NovelToon NovelToon
BOSS WITH BENEFIT

BOSS WITH BENEFIT

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

"Namanya siapa?" tanya Gavindra, seorang pebisnis muda, pemilik pabrik skincare sedang menatap intens pada seorang gadis yang merupakan karyawannya. Tiba-tiba saja bagian dari tubuh bawahnya menegang saat menatap gadis itu.

Sebuah moment yang sudah lama tak dirasakan oleh Gavindra merasakan gairahnya bangkit setelah dikhianati oleh sang kekasih. Dan ia pastikan bahwa perempuan itu akan menjadi incarannya.

Gadis itu bernama Jasmine Putri salah seorang tim content spesialist di perusahaan Gavindra. wajahnya cantik, postur tubuhnya tinggi, dan kepiawaiaannya public speaking menarik perhatian Gavindra yang baru menginjakkan kakinya di perusahaan ini.

Selama ini perusahaan miliknya dihandle oleh sang kakak, dan sekarang sang kakak harus pindah ke Singapura mengikuti sang suami, otomatis Gavindra mengambil alih posisi sang kakak itu.

Bagaimana kisah mereka? ikuti kisahnya yang penuh gelora dan di luar nalar. happy reading.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAKAT

Jasmine pulang dan sampai di apartemen lebih dulu. Ia membersihkan diri dulu dan sengaja mengenakan tank top dan celana pendek. Bukan berniat menggoda Gavindra, toh si pemilik apartemen juga pulang larut malam. Rambutnya digelung dengan handuk, kemudian membuat omelet sembari memasang earphone untuk mendengarkan musik.

Ia bernyanyi mengikuti lagu yang didengar, tak sadar kalau Gavindra sudah berada di belakang dan menikmati pemandangan indah ini. Sungguh hatinya bahagia, pulang kerja, penat disuguhi body langsing dan kaki jenjang. So sexi.

"Asyik banget," ucap Gavindra sembari memeluk tubuh langsing Jasmine. Sedikit kaget karena tak menyangka dengan kedatangan Gavindra. Prediksinya salah. Ternyata Gavindra pulang sebelum petang malah. Sial.

"Menyingkirlah, habis dari luar lebih baik bersih-bersih," ucapnya tanpa melihat Gavindra. Nada bicaranya juga sedikit ketus. Jasmine hanya berubah lembut dan manis saat bercinta saja.

"Baiklah!" ucap Gavindra patuh dengan memberi kecupan manis di pundak Jasmine. Perempuan itu tak menggubris sama sekali, ia meneruskan menata omelet yang dibuat, lalu memberi toping saus pedas dan mayonese. Diletakkannya di meja, lalu membuat jus apel, karena buah yang tersedia di lemari es hanya itu.

Jasmine pun mengambil kemeja milik Gavindra, agar tampak kedodoran dan tak terlihat sexi, pikirnya. Namun bagi Gavindra justru berbeda. Jasmine tampak semakin mempesona, ditambah ia makan secara perlahan sembari melihat ponsel.

"Kok buat cuma satu. Aku juga mau menikmati masakanmu, Sayang!"

Jasmine hanya menatap sinis Gavindra, apa katanya memasakkan untuknya? Jangan mimpi.

"Soal makan perutmu bukan kewajibanku, aku hanya mengurus bagian bawah perutmu saja!"

Gavindra tertawa, mengiyakan saja. "Boleh aku minta?"

"Makanlah!" Jasmine sudah badmood, benar kata orang jangan ganggu orang yang sedang menikmati makan. Jadi tak berselera lagi. Gavindra menganggap, Jasmine memang mau berbagi makan, tak tahu saja kalau perempuan itu sudah hilang selera makannya.

Jasmine benar-benar mengabaikan keberadaan Gavindra, bahkan ia sanggup untuk tidak mengajak pria itu bicara. Jasmine sangat menikmati jus apel buatannya sembari menggulir ponselnya.

Gavindra pun mencuci piring dan mengajak Jasmine ke ruang TV, namun Jasmine hanya berdehem saja. Gavindra menunggu kedatangan Jasmine, perempuannya itu tak kunjung datang.

"Masih sibuk?" tegur Gavindra.

"Kamu butuh aku?" tanya Jasmine balik bahkan tak menatap Gavindra. Lebih fokus ke ponselnya. Tak sabar, Gavindra langsung duduk di samping Jasmine, dan memegang paha perempuan itu.

"Aku selalu butuh kamu," ucap Gavindra sembari menatap intens Jasmine. Perempuan itu meletakkan ponselnya, kemudian beranjak menuju kamar. Gavindra mengekor, dan melihat Jasmine minum pil KB.

"Ayo!" ucapnya sembari melepaskan kemeja. Sikap dingin Jasmine tak dihiraukan Gavindra. Tingkahnya yang sensual menyamarkan sikap dingin perempuan itu.

"Apakah kamu sangat menikmati Elangku?" tanya Gavindra memeluk dan menciun leher Jasmine. Perempuan itu tiba-tiba berbalik dan mengalungkan tangannya.

"Iya, dan aku sangat menikmatinya," ucap Jasmine sembari menatap mata sang suami. Sejenak Gavindra terpesona dengan bola mata Jasmine, cokelat tua, dan terbesit ketulusan dalam bola mata itu.

"Benarkah?" Gavindra pun menatap balik. Keduanya terdiam dengan pandangan tertaut. Mungkin menyelami perasaan masing-masing, dan meyakinkan diri bahwa suatu saat cinta tulus akan hadir dalam hubungan ini. Merobohkan inner child Jasmine yang selama ini membelenggu.

"Mau coba?" ucap Jasmine menantang sembari tersenyum manis namun terkesan sinis. Gavindra heran dengan kepribadian Jasmine, di satu sisi dirinya sangat dingin dan tegas. Tapi saat bercinta seolah dia perempuan lembut dan mempesona. Sungguh, Gavindra menyukai dua kepribadian Jasmine ini.

"Memang apa yang akan kau tawarkan?" Gavindra sedang memancing obrolan dulu. Semenjak ia berhubungan dengan Jasmine, ia menyempatkan waktu untuk mencari tahu bagaimana menaklukkan perempuan. Salah satunya membangun komunikasi, karena perempuan suka sekali mengoceh dan didengar. Maka Gavindra mau mengambil hati Jasmine lewat berbincang.

"Bukannya aku bakat menjadi pelacur?" mendadak senyum Gavindra memudar mendengar Jasmine merendahkan dirinya sendiri. "Kenapa?" Jasmine si peka, tahu perubahan ekspresi Gavindra.

"Jangan menyebut dirimu seperti itu. Kalau kamu pelacur, tentu setelah percintaan aku akan membayarmu!"

"Berarti lebih rendah dari pelacur, karena kau sama sekali tak membayarku!"

Gavindra tak terima sebenarnya, ia langsung membungkam bibir Jasmine, melumatnya pelan hingga Jasmine mulai terpancing. Keduanya menyelami kenikmatan tiada tara. Apalagi Jasmine sampai rela memanjakan Elang dengan bibirnya.

"I love You, Jasmine. Sumpah aku cinta sama kamu," ucap Gavindra di tengah-tengah penyatuan panas. Jasmine tersenyum mendengar ungkapan cinta Gavindra. Tapi apakah hatinya tersentuh? Oh jelas tidak. Hubungan mereka sejak awal salah, inner child yang membelenggu, jelas Jasmine tak semudah itu tersentuh dengan ungkapan cinta. Apalagi Jasmine sudah menetapkan hubungan ini hanya untuk kenikmatan semata, tak perlu bermain hati.

Gadis itu terkulai lemas setelah keduanya mencapai puncak kenikmatan. Badan capek seharian bekerja, ditambah kegiatan panas yang baru selesai, habis sudah energi Jasmine. Ia pun memejamkan mata saja, tak peduli apa yang dilakukan Gavindra setelah ini.

Sedangkan Gavindra sendiri hanya diam, dan tersenyum mengamati stempel bibir yang tercetak di pundak dan dada Jasmine. Ia mencium rambut hitam Jasmine dan mengeratkan pelukan pada perempuan kesayangannya ini.

Harusnya tubuh Gavindra juga capek, setelah urusan kantor dan kegiatan panas ini. Namun ia tak bisa memejamkan mata. Masih terngiang dengan ucapan Jasmine yang merendahkan dirinya sendiri. Padahal Gavindra tak pernah sekalipun menganggap Jasmine seperti itu. Sejak awal ia tertarik pada Jasmine dan menganggap dia sebagai perempuan cantik dan mempesona.

Gavindra sendiri bingung, Jasmine sepertinya memiliki dua kepribadian. Di satu sisi Jasmine memiliki aura jutek dan dingin. Di satu sisi Jasmine sangat lembut dan manis ketika hasratnya mulai terpancing. Sungguh, Gavindra sangat menyukai semua sisi Jasmine. Ia akan sabar menunggu Jasmine luluh dan membangun rumah tangga yang bahagia bersama dirinya.

Keesokan harinya, Jasmine bangun seperti biasa. Tak melihat Gavindra dan langsung bersiap untuk berangkat kerja. Membersihkan diri dan segera dress well. Mengenakan kaos tanpa lengan dengan model turtle neck warna hitam, celana hitam dipadu dengan blazer warna mocca. Sangat cantik dan terlihat semakin mempesona.

Setelah menyemprotkan parfum, dan mengambil tas, Jasmine langsung pergi begitu saja. Tanpa pamit pada Gavindra, pura-pura tak melihat itu lebih baik.

Gavindra hanya menghela nafas berat, melihat pintu kamar mereka tertutup. Menatap si Elang yang sudah tegak, sesuai kebiasaan saat pagi hari. "Lo si Lang, milih cewek kayak Jasmine. Dimanja saat lagi on fire aja. Coba kalau perempuan lain, palingan kamu bakal dimanja 24 jam. Ck, lo gak punya otak. Tapi pilih cewek pintar amat. Cantik dan mempesona, tapi susah ditaklukkan. Gak pa-pa ya Lang, kita berjuang bersama!" ucap Gavindra otw gila.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
gojam Mariput
pengen Jasmine & Gavindra bersatu, tapi konflik mereka berat bgt ....
nunggu otornya aja deh.
banyak kejutan tiap bab nya, seru, tegang , penasaran
ditunggu lanjutannya thor
Lel: ok...masalah hati tidak boleh dipaksa
total 1 replies
gojam Mariput
huh gavindra....
mumet kan, lagian elang Mulu yg difikirin
Lel: biar tahu rasaaaa
total 1 replies
gojam Mariput
ya ampun Jasmine , dalam bgt ya luka hati mu, sampe diluar logika tindakan yg kamu lakukan.
Lel: banget
total 1 replies
gojam Mariput
ayo lanjut thor
gojam Mariput
ngakak aku Thor baca part ini.
Lel: gak jelas emang si bos
total 1 replies
gojam Mariput
bos sedeng
gojam Mariput
wah ada yg baru....
aku hadir thor
Lel: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!