menceritakan tentang perasaan aneh seorang pengusaha muda yang dikenal kejam pada lawan bisnisnya terhadap saudara kembarnya sendiri.
perasaan yang tak biasa itu semakin lama semakin membuatnya tidak bisa mengendalikan diri setiap dekat dengan sang adik kembar.
ada unsur adegan ***, yang Tidak nyaman bisa di skip adegan *** nya.
"kak, kita tidak seharusnya seperti ini",
"maafkan aku, tapi jujur aku mencintai mu",
"kak, ini salah, kau tidak boleh mencintaiku, aku adik kembarmu, adik kandungmu",
"aku tahu, tapi...",
sosok tegas, bengis, dengan tatapan dan aura yang begitu tajam itu hanya akan luluh pada sang adik kembar.
apakah cinta Arkana terbalaskan?
ataukan harus kandas ditentang takdir?
yuk ikuti kisah Arkana menaklukkan takdir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Seorang gadis cantik dengan senyum merekah sedang melambai lambaikan tangan diatas panggung megah tempat baru saja semua hasil karya rancangan bisanya di pertunjukkan.
ditangannya ada sebuah bucket bunga begitu besar dan cantik, sebagai tanda ucapan selamat atas pencapaian luar biasanya malam ini.
perjuangannya bertahun tahun untuk menjadi seorang desainer terkenal, juga ternyata menggema seolah memberikan ucapan selamat yang tak terhingga kada gadis cantik berusia 25 tahun itu.
diatas sana bahkan dia Tidak kuasa menahan air mata haru, akhirnya kerja kerasnya selama ini terbayarkan juga hasilnya.
"anak kita dad, anak kita berhasil hiks...", ucap seorang perempuan paruh baya, menatap penuh kagum pada sang putri, air matanya sejak tadi mengalir tak terbendung menyaksikan bagaimana semua hasil karya rancangan sang putri mampu membuat semua mata terpukau dan mengaguminya.
"iya mom, dia berhasil membuktikan kalau dia bisa, dia mampu, dan akhirnya kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan, Rakeela Memang hebat mom, anak kita hebat", sahut sang suami yang tak kalah bangga
disamping mereka, seorang pemuda yang bibirnya bisa tersenyum hanya bisa dihitung jari dalam satu tahun, malam ini lengkungan di bibirnya bahkan tidak luntur sejak tadi.
pemuda 25 tahun itu tak kalah menatap kagum dan bangga pada sang adik kembarnya yang begitu cantik dan mempesona itu.
diatas sana, seorang Rakeela Bramasta, seorang desainer muda berbakat, tengah memberikan beberapa ucapan kata kata terima kasih pada semua orang yang mendukungnya, di sela sela sambutannya teringat isakan kecil yang menunjukkan kalau gadis cantik itu tengah menangis karena saking bahagianya, hingga suara sorak Sorai penonton mampu membuatnya sadar kalau dia Memang pantas berada di atas sana.
"mommy... Daddy... Kakak...",
Gadis cantik yang malam ini menggunakan gaun model Sabrina berwarna ungu pastel, Dengan rambut di model Curly itu berlari kearah keluarganya dan memeluknya erat, menyalurkan rasa bahagia dia dalam hatinya.
"sayang, akhirnya kamu berhasil nak, kamu hebat", ucap sang mommy nyonya Cecilia, kembali meneteskan air mata,
"iya mommy, semuanya karena dukungan kalian semua, terima kasih, tanpa kalian Rakeela bukan apa apa", balas Rakeela,
" selamat sayang, kamu hebat", gantian sang Daddy tuan Winston, dia memeluk sang putri dan mencium kening sang putri,
"makasih Daddy, selama ini Daddy tidak pernah putus menyemangati rakeel, Daddy selalu mendukung rakeel, makasih dan makasih", ucap Rakeela tulus, bagiamana pun tanpa keluarganya dia Tidak akan bisa sampai di titik ini.
"kakaaaaaak...",
Rakeela memeluk sang kakak yang sejak tadi menunggu giliran untuk di peluk sang adik tercintanya.
"selamat ya sayang, kamu hebat, kamu berhasil", ucap Arkana, sang kakak kembar rakeela yang konon katanya hanya berselisih lahir hanya 5 menit itu.
" terima kasih kak, semua pencapaian aku selama ini juga karena kak arkan yang selalu tidak pernah lelah menyemangati aku", ucap rakeela manja.
semua mata menatap takjub pada keluarga konglomerat dan pebisnis hebat itu, sejak dulu keluarga Bramasta tidak pernah terdengar gosip miring bahkan cenderung adem ayem tanpa pernah ada konflik atau huru hara.
keluarga mereka terkenal harmonis Dan hanya kehangatan yang selalu menyelimuti keluarga mereka.
"tuan Winston sangat beruntung, kedua bisnisnya sukses dimana mana, anak anaknya pun memiliki bisnis dan usaha masing masing sesuai dengan keahlian masing masing",
" iya, keluarga yang benar benar membuat iri, visualnya cantik dan tampan, sungguh siapapun pasti ingin bisa bersanding dengan anak anak keluarga bramasta",
" tapi yang jelas Tidak sembarang orang bisa bersanding dengan keluarga bramasta",
" selama ini bahkan tidak pernah terdengar rumor tuan Arkana maupun nona rakeela dekat dengan lawan jenis",
" iya, apalagi tuan Arkan, dia terkenal tertutup soal kehidupan pribadinya, banyak perempuan anak anak dari pada pengusaha, pebisnis hebat, bahkan pejabat yang ingin mendekatinya tapi tidak pernah ada yang di gubris",
" setiap ada jamuan atau pesta dia lebih suka datang bersama kembarannya",
" ya bisa saja kan kalau tuan arakan sudah memiliki kekasih tapi tidak pernah di publish, demi menjaga keamanan privasinya".
begitulah desas desus yang terdengar dari penonton acara launching hasil karya seorang desainer Rakeela Bramasta malam itu.
acara selesai, kini Rakeela sedang bersama awak media yang malam ini khusus meliput acaranya, banyak wartawan sudah berkumpul dari tadi yang sudah tidak sabar ingin menanyakan banyak hal pada putri bungsu keluarga Bramasta itu.
"arka, mommy sama Daddy pulang dulu ya, sudah sangat larut, kamu bisa tetap disini menemani adik kamu kan?", tanya sang Daddy,
" iya dad, kalian pulang saja istirahat, buat Arkan yang menemani keela", jawab Arkana,
"pastikan adik kamu baik dan aman ya nak", ucap sang mommy,
" pasti mom, Udah jangan hawatir, arak pasti akan menjaga keela", jawab Arkan meyakinkan.
sepeninggal kedua orang tuanya, arakan kembali duduk di tempatnya, menunggu sampai acara sang adik benar benar selesai malam itu.
"kak, tim aku ngajak merayakan keberhasilan malam ini sebentar, kalau kakak mau pulang, gak pa pa nanti aku bisa pulang sendiri", ucap rakeela yang sudah berada di depan Arkana,
"dimana?", tanya Arkana,
"di resto samping kak, kebetulan tempatnya sudah di booking kok", jawab rakeela,
" kakak akan menunggu mu, sudah sana bersenang senanglah", ucap Arkana,
" oke kakakku tersayang, kalau kakak bosen atau capek panggil aku aja, nanti kita pulang", ucap rakeela,
"heemmmm", jawab arkana singkat,
Cup...
" bye kak", ucap rakeela setelah mendaratkan bibirnya di pipi sang kakak, dan itu selalu mampu menjatuhkan hati Arkana berdebar.
"selalu saja seperti ini, sebenarnya ada apa dengan hatiku, apa aku sudah tidak waras", batin arkana menatap kepergian rakeela bersama teman satu tim nya.
untuk menghilangkan perasaannya yang aneh itu, arkan memilih pergi juga dari sana, entah dia akan menunggu sang adik dimana.
hingga pukul setengah 1 malam, Arkan yang tidak mendapat kabar dari rakeela pun mendatangi tempat sang adik berada dan yang dia dapati disana adalah hampir semua orang ambruk karena mabuk.
Arkana sampai geleng geleng kepala, ternyata teman teman teman adiknya itu minum minum alkohol setelah mereka makan makan.
Arkan tidak menghiraukan yang lain, matanya yang langsung menangkap keberadaan rakeela, langsung saja dia menggendong sang adik dan membawanya keluar dari sana.
"ternyata kau nakal juga ya adik kecilku", gumam arkan menatap sang kembaran ya g tengah gelisah di gendongannya,
"kak, tubuh ku kok melayang ya, apa aku sedang terbang?",
ucap rakeela mulai merancau. tangannya bahkan sudah mengelus elus dada bidang sang kakak yang hanya tertutupi kemeja navy itu.
"diam rakeela jangan banyak tingkah", ucap Arkana Dengan sedikit penekanan, perbuatan rakeela nyatanya mampu membuat sesuatu di dalam diri Arkan terbangun.
"hehehe kak Arkan kenapa tampan sekali sih, aku jadi tidak rela kalau kakak punya pacar, heheh", bukannya diam rakeela malam semakin banyak bergerak, kepalanya di dusel duselkan di dada bidang Arkana dan jari lentiknya meraba raba perut berotot Arkan.
"astaga, anak ini malah semakin berulah", batin arkana,
" kak, turunin", rengek rakeela,
"kamu mabuk, nanti kamu jatuh", kata Arkan, tapi rakeela semakin memberontak, hingga mau tak mau Arkana menurunkan tubuh rakeela dari gendongannya, dan adegan selanjutnya, sudah bisa dibayangkan, rakeela jalan sempoyongan sambil terus berceloteh tidak jelas.
arkana hanya bisa geleng geleng kepala, dia pun siaga di samping rakeela, memastikan adiknya itu tidak terjatuh.
"kita tidak mungkin pulang, kita menginap saja di apartemen kakak saja, mommy pasti hawatir kamu pulang dalam keadaan seperti ini", kata Arkana, tak menjawab rekeela sudah memejamkan mata.
Tak perlu waktu lama, arkan sudah membawa rakeela ke apartemennya, kembali menggendongnya dan menidurkannya diatas ranjang empuk miliknya.
"kamu ganti baju dulu, lalu mandi", ucap Arkan, tapi rakeela tidak menjawab karena sudah tertidur.
"nanti kamu pasti akan bangun dan muntah muntah, kamu tak pernah minum alkohol sebelumya, dan entah berapa banyak yang sudah kau minum", ucap arkana lagi, tapi tetap tidak ada jawaban,
Hingga saat arkan ingin beranjak, tangannya ditahan rakeela,
"kaaaakkkk", rengeknya,
arkan kembali mendekat, dan dengan gerakan cepat rakeela malah menarik tangan Arkan hingga tubuh Arkan jatuh diatas tubuhnya.
"kakak", panggilnya dengan mata sedikit terbuka, belum sempat arkana bicara, bibirnya sudah dilahap oleh rakeela, bahkan gerakan bibir rakeela seperti sedang menikmati permen yang begitu manis.
tubuh Arkana menegang seketika, nalurinya sebagai lelaki terbangun saat itu juga,
"bibir kakak enak, manis kenyal kayak perman", ucap rakeela tersenyum tanpa dosa, dia hendak kembali mencium bibir arkan tapi lebih dulu mengambil kendali,
Dia mencium dengan rakus bibir sexy dan berisi milik rakeela, nalurinya sebagai saudara entah menghilang begitu saja saat itu, bahkan yang terlihat di depannya saat ini bukanlah rakeela adiknya, tapi seorang perempuan yang sudah sejak dulu dia dambakan.
arkana menyusuri setiap sudut bagian bibir sang adik, mengecapnya bergantian atas dan bawah, dan saat bibir rakeela sedikit terbuka saat itulah arkan melesakkan lidahnya kedalam mulut rakeela, mengabsen satu persatu gigi rakeela hingga terdengar desahan dari rakeela, saat itu juga kesadaran arkan kembali.
dia menyudahi ciuman itu meskipun jiwa lelakinya menginginkan lebih untuk menyentuh rakeela, sesuatu dibawahnya bahkan sudah menegang sejak jadi.
Arkan langsung meninggalkan rakeela yang kembali memejamkan mata setelah nafasnya terdengar memburu setelah adegan ciuman panas tadi.
Dibawa guyuran air shower, arkan beberapa kali menyebutkan nama rakeela sambil memejamkan mata , dia sedang melepaskan sesuatu yang sejak tadi sudah menyiksa dirinya.
setelah selesai, arakan sudah berganti baju, dan duduk di bar mini yang ada apartemennya itu.
"kenapa, kenapa gue selalu gak bisa menahan diri kalau dekat dengan rakeela", ucapnya, setelahnya dia meminum alkohol yang katanya mampu menghilangkan beban setiap orang yang meminumnya itu,
"dia adik gue, kembaran gue, bahkan kita sudah bersama sejak dalam kandungan, tapi kenapa gue malah tidak pernah bisa mengendalikan diri kalau dekat dengannya", gumamnya pada dirinya sendiri.
" tidak mungkin kan gue jatuh cinta sama kembaran gue sendiri, gue akan dianggap gak waras kalau sampai itu benar", lanjutnya sambil menggelengkan kepalanya pelan,
" tapi... hanya dengan rakeela tubuh gue bisa bereaksi kayaknya lelaki normal, Dengan perempuan manapun gue tidak pernah bernafsu, sekalipun perempuan itu telanjang di hadapan gue",
"sungguh takdir yang ironis".
*hai hai selamat datang kembali di karya author, untuk kali ini author mencoba sesuatu yang lebih menantang, ikuti terus kisah Arkana dan rakeela ya, akan ada banyak kejutan dalam cerita ini, dan author minta maaf kalau masih banyak typo, happy reading semuanya*