Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
" Sshhtt... Arghhh!!! "
Aarav mengerang keras, ketika dia akhir nya sampai di puncak permainan nya. Dia sudah berhasil mengeluarkan apa yang sejak tadi ditahan oleh nya, hingga semua itu masuk ke dalam tubuh seorang gadis yang hanya bisa menangis sambil menahan sakit di seluruh tubuh dan hati nya.
" Bagaimana rasa nya di paksa seperti ini, huh? Kau menikmati nya? " Tanya Aarav dengan nafas terengah. Dia menatap gadis yang tergeletak di bawah nya itu dengan tajam dan sarat akan kebencian. " Bukan kah ini yang kau rencanakan bersama teman - teman sialan mu itu? Kau menghancurkan hidup seorang gadis yang tidak bersalah karena permainan bodoh mu itu. Kau membuat gadis itu terjebak dalam penderitaan dan trauma seumur hidup nya. Apakah kau puas? "
Gadis itu tidak menjawab dan hanya mampu mengeluarkan tetesan bening dari mata nya. Dia tidak mengerti dengan semua yang dikatakan oleh pria itu sedikit pun. Dia tidak paham akan apa yang membuat pria itu marah pada nya, hingga nekad menghancurkan hidup nya dengan cara sekeji ini.
Apa salah nya?
Bahkan dia tidak pernah mengenal Aarav sebelum nya. Hari ini adalah kali pertama dia melihat wajah dan juga mengetahui nama nya, tapi pria itu seakan sudah menaruh kebencian yang sangat besar pada nya.
Alasan yang diucapkan oleh Aarav pun tidak masuk akal bagi nya. Jika ada seorang gadis yang terluka karena permainan yang dilakukan oleh nya dan teman - teman nya, jelas semua itu tidak mungkin terjadi. Dia tidak pernah merasa punya teman dekat di sekolah nya, karena dia adalah seorang gadis dengan kepribadian introvert yang akut. Dia lebih menyukai kesendirian, dan enggan untuk berbaur dengan orang lain jika itu bukanlah untuk urusan yang penting.
Jadi kenapa pria itu menuduh nya telah melakukan semua itu? Berapa kali pun gadis itu memikirkan masalah ini, tetap saja dia tidak mampu menemukan jawaban yang masuk akal. Semua terlalu tidak masuk akal untuk nya.
Aarav melepaskan tautan di antara tubuh mereka, dan bergegas memakai kembali semua pakaian nya. Dia bahkan tidak memperdulikan gadis itu, yang masih terus menangis meratapi kehancuran hidup nya.
" Jangan marah pada ku atas semua yang terjadi padamu hari ini. Semua ini terjadi karena ulah mu sendiri, Briella. Jadi nikmati lah kehancuran mu dengan baik! "
Apa?
Gadis itu mengangkat kepala nya dan menatap Aarav dengan sorot tajam. " Tadi kau bilang apa? " Tanya nya dengan suara lirih.
" Kurasa kau tidak tuli untuk mendengar semua yang ku katakan tadi! " Sahut Aarav dengan sinis.
Gadis itu memang tidak tuli, dan mampu mendengar semua perkataan Aarav dengan baik. Tapi ada sebuah kata yang membuat nya mengajukan pertanyaan itu. Briella... Kenapa Aarav memanggil nya seperti itu?
" Setelah ini jangan pernah usik lagi siapa pun orang yang dekat dengan ku. Terutama Roseanne yang kini hidup dalam trauma yang tidak berujung. Sebaik nya kau rubah cara hidup mu itu, dan hentikan semua kegilaan yang kau dan teman - teman mu lakukan pada gadis lemah lain nya. Tingkah kalian itu sungguh menjijikan dan tidak bisa di toleransi oleh siapa pun! "
Gadis itu bersusah payah bangun dari tidur nya, dan menatap Aarav dengan sorot tajam. " Lantas apakah yang kau lakukan padaku tadi tidak menjijikan? Kau bahkan merenggut kehormatan dan harga diri ku dengan cara yang brutal dan tidak beradab. Apakah tingkah mu ini bisa layak untuk mendapatkan toleransi dari orang lain, hah? "
" Kau... "
" Dengar, Aarav. Aku tidak peduli siapa diri mu dan darimana kau berasal. Apa yang telah kau lakukan padaku adalah sebuah kesalahan besar, yang akan membawa mu dalam kehancuran suatu hari nanti. Kelak kau akan menangis darah dan menyesali semua yang telah kau lakukan padaku. Aku bersumpah untuk memastikan semua itu terjadi pada mu! "
Aarav cukup tercengang dengan apa yang gadis itu katakan pada nya. Semua terdengar bagaikan sebuah omong kosong tidak berguna, yang disampaikan oleh gadis itu sebagai bentuk pembelaan diri atas kesalahan yang telah dia lakukan di masa lalu.
" Aku sama sekali tidak takut akan ancaman mu itu, Briella. Karena kau lah yang akan mengalami kehancuran terlebih dahulu, dan bukan nya aku! " Ucap nya.
Dia berbalik dan pergi meninggalkan kamar hotel itu. Dia bahkan tidak berbalik, untuk memastikan kondisi gadis itu terakhir kali nya. Dia memperlakukan gadis itu dengan sangat buruk, seolah gadis itu hanya lah seorang gadis murahan yang bisa ditinggal setelah puas digunakan.
Gadis itu menatap Aarav, hingga sosok pria itu menghilang dibalik pintu kamar. Hati nya terluka dan muncul sebuah dendam yang begitu besar dan tidak mudah dihilangkan begitu saja.
Briella...
Jadi nama itu adalah penyebab utama dibalik tragedi yang menimpa nya saat ini. Sebuah nama yang melekat pada hidup nya, namun bukan lah nama milik nya.
Karena dia adalah Brianna, bukan Briella!
***
Brianna pulang ke rumah nya ketika hari sudah sangat larut. Dia menutupi baju seragam nya yang koyak, dengan sebuah hodie oversize milik nya sehingga tidak ada satupun yang curiga akan kondisi nya saat ini. Namun wajah nya yang lebam juga jalan nya yang tertatih, tetap saja mampu menarik rasa curiga orang rumah.
" Darimana aja lo? "
Sebuah suara dengan nada yang menyebalkan mampu menghentikan langkah kaki Brianna. Dia berbalik dan menatap seorang gadis yang mempunyai wajah mirip dengan nya. Gadis itu adalah Briella, saudara kembar nya yang mempunyai sikap serta kepribadian yang bertolak belakang dengan nya.
Jika Brianna adalah tipe Introvert akut yang suka hidup menyendiri, berbeda dengan Briella yang suka hiruk pikuk keramaian. Bahkan dimana pun gadis itu berada, selalu saja mampu menarik atensi dari banyak orang yang suka akan kepribadian nya yang enerjik dan ceria. Hal itu pula lah yang menjadikan nya sebagai salah satu cewek popular di sekolah, dengan lingkup pergaulan yang sangat luas.
Namun sayang nya Briella tidak memiliki kecerdasan untuk memilah mana teman yang baik, dan mana yang hanya bisa memanfaatkan nama besar dan kekayaan nya saja. Briella seolah dijadikan sebagai maskot dari sebuah genk di sekolah, yang anggota nya adalah murid - murid bermasalah yang mempunyai hobi merundung murid yang lemah.
Dan mungkin itu lah yang terjadi pada gadis bernama Roseanne, yang memicu kemarahan seorang pria bernama Aarav tadi. Entah apa yang dilakukan oleh Briella dan genk nya terhadap gadis itu, hingga mampu membuat nya trauma dan depresi. Jelas itu bukan hanya sebuah keisengan biasa saja, kan!? Apa yang dilakukan oleh mereka pasti sudah melewati batasan baik secara aturan maupun norma.
" Bukan urusan lo. Sebaik nya lo berhenti ikut campur atas segala sesuatu, Briella. Sikap lo itu membuat gue muak! " Sahut Brianna dengan tajam.
Briella tersentak. Baru kali ini dia mendapatkan teguran yang tajam dari saudara kembar nya. Padahal selama ini apapun yang dia katakan dan lakukan, sama sekali tidak pernah diperdulikan oleh gadis itu. Seolah apa yang dilakukan oleh nya, sama sekali tidak menarik bagi Brianna.
" Santai aja dong jawab nya. Gue cuma bertanya, karena khawatir aja dengan kondisi lo. Muka lo babak belur, dan jalan lo kayak orang yang baru aja disunat. Selintas orang yang melihat akan menganggap kalau lo adalah korban dari sebuah kasus peleceh*n, Na! "
Deg!
Jantung Brianna seakan diremat dengan kuat, ketika mendengar celetukan dari Briella. Gadis itu menebak dengan sangat tepat sasaran, hingga membuat nya tidak mampu melawan dan hanya diam sambil menatap tajam saudara kembar nya itu.
Ah... Masih harus kah dia menyebut Briella sebagai saudara nya? Gadis itu adalah sumber kesialan nya, hingga dia harus menanggung hukuman atas apa yang gadis itu lakukan. Jelas sudah Briella telah melakukan sesuatu yang buruk pada Roseanne, hingga membuat gadis itu merasa trauma dan depresi. Hal itu juga lah yang menjadi alasan untuk Aarav menghacurkan harga diri dan kehormatan nya dengan cara yang paling brutal dan sadis.
Semua adalah karena kesalahan Briella!
" Kenapa lo diam? Apa jangan - jangan lo benar habis dilecehk*n sama orang lain, Na? Gila... Sebenar nya seberapa luar pergaulan lo di luar sana, hingga kejadian seperti ini menimpa lo!? Ck... Gue kira lo cupu, ternyata lo suhu! " Ucap Briella tanpa sedikit pun merasa bersalah.
Brianna menatap Briella dengan lekat, " Sudah? Atau lo masih merasa kurang puas mengejek gue nya hmm? Silahkan lanjutkan ocehan lo jika semua itu belum membuat lo merasa puas, Briella. Gue akan dengar semua nya hari ini saja, tapi untuk kedepan nya gue akan memastikan jika semua ejekan itu akan berbalik pada lo! " Sahut nya.
" Apaan sih? Gue itu cuma bercanda elah... Segitu aja baper! "
" Jangan sepelekan perasaan orang lain, Briella. Orang baik pun bisa berubah menjadi jahat, jika terus lo lukai hati nya! "
Brianna berbalik dan pergi ke kamar nya. Dia meninggalkan Briella yang tampak masih bingung dengan segala macam ucapan penuh ancaman yang saudara kembar nya katakan pada nya.
Apa yang sebenar nya terjadi pada Brianna, sehingga dia tampak sekesal itu pada nya!?
Dasar aneh!