NovelToon NovelToon
Jiwa Maling Anak Haram

Jiwa Maling Anak Haram

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: SOPYAN KAMALGrab

Reza Sulistiyo, penipu ulung Mati karena di racun,
Jiwanya tidak diterima langit dan bumi
Jiwanya masuk ke Reza Baskara
Anak keluarga baskara dari hasil perselingkuhan
Reza Baskara mati dengan putus asa
Reza Sulistiyo masuk ke tubuh Reza Baskara
Bagaimana si Raja maling ini membalas dendam terhadap orang-orang yang menyakiti Reza Baskara

ini murni hanya fanatasi, jika tidak masuk akal mohon dimaklum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SOPYAN KAMALGrab, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2 REZA BASKARA DAN REZA SULISTIYO

Mobil itu meluncur sempurna ke jurang, lalu meledak hebat dengan dentuman mengguncang bumi. Namun, beberapa detik sebelum ledakan, tubuh Reza terlempar jauh, tak tersentuh api. Arwah Reza Sulistiyo menyaksikan semua itu—terdiam, iba.

“Kasihan... Aku ini bukan orang baik, tapi setidaknya aku tak pernah menyakiti keluargaku,” gumamnya lirih.

Ia menatap langit, marah.

“Tuhan, kenapa kau biarkan aku melihat ini? Untuk apa? Kenapa tidak langsung lempar aku ke neraka saja?”

“Kenapa statusku digantung? Kau bercanda denganku?”

Baru saja ia menyelesaikan keluhannya, arwahnya tersedot ke dalam lubang hitam.

Turbulensi mengoyak kesadarannya—lalu… gelap.

Jiwanya menghantam tubuh Reza Baskara.

“Uhuk—uhuk...” Reza Baskara terbatuk keras. Napasnya tersengal, matanya terbuka perlahan.

“Hah... apa ini?” gumamnya lemah.

Ia memandang kedua tangannya—kurus, penuh luka.

“Aku... masuk ke tubuh anak ini?”

Belum sempat berpikir lebih jauh, tiba-tiba kepalanya seperti ditusuk ribuan jarum.

“Aarrgh!” Reza memegang kepalanya erat.

Ledakan rasa sakit menyapu otaknya.

Seketika itu juga—gambar-gambar asing membanjiri pikirannya: ingatan masa kecil Reza Baskara, suara caci maki, wajah-wajah bengis keluarga, tangis dalam gelap, siksaan yang tak berkesudahan.

“Ini... ini ingatan anak ini?”

Reza terdiam.

Reza Baskara adalah anak dari Galih Baskara—buah dari aib yang selama ini dikubur dalam-dalam oleh keluarga.

Tujuh belas tahun lalu, seorang asisten rumah tangga muda dan cantik bernama Diah Pitaloka datang bekerja di rumah mewah keluarga Baskara. Saat itu, Larasati—istri sah Galih—sedang bepergian ke luar negeri.

Galih, lelaki haus kuasa dan bernafsu, telah lama mengincar Diah. Malam itu, saat rumah lengang dan sunyi, ia menodai wanita desa itu tanpa belas kasih.

Diah tak melawan—hanya menangis dalam diam, menahan aib dan luka yang tak bisa ia ucapkan.

Keesokan harinya, ia menghilang… tanpa jejak, tanpa pamit

Galih tak pernah berusaha mencari Diah Pitaloka. Baginya, gadis desa itu hanyalah bayangan yang harus dilupakan.

Ia tahu, jika kejadian malam itu terbongkar, reputasi keluarga Baskara akan hancur lebur. Maka diam adalah pilihan, dan melupakan adalah bentuk penyelamatan nama baik.

Namun setahun kemudian, seorang perempuan muda muncul—wajahnya mirip sekali dengan Diah. Ia datang bukan menemui Galih, melainkan langsung mendatangi Darman Baskara, ayah dari Galih, pendiri keluarga dan kepala besar dalam silsilah Baskara.

Perempuan itu membawa bayi lelaki mungil.

Perempuan itu berdiri gugup di hadapan Darman Baskara, membawa bayi yang terlelap dalam pelukannya. Suaranya lirih namun tegas.

“Tuan... anak ini adalah darah daging Tuan Galih, hasil dari hubungannya dengan adik saya, Diah Pitaloka.”

Ia menarik napas panjang, menahan air mata.

“Diah meninggal tak lama setelah melahirkan. Saya hanya orang miskin, Tuan. Tak sanggup membesarkan bayi ini. Saya mohon... tolonglah, biarkan anak ini tumbuh di keluarga yang seharusnya menjadi miliknya.”

Darman terdiam. Hatinya tercabik rasa bersalah.

Ia tahu siapa anak itu. Ia tahu kesalahan anaknya.

Akhirnya, dengan wajah muram, ia mengangguk.

“Berikan bayi itu padaku…”

Darman mengurus bayi itu secara diam-diam. Ia tak ingin gegabah sebelum memastikan kebenarannya.

Tanpa sepengetahuan Galih, Darman melakukan tes DNA. Sampel bayi itu dicocokkan dengan data biologis Galih.

Sebulan kemudian, hasilnya keluar: 99% cocok.

Darman terdiam lama di ruang kerjanya. Matanya memerah—bukan karena terkejut, tapi karena kecewa. Ia merasa gagal mendidik anaknya sendiri.

Amarah menyesakkan dadanya.

Dengan nada tajam, ia memanggil Galih dan memaksanya menerima anak itu sebagai bagian dari keluarga.

“Dia darah dagingmu. Terima dia... atau keluar dari silsilah ini.”

Darman kemudian memberi nama pada bayi itu—dengan tangannya sendiri:

Reza Baskara.

Keputusan Darman menerima Reza sebagai bagian dari keluarga Baskara memicu badai dalam rumah tangga itu.

Larasati, istri Galih, dan Miranda, istri Darman, sama-sama menentang keras.

Bagi mereka, anak hasil hubungan di luar nikah adalah anak haram—anak pembawa sial, aib yang tak pantas disandingkan dengan nama besar Baskara.

Namun alasan sesungguhnya bukan semata soal moral. Mereka takut warisan keluarga terpecah, takut anak dari luar itu merebut hak yang seharusnya hanya jatuh ke tangan keturunan “sah”.

Tapi apa daya.

Saat itu, Darman masih memegang kendali penuh sebagai kepala keluarga.

Dan di rumah besar keluarga Baskara, satu hal yang tak boleh dilawan adalah keputusan Darman.

Darman Baskara adalah kepala keluarga yang cerdik dan penuh wibawa. Di bawah kepemimpinannya, keluarga Baskara mencapai puncak kejayaan—kekayaan, pengaruh politik, dan kekuasaan mereka menjalar ke segala lini.

Namun di balik kejayaan itu, bara iri mulai tumbuh di dalam rumahnya sendiri.

Darman begitu menyayangi Reza, bayi yang ia anggap sebagai penebus kesalahan anaknya. Ia merawat Reza dengan penuh kasih, bahkan lebih dari cucu-cucu lainnya.

Kedekatan itu menyalakan api amarah dalam hati Larasati dan Miranda.

Bagi mereka, Reza adalah ancaman warisan—penghalang bagi masa depan anak-anak mereka.

Diam-diam, mereka menyusun konspirasi.

Dan pada suatu malam yang sunyi, terjadilah kecelakaan...

Sederhana di permukaan, tapi mematikan.

Darman Baskara meninggal dunia.

Dengan wafatnya Darman Baskara, Larasati dan Miranda merasa jalan mereka telah terbuka.

Tak ada lagi sosok tua keras kepala yang melindungi Reza. Mereka yakin, warisan keluarga kini akan sepenuhnya jatuh ke tangan mereka dan anak-anak “sah” mereka.

Namun satu hal mengejutkan mereka: wasiat Darman.

Resmi, sah secara hukum, dan mustahil dibatalkan.

Dalam surat wasiatnya, Darman menyatakan bahwa seluruh aset warisan keluarga Baskara akan dibekukan hingga Reza Baskara berusia 25 tahun.

Sampai saat itu tiba, tak satu pun anggota keluarga berhak mencairkan atau membagi harta.

Wasiat itu membuat Miranda dan Larasati murka.

Beberapa kali mereka merencanakan celaka bagi Reza—mencoba membunuhnya secara diam-diam.

Namun Galih, meski bukan ayah yang peduli sepenuhnya, selalu menghalangi dengan alasan sederhana:

“Kalau bocah itu mati, hukum bisa membekukan warisan selamanya.”

Sayangnya, Galih lebih banyak menghabiskan waktu di luar kota, bahkan luar negeri.

Rumah megah keluarga Baskara pun berubah menjadi neraka sunyi bagi Reza kecil...

Tanpa pelindung, tanpa kasih sayang

Sejak kematian Darman, hidup Reza berubah drastis.

Dulu ia adalah anak kecil yang masih bisa merasakan pelukan dan kasih sayang, tapi kini—ia hanyalah beban, duri dalam daging keluarga Baskara.

Setiap hari ia dihina, diperlakukan seperti pelayan, bahkan tak jarang disiksa secara fisik maupun mental.

Reza tumbuh dalam rumah yang mewah, tapi hatinya hampa—kesepian, tertekan, dan perlahan hancur.

Pernah, ia mencoba mengakhiri hidupnya. Baginya, kematian tampak lebih ramah daripada terus hidup sebagai anak terbuang.

Namun Galih, meski tak pernah memberinya cinta, tak pernah membiarkan Reza mati.

Reza dikawal ketat oleh bodyguard pribadi—bukan untuk melindungi, tapi untuk mengawasi.

Agar bocah itu tetap hidup… cukup lama hingga warisan bisa mereka rebut.

Riko, Dimas, dan Vanaya—tiga kakak tiri Reza—membencinya dengan kebencian yang tak beralasan.

Bagi mereka, Reza adalah noda, pengganggu warisan, anak haram yang tak seharusnya hidup di bawah atap yang sama.

Suatu hari, saat Galih pergi ke luar negeri, ketiganya merencanakan sesuatu.

Mereka membuat para bodyguard Reza mabuk dan tertidur di klub malam.

Reza yang baru pulang kuliah dicegat di depan gerbang rumah.

Tanpa peringatan, ia dipukuli habis-habisan.

Alasannya sederhana: Vanaya dan Dimas tak mau satu kampus dengan “sampah” sepertinya.

Padahal Reza sudah pernah memohon agar tak perlu kuliah. Tapi ketika ia menolak, Galih-lah yang menyiksanya karena dianggap tidak tahu diri.

Menerima kuliah, ia disiksa kakaknya.

Menolak kuliah, ia disiksa ayahnya.

Hidup Reza serba salah. Bahkan untuk mati pun ia tak diberi izin.

Malam itu, siksaan mencapai puncaknya.

Riko, Dimas, dan Vanaya menghajar Reza tanpa ampun—hingga tubuhnya terkapar.

Sunyi menyelimuti rumah Baskara saat Reza meregang nyawa...

Tubuh Reza Baskara kini tak lagi kosong.

Jiwanya telah digantikan oleh sosok lain—Reza Sulistiyo, pria licik dan berbahaya yang pernah hidup sebagai penipu ulung.

Begitu seluruh ingatan Reza Baskara mengalir ke benaknya, Reza Sulistiyo terdiam.

Matanya kosong, hatinya tercabik.

“Gila... penderitaanmu sadis banget, Nak,” gumamnya lirih.

Ia menarik napas panjang.

“Baiklah... mulai sekarang, aku adalah Reza Baskara.”

Tubuhnya penuh luka, nyeri di sekujur sendi, memar dan lebam seperti habis dilempar dari neraka.

Dengan perlahan, ia duduk bersila dan mulai mengatur napas.

Sebagai mantan ahli bela diri, pencuri, dan penipu kelas atas, rasa sakit bukanlah hal yang asing baginya.

“Tubuh ini terlalu lemah,” bisiknya pelan.

1
Agus Rubianto
keren
Aryanti endah
Luar biasa
SOPYAN KAMALGrab
pernah tidak kalian bersemangat bukan karena ingin di akui... tapi karena ingin mengahiri
adelina rossa
lanjut kak semangat
adelina rossa
lanjut kak
Nandi Ni
selera bacaan itu relatif,ini cerita yg menarik bagiku
SOPYAN KAMALGrab
jangn lupa kritik...tapi kasih bintang 5...kita saling membantu kalau tidak suka langsung komen pedas tapi tetap kasih bintang 5
adelina rossa
hadir kak...seru nih
FLA
yeah balas kan apa yg udah mereka lakukan
FLA
wah cerita baru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!