, bahkan yakin sekali kalau dia memang tidak pernah bertemu dengan pria seenaknya dan arogan yang sudah memperlakukannya dengan sangat keterlaluan itu.

Sementara Brian masih terlihat tidak yakin dengan jawaban Tati. Kenapa wanita itu terlihat seperti benar-benar baru pertama kali bertemu dengannya. Padahal dia saja tidak melupakan Tati, kenapa Tati bisa dengan mudah melupakannya. Ada rasa tidak terima, tapi dia juga tahu, setiap manusia memiliki daya ingat berbeda-beda.

"Seburuk itu kah daya ingat mu, Tati?" tanya Brian dengan nada mengejek, lebih tepatnya dia mencoba mengingatkan Tati lagi, tapi tidak ingin terkesan, terlalu terlihat.

Tati berusaha mengingat, namun otaknya gak sampai pada kenangan yang dimaksud Brian. Benar-benar tak sampai. Kenapa tak ada memori yang muncul ketika Tati melihat wajah Brian.

'Aku sama sekali gak bisa mengingatnya! Sebenarnya siapa sih orang ini! Kenapa dia ingin sekali aku mengingatnya? memangnya kami pernah bertemu sebelumnya? atau aku pernah bikin salah sama dia?' pikir Tati dengan tangan mencengkram erat selimut yang menutupi tubuhnya.

Sayangnya sekeras apapun dia berusaha mengingat. Tak ada sama sekali respon dari otaknya.

"Bisa berikan aku clue?" tanya Tati yang malah seperti mengajak Brian main tebak-tebakan.

"Di sebuah restoran..."

Flashback On

Di sebuah restoran. Tempat di mana Brian tengah mengadakan meeting dengan rekan kerjanya.

"Bagaimana jika proyek Town Happy didirikan di tempat ini! Saya rasa tempat ini sangat cocok. Tempatnya luas, untuk beberapa tahun kedepan pasti tempat ini akan menjadi sentral perekonomian." jelas Brian. Pria itu bicara dengan tampak meyakinkan, garis-garis wajahnya penuh dengan kepercayaan diri. Membuat siapapun yang di ajak bicara seolah memandangnya dengan kepercayaan yang begitu tinggi.

"Pilihan yang tepat, pak! Ini memang sangat bagus untuk didirikan Town Happy. Bisnis seperti itu disini sangat menjanjikan. Orang-orang pasti akan sangat tertarik berinvestasi!" ujar Cipto.

Meeting yang semula berjalan hikmat, serius. Tampaknya harus terusik dengan kehadiran satu dari ketiga gadis remaja berseragam putih abu. Dengan atribut mereka yang mencolok, berhasil mengalihkan perhatian Brian.

"Siang kaka! Kita ketemu lagi nih! Biasa ya ka, 3 gelas es jeruk!" seronok Tati pada seorang wanita yang berada di belakang meja kasir, dengan wajah cerianya.

"Boleh kaka cantik. Ditunggu pesanannya ya!" timpal kasir, seakan sudah mengenal betul pengunjung restorannya.

Tiba-tiba saja pandangan mereka bertemu. Dan tatapan Brian membuat Tati merasa sedikit aneh.

'Itu orang ngeliatin kesini terus. Apa pikiran ku aja ya? Tau ah! Ini kan tempat umum.' pikir Tati kala itu.

Tati dan kedua temannya memilih meja yang berada jauh dari pintu masuk resto. Namun begitu dekat dengan meja yang diduduki Brian kala itu.

"Nanti daerah sini bisa dijadikan lahan parkir. Tapi jika pak Rian ingin yang private, di tempat ini bisa dibangun lift, nanti akan langsung mengarah ke ruang kerja pak Rian." jelas Cipto panjang kali lebar, gak sadar jika lawan bicaranya sudah kehilangan fokusnya.

Tati yang merasa terus di pandang dengan Brian, pada akhirnya hanya mengangguk ramah, lalu tersenyum. Gak ada yang spesial bagi Tati dari pria itu. Selain tatapan Brian yang tampak tajam dan membuatnya merasa sedikit merinding, kesannya pria itu tidak senang dengan kehadirannya dan kedua rekannya.

"Aduh sumpah ya, gila… masa kaya gini aja harus tetap dipakai! Malu, risih tau gak!" gerutu Nini.

Tati menahan tangan Nini yang hendak melepas topi kerucut di kepalanya. Netranya mengedar seakan mencari-cari yang gak terlihat.

"Eitss jangan dilepas, nanti kalo ketahuan kakak kelas. Kita kena amuk!" celetuk Tati dengan tatapan meyakinkan.

"Gak mungkin lah kakak kelas sampe kesini. Kurang kerjaan amat ngikutin kita! Lagi juga ini udah jam pulang, Ti!" protes Nini.

Tati melotot galak, "Mau gak lolos di sekolah itu? Sayang kan, udah ikut pengenalan lingkungan, sudah bayar pendaftaran. Hasilnya gak di lolosin cuma gara-gara gak nurut! Bertahan aja, cuma berapa hari lagi kok!" jelas Tati dengan penuh semangat.

Gadis berkuncir dua, dengan pita sebagai pengikatnya. Belum lagi topi kerucut yang terbuat dari 2 karton dengan warna yang berbeda, menghiasi kepalanya. Sungguh mampu mengalihkan Brian dari apa pun.

'Gadis aneh, bisa bisanya dia gak melepas atribut gak berguna itu! Ini kan sudah di luar jam sekolah! Dasar bodoh!' umpat Brian, namun segaris senyum terlukis di bibirnya.

Menurutnya apa yang dilakukan teman-temannya sudah benar. Mereka kan sudah berada di luar sekolah. Kenapa juga masih memakai semua atribut itu. Brian tak habis pikir bagaimana jalan pikiran gadis itu.

"Kamu enak, kamu tuh cantik dari lahir. Mau kaya gimana penampilan kamu. Tetap aja cantik! Enak dipandang! mau pakai karung goni juga tetap aja kayak baju mahal, nah kita!" timpal Laras, yang datang bersama dengan Tati.

Tati beranjak dari duduknya, menurutnya teman-temannya terlalu berlebihan. Memangnya ada wanita yang tidak cantik? yang makanya wanita ya pasti cantik lah, kalau pria cantik itu baru aneh.

"Kalian juga cantik! Gak ada yang jelek, kita ini jelas sama-sama ciptaan Tuhan! punya dua mata yang sama, dia telinga yang sama, dia tangan juga sama. Jangan bicara seperti itu! Nanti kalian langsung pesen makanan aja ya, biar aku yang bayar! Aku ke toilet dulu, kebelet nih!" kata Tati yang segera berdiri dari duduknya.

"Jangan lama-lama ya, nanti kamu diculik!" ukar Laras, yang dibalas acungan jempol dari Tati sambil terkekeh meninggalkan mereka.

***

Bersambung...

1
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
Esperanza
Ditunggu Kelanjutannya
Cute Alpa
Bikin gemes, siapa tuh yang di dor, lanjut buruan yok
Cute Alpa
Beneran buat lunasin hutang judoll parah
Cute Alpa
Junet parah, tinggalin pulang aja lah itu orang, jangan percaya.
Ayu
lanjutkan kak
Ivone
semangat terus buat kmu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!