Gabriel Alessandro, seorang tangan kanan bos mafia terkenal di Itali. Memutuskan keluar dari organisasi tersebut dan pergi ke Indonesia, kampung halaman ibunya.
Ia memutuskan pergi karena dihantui rasa bersalah setelah meledakkan bom di sebuah panti asuhan atas perintah bosnya.
Disaat ia mencoba menikmati hidup, ia bertemu dengan seorang perempuan yang dikejar oleh banyak pria berbadan kekar.
Ia yang awalnya tidak peduli akhirnya memutuskan untuk menolong perempuan itu.
Lalu apakah pertemuan mereka akan berlanjut dan membawa kedua nya dalam kisah yang baru ? Atau hanya sekedar pertemuan yang akan terlupakan begitu saja ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melati Mahesa
🌙🌙🌙
Disebuah rumah mewah seorang perempuan dipaksa turun dari mobil dan ditarik oleh beberapa pengawal karena mencoba kabur.
Semua itu tidak lepas dari pandangan seorang pria yang berdiri tepat di depan pintu besar yang terbuka lebar dengan tatapan tajam yang menakutkan.
Saga Mahesa namanya, berusia 33 tahun. Seorang pebisnis muda yang namanya sedang hangat dibicarakan karena menerima beberapa penghargaan atas prestasinya.
Disebelah nya berdiri wanita cantik yang seusia nya. Sambil memegang lengannya sembari menggelengkan kepala.
Keyla namanya. Istri dari Saga Mahesa. Seorang Dokter bedah yang bertugas di Rumah Sakit Pelita Harapan.
"Lepaskan aku. Aku mau pergi. Jangan membawa ku kesini". Teriak Melati masih berusaha melepaskan diri dari para pengawal yang mengapitnya.
Ia masih belum menyadari kehadiran sang kakak yang menatapnya dengan tatapan yang siap membelah tubuhnya.
Setiba di depan pintu, para pengawal melepaskan Melati. Dan ia seketika jatuh terjerembab di bawah kaki seorang yang sudah ia duga siapa.
"Kakak..." Ucapnya lirih tanpa suara.
Tubuhnya sudah bergetar. Merasa bahaya akan segera datang menghampirinya.
Ia tidak bisa lari. Sekeliling nya ada pengawal yang siap menuruti semua perintah Kakaknya.
Saga berjongkok di depan Melati. Dengan satu tarikan ia membuat Melati berdiri dari duduknya.
"Aww.." Teriak Melati spontan karena merasakan sakit pada pergelangan tangan yang ditarik Saga.
Dengan cepat Saga menyeret Melati masuk ke dalam rumah diikuti oleh Keyla.
"Perempuan tidak tau diri. Bagaimana bisa kamu menyukai laki-laki yang sudah beristri ? Apa tidak ada laki-laki lain yang mau dengan mu sampai melakukan hal bodoh itu ?" Teriak Saga. Suaranya menggema di dalam ruang yang kembali membuat tubuh Melati bergetar.
Ia hempaskan tubuh Melati dengan keras diatas sofa.
Rasa takut perlahan mulai menghinggapinya. Bayangan hukuman yang akan ia terima seakan berada tepat di depan matanya.
"Kamu mau mencoreng namaku dengan menjadi perusak rumah tangga orang ?" Lanjut Saga menatap lekat wajah Melati yang sudah berurai air mata.
"Aku tidak merusak rumah tangga siapa - siapa Kak. Aku.. Aku hanya..." Kata Melati terbata - bata. Seolah ia mencari jawaban atas pembelaan nya.
"Hanya memberi perhatian, mencintai sembunyi - sembunyi. Begitu ?" Tekan Saga.
Melati mendongak. Mencoba melihat Saga. Apa isi hatinya selama ini sudah terbaca ? Bukankah ia menyembunyikan serapi mungkin tanpa ada yang tau ?
"Aku membesarkan mu untuk menjadi wanita terhormat, yang bisa menjaga dirinya sendiri. Bukan malah menjadi wanita rendahan dengan merayu suami orang". Ucap Saga pelan tapi penuh penekanan. Ada rasa sakit dalam ucapannya. Dan Melati pun merasakan nya juga.
"Jadi ini alasan mu menunda kelulusan agar selalu dekat dengan dosen itu ?Heh dimana otakmu Melati ?"
Melati tertunduk. Isak tangisnya mulai terdengar lirih. Tidak sanggup menjawab ucapan Saga karena apa yang dikatakannya memang benar adanya.
Ia memang mencintai seseorang. Lelaki yang sudah beristri. Lebih tepatnya dosennya sendiri.
"Sabar Mas, bicarakan dengan kepala dingin. Jangan menekan nya seperti ini". Kata Keyla berusaha meredam amarah yang menguasai dirinya.
"Aku tidak merusak rumah tangga nya Kak. Hubungan mereka memang renggang. Rania itu berselingkuh. Aku kasihan dengan Pak Damar. Aku tidak pernah mengatakan cinta padanya. Aku hanya berusaha menemani kesendirian nya". Ucap Melati setelah mengumpulkan keberanian yang entah darimana.
Ucapan nya membuat Saga dan Keyla terbelalak. Apa dia masih tidak merasa bersalah ?
Saga berjalan cepat menghampiri Melati. Ia mengapit kedua sisi pipi Melati dengan tangannya.
"Ucapkan sekali lagi ?" Kata Saga dengan mata memerah.
Sekali lagi Saga menghempaskan Melati karena Melati diam saja.
"Aku tidak bersalah Kak. Bukan aku yang menghancurkan rumah tangga mereka. Tapi Rania sendiri. Dia selingkuh dengan seorang dokter. Aku tau. Pak Damar juga tau." Katanya seolah menantang Saga.
"Aku memang mencintainya. Apa salah kalau aku memperjuangkan nya. Kasihan dia dikhianati istrinya ". Jawaban yang menurut Saga dan Keyla sangat tidak masuk akal.
"Kamu sudah gila Melati". Teriak Saga.
Melati berdiri. Berjalan perlahan menghampiri Saga.
"Apa aku memang sudah gila Kak ? Aku selama ini mengharapkan kehadiran Kakak. Tapi Kakak selalu sibuk. Waktu Kakak habis untuk pekerjaan, untuk Kak Keyla dan Kenzo. Tapi aku ? Kakak tidak meluangkan waktu untuk ku. Aku rindu Kakak yang dulu. Meskipun Kakak tidak sekaya ini, tapi Kakak selalu ada untuk ku". Kata Melati diakhiri dengan teriakan diakhir ucapannya.
"Aku mencintai Pak Damar karena dia baik. Sering menanyakan kabar ku. Mengingatkanku agar istirahat dan makan. Tidak hanya fokus belajar. Tidak seperti Kakak yang selalu menuntut ku berprestasi agar tidak mencemari nama baik Kakak. Apa Kakak pikir keberadaan ku selama ini adalah aib". Teriaknya sekali lagi.
Saga tertegun. Inikah isi hati Melati yang terdalam. Perasaan nya kacau melihat adik semata wayangnya dalam keadaan tidak baik - baik saja.
Tapi, apakah benar yang dikatakan nya. Bahwa selama ini ia terlalu sibuk pada hal lain sampai melupakan adiknya itu.
Ia fikir, dengan bekerja keras bisa membuat hidup mereka stabil seperti saat kedua orang tua mereka masih ada dulu.
Tapi ternyata, ketekunannya dalam bekerja membuat adiknya merasa kesepian. Apalagi ditambah ia sudah menikah sekitar hampir dua tahun ini.
Saga masih diam. Memandang adiknya yang tenggelam dalam fikiran nya sendiri. Berkali-kali mengatakan 'Pak Damar baik tidak seperti Kakak. Aku mencintai nya'.
Tiba - tiba mata Saga mengembun. Merasakan rasa perih yang seketika menusuk dalam hatinya.
"Bawa dia ke kamar". Katanya pada Asisten Pribadinya, Roy yang sedari tadi berdiri diam di depan pintu.
Roy memanggil pengawal di luar dan memerintahkan mereka membawa Melati yang masih berteriak histeris.
Meninggalkan Saga dan Keyla yang diam mematung memandangi kepergian Melati.
"Jadi, semua ini salahku ?" Ujar Saga pelan yang masih terdengar oleh Keyla.
Keyla memeluk Saga dari samping. Mengelus punggung kokoh suaminya.
Ia paham apa yang dirasakan Saga saat ini. Ia juga memahami kekeliruan Melati. Tapi ini bukan saatnya saling menyalahkan. Melainkan memperbaiki hubungan yang hampir retak.
"Biarkan dia tenang dulu". Ucap Keyla. Dan Saga masih tetap diam.
🌙🌙🌙
Hai semua. Gimana kabarnya hari ini ?
Siapa ya Melati ini kira - kira ?
biarpun cintamu sedang membara