NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:653
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Written

Aluna, gadis sebatang kara yang harus terlibat dengan pernikahan kontrak dengan seorang Ceo demi membayar denda atas insiden yang tidak sengaja terjadi.

Dan Haris laki-laki berusia 32 tahun yang juga terpaksa menawarkan pernikahan kontrak pada Alana demi maminya.

bagaimana kelanjutan kisah keduanya ??
ikutin terus perjalanan cinta mereka.

Plagiat ! hus hus ☠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02

Aluna dan della serta tari telah selesai dengan kelas mereka, dan kini mereka sedang bersiap dan menentukan tempat yang akan mereka kunjungi.

"Kita kemana dulu nih?"Tanya della.

"Nonton dulu gak si."Ucap tari.

"Makan dulu kali."Ucap Aluna.

"Yaudah kita makan dulu terus nonton."Ucap della.

"Lalu kemana lagi?"Tanya tari.

"Ke perpustakaan yuk."Ajak Aluna.

"Plis deh lun, emang kamu gak bosen terus berhubungan dengan buku."Ucap della.

"Nah, ya kan."Ucap tari. "Udah hari ini judulnya kita refreshing aja, gak usah berhubungan dengan buku."lanjut tari.

"Hmmmmm, Okelah hari ini aku ikut kalian."Ucap Aluna mengalah.

"Yaudah hayuk, kita gass."Ucap della.

Akhirnya mereka mengambil motor-nya masing-masing dan mulai menjalankannya, mereka menuju ke tempat yang akan menjadi subjek utama bagi mereka memulai jalan-jalannya kali ini.

"Lun, kalian mau kemana?"Tanya Arga.

Arga Renandra laki-laki dengan tubuh tinggi 175cm, kulit putih,wajah yang tampan, dan mata yang teduh serta dia juga terbilang sangat pintar di bandingkan teman-temannya yang lain, dia sangat aktif di beberapa kegiatan yang ada di universitas itu, sama halnya dengan Aluna, dia juga anak dari orang yang cukup kaya di sana.

"Oh, kita mau jalan-jalan Ga."Ucap Aluna.

"Jalan-jalan kemana?"tanya Arga.

"Mau nonton katanya."Ucap Aluna.

"Oh, gue mau ikut si, tapi ada latihan basket."Ucap Arga.

"Ya lagian siapa yang ngajak lo?"tanya Tari.

"Yaudah ga, kita duluan ya."Ucap Aluna.

"Ok. hati-hati lun."Ucap Arga.

Dan Aluna hanya mengangguk sambil menjalankan motornya.

Arga menatap kepergian Aluna bersama dengan teman-temannya itu, sedari SMA Arga sudah menyukai Aluna, hanya saja gadis itu selalu menghindari-nya, terlebih saat kedua orang tuanya telah meninggal dunia, Aluna menjadi sangat tertutup dan lebih banyak diam lagi. Arga sengaja kuliah di sana hanya agar dia selalu bareng dengan Aluna, padahal kedua orang tuanya meminta agar dirinya kuliah di luar negri.

"Gua akan selalu menjaga lo dalam diam Lun, dan nanti jika sudah waktunya gua akan mengungkapkan perasaan gua sama lo."Batin Arga.

••

Di perusahaan yang besar itu, Haris sedang fokus dengan beberapa berkas yang ada di mejanya, dia memang selalu sibuk setiap hari-nya, mungkin itulah yang membuat laki-laki berusia 32 tahun itu masih sendiri sampai saat ini, dia tidak pernah memberikan waktu hanya untuk diri-nya sendiri dia terlalu asik dengan dunia kerja-nya itu.

"Bos, sebentar lagi kita ada meeting di resto melati."Ucap Reza.

"Iya."Jawab Haris.

"Lo sama gua apa sama sera?"Tanya Reza.

"Biasanya gua pergi sama siapa?"tanya balik Haris, namun matanya masih fokus kepada berkas yang ada di hadapannya.

"Ya sama gua."Ucap Reza

"Kenapa harus bertanya lagi, untuk hal yang lo udah tau jawabannya."Ucap Haris.

"Ya kan siapa tau kali ini lo mau sama si sera."Ucap Reza, dia sangat senang jika mengerjai sepupu sekaligus bos-nya itu.

"Jangan menguji kesabaran gua, nanti gua lempar lo ke sungai amazon sana biar jadi anak angkat anak konda di sana."Ucap Haris.

"serem banget si bos, kenapa gak di lempar ke korut sekalian biar jadi anak angkatnya presiden di sana."Ucap Reza.

"Lo udah siapin semuanya?"tanya Haris.

"Udah, tinggal berangkat saja, hayuk sekarang berangkat."Ucap Reza.

"Kenapa buru-buru sekali, bukannya masih ada waktu satu jam."Ucap Haris.

"Bos, lo bukan anak kemarin sore kan yang hidup di jakarta, dan lo udah tau kan bagaimana keadaan jalan kota lo ini, gak usah becanda deh."Ucap Reza kesal, karna nanti Haris pasti memarahi dirinya jika telat karna tidak becus mengendarai mobil-nya.

"Yaudah kita berangkat sekarang."Jawab Haris.

"Ok, gua tunggu lo di di bawah."Ucap Reza, mereka jika hanya berdua akan menggunakan lo gua , namun jika di depan relasi bisnis Reza akan berbicara sopan kepada Haris.

Reza meninggalkan ruangan Haris, dia langsung menuju ke lift yang ada di sana, yang memang di khususkan untuk Ceo di sana, Haris dan Reza selalu menggunakan lift khusus itu.

Haris menyiapkan dirinya, dia juga masih menyelesaikan beberapa kerjaannya karna menurutnya tanggung jika di tinggal.

**

Di sebuah mall yang besar di kota itu nyonya ghania sedang berkumpul dengan ibu-ibu sosialita teman-temannya, mereka habis  makan-makan sambil membahas barang-barang branded keluaran terbaru.

"Ehhh jeng, itu gimana anak-nya si Haris, udah punya calon belum, udah tua loh jeng gak takut apa, anak saya aja yang baru 26 tahun udah nikah dan punya anak lagi, "Ucap jeng rossa temen sosialita nyonya ghania.

"Tau tuh jeng, kemarin di tawarin anak saya gak mau, padahal kurang apa anak saya, udah cantik, karir bagus lulusan universitas terbaik lagi di singapura sana."Ucap jeng ayu. "Akhirnya anak saya sekarang sama pengusaha batubara kan."Lanjutnya dengan sombong.

"Iya tuh jeng, apa jangan-jangan kecurigaan kita selama ini benar ya, kalo anak jeng ghania itu G4y."Ucap jeng rere.

"Stop ya kalian, gak usah menjelek-jelekan anak saya lagi, dia itu laki-laki normal, hanya saja anak saya tidak ada waktu untuk mengurus itu semua, saya pastikan sebentar lagi anak saya akan menikah, dan kamu ya jeng (Menunjuk bu ayu) Pantas saja anak saya gak mau sama anak situ, orang anak situ matrenya kelewatan, masa baru kenal aja permintaannya udah banyak banget."Ucap nyonya Ghania.

"Eh jaga ya mulut kamu jeng, anak saya itu gak matre, dia realistis, ya kalo anak situ menganggap anak saya matre berarti anak situ kere."Ucap jeng Ayu tidak terima anaknya di bilang matre.

"Eh anak saya mau kere gimana, perusahaannya terbesar di negri ini ya, anak situ bukannya realistis itu namanya murah*n dan matre, baru kenal sehari permintaannya udah ini lah, itu lah, wajar kalo anak saya malah ilfil yang ada."Ucap nyonya ghania, masih dengan pendiriannya membela sang anak.

Akhirnya jeng ayu tidak terima dengan ucapan nyonya ghania, dia menyiramkan air minum-nya ke wajah nyonya ghania.

Byurrrrr!!!!!

"Rasain tuh, makannya punya mulut tuh di jaga."Ucap jeng ayu.

"aaaaaa."Teriak nyonya ghania, dengan wajah dan pakaian yang sudah basah.

"Wowwww."Ucap ibu-ibu yang lainnya.

"Sial*n kamu ya , dasar tidak tahu diri."Ucap nyonya ghania sambil mengambil gelas minumannya dan menyiramkannya juga ke jeng ayu.

"Aaaaaaa. Bajuku jadi basahkan."Ucap jeng ayu. "ini tuh baju mahal."Lanjutnya.

"Mahal mahal. Paling baju diskonan."Ucap nyonya ghania, lalu dia mengambil tasnya dan pergi dari sana.

"Eh jeng mau kemana."Teriak jeng rossa dan jeng rere.

Namun nyonya ghania tidak menjawab teriakan teman-temannya itu, dia terus melangkah meninggalkan resto itu.

BRUKKK!!!!!!

"Awwww."Ucap seseorang. "Maaf maaf!"Ucapnya, lalu dia bangkit dan mengambil tas orang yang menabraknya.

"Maaf tante saya tidak sengaja."Ucap Aluna, dia dan teman-temannya sedang berjalan menuju salah satu resto dengan harga yang murah di sana, namun naas dia malah menabrak seseorang.

"Iya gak apa, lain kali lihat-lihat kalo jalan."Ucap nyonya Ghania.

"Iya tante, maaf sekali lagi."Ucap Aluna sambil menundukan kepalanya. "tante kalo boleh tau kenapa tubuh tante basah?"Tanya Aluna.

"Biasa tuh di sana ada ibu-ibu rese yang menyiram saya dengan minumannya."Ucapnya dengan kesal.

"Tante pake sweater saya aja, biar gak kedinginan dan masuk angin."Ucap Aluna, dia membuka switer yang dia pake.

"Mmmmmm."Gumam nyonya Ghania, dia melihat sweater yang Aluna berikan, memang bagus, hanya saja nyonya Ghania merasa gimana gitu melihat switer yang sudah di kenakan Aluna.

"Oh, maaf tante kalo gak mau juga tidak apa."ucap Aluna.

Sedangkan Della dan Tari hanya melihat interaksi Aluna dan ibu itu.

"Gak papa, saya pinjem dulu ya anak manis, mana nomor ponselmu, biar saya gampang ngasihnya lagi sama kamu."Ucap nyonya Ghania, dia sebenarnya baik, hanya saja kadang menyebalkan.

"Ini tante, dan ini nomor ponsel saya."Ucap Aluna menunjukan nomor ponselnya.

"Ok, saya pergi dulu ya, nanti saya kabarin kalo mau balikin sweater kamu."Ucapnya.

"Baik tante."Jawab Aluna sambil tersenyum dan mengangguk.

"Lo apa-apaan si Lun, kok main kasih aja."Ucap Della.

"Gapapa del, kasian tante itu."Ucap Aluna sambil melangkah bersama teman-temannya.

Nyonya Ghania masih mendengar percakapan mereka, dia tersenyum sambil meninggalkan mall itu.

1
partini
tadi sama ibu nya sekarang sama anaknya
partini
notif nya telatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!