NovelToon NovelToon
Imam Dalam Sujudku

Imam Dalam Sujudku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Romansa
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pernikahan yang batal membuat Namira harus menikah dengan sepupunya. Untuk menjaga nama baik keluarganya dan juga pesantren Namira tidak punya pilihan lain.
Bian, yang merupakan sepupu Namira dan juga teman masa kecilnya harus mengikuti kemauan ibunya yang memang sangat menginginkan Namira sebagai calon menantunya sejak dulu.

Karena sudah lama tidak bertemu membuat pertemuan mereka sedikit canggung dan apalagi dihadapkan pada pernikahan. Tetapi bagaimanapun keduanya pernah menghabiskan waktu di masa kecil.

Namira dan Bian sama-sama memiliki pasangan di masa lalu. Bian memiliki kekasih yang tidak direstui oleh ibunya dan sementara Namira yang memiliki calon suami dan seharusnya menikah tetapi digantikan oleh Bian. Karena perzinaan yang dilakukan calon suaminya menjelang 1 hari pernikahannya.

Bagaimana Namira menjalani pernikahannya bersama Bian yang tidak dia cintai dan sebaliknya dengan Bian.

Jangan lupa untuk membaca dari bab 1 sampai bab akhir dan jangan suka menabung Bab....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 2 Pengkhianatan

1 Hari menjelang pernikahan.

Yayasan pesantren milik keluarga Namira sudah disibukkan dengan persiapan pernikahan yang sangat matang, pernikahan yang diadakan secara Islamic dengan mengundang tuan-tuan guru dari teman-teman Abinya dari berbagai yayasan.

Namira yang berada di teras kamarnya melihat bagaimana sibuknya seluruh anak pesantren ikut menyiapkan pernikahannya yang membuat Namira begitu sangat bahagia.

"Tidak disangka sebentar lagi aku akan menjadi seorang istri," ucap Namira dengan tersenyum.

Namira melihat mobil hitam yang memasuki area pesantren, sopir membuka pintu mobil itu yang ternyata keluarga dari adik ayahnya sudah tiba yaitu Farah bersama suami dan juga putranya.

"Tante Farah," ucap Namira tersenyum dan langsung buru-buru meninggalkan tempatnya yang keluar dari kamarnya.

Keluarga Namira menyambut tamu yang penting itu, karena memang keluarga dekat Namira hadir terlebih dahulu sebelum acara besok dimulai yang pasti penginapan sudah disiapkan oleh tuan rumah.

Ahmad, Abi Namira memeluk adiknya dan juga adik iparnya Andika, begitu juga dengan Farah yang memeluk adik iparnya itu. Bian juga hadir di sana yang mencium punggung tangan Om dan tantenya.

"Bagaimana perjalanan pasti sangat melelahkan sekali," ucap Ahmad.

"Ini perjalanan yang menarik dari Jakarta ke tempat ini hanya beberapa jam saja dan tidak ada yang perlu dipermasalahkan," jawab Andika.

"Alhamdulillah kalau begitu saya sangat bersyukur sekali dengan kedatangan kalian dan Maaf sudah merepotkan," ucap Ahmad.

"Kenapa harus merepotkan," sahut Andika.

Mata Farah melihat gadis jadi cantik yang berjalan sangat cepat menghampiri mereka.

"Tante!" sapa Namira yang mencium punggung tangan parah dan begitu juga dengan Andika.

"Calon pengantin ternyata sangat cantik, tapi tidak seharusnya keluar dari kamar, kamu tahu bahwa kamu adalah darah manis jangan sampai aura pengantin kamu hilang di acara yang sangat ditunggu-tunggu," ucap Andika memberi teguran kepada Namira.

"Seperti yang kalian tahu Namira sejak kecil sangat keras kepala, bukan berarti kami tidak memberitahunya," sahut Ahmed.

"Tidak heran dengan hal itu. Mas, saya sudah sangat yakin mulut kalian pasti berbusa mengingatkan Namira," sahut Andika.

"Sudah-sudah ayo kita masuk!" sahut Kalsum yang membuat yang lain mengganggukan kepala.

"Namira!" Namira mencari-cari suara yang memanggilnya sangat pelan dan akhirnya menoleh ke arah sebelah kirinya yang ternyata dua wanita melambaikan tangannya dan mengajak Namira untuk mendekati mereka.

Namira yang berjalan di belakang keluarganya itu kebingungan, tapi karena sepertinya ada hal yang penting membuat Namira menghampiri dua wanita itu.

"Ada apa Zahra, Nayla?" tanya Namira heran.

"Ada sesuatu hal yang ingin kita beritahu kepada kamu dan ini hal yang sangat penting dan merupakan masa depan kamu," ucap Nayla dengan wajahnya yang sangat serius.

"Masa depan? maksudnya bagaimana?" tanya Namira kebingungan.

Zahra dan Nayla saling melihat yang terlihat dari wajah mereka juga ragu menyampaikan hal yang membuat Namira sejak tadi sangat penasaran.

"Hey kalian berdua kenapa diam saja? Memang apa yang ingin kalian tunjukkan kepadaku?" tanya Namira.

"Ini..." Zahra dengan keberanian yang akhirnya memperlihatkan ponselnya.

Betapa terkejutnya Namira saat melihat calon suaminya Ferdi yang merangkul seorang wanita.

"Astagfirullah....." lirih Namira dengan mata berkaca-kaca.

"Namira kami berdua tidak sengaja melihat hal ini, saat kami mencari bunga yang disuruh oleh Umi, kebetulan toko bunga itu berhadapan dengan hotel ini dan kami melihat jelas tadi malam bahwa mereka berdua masuk ke dalam hotel itu," ucap Nayla dengan takut-takut menyampaikan hal tersebut.

"Namira seperti apa yang kamu katakan sebelumnya kepada kami bahwa calon suami kamu bersama keluarganya belum sampai dan baru kemungkinan sampai hari ini dan ternyata kami melihat jelas semua ini," lanjut Zahra.

"Ya Allah.....! Lirih Namira memegang dadanya yang terasa begitu sesak yang baru saja melihat foto.

"Namira kamu tenanglah," ucap Zahra.

"Sekarang kalian berdua temani aku untuk datang ke tempat ini," ucap Namira yang berusaha untuk tenang.

"Maksud kamu kita langsung pergi ke hotel ini?" tanya Zahra.

"Aku harus memastikan semuanya apa benar kalian salah lihat," jawab Namira.

"Namira tapi kamu tidak diizinkan keluar, kamu darah manis dan tidak diperbolehkan keluar dari pesantren karena besok hari pernikahan kamu," ucap Nayla mengingatkan sahabatnya.

"Bagaimana mungkin masih bisa membicarakan pernikahan setelah apa yang kalian perlihatkan kepadaku. Aku juga tidak bisa mengambil tindakan pernikahan jika semua ini benar dan maka dari itu kita harus melihat hal ini untuk membuktikan kebenarannya!" tegas Namira.

"Tetapi Namira!"

"Sudah ayo cepat!" ajak Namira yang tidak ingin bertele-tele yang langsung menarik kedua sahabatnya itu.

Kepergian Namira bersama kedua temannya secara diam-diam keluar dari yayasan karena jika ketua Yayasan atau orang-orang yang berurusan Yayasan melihat dirinya pasti sudah mendapatkan masalah dari Abinya.

*****

Akhirnya Namira sampai juga di hotel yang dimaksud oleh kedua temannya itu.

"Namira kamu yakin akan melakukan hal ini?" tanya Zahra yang terlihat khawatir.

"Ayo!" ajak Namira yang tidak perlu ada keraguan untuk membuktikan kedua spekulasi dari temannya itu.

Zahra dan Nayla sama-sama mengangguk yang akhirnya mereka mencoba untuk berbicara dengan resepsionis dan setelah melakukan berbagai cara akhirnya mereka mendapatkan kamar di mana tempat calon suami Namira bersama wanita yang tidak memakai hijab yang mereka tidak kenal siapa wanita itu.

Dengan sangat buru-buru Namira sudah keluar dari dalam lift yang sekarang berada di lantai di mana kamar hotel tersebut dipastikan adalah calon suaminya.

"Namira kamu yakin ini kamarnya?" tanya Zahra terlihat khawatiran.

"Resepsionis itu sudah mengatakan bahwa ini adalah kamarnya dan sebaiknya kita langsung masuk saja," ucap Namira dengan penuh keyakinan dan tangannya bergetar memegang kenopi pintu itu yang sebenarnya sangat ragu untuk memastikan tetapi jika tidak dipastikan maka dia akan menyesal seumur hidup dan apalagi besok adalah hari pernikahannya.

Zahra dan Nayla hanya mengikut saja.

Ceklek,

Akhirnya pintu kamar itu terbuka yang ternyata tidak dikunci dari dalam. Namira melangkah masuk perlahan yang memang tidak langsung memperlihatkan tempat tidur, Zahra dan Nayla mengikut di belakang Namira.

Sampai akhirnya Namira sudah berdiri di depan ranjang dengan wajahnya yang sangat kaget. Zahra dan Nayla juga kaget dengan menutup mulut mereka yang bahkan langsung dengan cepat mengalihkan pandangan saat melihat hal yang sangat tidak pantas berada di depannya.

"Astagfirullah Al azim. Mas Ferdy!" sentak Namira dengan suara yang keras dan air mata yang keluar dari pipinya melihat sangat jelas apa yang terjadi di depannya.

Ferdi tanpa memakai pakaian yang tertutupi selimut putih dan wanita yang sedang memeluknya tidur di sebelahnya yang juga dipastikan tanpa busana.

Suara Namira yang cukup keras mampu membuat kedua orang tersebut tersentak dengan Ferdi yang membuka matanya memijat kepalanya.

Ferdy panik sendiri melihat kondisi dirinya tanpa busana apapun dan lebih kaget lagi ketika melihat calon istrinya berdiri di depannya dengan tubuh bergetar dan air mata yang sudah jatuh.

"Namira...." lirih Ferdy.

Wanita yang tidur di sampingnya juga kaget dan langsung terbangun yang terduduk bersamaan dengan Ferdy.

"Apa yang terjadi?" tanya Ferdy terlihat bingung dan juga sangat kaget dengan posisi dirinya yang saat itu.

"Astagfirullah. Mas berzina!" ucapnya Namira yang sangat sesak di dadanya sehingga suaranya juga sudah tidak terdengar lagi.

Bersambung....

...Hay semua para readers. Hari ini saya upload karya baru. Semoga kalian suka dengan ceritanya jangan lupa ikuti dari Bab 1 sampai selesai, jangan suka nabung Bab ya. Jangan lupa beri like, koment subscribe dan ikuti terus........

1
🌷💚SITI.R💚🌷
maaf thoor baru baca lg sibuk di dunia nyata
Teh Euis Tea
nayra duhhh mulutnya lemes benar, baru jg zahra percaya diri mau menikah dgn ilham eehh malah denger omongan gitu
duhh zahra jgn sampe gagal ya petnikahanmu ilham pria baik dan ga bakal mengungkit kisahmu yg telah di perkosa si ferdi
mbok Darmi
itu mulut lemes nya nayra tolong stop jgn bikin zahra ragu lagi untuk menikah dgn ilham, semangat zahra seperti kata ilyam lupakan masa kelam mu bangkit dan buat lembaran baru dgn ilham yg lebih baik
mbok Darmi
harusnya mereka sadar atas para yg terjadi pada zahra dimana dia selama ini mengurung diri jadi pendiam dan tidak mau ketemu Ilham kenapa mereka semua menganggap hal yg biasa, semoga zahra mau jujur apa yg terjadi padanya mau sampai kapan kamu menutupi semua nya apa nunggu kamu hamil dulu atau nunggu kamu ada waktu buat melarikan diri semua masalah akan terselesaikan dgn kamu jujur zahra jgn merasa dirimu hina semua bukan kemauan mu
Teh Euis Tea
zahra km hrs trs terang bahwa om di nodai si ferdi jgn diam aj zahra
Teh Euis Tea
jd kasian dm zahra yg udah di rusak si ferdi, othor kenapa sih zahra kudu di perkosa si ferdi kan jd kasian zahranya
Teh Euis Tea
angela ya sudah sih bian sudah bahagia namira dan emang dari dulu bian cinta sm namira tp ga di ungkapkan
Teh Euis Tea
betul bian lebih baik tdk serumah dgn ibumu demi keutuhan rumah tanggamu lebih baik mandiri
Sunaryati
Sikap Ny Farah seperti itu memang lebih baik hidup mandiri terpisah dari Farah
Sunaryati
Karena Bian dan Namira rujuk
Teh Euis Tea
syukurlah klu rujuk
Teh Euis Tea
ferdy km hrs tanggungjawab sm zahra, kasian dia jd korbanmu
Sunaryati
Ferdi kamu sudah memperkosa Zahra, masa tidak ingat
Sunaryati
Nah rujuk saja, Bian
Teh Euis Tea
udah balikan aj bian namira
Teh Euis Tea
zahra bknnya ga mau jemput ilham namira tp dia lg ga baik baik aj dia di perkosa sm mantanmu namira
Teh Euis Tea
jd zahra yg jd korbannya😭😭😭😭😭
Teh Euis Tea
kasihan zahra jd di perkosa si ferdy
mbok Darmi
zahra malah yg jd korban ferdi ternyata bener" pecundang pemabuk semoga zahra ngga hamil bisa bundir zahra kalau sampai hamil
Teh Euis Tea
sepertinya ferdy jg kurang sabaran ya, agak kasar sm namira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!