NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Dosen Killer

Istri Rahasia Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Dosen / Nikahmuda / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Tamat
Popularitas:28M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati mengejar nilai A, Nadine Halwatunissa nekat mendatangi kediaman dosennya. Sama sekali tidak dia duga jika malam itu akan menjadi awal dari segala malapetaka dalam hidupnya.

Cita-cita yang telah dia tata dan janjikan pada orang tuanya terancam patah. Alih-alih mendapatkan nilai A, Nadin harus menjadi menjadi istri rahasia dosen killer yang telah merenggut kesuciannya secara paksa, Zain Abraham.

......

"Hamil atau tidak hamil, kamu tetap tanggung jawabku, Nadin." - Zain Abraham

----

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 - Tertangkap (Basah)

Sayang, telinga Nadin agaknya tidak mungkin salah dengar. Begitu jelas Zain memanggilnya dengan panggilan sayang, tapi ya hanya sekali, tepat di mobil. Setelahnya dia kembali seperti biasa, tidak terlalu manis, tapi tidak pula terlihat amat kasar seperti di kampus.

Entah karena kasihan atau bagaimana, tapi Nadin sangat merasakan perbedaan sikap Zain. Bak dipertemukan dengan dua orang yang berbeda, dan dia tidak tahu watak asli Zain yang mana.

Makannya tidak lagi fokus, padahal sudah sangat lama. Nadin masih terus terbayang akan ucapan Zain yang tadi hingga detik ini, panggilan sayang dari pria sekaku Zain terdengar bak keajaiban dunia.

"Makan, ketampananku tidak akan membuat perutmu kenyang," celetuk Zain yang seketika membuat Nadin menunduk dalam-dalam.

Dia lupa jika sang suami memiliki mata ghaib yang mampu melihat keadaan sekitar walau tidak terarah. Nadin yang lagi-lagi tertangkap basah tengah memandang sang suami yang duduk di sisinya kini memerah dan bingung hendak bersikap bagaimana.

Terlebih lagi, Zain yang mendadak narsis itu juga berhasil membuatnya salah tingkah. Percaya diri sekali dia mengaku tampan, padahal memang.

Sementara di sisi lain, Zain yang melihat gelagat sang istri jelas saja tertawa geli. Tidak hanya sekadar tubuh, tapi kakinya juga tak bisa diam hingga Zain mendaratkan tangan tepat di paha Nadin, jelas hal itu membuat sang istri mendongak usai menepis tangan sang suami sebegitu cepatnya.

"Maaf, Mas, a-aku kaget."

Bukan sengaja, Nadin terperanjat kaget hingga refleks menepis tangan Zain. Sungguh dia tidak berbohong, tapi memang benar-benar terkejut, itu saja.

Beruntungnya, Zain bukanlah pria yang mudah tersinggung. Dia memahami hal itu, mungkin tindakannya terlalu lancang kala menyadarkan lamunan sang istri hingga membuat Nadin ketakutan.

"Mikirin apa? Katanya mau sushi, dari tadi kamu cuma melihatku, kenyang memang?" Seakan sengaja membuat Nadin salah tingkah, Zain kini bertopang dagu seraya terus menatapnya.

Zain tidak sedang mengada-ngada ataupun memperbesar masalah, tapi memang benar adanya sejak tadi yang makan hanya dia, padahal Nadin sendiri yang memilih hendak makan apa.

"Geer, dari tadi aku makan kok." Nadin mencebik, malas dituduh terus memandangi wajah sang suami, dia sampai menutupi wajahnya dengan telapak tangan.

Sekuat hati dia berusaha menghindari tatapan Zain, sampai-sampai duduk membelakangi sang suami hanya karena pria itu tak berhenti menatapnya. "Dasar aneh," gumam Zain tersenyum simpul.

Dia pikir dengan cara seperti itu Zain akan berhenti memandanginya, tanpa dia ketahui dengan posisi seperti itu justru semakin terkesan lucu di matanya.

"Kecil banget, pinggang kamu hampir sejengkal ter_"

"Ih apasih?!!"

Dia marah, setelah tadi sempat diam membelakangi Zain, saat ini Nadin kembali berbalik usai sang suami berani mengukur pinggangnya. Tak hanya sekadar ucapan, tapi benar-benar disentuh hingga Nadin mencubit punggung tangannya.

Matanya mendelik, wajahnya cemberut hingga Zain menggigit bibirnya demi menahan gelak tawa. Jika saja bukan sedang di tempat umum, besar kemungkinan dia akan terbahak lantaran tak kuasa melihat raut wajah sang istri.

Cukup lama mereka menghabiskan waktu untuk menyelesaikan makan malam. Sudah pasti karena istrinya salah tingkah tiada habisnya. Mengaku kenyang, tapi masih terus disuap dengan alasan mubazir.

"Langsung pulang?"

"Iya pulang," jawab Nadin singkat dan seketika membuat Zain kecewa, dia masih ingin lebih lama dan belum bersedia jika harus pulang secepatnya, sungguh.

"Yakin? Apa tidak ada tempat yang ingin kamu datangi lebih dulu?"

Nadin menggeleng, sesuai rencana mereka keluar juga untuk makan malam, dan memang sudah waktunya mereka pulang. "Lain kali saja, aku ada tugas dari pak Anggara ... deadline-nya minggu depan."

"Masih lama, kenapa buru-buru sekali? Besok bisa."

"Besok padat, Mas, aku kuliah dari pagi sampai sore ... biasanya malem aku langsung tidur, capek soalnya."

Zain menghela napas panjang, dia kehilangan cara membujuknya, tapi hendak terang-terangan mengajak Nadin juga tidak bisa, tepatnya dia tidak memiliki keberanian untuk itu.

"Baiklah, kalau begitu ayo pulang ... kebetulan aku juga banyak pekerjaan." Tak ingin kelihatan terlalu berharap, Zain jelas saja berusaha mencari kalimat yang sekiranya tidak membuatnya terpojok.

"Ehm, tapi kayaknya kita harus ke supermarket sekalian deh, boleh ya?"

"Mau apa?"

"Belanja bulanan, sejak kita tinggal berdua, sabunku cepat habis," celotehnya membuat Zain mengatupkan bibir.

Perhitungan sekali istrinya, semua dia ratapi, bahkan sampai pasta gigi yang dulu memang sudah sedikit juga Nadin ratapi. "Astaga, Nadin ... sejak awal aku datang sabunmu memang sudah hampir habis."

"Tetap saja, biasanya kalau aku sendiri sabun segitu masih cukup untuk dua minggu. Anehnya, setelah tinggal berdua malah cuma cukup beberapa hari, mas pakai sabunnya buat apasih?" Nadin sejak dulu sangatlah hemat, tak bisa dipungkiri prinsip anak kost dengan dana terbatas pasti sama.

Jadi wajar saja ketika disatukan dengan Zain yang super boros, dia mendadak hitung-hitungan. Bukan karena pelit atau semacamnya, tapi memang terakhir kali Nadin mandi botol sabun dan juga samponya sampai diisi air lagi, sudah pasti pelakunya adalah sang suami.

Zain yang dituduh sebagai penyebab semua itu cepat habis jelas saja membela diri. "Ya buat mandilah, tidak mungkin kuminum."

"Bukan begitu juga maksudnya, Mas, tapi setidaknya agak hemat gitu kan bisa ... sama satu lagi, mas tidak bawa sikat gigi, iya, 'kan?"

"Lupa."

Zain mengatupkan bibirnya, soal itu dia memang lupa dan terpaksa pakai milik sang istri. Awalnya Nadin tidak mempermasalahkan hal itu, Zain juga lupa hingga ternyata kali ini sang istri membahas hal tersebut.

Sudah terlalu banyak alasan, Nadin mengajak Zain ke supermarket sebenarnya bukan hanya membeli kebutuhan pribadinya, tapi juga kebutuhan Zain.

.

.

Tidak apa, anggap saja belanja bulanan pertama sebagai pasutri. Lagipula tidak seberapa jauh, jadi Zain tidak merasa begitu direpotkan. Tidak pernah terpikirkan oleh Zain, jika niatnya mengajak keluar demi meredam naffsu akan berakhir jadi seserius ini.

Belanja bersama seorang wanita yang dia sebut istri. Dia pernah bercita-cita melalui hal seperti ini bersama Jessica sejak lama, tapi Tuhan berkata lain dan Nadin yang menjadi pemenangnya.

"Kenapa harus dipilih-pilih dulu, Nad?"

"Cari yang diskon, kan lumayan bisa hemat, Mas."

Hemat katanya, padahal tanpa harus berhemat juga bisa, hanya saja Zain tidak ingin memperlihatkan harta di hadapan sang istri. Sejak dulu Daddy-nya selalu menekankan untuk tidak pernah membanggakan kekuasaan hanya demi dilihat orang, siapapun itu.

"Jangan lama-lama, sudah malam ... katamu ada tug_"

Brugh

Zain terkejut, ucapannya belum selesai tiba-tiba Nadin terperosok akibat seseorang mendorong tubuhnya dari belakang. Entah kapan mereka dibuntuti, tapi begitu tahu siapa pelakunya dia mendadak murka seketika.

"Jessica!!" teriak Zain sontak berlutut demi membantu Nadin untuk bangkit segera.

"Jadi karena bocah ini kamu sampai mutusin aku, Zain?"

.

.

- To Be Continued -

1
Syamsiar Samude
kasihan Jihan lengkuas dikira daging rendang pux pacar tdk guna serba lucu deh thor salut utkmu org sedih psti ketawa baca novelmu😅
Syamsiar Samude
ketawa terus readerx Thor lbh byk candax drpd sedihx smg bisa jg awet muda ya 😅
Syamsiar Samude
salut dgn imajinasix kek cerita nyata🤗
Syamsiar Samude
aduh Thor aku ikut sedih skli jg takut yg Azka lihat tp jg ketawa sndiri, sholat jg agak lalai Krn keasyikan baca novel, Zain kek mati suri smg bisa kembali seperti semula
Syamsiar Samude
astaghfirullah Thor jd ikut deg degan gmna tdk br jg mw berangkt Nadin sdh berfirasat smga ada keajaiban Zain selamat ya Thor😥
Syamsiar Samude
Nadin suami pergi tp byk dramax doakan sj smg smpai dgn selamat n urusan cepat selesai n pulang dg selamat, sdh tahu suami pemilik kampus malah mnta pngecualian utk bolos kuliah pdhl mahasiswi trbsik
Syamsiar Samude
dikira Nadin kemasukan jd Zain lari ketakutan alhasil Nadin ikutan takut krn ulah suamix, salut betul author novelx bikin ketawa terus🤣🤣🤣
Syamsiar Samude
kasihan Zain serba salah demi rahasia hamil Nadin tdk mngkin jg syakila akan marah besar psti senang akhirx akn pux cucu
Syamsiar Samude
Alhamdulillah semoga Nadin hamil kembar
Syamsiar Samude
aku sama dgn Nadin waktu masih gadis cepat peka n merasa & lebih byk mengalah bahkan merelakanx meski bgtu menyukai & tersakiti😭
Syamsiar Samude
semoga tabokan Nadin tdk jd masalah berkelanjutan smg bisa pux anak secepatx kembar biar mommyx bahagia
Syamsiar Samude
hampir semua bab ada unsur bercandax author mmg pribadi yg suka humor ya 😅
Syamsiar Samude
sikap Zain yg killer akan terkikis dgn sndirix krna pengaruh Nadin btl2 istri mbuat berubah sekian derajat, ini si Onad trnyata laki2 ya Thor at salah ketik ya, salahx Nadin volumex di kerasin gmna gak heboh 🤣🤣
Syamsiar Samude
astaghfirullah pak Zain absurdx smg sj sahabatx tdk mndengar agar mulutx bisa absurd jg 😊
Syamsiar Samude
aduh thor Nadin yg di cium Jihan yg pingsan akn heboh lg mulutx Jihan 😅😅😅
Syamsiar Samude
yg aneh knpa tdk di blokir nomorx Jessica drpd jd biang cekcok, author pasti org yg suka becanda ya sesuai dgn karya2nya semngat trs sehat sukses selalu 🤲😅
Syamsiar Samude
Jessica mngkin berusaha mnjerat Zain pdhl mnurut Zain TDK pernah berbuat sebatas mencium tp mudhn dia hamil dgn laki2 lain dasar tdk tahu diri pdhal seblm sdh bgtu cuek ya kan Thor...
Syamsiar Samude
habis sdh Zain jd bullyan tdk di rumah jg di rumah omx kasihan jg tp smg jd bisa brubah jd dosen yg tdk killer masa jg ya rata2 mahasiswa di kasih nilai F knp D sj seingat sy tdk pux dosen sprti itu smg mngkin sj hax d dunia maya, lucu ceritax Thor sehat sukses selalu 🤲😅
Syamsiar Samude
syukurlah Nadin membela suamix berbohong demi utk menutupi ketegangan akibat ulah Azka yg blm move on tp kasihan jg Azka smg secepatx mndpt jodoh yg terbaik ya Thor🤗
Syamsiar Samude
semakin seru bercandax habis sdh Zain 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!