Ayunda Maharani seorang Siswi yang baru saja lulus sekolah SMU, telah di jebak oleh Ibu dan juga kakak tirinya, dan Ayunda di paksa menyerahkan malam pertamanya dengan seorang Duda kaya.
Demi membiayai Ayahnya yang terbaring lemah di Rumah Sakit, kini Ayunda terpaksa dan rela melakukan semua itu
Seorang duda yang telah di vonis mandul ini akhirnya nekat mengikuti rencana dari Neneknya. Dengan meminum ramuan dari sahabatnya sang Nenek, akhirnya Leon mencobanya dengan seorang wanita bayaran yang sudah dipersiapkan oleh Neneknya.
Akan kah ramuan tersebut berhasil membuat cucu satu-satunya dari generasi terakhir keluarga Argantara memiliki seorang keturunan? Padahal sebelumnya Leon pernah menikah dengan wanita yang dicintainya selama lima tahun lamanya dan pernikahannya harus kandas karena sang istri telah berselingkuh di belakangnya.
Mampukah Ayunda menjadi obat penawar luka hatinya Leon, dan memberikan kebahagiaan untuknya dan juga keluarga Argantara?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah kamar
Setelah puas bercermin didepan pantulan cermin, akhirnya Ayunda dipanggil oleh seorang wanita yang mengenakan pakaian sama persis seperti dirinya.
Ayunda merasa tidak nyaman dengan riasan yang menurutnya terlalu menor, dimana bibirnya telah mengenakan gincu dengan warna merah menyala, benar-benar terlihat bukan seperti dirinya.
"Ayu, nanti kau akan pergi ke lantai enam, disana kau segera cari kamar 606 ya, kalau sudah ketemu kau langsung masuk saja, tidak usah mengetuk pintu!" ujar Belinda yang merupakan pegawai seniornya saat ini.
di area Lobby, seorang wanita yang memiliki tubuh proporsional datang bersama dengan seorang pria, dan pria tersebut adalah kekasihnya.
"Kau yakin jika pria yang sudah membooking aku itu adalah seorang pria yang kaya raya?"tanya Veronica untuk memastikan.
"Sangat yakin Vero, kau cukup mengandung benih dari pria kaya raya itu, dan kehidupanmu akan berubah 180°, ucapkan selamat tinggal dengan kehidupan kita yang penuh akan kemiskinan, nanti saat kau ditanya namamu oleh pria kaya itu, kau bilang saja kalau namamu adalah Martha, aku sengaja memalsukan identitas aslimu agar mereka percaya kalau kau adalah wanita baik-baik dan berpendidikan!"
Penjelasan dari Dito telah membuat seorang Veronica bangga padanya.
"Kau memang paling bisa aku andalkan, dan setelah ini kita akan menjadi orang kaya, betul begitu?" tanyanya sambil melempar senyum
"Off course sayang!"
'Dasar wanita bodoh, mau-maunya kau aku manfaatkan selama ini!' batinnya tersenyum licik.
Kini Leon sudah berada di dalam kamar hotel, dimana Jerry sudah menyiapkan minuman untuk Tuannya dari Nyonya Sandra.
"Apakah aku benar-benar harus meminum ramuan ini Jey? Kenapa baunya begitu menyengat dan membuat aku mual!" pekiknya sampai menutup hidungnya.
"Memang seperti ini baunya Tuan, tapi khasiatnya sudah banyak yang terbukti, sebaiknya anda segera meminumnya, sebelum wanita bayaran Nyonya Sandra datang!"
Mendengar hal itu, Leon sampai menghela napas. Semenjak dirinya diselingkuhi oleh wanita yang selama ini ia cintai, Leon seakan trauma dan tak mau kembali membina mahligai rumah tangga, itu sebabnya ia mau melakukan ide gila ini asalkan tidak adanya ikatan pernikahan.
Dengan terpaksa sambil menutup hidungnya, akhirnya Leon meneguk minuman tersebut, dan rasanya begitu pahit di tenggorokannya
Lalu Jey buru-buru memberikannya madu agar bisa menghilangkan rasa pahit di lidah dan tenggorokannya.
"Baiklah Tuan, kalau begitu saya permisi! Semoga malam ini menyenangkan untuk Tuan!" kemudian Jey tersenyum puas dan langsung menutup rapat pintu kamar.
Setelah meneguk ramuan minuman tersebut, Leon merebahkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidur, dan ia menatap langit-langit kamar, tak lama Kedua matanya mulai terpejam.
Sedangkan Ayunda, kini ia sudah berada di lantai enam, ia mencari kamar dengan nomor 606 sesuai yang telah di instruksikan oleh Belinda.
Akhirnya Ia tiba di depan kamar dengan nomor 606. Kemudian untuk memastikan, ia mencoba mengecek nomer pintu kamar yang ada di sekitarnya, kedua matanya sampai dibuat tercengang ketika ia mendapati nomer yang sama di pintu seberang, akhirnya Ayunda melangkah menuju kamar yang memiliki nomer yang sama yakni 606.
Kemudian Ayunda lebih memilih masuk ke dalam kamar yang ada di hadapannya.
Sedangkan wanita yang memiliki nama Veronica, ia masuk ke kamar yang ada di seberang, ia sempat lupa dan keliru nomer kamar pria yang telah membooking nya, akhirnya ia yakin jika kamar yang ia tuju adalah kamar 606.
Perlahan Ayunda mulai menelusuri lantai yang beralaskan karpet cukup tebal, sehingga langkahnya tidak begitu terdengar.
Ia mulai menelusuri ruangan yang cukup luas, Ayunda sempat kebingungan, sampai akhirnya ia tiba di ranjang tempat tidur dimana sosok seorang pria mengenakan pakaian jas lengkap tepat berada di hadapannya.
Menyadari ada seseorang yang datang, Leon buru-buru bangkit dari atas tempat tidurnya.
Seketika ia menatap wanita berpakaian seksi dan bermake-up tebal di hadapannya.
'Cih, kenapa juga Nenek mengirimkan wanita modelan begini? Sangat murahan.' keluhnya dalam hati
kemudian Ayu terlihat malu ketika pria di hadapannya menatap dirinya cukup dalam.
"Kemari!" perintah Leon dengan nada membentak
Tiba-tiba Tubuhnya Ayu bergetar hebat, akhirnya ia baru tersadar jika ia di pekerjakan untuk melayani pria hidung belang yang saat ini berada tepat di hadapannya, ingin mundur tapi rasanya tidak mungkin, Ayunda merasa telah di jebak oleh Ibu dan juga kakak tirinya terutama Tuan Anggoro, pantas ia tidak mengatakan pekerjaan seperti apa yang akan ia lakukan demi mendapatkan uang sebesar dua ratus juta. ditambah ia sudah menerima sebagian uang dari Tuan Anggoro dan telah masuk kedalam rekeningnya, otomatis ia tidak bisa mundur.
Kemudian jarak antara Ayunda dan Leon menjadi sangat dekat.
Leon yang duduk di tepi atas ranjang tempat tidur, akhirnya meraih tangannya sehingga Ayunda terjatuh dan kini berada di atas pangkuannya.
Kini kedua pasang mata saling menatap dalam diam.
Sedangkan Leon, tiba-tiba saja ia merasakan desiran aneh di sekujur tubuhnya, hawa panas bercampur gai rah yang membara kini telah menguasai tubuhnya.
"Layani aku malam ini, jangan pernah mengecewakan aku, faham?" tatapan matanya yang menusuk telah membuat seorang Ayunda menjadi beringsut
Ayunda yang masih merasakan tubuhnya yang gemetar, ia menjawab permintaan dari Leon sampai terbata.
Dan Leon menyadari hal itu."Apakah kau sudah terbiasa melakukan hal ini dengan pria lain, hah?" tanyanya sambil menatap dalam Ayunda.
Ayunda langsung menggeleng cepat." b belum pernah Tuan, ini adalah yang pertama untukku!" jawabnya dengan kepala tertunduk dan terbata
"Pantas tubuhmu gemetar, enyahlah dari hadapanku, aku tidak suka wanita yang masih amatiran, kau tidak akan mungkin bisa memuaskan aku di atas ranjang tempat tidur!" bentaknya sampai mendengus kesal
Akhirnya Ayunda buru-buru beranjak dari atas pangkuan pria yang baru saja ia kenal dan berusaha membalikan tubuhnya, namun tiba-tiba saja ia kembali teringat akan kondisi Ayahnya.
'Kalau aku pergi, lantas bagaimana dengan nasib Ayahku? Aku sudah tidak punya banyak waktu lagi!' batinnya lirih
Pada akhirnya Ayunda mengurungkan niatnya untuk pergi dan memilih untuk melayani pria di hadapannya.
Dengan mengerahkan seluruh keberaniannya, Ayunda terpaksa menempatkan bokong nya diatas kedua paha pria yang baru saja dikenalnya, kemudian ia melingkarkan tangannya di leher pria tersebut.
"Tuan, apakah Tuan sudah siap untuk malam ini?" tanya Ayunda dengan mantap.
Tanpa ada aba-aba, Leon bangkit dari duduknya dan kini tubuh Ayunda sengaja ia gendong, dengan rakusnya Leon mulai mel umat habis bibir merekah Ayu yang masih polos dan belum terjamah, awalnya Ayunda belum bisa mengimbangi serangan brutal dari Leon, namun lambat laun ia bisa mengimbanginya, ia pun ikut terbawa api gai rah dari setiap sentuhan yang semula kasar, tiba-tiba berubah menjadi lembut, dan memang Leon sengaja memberikan hal itu terhadap wanita yang sebentar lagi akan melayani kebutuhan biologisnya.
Puas bermain-main di bagian bibir, kini leon menempatkan tubuh Ayunda di atas tempat tidur, perlahan ia mulai melepaskan satu persatu pakaiannya.
Kali ini Ayunda pasrah saat pria yang ia anggap hidung belang itu bebas menggerayangi tubuhnya, dan ia pun berusaha menikmati permainan yang diberikan oleh Leon, sudah tiga tahun lamanya Leon tidak pernah menjamah wanita lain selain mantan istrinya dulu, kini gai rah yang sudah tertanam selama tiga tahun lamanya akhirnya bisa tersalurkan malam ini.
Bersambung..
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
ta patut ta patut
aihhhh i don't like you lah
mereka kan ga jadian kn Thor kenapa kaya di hianati sekali tuh cowok