Novel ini menceritakan perjuangan seorang pemuda selama lebih dari satu juta tahun untuk menggapai cintanya, dalam waktu satu juta tahun itu, dia sudah kehilangan wanita yang ia cintai lebih dari satu kali, akan tetapi pemuda itu tidak menyerah dan terus berusaha keras untuk menghidupkan kembali kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gelegar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Percakapan sederhana
Di malam yang sunyi di temani dengan lampu jalan dan beberapa lampu rumah yang masih menyala, Hishami Yume jalan pulang bersama Junichiro Uta, mereka berjalan dengan sejajar bersampingan.
"Tch! Padahal aku ingin mengantar pulang Miyamura san!"
Junichiro Uta merasa kecewa, dia menyilangkan kedua tangannya di belakang lehernya, wajahnya sedikit menanggah ke atas, matanya menatap ke arah langit malam yang di sinari oleh cahaya bulan.
"Menyerah saja, kau tidak akan bisa mendapatkan Charlotte!" Sahut Yume dengan acuh tak acuh.
Keduanya berjalan sejajar dengan acuh tak acuh, tak satupun dari mereka yang merasa tertarik kepada satu sama lain.
"Hey Yume!.."
"Jangan panggil aku Yume, kita tidak sedekat itu sampai bisa memanggil nama satu sama lain!" Jawab Yume dengan cepat tanpa menatap langsung atau pun melirik ke arah Uta.
"Heeee!!..." Uta merengek seperti anak kecil untuk sesaat, setelah itu dia kembali seperti biasanya "Ngomong-ngomong kenapa kau sepercaya diri itu bilang kalau aku tidak akan bisa bersama dengan Miyamura san!?"
"Jangan pura-pura tidak tahu, semua orang di kelas sudah tahu siapa yang telah menarik perhatian sang malaikat (Miyamura Charlotte)!"
"Hmm... Tapi kurasa akan sulit bagi mereka untuk bersama!" Ucap Junichiro Uta dengan percaya diri.
Mereka melakukan percakapan yang cukup serius, akan tetapi langkah kaki mereka tidak melambat ataupun menjadi lebih cepat, malam itu begitu sunyi, bahkan kendaraan yang telah mereka lihat bisa mereka hitung menggunakan satu tangan.
"Kau benar! Sang malaikat dan iblis suram, akan sulit bagi mereka untuk bersama!"
"Bukan itu yang ku maksud, apakah kau tahu sifat sebenarnya Satou Mizuto?"
Situasi yang hening terus berlanjut, begitu juga percakapan mereka, sementara itu di depan rumah Suzuki, Kirigaya Shora berdiri gugup di depan Suzuki Anna yang sedang berdiri tepat di depan gerbang rumahnya.
Rumah Suzuki Anna tidak begitu mewah, rumahnya sama dengan rumah pada umumnya,keluarganya bukan orang miskin, bukan juga orang yang sangat kaya.
Kirigaya Shora merasa gugup dan kebingungan di depan Suzuki Anna.
"Anuu..." Shora sudah berkeringat dingin, dalam hatinya dia bergumam "Apa yang harus aku katakan sekarang? Haruskah aku langsung pergi saja?"
Dengan pipi yang merona, Suzuki Anna berusaha memecahkan kecanggungan diantara mereka dengan berterimakasih.
"Anoo... Kirigaya kun!"
"Haik!!" Kirigaya Shora merasa terkejut dan gugup.
"Terimakasih karena sudah mengantarku sampai depan rumahku!" Suzuki Anna tersenyum dengan tulus.
Kirigaya Shora langsung merasa malu, dia menggaruk kepala belakangnya yang tak terasa gatal menggunakan tangan kanannya sambil tertawa kecil dan berkata. "Hahaha... Ini sudah tugasku sebagai seorang lelaki! Karena Suzuki san sudah sampai di rumah, kalau begitu aku pergi sekarang!"
Kirigaya Shora berbalik dan pergi tanpa mengucapkan sampai jumpa, saat kakinya baru melangkah pergi, Suzuki Anna mengangkat sedikit tangannya dan melambaikan tangannya dengan lembut sambil berkata dengan gugup.
"Sa–sampai jumpa lagi Kirigaya kun!"
Kirigaya yang mendengarnya langsung berhenti dan tersenyum kepada Suzuki Anna dan membalasnya. "Ya! Sampai jumpa lagi!"
Sementara itu di dalam kereta, Satou Mizuto dan Miyamura Charlotte duduk bersampingan.
Suasana begitu hening, hanya terdengar suara kereta dan music dari orang di samping mereka yang lupa mencolokan headphonenya.
"Bagaimana ini! Kami bahkan tidak berbicara satu sama lain sejak berpisah dari teman-teman yang lainnya!" Gumam Charlotte yang sudah berkeringat dingin karena gugup.
Diam-diam Charlotte melirik ke arah Satou Mizuto yang sedang duduk di samping kirinya, Satou Mizuto terlihat duduk dengan tenang, Charlotte tidak melihat tanda-tanda kegugupan dari Mizuto.
Charlotte bergumam dalam hati sambil terus mengamati Mizuto secara diam-diam "Di kehidupan kali ini sifatnya tetap sama, dia terlalu merendahkan dirinya sendiri dan tertutup pada orang yang belum ia kenal, apalagi kepada orang populer dan cantik... Seperti diriku ini!"
Seketika Charlotte langsung merasa lesu karena pemikirannya sendiri, dia menunduk dan memasang ekspresi lelah.
"Anu... Miyamura san!"
"Iya ada apa?" Miyamura Charlotte langsung pulih dan kembali seperti biasa karena Mizuto memanggilnya.
"Miyamura san, kamu selalu melihat ku diam-diam, apakah ada yang aneh dengan ku?... " Mizuto terdiam setelah mengatakan hal itu, dua detik kemudian dia kembali berbicara dengan lesu. "Maaf! Bagaimana bisa aku mengatakan hal itu dengan begitu percaya diri, mana mungkin orang seperti Miyamura san meluangkan waktunya untuk memperhatikan orang suram seperti ku!"
Dala hati Charlotte, dia merasa kesal dan marah melihat Satou Mizuto merendahkan dirinya sendiri, karena merasa tak tahan dengan sikapnya itu, Charlotte langsung mengatakan dengan perasaannya dengan jujur dan lantang.
"Tidak Satou kun, aku memang tertarik kepadamu dan selalu memperhatikan mu!" Ucap Charlotte sambil memegang dadanya menggunakan tangan kirinya untuk menunjuk dirinya sendiri.
Satou Mizuto langsung terdiam sambil melirik ke arah Miyamura Charlotte, tiga detik setelah mengatakan hal itu, wajahnya langsung memerah karena malu dan hatinya bergumam.
"Bagaimana aku bisa mengatakan hal itu dengan lantang ini sangat memalukan!"
"Terimakasih karena telah memperhatikan ku!" Wajah Satou Mizuto langsung sedikit memerah dan dia langsung menarik kembali pandangannya ke depan.
Melihat reaksi Satou Mizuto membuat Miyamura Charlotte merasa sangat senang sampai-sampai dia kesulitan untuk menahannya, Charlotte langsung menutup wajahnya yang sangat merah dengan telapak tangannya dan menunduk.
Waktu terus berlalu dan mereka tidak mengobrol lagi sampai mereka berpisah dan saling mengucapkan sapaan sampai jumpa.
Rumah keluarga Miyamura, rumah keluarga Miyamura cukup besar karena mereka adalah orang-orang yang kaya, mereka bahkan memiliki tempat barbekyu khusus yang luas di halaman belakang mereka dan kolam renang pribadi.
Lampu kamar Charlotte terlihat masih menyala, kamar Charlotte cukup luas, ada lemari besar di samping pintu kamar mandinya, dan ada PC dengan spek tinggi beserta layar monitor yang besar dan melengkung di dekat pintu keluar, jendela kamarnya juga sangat besar sebesar pintu, dan ada sopa di depan jendelanya, pintu jendela bisa dibuka untuk ke balkon atas karena kamar Charlotte berada di lantai dua.
Dan Charlotte saat ini sedang menenggelamkan dirinya di tempat tidurnya yang besar, dia tengkurap dengan wajah yang tenggelam di bantalnya yang empuk, wajahnya masih memerah karena mengingat kejadian di kereta.
"Ahhh!! Bagaimana bisa aku mengatakan hal itu, bukankah itu seperti mengungkapkan perasaan ku?"
Sementara itu di rumah keluarga Satou, keluarga Satou juga merupakan keluarga kaya, ayah Satou menjalankan bisnis yang besar, akan tetapi Satou sama sekali tidak terlihat seperti anak orang kaya ketika dia keluar dari rumahnya.
Akan tetapi di balik penampilannya yang sederhana, ada keistimewaan dan keindahan di dalamnya, dan saat ini dia sedang melakukan push up satu tangan di dalam kamarnya.
"11... 12... 13.. huff!. Huff!.."
Dia terlalu fokus pada kegiatannya sehingga tidak mengingat kejadian di kereta.
Sementara itu di rumah keluarga Tanaka yang sederhana, Tanaka Kenta sedang berdiri di depan pintu kamar mandi dengan telanjang dada dan handuk yang di sangkutkan di pundaknya, Kenta memiliki tubuh besar dan kekar karena ia sangat suka berolahraga.
"Hey Chika cepatlah! Kenapa kau lama sekali!"
"Diam lah dan tunggu sebentar lagi!"