balas dendam yang menyakitkan,percintaan dan keegoisan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quisha Ainayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 1
" sudah selesai haid.."
" Hemm.."
" Temui aku jam tujuh malam nanti."
Julia Hermawan menatap pesan dingin dari pria itu di WhatsApp,tersenyum sinis,lalu membalas."oke.."
Saat dia hendak naik motor bersama beberapa rekan timnya di pegunungan.
Melihat waktu sudah lewat pukul enam,
Dia langsung menginjak pedal gas.
Mengendarai Harley seharga ratusan juta itu,dia melaju kencang menembus jalan pegunungan,hingga akhirnya tiba di depan vila yang terletak di tepi danau di kaki gunung.
Melepas helm dan sartung tangan,dia masuk ke ruang tamu.
Ruangan itu elegan dan mewah,tetapi terasa dingin,menyimpan aura misterius dan tertutup.
Seorang pria bersandar di sofa,dengan tenang merokok,seolah olah sudah menunggunya dari tadi.
Wajahnya yang tampak dari balik asap itu tampan dengan garis tegas,fitur wajahnya nyaris tidak nyata,dingin dan angkuh.
Julia malas berbasa-basi..
Sambil berjalan mendekati pria itu,dia mulai melepaskan pakaian..
Membuka jaket,dan mengurai rambut panjangnya,Julia berubah dari pengendara tangguh menjadi wanita penuh pesona.
Begitu tiba di depan pria itu,julia langsung mengangkat kaki panjangnya dan duduk di pangkuannya.
Dengan santai,dia merebut roko dari tangan pria itu.
" Gimana kalau aku mandi dulu."
Dia melingkarkan tangan di leher pria itu,menatapnya dengan mata yang menggoda.
" Nggak perlu.."
Pria itu mengulurkan tangannya dan mengangkat dagunya,jari telujuknya membelai lembut bibir Julia yang indah, lalu menciumnya dengan sangat agresif.
Julia pun membalasnya dengan gairah yang sama.
Telapak tangan pria itu seolah olah menyimpan bara api.
....
Nama pria itu adalah Revan Kurnia..
Setahun lalu,saat Julia berselancar di dalam hiwalani,dia di serang hiu dan di selamatkan oleh pria itu.
Dari pertemuan menebarkan itu,berlanjutlah satu malam yang menggila.
Sepulang ie tanah air,mereka menjalin hubungan sebagai kekasih kontrak yang klise.
Revan memenuhi semua kebutuhan keuangan Julia,dan gadis itu akan datang setiap dia memangil untuk memenuhi hasratnya.
Setahun berhubungan,selain nama pria itu,Julia tidak tahu apa apa soal latar belakang aslinya.
Tentu saja,dia tidak tertarik untuk tahu.
Tang dia tahu,setiap kali bertemu dengan pria ini,dia selalu mendapatkan kenikmatan murni dan ekstrem.
Seperti kaki ini,mereka saling mengeksplorasi tubuh,berpindah pindah dari rumah tamu ke kamar utama di lantai dua,pakaian berserakan di mana mana.
Setelah lebih dari satu jam,akhirnya semuanya tenang kembali.
Julia bersandar di kepala ranjang, merasa seluruh tubuhnya lemas,tidak ingin bergerak untuk sementara waktu.
Sementara itu,Revan sudah mandi, mengenakan pakaian rapi,dan kembali tampil dengan sosok dingin dan tertutup,khas ' pria berkualitas tinggi.'
Dia menyalakan rokok setelah berhubungan,menghembuskan asap sambil menatap julia dengan tajam.
Melihat gadis itu sedang asyik bermain game,seolah olah tidak terjadi apa apa,
Juga lepas dari gairah secepat itu, matanya menjadi rumit...
Gadis ini pada dasarnya memang tipe perempuan yang sembrono dan suka bermain main,Revan sudah tahu sejak awal.
Namun,entah mengapa dia tetap merasa kesal.
Dia menghisap rokoknya dalam dalam..
Lalu mengeluarkan ponsel dan mengetik sesuatu.
Tidak lama kemudian,ponsel julia menerima notifikasi SMS dari bank.
Data dia membukanya,ternyata ada transfer dana dari rekening revan, jumlah nol nya membuat matanya berkunang.
Setelah di hitung dengan seksama,ada sepuluh nol di belakang angka dua.
Itu artinya dua puluh miliar.
Julia berpikir,apakah Revan salah mengetik satu nol,tetapi pria itu sudah berbicara dengan pelan dan dingin.
" Ini terakhir kali kita bertemu,jangan hubungi aku lagi."
Julia tertegun." Kenapa.."
Dia sebenarnya bukan tidak rela,hanya benar benar merasa heran.
Revan mematikan puntung rokok di asbak,lali dengan dingin mengutarakan kebenaran." Bulan depan aku menikah, bawa uang ini dan menghilang lah dari duniaku."
" Menikah.."
Julia mendengarkan itu tanpa merasa apa apa,malah menanggapi dengan santai."ku pikir kamu sudah mempunyai istri dan anak sejak lama ,selamat ya.."
Revan tertegun,matanya menjadi lebih muram,menatap julia dengan tajam tanpa berkedip.
Julia teringat uang dua puluh miliar tadi,
Khawatir pria itu berubah pikiran kalau terlambat sedetikpun, maka dia segera mengenakan pakaian secepat mungkin.
Dengan langkah ringan,Julia melompat ke arah pria itu,merangkul lehernya dengan akrab,dan mencium pipinya.
" Kalau begitu,uang ini aku terima,ya..
Terimah kasih pak Revan.kamu baik sekali padaku."
Menatap keduniawian dan liciknya sorotan mata gadis itu,Revan semakin merasa muak dan langsung mendorongnya menjauh.
" Kamu boleh pergi sekarang,ingat kata kataku,lenyap lah sepenuhnya." Katanya dengan suara rendah.
" Oke.."
Julia mengeluarkan ponsel telat di depan mata Revan,tanpa ragu ragu memblokir nomornya,menghapus WhatsApp nya.
" Mulai sekarang,kamu nggak akan bisa menghubungi aku lagi,tenang saja."
Sambil bicara,Julia menyusuri selimut mencari bra nya,memasukan ke dalam pakaian dan mengenakannya,lalu membungkuk sedikit sambil membelakangi pria itu."ayo bantuin."
Wajah pria itu tampak muram,tetapi dia tetap sabar dan dengan gerakan terlatih
Mengaitkan pengait bra Julia.
" Kalau begitu aku pergi dulu,malam ini aku ada janji makan malam dengan adikku.jadi,kita nggak perlu buang buang waktu lagi."
Dia lalu mendekat ke telinga Revan, tersenyum menggoda." Sampai jumpa, sugar Daddy."
Setelah berkata begitu,tanpa memedulikan tatapan muram pria itu, Julia mengambil barang barangnya dan melesat turun ke lantai bawah..
Dia mengenakan perlengkapan pengendara,mengangkat kaki panjangnya ke atas motor.menyalakan mesin dengan cekatan,lalu melaju kencang meninggalkan vila.
Dalam gelapnya malam dan terpaan angin kencang,dia terus menambah kecepatan,hampir memutar gas sampai penuh.
Dengan anggun meliuk di beberapa tikungan tajam dan dengan lincah menyusuri celah kendaraan.
Suara raungan keras motornya membuat pengemudi di jalan menoleh satu persatu.
Namun,dia justru menikmati momen pelampiasan total ini,sangat melegakan.
Seolah olah semua beban hidup bisa terbang bersama angin.
Selain motor,dia juga sangat menyukai selancar,terjun payung,panjat tebing, balap mobil..pokoknya apapun yang beresiko tinggi,dia menyukainya.
Dia menyukai olahraga ekstrim yang penuh resiko.
Dan juga menyukai hubungan pria dan wanita yang lugas dan tanpa basa basi.
Dia penuh dengan naluri liar,dan tidak pernah terikat dengan romansa cengeng.
Di tengah malam,Julia berbaring di ranjang.
Kali ini,wajah pria itu justru terus terlintas di benaknya.
Dia mengingat semua tempat yang pernah mereka kunjungi selama setahun ini,dan pertemuan terakhir seperti malam itu,sampai sampai dia merasa agak sulit tidur..
Namun,begitu teringat dua puluh miliar itu,dia merasa insomia nya ini mungkin
Juga terlalu bersemangat saja..