NovelToon NovelToon
SECRET LENGKARA DIKARA

SECRET LENGKARA DIKARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Obsesi / Teen / Nikahmuda / One Night Stand / Romantis
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mian Darika

"inget, ini rahasia kita!. ngga ada yang boleh tau, sampai ini benar benar berakhir." ucap dikara dengan nafas menderu.

"kenapa? lo takut, atau karna ngerasa ngga akan seru lagi kalau ini sampai bocor. hm?." seringai licik terbit dari bibir lembab lengkara, pemuda 17 tahun yang kini sedang merengkuh pinggang gadis yang menjadi rivalnya selama 3 tahun.

Dan saat ini mereka sedang menjalin hubungan rahasia yang mereka sembunyikan dari siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mian Darika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HARI KELULUSAN

"Pokoknya ya kae, gue ngga mau sampai satu sekolah lagi sama tuh kambing sok ganteng pas SMA nanti!. Naj!s banget tau ngga, dia selalu bikin malu aja. Lagian kenapa sih nama panggilannya harus sama, mana harus sekelas lagi. 3 tahun kae, 3 tahun!" Gerutu seorang gadis dengan kuncir kudanya, sembari memperbaiki letak kacamatanya yang agak melorot.

Dia kesal, sungguh kesal. Sebab hampir 3 tahun ini selalu di buat malu dan juga kesal, entah itu sengaja atau tidak. Dan itu hanya karna memiliki nama panggilan yang mirip dengan sosok pemuda yang terkenal nakal di sekolahnya.

Walau pun mungkin untuk sebagian orang itu terkesan berlebihan, namun mereka tidak merasa kan saja bagaimana menyebalkannya di saat harus memiliki nama yang sama dan di lingkungan yang sama.

"Ya ampun, kenapa lagi sih emangnya?. Bukannya itu bagus ya, secara kan dia juga ganteng, jago basket, ya walau pun sering ikut tawuran." Kata kaena teman satu satunya gadis berkacamata itu.

"No, pokoknya gue ngga mau. Kalau perlu gue bakalan nyari sekolah yang ngga mungkin ada dia nya di sana, atau ngga gue bisa tanyain dulu sama nyokapnya di sekolah mana kambing itu bakalan daftar. Karna demi apa pun, punya nama panggilan yang sama itu ngga enak banget. Sering di panggil di tempat umum, terus noleh dua duanya, eh tau taunya yang di panggil bukan gue. Nyebelin, anak anak lain juga sama semua nyebelinnya. Padahal gue udah minta buat manggil dikara aja, eh tau taunya masih aja manggil 'kara'. Giliran gue ngga respon, di anggap sombong, cih."

♡ Dikara Miciela ♡

Gadis cantik yang di kenal tak memiliki rasa takut itu sudah sering kali terdengar mengomel seperti ini, meluap kan rasa kekesalannya terhadap nama panggilannya yang sama persis dengan pemuda yang juga berada di kelas yang sama dengannya.

☆ Lengakara Bumantara ☆

Pemuda tampan yang jago main basket, namun juga terkenal nakal karna sering kali ikut tawuran antar sekolah. Pemuda yang juga bertetangga dengan dikara itu memiliki nama panggilan yang sama juga, yang itu 'kara'.

Padahal sama halnya dengan dikara, lengkara juga sering kali meminta pada teman temannya atau orang sekitar untuk memanggil lengkara saja. Namun tentu hal itu di tolak, sebab sudah terbiasa memanggil nama 'kara' sebagai nama panggilan.

Ada satu ketika baik dikara atau pun lengkara berdebat. Mereka ingin memenang kan nama panggilan 'kara' agar tak ada lagi kesalahpahaman yang terjadi seperti sebelum sebelumnya.

Tapi itu tak berhasil, sehingga membuat dikara merasa frustasi karna selalu di permalukan dan juga di buat serba salah.

Contohnya, saat proses mengajar selesai. Salah satu guru yang mengajar waktu itu memanggil 'kara' untuk ikut ke ruang guru dan itu membuat dikara dan lengkara bingung akan 'kara' mana yang di panggil sebab guru yang bersangkutan tidak memakai nama lengkap untuk memanggil salah satu dari mereka.

Sampai akhirnya mereka berdua di hukum karna tidak sopan saat di panggil namun tidak ada yang menghadap.

Contoh kedua, saat pulang sekolah. Salah satu siswa yang merupa kan teman sekelas mereka ada yang memanggil dari jarak jauh, namun dikara memilih untuk abai karna berpikir yang di panggil itu adalah lengkara. Namun ternyata itu adalah dirinya, sehingga siswa tadi mengatakan jika dikara adalah gadis yang sangat sombong.

Dan yang ketiga, mereka berdebat cukup besar sampai membuat lengkara emosi dan meninju salah satu meja yang ada di dalam kelas.

"Kenapa ngga 'lengka' aja sih nama panggilan lo? Biar kita ngga salah paham mulu, cape tau." Tutur dikara dengan bertolak pinggang di depan lengkara yang baru saja masuk ke dalam kelas setelah selesai latihan basket.

"Aneh, lo pikir gue mau gitu di panggil 'lengka'?. Nama gue udah bagus, jangan lo bikin jelek. Lo aja, ganti nama lo pake 'dika' biar nama panggilan kita ngga sama." Balas lengkara ikut kesal.

"Oh ngga bisa gitu dong!. Nama gue 'dikara' jadi ya di panggilnya 'dikara atau kara', tapi karna nama 'kara' udah lengket sama gue, jadi ngga boleh sama dong sama lo. Lagian ya, kalau gue di panggil 'dika' yang ada orang orang pikir gue itu cowok, dan gue ngga mau itu."

"Terserah, gue ngga mau ngurusin itu. Banyak hal lain yang lebih penting, dan lo ngga usah pusing sama hal kayak gitu." Saat akan melangkah menuju mejanya, lagi lagi langkahnya di halangi. Dan itu yang membuat lengkara emosi sampai sampai memukul salah satu meja yang ada di sana, pasalnya kondisi lengkara saat ini sedang lelah dan itu karna kecapean habis latihan.

Namun dikara malah mengajaknya berdebat, hanya karna masalah nama panggilan mereka yang sama.

•••••••

Hari kelulusan.

Hari di mana mereka merayakan hari kelulusan setelah 3 tahun berada di bangku SMP, dan itu di sambut dengan penuh gembira serta juga kesedihan karna harus berpisah dengan teman teman yang akan melanjut kan sekolahnya ke kota yang berbeda, atau bahkan ada juga yang keluar negeri untuk menetap di sana.

"Kae, nanti kabarin ya kalau di sekolah itu ngga ada si kamb!ng nya. Soalnya gue udah tanya sama tante amara, tapi dia juga belum dapat info, lengkara mau sekolah di mana setelah ini." Kata dikara sedikit lemas, pasalnya ia masih bimbang dan juga dilema akan masuk sekolah mana. Sebab khawatir akan satu sekolah lagi dengan lengkara, jadi ia takut akan bernasib sama dengan saat mereka SMP.

Kaena Alusia, gadis manis dengan poni itu terlihat mengagguk. Mengiya kan ucapan dikara, bahkan bukan hanya kali ini dikara meminta seperti itu hanya untuk memastikan jika kaena tidak lupa untuk mengabarinya.

••••••••

Setelah pulang dari acara pelulusan.

Yang pertama dikara rasa kan saat memasuki rumah, yaitu hanya lah suasana yang sepi.

Sepi karna kedua orang tuanya langsung berangkat lagi ke luar kota setelah menghadiri acara pelulusannya, bahkan perayaan kelulusan yang pernah di bicara kan tempo hari pun di tunda. Padalah dikara sendiri sudah sangat bersemangat dari jauh hari, membayang kan dia dan kedua orang tuanya berada di meja makan yang sama dan saling berinteraksi layaknya keluarga pada umumnya tanpa memikir kan masalah pekerjaan untuk sesaat.

"Huh....lagi, lagi lagi mereka lebih mentingin kerjaan dari pada anak mereka." Gumamnya, merasa agak kesal karna kedua orang tuanya yang lebih memilih pekerjaan dari pada dirinya.

"Fix, gue harus tinggal sendiri kalau kayak gini ceritanya. Gue lebih baik nyewa apartemen pas masuk SMA nanti, dari pada tinggal di rumah besar kayak gini tapi kerasa sunyi, sepi, dan membosan kan."

Setelahnya, dikara mulai menaiki anak tangga sembari bersenandung agar suasana hatinya tidak berantakan.

Ceklek....

Brukkk....

"Akh...cape banget." Gumamnya setelah melepas kan kacamata dan juga sepatunya.

Gadis itu mulai terpejam, dan lama kelamaan rasa kantuk pun mulai membawanya ke alam mimpi.

♤♤♤♤

"Kak engka pulang!." Seru lengkara saat memasuki rumahnya, dan hal itu di sambut baik oleh adiknya yang masih berusia 5 tahun yang sepertinya sudah menunggu kepulangan kakaknya itu.

"Yey, kak engka pulang!." Ucapnya semangat, di mana hanya pria kecil itu saja yang memanggil lengkara dengan panggilan engka. Nama panggilan yang hanya boleh adiknya saja yang boleh menyingkat namanya, adik kesayangan yang paling ia nomor satu kan.

"Kak kata mama, sore nanti kita suruh datang ke rumah eyang. Mama sama yang lain udah kumpul di sana, soalnya kak engka nya lama jadi suruh nyusul aja bareng avel." Ucap bocah dengan pipi menggemas kan itu.

Lengkara tersenyum, lalu mengusap sayang kepala adiknya. "Siap bos, kalau gitu kakak ke kamar dulu ya mau mandi. Nanti habis itu baru kita ke rumah eyang, oke?!."

"Oke."

Setelahnya lengkara pun melangkah ke arah kamarnya yang sesekali akan bersenandung dengan lirih, mengingat selain hobi main basket, lengkara juga sering aktif ikut teman temannya manggung di kafe kafe saat weekend sebagai vokalis band yang di bentuk 1 tahun yang lalu.

Band yang anggotanya teman teman sekolahnya juga, namun sepertinya akan vacum atau mungkin terancam bubar karna masing masing dari anggota mereka ada yang melanjut kan SMA nya di kota atau negara yang berbeda.

♤♤♤♤♤

Setelah selesai membersih kan diri, lengkara pun sudah siap dengan pakaian santainya. Lalu mulai melangkah, menuruni anak tangga untuk menghampiri adiknya yang sedang fokus menonton tv, dan sesekali akan mencomot snack kesukaannya.

"Ayo vel, kita berangkat!." Ucapnya, membuat bocah itu mengangguk dan memat!kan tv agar mereka segera berangkat.

Saat keduanya sudah ada di halaman rumah, dan hendak memasuki mobil. Tiba tiba avel pun berhenti, karna baru mengingat pesan lain dari mama nya.

"Ada apa? Ayo masuk, nanti kita kejebak macet." Kata lengkara yang cukup heran dengan tingkah adiknya.

"Oh iya kak, avel lupa ngasih tau ke kakak, kalau mama juga pesen kalau nanti kita ke rumah eyang, kak 'kala' juga di ajak." Ucapnya menyebut dikara dengan sebutan 'kala', sebab bocah itu belum lancar menyebut kan huruf R. Maka dari itu dia memanggil nama lengkara dan di kara dengan nama lain yang tanpa mengguna kan huruf R di namanya.

Mendengar itu, mood lengkara jadi berkurang. Karna sumpah, mengajak dikara atas suruhan mama nya adalah sesuatu yang sangat berat.

Sebab gadis itu tak gampang percaya, dan kalau pun di yakin kan dia akan meminta alasan yang jelas atau kalau perlu meminta bukti yang meyakin kan.

"Hm, avel aja ya yang manggil dia. Soalnya kan kamu tau sendiri, kalau kakak sama kak dikara ngga akur. Jadi lebih baik avel aja yang ngajakin, biar kakak tunggu di sini." Lengkara sedikit memohon, sebab hanya avel saja yang bisa dengan muda berbicara dengan gadis galak itu.

Avel mengangguk, menyetujui ucapan sang kakak. "Ya udah, kak engka tunggu di sini ya!. Avel mau ke rumah kak kala dulu, biar kita bisa ke rumah eyangnya sama sama."

Setelahnya, bocah menggemas kan itu pun pergi melangkah ke rumah yang hanya beberapa langkah dari rumah mereka.

♤♤♤♤♤

Tok...tok...tok...

Ceklekkk..

"Eh den avel, ada apa ya? Ayo masuk." Sambut bi enduy, paruh baya yang sudah bekerja lama di rumah dikara.

"Iya bi, kak kala nya ada ngga?. Avel sama kak engka mau ajak kak kala ke rumah eyang, soalnya di sana ada acara makan makan, dan kata mama kak kala nya suruh di ajak juga."

Mendengar itu bi eduy tersenyum tipis, merasa senang atas niat tetangga majikannya yang selalu menyempat kan diri mengajak dikara untuk melakukan berbagai hal yang mampu menyenang kan gadis malang itu. Sebab selama 2 tahun terakhir ini, dikara sering di tinggal bekerja oleh kedua orang tuanya.

Membuat gadis itu sering melamun, bahkan mengeluh karna merasa iri melihat teman temannya yang bisa berlibur bersama kedua orang tuanya di akhir pekan.

"Neng kara nya ada di kamar, den avel mau bibi panggilin atau mau bangunin langsung?."

"Mmm, bangunin langsung aja deh bi. Kan kak kala nya kebo, kalau bibi yang bangunin, yang ada bangunnya sampai sore. Jadi biar avel aja ya, bibi siapin aja kue bolu yang sering avel makan kalau ke sini, nanti avel ambil kalau udah selesai bangunin kak kala." Mendengar itu, seketika membuat bi enduy tersenyum gemas.

"Siap den, ya udah silahkan bangunin kebo nya. Bi enduy ke dapur dulu, buat siapin kue bolu kesukaan aden!."

1
kalea rizuky
loooo
kalea rizuky
kengkara ne suka cm gengsi aja
MyRirin
kak jumlah kata perbab berapa? kalau lbih dari seribu itu kebanyakan, rata-rata enaknya sampe 500-800 kata. tapi semua author bebas, jadi semangat terus berkarya
mian_darika: oh gitu ya, makasih ya infonya.
total 1 replies
danis suga
semangat kaka!! ceritanya baguss,.
danis suga: siappp👌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!