NovelToon NovelToon
SLEEP WITH MR. MAFIA

SLEEP WITH MR. MAFIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Roman-Angst Mafia / Dokter
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mae_jer

Damian, lelaki yang dikenal dengan julukan "mafia kejam" karena sikapnya bengis dan dingin serta dapat membunuh tanpa ampun.

Namun segalanya berubah ketika dia bertemu dengan Talia, seorang gadis somplak nan ceria yang mengubah dunianya.

Damian yang pernah gagal di masa lalunya perlahan-lahan membuka hati kepada Talia. Keduanya bahkan terlibat dalam permainan-permainan panas yang tak terduga. Yang membuat Damian mampu melupakan mantan istrinya sepenuhnya dan ingin memiliki Talia seutuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

Talia menjerit kecil ketika tubuhnya tiba-tiba ditarik ke pangkuan Damian. Kedua tangannya spontan mencengkeram bahu pria itu, sementara Damian hanya menatapnya tanpa ekspresi, tetapi ada kilatan tajam di matanya.

"Damini?" ulang Damian, suaranya terdengar lebih dalam dari biasanya.

Talia menelan ludah, merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari seharusnya.

"Eh … itu tadi spontan aja. Mirip nama kamu, kan? Damian … Damini … mirip, kan? Heheh."

Damian menatap lebih lama gadis yang sedang menyengir lebar tanpa dosa itu sebelum akhirnya menghela napas panjang.

"Talia."

"Hm?"

""Kau pikir aku perempuan?"

Talia terkesiap, baru sadar kalau Damian justru fokus pada hal itu. Dia buru-buru menggeleng.

"Bukan! Bukan begitu. Aku cuma nggak mau mereka tahu aku nginap di kamar cowok. Bisa-bisa mereka salah paham nanti. Kamu tahu kan kalau sampai mereka salah paham, urusannya panjang banget. Aku bisa di omelin dari a-z, terus nanti aku mau kemana-mana sendiri gak bebas, apalagi kalau sampai di dengar sama keluargaku aku nginap di kamar cowok, duh ... Hidupku yang bebas ini bisa terancam." Katanya panjang kali lebar.

Damian mengangkat sebelah alis.

"Cerewet, pembohong kecil,"  Damian mengetuk kepalanya pelan. Talia lagi-lagi hanya bisa menyengir kecil.

Dan wajah lucu menggemaskan itu benar-benar berhasil membuat Damian tegang.

Sial.

Damian tegang. Ia berusaha menekan ketegangan yang dia rasakan saat ini.

"Kau bilang aku perempuan, apa aku terlihat seperti perempuan di matamu? Atau perlu perlu ku tunjukkan laki-laki seperti apa aku?"

Talia meringis, sedikit gugup juga.

Entah kenapa ia merasa terintimidasi dengan Damian. Laki-laki itu amat sangat dominan.

Damian masih menatapnya dengan pandangan menusuk.  Pria itu menggeser posisinya sedikit, membuat Talia makin terduduk nyaman di pangkuannya dan ... Ada sesuatu yang keras yang dia rasakan di bawah sana. Apa itu? Talia menahan nafas. Ia baru sadar kalau sekarang dia duduk di pangkuan Damian, tentu saja bagian yang menonjol dari balik celananya akan ia duduki. Pantatnya bersentuhan dengan milik lelaki itu, Talia bukan sosok gadis yang sangat polos yang hal seperti itu saja tidak bisa dia sadari. Kalau tidak sadar, itu namanya bodoh.

Talia nyaris melonjak turun, tapi Damian lebih cepat. Tangannya bergerak ke pinggang Talia, menahannya tetap di tempat.

"D-Damian?"

"Diam," gumamnya.

"Kau sudah membuat kepalaku sakit sejak tadi malam. Kau pikir aku laki-laki yang bisa kau suruh-suruh sembarangan? Kau tidak tahu siapa aku, bocah."

Talia mengerjap. Ia jadi penasaran siapa laki-laki ini, tetapi posisi mereka berdua sekarang membuatnya gugup sekali hingga ia tidak mampu melontarkan pertanyaan lainnya lagi.

Untuk beberapa saat, tidak ada yang berbicara. Damian hanya duduk menatapnya lama, sementara Talia masih terduduk di pangkuannya dengan perasaan aneh yang tidak bisa dia jelaskan.

Damian menutup mata, mengusap pelipisnya. Ia sudah menahan diri sejak tadi, tetapi dia juga hanyalah laki-laki normal yang kalau sudah menemukan seorang perempuan yang berhasil menarik hatinya, lama-lama pasti tidak dapat lagi menahan gejolak yang ada di dalam hatinya.

"Em ... Da- Damian, aku sudah bisa turun sekarang?" tanya Talia dengan hati-hati.

Damian masih menatapnya tajam dengan raut wajah yang berbahaya.

"Sudah ku bilang kau harus berpikir bagaimana caramu berterimakasih padaku bukan? Aku tidak pernah membeli daleman perempuan sebelumnya, bahkan mantan istriku sendiri."

Talia menegang.

Tapi aneh, laki-laki ini pernah menikah dan sudah punya anak. Kenapa tidak pernah beliin mantan isterinya daleman? Kan aneh.

"Jadi, bagaimana caramu berterimakasih bocah?"

Haissh. Bocah, bocah. Tidak lihat apa dia sudah sebesar ini? Talia hanya bisa kesal dan merutuk dalam hati.

"Aku ..." Talia berpikir keras.

"Aku akan membelikanmu daleman juga, biar impas. Puaskan? Katakan berapa ukuran celana dalammu, S, M, L, XL, XXL, XXXXL?"

Damian menatapnya lama, nyaris tidak berkedip. Seakan otaknya sedang memproses omongan absurd yang baru saja keluar dari mulut Talia.

Detik berikutnya, pria itu terkekeh pelan, gelengan kepalanya menunjukkan betapa ia tidak habis pikir dengan gadis di pangkuannya ini.

"Celana dalam?" ulangnya, nada suaranya terdengar geli.

Talia mengangguk mantap.

"Ya! Itu kan yang paling adil. Aku nggak tahu kenapa kamu nggak pernah beliin mantan istrimu daleman, tapi kalau ini pertama kalinya kamu beli buat perempuan, maka aku juga akan beliin buat kamu. Sama-sama pertama kali, kan? Aku juga belum pernah beli daleman pria,  ya bener." kata Talia dengan anggukan mantap.

"Nanti bilang saja berapa ukuranmu biar ak mmphh ..."

Damian tiba-tiba menyerang bibirnya lagi. Seperti waktu ia bangun tidur barusan. Pria itu sungguh-sungguh sudah menahan diri, tetapi tidak dapat ia tahan lagi. Talia betul-betul berhasil meruntuhkan pertahanannya. Dia rasa dia akan gila kalau tetap menahan diri tanpa melakukan apa pun.

Ciuman Damian begitu menuntut dan liar. Tentu, karena dia adalah laki-laki yang sudah sangat berpengalaman dengan hal-hal dewasa. Dia hanya berharap gadis yang menjadi lawan mainnya ini tidak ketakutan padanya. Sungguh, ia ingin Talia menikmati ciuman yang dia berikan, bahkan jika ia melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar ciuman.

"Mmphh ..." dadanya di pukul-pukul dan di dorong oleh Talia, tetapi tentu saja kekuatan Talia tidak seberapa.

Talia berusaha mendorong dada Damian, tetapi pria itu sama sekali tidak bergeming. Ciumannya semakin dalam, semakin menuntut, membuat Talia kehilangan arah. Ia bisa merasakan napas Damian yang hangat membelai kulitnya, lidah pria itu yang tanpa ragu menelusuri setiap sudut bibirnya, seolah tak mau memberinya ruang untuk berpikir.

Damian merasakan Talia mulai melemah, pukulan kecil yang tadinya menghantam dadanya kini berubah menjadi genggaman ragu di kausnya. Seakan ada bagian dalam diri gadis itu yang tidak tahu apakah harus melawan atau pasrah.

Talia akhirnya bisa menarik napas ketika Damian perlahan melepaskan ciumannya. Matanya masih setengah terpejam, napasnya memburu. Ia benar-benar tidak menyangka laki-laki ini akan menyerangnya seperti itu.

Baru saja Talia bernafas lega, tetapi ia kembali di buat terkejut saat Damian kembali menyerang bibirnya. Bahkan pria itu sudah berdiri dari sofa sambil kedua tangannya menopang tubuhnya. Talia sontak kaget. Kaki melingkar di pinggang Damian, sementara kedua tangannya melingkari leher pria itu karena takut jatuh.

Hanya dalam waktu sepersekian detik, mereka sudah berada di atas kasur. Tubuhnya berada di bawah Damian, lelaki itu menindihnya. Sementara ciumannya masih belum terlepas. Damian terus melu-mat bibir Talia penuh gairah. Takut? Herannya, Talia sama sekali tidak takut. Yang ia rasakan saat ini adalah jantungnya berdebar-debar keras. Dan rasa gugup yang luar biasa menyerang dirinya.

Tapi ia terkesiap kaget saat payudaranya tiba-tiba di remas kuat dari luar kaosnya.

1
rahmah
harusnya lawan dulu Falcon musuhmu itu Damian terus lamar Talia atau nikahi dia baru meninggalkan ketua mafia kalau belum nikahi Talia jangan dulu..🤭
Hafifah Hafifah
nah keinget dokter cewek yg dijodohin Talia kan lupa namanya thor
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣 jadi malu kan
Hafifah Hafifah
🤣🤣🤣🤣🤣 wah Damian pasti malu banget nih dipanggil damini didepan keluarga dan sahabatnya
Hafifah Hafifah
yg sabar ya casen
Hafifah Hafifah
cie yg udah dapet restu
Diedie
wah dia punya suara merdu loh ethan 🤣🤭
Fitria Syafei
Kk yang baik hati kereen 😍 kereen 😍 terima kasih 😘
Atik Marwati
ga usah berusaha menggapai bintangnya yg akan menghampiri mu
Galih Pratama Zhaqi
pasti si Tali gak setuju dg keputsany bang Dams kn dia lg heboh bqnggain kamu itu ktua mafia bang ,🤣
sum mia
aku mendukungmu Damian , kalau kamu mau melepas jabatan sebagai kepala mafia . tentunya nanti orang tua Talia makin mantap memilihmu sebagai menantu .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Tuti Tyastuti
semangat bang dam
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Wine Wins
dikit bgt,aku gk pernah puas sm karyamu thor ,selalu penasaran
Ita rahmawati
keputusan yg besar dn diambil hanya demi seorang talia
anonim
Damian benar-benar meninggalkan dunia mafia demi mempunyai keluarga yang tenang dan bahagia bersama Talia
Atik Kiswati
next....
Aurel Bundha
lanjut 🥰🥰 semangat
Srie Handayantie
lanjutt lagi othorrr 😉😉
anonim
Talia si fales cintanya sama Damian, Casen jadi sahabat sejati aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!