NovelToon NovelToon
Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

Pemuda Biasa Dan Wanita Terpopuler

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:738
Nilai: 5
Nama Author: anable

pemuda biasa
semua tentang reno
romansa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anable, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Dengan raut muka yang terlihat kesal Reva pun berjalan kearah bangkunya, bahkan setelah duduk di kursinya pun dia masih menatap tajam kearah Reno sambil terus saja mengumpat.

'Apa-apaan sih dia,,,kepedean banget kalo gue lagi ngeliatin dia,,AHHHHHH KESEL BANGET GUE' rutuknya dalam hati tidak mengakui bahwa memang itulah yang terjadi.

Sedangkan di TKP terlihat Reza, Nina dan Fani menatap Reno dengan tatapan takjub, bisa bisanya seorang siswa di sekolah ini mampu membungkam reva yang sombong dan egois.

Tak lama Doni pun datang ke kelas dengan tersenyum ceria, tapi senyumya menghilang ketika melihat raut wajah Reva yang terlihat kesal, tanpa banyak berpikir diapun langsung menghampirinya.

"Kamu kenapa beb?" Tanya nya kepada sang kekasih.

"Gak papa" sahut Reva dingin tanpa mengalihkan tatapannya dari Reno.

"Gak papa tapi, mukanya ko ditekuk gitu sih" tanya nya lagi.

Reva tidak menjawab.

Melihat reva yang sepertinya sedang malas ditanya diapun hanya diam, tetapi dia mengikuti kearah mana tatapan kekasihnya itu tertuju. Tatapan matanya berhenti ketika dia melihat dua teman kekasihnya yang sedang berdiri didekat bangku Reno.

Dia tidaklah bodoh, melihat kekasihnya yang kesal, suasana kelas yang hening, dan melihat kedua teman kekasihnya itu tidak berada di dekat kekasihnya, diapun dapat menyimpulkan bahwa sesuatu telah terjadi dengan kekasihnya ketika dia tidak berada dikelas tadi.

Diapun menghampiri mereka berempat dengan tatapan yang tajam.

Ketika sudah sampai disana dia langsung melontarkan pertanyaan kepada Nina dan Fani.

"Ada apa ini?" Tanya nya sambil menatap tajam kearah Reno dan juga Reza.

"Gak ada apa apa, cuma salah paham aja ko tadi" jawab Fani.

"Salah paham?,, salam paham gimana?" Doni mengerutkan keningnya, diapun kembali menatap tajam Reno.

"Lo Apain cewe gue, hah?!!" Bentak nya kepada Reno.

"Gak gue apa apain" jawab Reno sambil membuka bukunya.

Dikelas ini, yang belum pernah bicara dengan Reno hanyalah Reva dan Doni, Reno menjauhi Reva karena dia tidak ingin berurusan dengan gadis itu, berbeda hal nya dengan Doni, Reno memang tidak menyukai Doni sejak awal kelas 1 SMA, menurutnya Doni terlalu sombong, dia selalu semena mena dengan murid-murid yang mendapatkan beasiswa disekolah ini.

"Kalo Lo gak ngapa-ngapain dia, kenapa dia kesel banget sama Lo!!" Bentak Doni lagi yang semakin meninggikan suaranya.

Reza yang melihat Reno dibentak bentak oleh Doni pun terlihat sedikit tidak senang, diapun segera berkata "Lo emang ga denger tadi si Fani bilang apa?,, dia bilang kalo ini cuma salah paham!!" Sahut Reza dengan suara yang tak kalah tingginya.

"Lo gausah ikut campur Za!" ujar Doni kepada Reza.

"Gue juga terlibat sama masalah ini!" sahut Reza tak mau kalah.

Reza tidak takut kepada Doni, karena dari segi latar belakang, keluarga Reza lebih berpengaruh dikota Jakarta daripada keluarga Doni.

"Ckk" Doni mendecak kesal, lalu kembali menatap kearah Reno.

"Lo jawab gue, salah paham apa yang si Fani maksud!!" kata Doni dengan suara yang tidak setinggi tadi.

"Soal itu, Lo bisa tanya sama pacar Lo sendiri" jawab Reno yang sekarang sedang duduk sambil membaca bukunya.

Melihat reaksi reno, seketika itu juga Doni naik pitam, dia langsung melayangkan pukulannya ke arah Reno. "bang**t Lo" umpatnya.

Reno yang melihat itupun langsung menendang bangku yang ada didepannya dengan alas sepatunya, sehingga membuat kursi yang dia duduki mundur ke belakang, setelah menghindari pukulan Doni, dia dengan secepat kilat menendang bahu Doni menggunakan kaki yang tadi dia gunakan untuk menendang bangku dengan lumayan keras, dia tidak menggunakan semua kekuatannya karena dia hanya ingin memberi Doni sedikit pelajaran, meskipun begitu, Doni tetap terhuyung ke belakang dan merasa sakit ketika dia menerima tendangan Reno.

Seisi kelas yang melihat itupun langsung membelalakkan mata mereka, mereka terkejut dengan gerakan yang sangat cepat yang dilakukan oleh Reno.

Berbeda dengan temen teman sekelasnya yang terkejut, Reza justru menggelengkan kepalanya merasa kasian kepada Doni, dia sudah tahu dengan kemampuan Reno, dulu dia memang seringkali terkejut dengan hal-hal yang bisa dilakukan oleh Reno.

tapi setelah begitu lama kenal dengan Reno. dia sudah tidak terkejut lagi dengan kemampuan dan kejeniusan Reno, menurutnya itu adalah hal yang biasa jika Reno.yang melakukannya.

Disisi lain Reva sungguh tercengang dengan apa yang dilakukan oleh Reno sebenarnya tadi dia sempat ingin menghentikan Doni ketika dia melihat Doni akan memukul Reno, tapi siapa yang menyangka ternyata Doni yang akan dihantam oleh Reno.

'gilaa,, Doni itu anggota eskul karate loh di sekolah, bisa bisanya dia dipukul mundur oleh Reno yang badannya lebih kecil dari dia.' batinnya didalam hati, sedikit kagum.

Doni yang ditendang oleh Reno, merasa tidak terima. Diapun segera kembali maju, wajah dan matanya memerah hendak mengamuk.

"Beraninya orang miskin kaya Lo ngelawan gue,,, emang minta dihajar Lo" Raungnya.

Tapi ketika dia akan mengambil tindakan, sebuah suara menghentikan nya.

"Doni, stop" teriak Reva berdiri dari bangkunya.

Doni yang akan melancarkan pukulan pun seketika berhenti ketika mendengar suara tersebut, diapun berbalik menatap kearah Reva.

"Tapi dia yang nendang aku duluan, beb" ujar Doni masih dengan mata memerah.

" Dia gabakal lakuin itu kalo kamu gak nyerang dia duluan" kesal Reva.

"Ka,,kamu belain dia beb?" Ucap Doni tak percaya kalau pacarnya malah membela Reno.

"Bukan belain, tapi emang kenyataannya begitu, lagipula Fani udah bilang kalau tadi itu cuma salah paham" ucap Reva agak melembut.

"Tapi kan,," belum sempat Doni berbicara, Reva lebih dulu menyela nya.

"Cukup, waktu istirahat sudah hampir selesai, sekarang kembali ke kursi kamu" perintah Rwva tak terbantahkan.

Doni yang mendengar perintah tersebut hanya bisa menurut dengan pasrah, dia pun mulai berjalan ke arah bangkunya, tapi sebelum dia benar-benar berjalan dia berbalik ke arah Reno dan menatapnya tajam.

" ingat, ini belum selesai" ujarnya kepada Reno dengan nada mengancam.

Setelah mengatakan itu dia pun berbalik berjalan ke arah bangkunya.

Reva yang mendengar itu pun sangat kesal.

'apa orang itu bodoh?,, gue sengaja nahan dia karena gue tahu dia bukan tandingan Reno, kalau sampai mereka terus bertarung, mungkin Doni akan dihajar sampai babak belur' pikir Reva dalam hati.

Sedangkan Reno yang melihat Doni pergi pun, hanya bisa menghela nafas kasar, sekarang dia telah menyinggung dua anak orang kaya di sekolah ini secara bersamaan.

Reno kembali duduk di kursinya, setelah duduk, dia sempat melirik ke arah anita sebentar, dia meringis ketika melihat Reva masih menatapnya tajam. Lagi-lagi dia hanya bisa menghela nafas kasar, pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepannya.

" gilaaa,, lu keren banget tadi" ucap Reza kepada Reno dengan bersemangat.

" biasa aja" jawab Reno menanggapi ucapan Reza.

" biasa aja gimana?,, cuman lu satu-satunya orang di sekolah ini yang berani ngelakuin hal kayak tadi" ujar Reza.

" maksud lu gak ada yang berani ngelawan si Doni?" tanyanya sedikit bingung, karena menurutnya masih ada murid-murid di sekolah ini yang keluarganya lebih kuat dari keluarga Doni, Reza salah satu contohnya.

" bukan yang itu,, tapi yang lu lakuin sama bunga sekolah!" Reza menjelaskan perkataannya yang tadi.

" kan Gua emang nggak ngapa-ngapain dia" jawab Reno ngeles.

" seperti biasa lu emang jenius,, dengan begitu si primadona nggak bakal dendam sama lu, tapi dia juga nggak punya hak buat marah sama gua, hahaha." ucap Reza Sambil tertawa.

Reno yang melihat itu pun langsung melempar buku ke arah Reza, "hati-hati lu kalau ngomong, itu cewek gila masih liatin gua anjir," ujarnya sedikit berbisik.

Reza pun sontak melihat ke arah Reva, dia langsung menutup mulutnya ketika melihat apa yang reno ucapkan itu benar.

Tak lama bel selesainya waktu istirahat pun berbunyi, lalu guru laki-laki yang terlihat masih lumayan muda pun masuk ke kelas.

"Oke anak-anak, sebelum kita mulai pelajarannya, ada satu hal yang ingin bapak umumkan kepada kalian,,, sekolah kita memutuskan untuk mengadakan sesi belajar di luar sekolah selama 3 hari, kita akan pergi ke sebuah hutan di kawasan Cianjur untuk melakukan latihan bertahan hidup di alam liar, dan semua siswa wajib mengikutinya." ucap guru itu.

Setelah guru mengatakan itu kelas pun langsung berisik, banyak siswa yang bersemangat untuk mengikuti acara itu, tapi ada juga siswa yang mengeluh dengan acara seperti itu.

" emang wajib banget pak?" tanya salah satu siswi yang malas mengikuti acara itu.

" iya,, latihan ini akan membantu kalian jika nanti kalian berada dalam keadaan tersesat di alam liar" jawab Pak Guru.

" kapan waktu latihannya Pak?" ucap siswa yang sangat menantikan latihan itu.

" minggu depan, jadi kalau ada teman-teman kalian yang tidak berangkat sekolah hari ini, tolong sampaikan pengumuman ini kepada mereka, dan juga nanti pihak sekolah akan memberi surat kepada orang tua kalian" sahut pak guru memberi tahu.

Para murid hanya ber oh ria saja mendengar ucapan gurunya.

" apakah masih ada yang ingin ditanyakan?" tanya Pak Guru itu kepada murid-muridnya.

Para murid pun diam.

"Oke, karena tidak ada yang ingin bertanya, kita akan mulai pelajarannya" guru itu sambil berjalan ke arah bangku guru.

1
Fn Fs
kalok babya cuman 21 jadi males baca tor kalok banyak kan enak ,gimana gitu ,jadi puasa kalok dikit jadi males tor
Fn Fs
karya yang dulu dah eps 70 lebih ini cuman 21 langsung 70 la tor/Sob/
Authlafs Sparlaverse
itu yang nampar Anita apa Reva thor
Uryū Ishida
Wow, luar biasa!
Gato MianMian
Mantap, thor! Terus berkarya dan jangan berhenti menulis ya.
meisya
aku udah mampir, jangan lupa mampir kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!