NovelToon NovelToon
Takdir Istri Di Atas Kertas

Takdir Istri Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Janda / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Karena desakan Ekonomi, Rosa terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tak di cintainya. Bekas luka di tubuh serta hatinya kian membara, namun apalah daya ia tak bisa lepas begitu saja dari ikatan pernikahan yang isinya lautan luka.

seiring berjalannya waktu, Rosa membulatkan tekadnya untuk membalas segala perbuatan suaminya. bersembunyi di balik wajah yang lemah lembut nan penurut, nyatanya menyiapkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Hem, gimana ya ceritanya. yuk simak kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak likenya, komen, subscribe dan vote 🥰🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Status belaka

Bagi sebagian orang ketika menginjak usia dewasa, menikah adalah solusi untuk hidup bersama manusia pilihannya, meskipun banyak lika-liku dan keluh kesah serta rintangan di dalamnya. Tapi, tidak dengan gadis yang di nikahkan atas desakan ekonomi keluarga, ia menjalani rumah tangga dimana suaminya adalah sosok patriarki membuat batinnya tersakiti.

Rosa, perempuan cantik nan manis yang terpaksa menikah dengan pria 3 tahun lebih tua darinya. Setiap harinya ia wajib melayani segala kebutuhan sang suami kecuali urusan ranjang, nafkah lahir maupun batin tak ia dapatkan. Rumah yang di tinggalinya adalah rumah milik kakek suaminya, Rosa pun hanya bisa makan sisa suaminya. Rosa tak bisa membeli kebutuhan untuk dirinya sendiri, baju pun ia memakai pakaian yang ia bawa dari rumah di hari pernikahan itu terjadi.

3 tahun lamanya pernikahan itu berjalan, namun siapa sangka sang suami tiba-tiba membawa seorang bayi mungil yang masih merah ke rumah. Rosa yang menyukai anak kecil pun tersenyum menyambut kedatangannya, Alan menyerahkan bayi yang di gendongnya pada Rosa dan memintanya untuk merawat bayi tersebut tanpa menjelaskan siapa orangtua sang bayi, asal-usulnya seperti apa.

"Aku akan merawatnya, dengan syarat aku harus tahu siapa orangtuanya."Ucap Rosa tanpa memandang wajah suaminya, ia terlalu takut karena Alan tak jarang main tangan padanya.

"Dia adikku, cukup?" Jawab Alan dingin. Langkah kaki mengayun menuju lantai atas dimana kamarnya berada, tak ingin terlalu berinteraksi dengan Rosa ia langsung menjauh.

Rosa berbalik badan menatap punggung suaminya yang semakin menjauh. Betapa malangnya nasib yang ia jalani, selain istri hanya status belaka, sekarang ia harus menjadi pengasuh gratis bagi adik suaminya sendiri.

"Eeungggghhhh..." Bayi mungil di tangan Rosa menggeliat, wajahnya sangat merah dan mulutnya yang bergerak-gerak seolah mencari sesuatu.

Di balik sedihnya Rosa, ada sisi bahagia dimana ia kini memiliki teman di rumah yang luas namun kosong itu. Setiap hari ia berdoa agar bisa lepas dari ikatan pernikahan yang ia jalani, namun apalah daya ketika uang yang berkuasa.

"Rosa, tuan menyuruhku memberikan semua susu ini padamu." Ucap pelayan yang dekat dengan Rosa, ia adalah seorang wanita paruh baya yang sudah lama bekerja di kediaman kakek Alan.

"Bik, aku tidak tahu bagaimana cara membuat susunya. Apa Bibik bisa mengajarkan aku?" Tanya Rosa bingung.

Bik Kokom mengulas senyumnya seraya menganggukkan kepalanya, tentu ia akan mengajari Rosa bagaimana membuat susu formula untuk bayi yang akan di rawatnya. Jauh dari lubuk hati yang paling dalam ia merasa iba pada Rosa, tetapi ia pun tak bisa melakukan apapun.

"Oeekkk.... Oeekkk..."

Bayi yang semula diam kini menangis, mungkin ia sudah haus. Rosa lantas menenangkan bayinya, sedangkan Bik Kokom mencari botol susu yang sudah diisi di dalam bag khusus, Alan mengatakan kalau bayinya menangis ada susu dalam botol yang masih baru di dalam tasnya karena bayinya tak langsung menghabiskannya.

"Cup, cup, cup. Haus ya, den." Bi Kokom memasukkan dot ke dalam mulut bayinya, sang bayi pun langsung terdiam dan menikmati sumber makanannya.

"Biar Rosa yang pegang, Bik," Ucap Rosa.

Rosa pun langsung mengambil alih memegangi botol susunya, ia duduk sambil membacakan sholawat yang biasa ibunya lakukan saat adiknya masih bayi.

Dari atas, Alan memantau apa yang di lakukan oleh Rosa, melihat ketelatenan Rosa dalam menjaga bayi yang di klaim sebagai adiknya pun merasa lega. Rosa adalah satu-satunya orang yang bisa di percaya menjaga bayinya, maka dari itu ia membawanya ke rumah.

*****

Selama 6 bulan lamanya Rosa masih merawat bayinya dengan penuh kasih sayang, setiap harinya ia selalu di sibukkan dengan bayi dan juga suaminya yang kian menjengkelkan. Meskipun begitu, rumah terasa sedikit hangat dengan hadirnya seorang bayi, andai pernikahan ini di jalani dengan sebagaimana mestinya pasti Rosa akan menjadi wanita yang paling beruntung di dunia.

"Rosa, dimana dasi biruku?" Tanya Alan setengah berteriak dari atas tangga.

"Ada di laci bawah nomor 2, jam tanganmu aku simpan di atas nakas dan sepatumu sudah ku letakan di dekat pintu kamar." Dengan detail Rosa memberitahukan Dimana barang-barang yang biasa Alan butuhkan di pagi hari, hari ini ia di buat repot karena Naresh (bayinya) sedang demam.

Alan pun kembali ke kamarnya, sedangkan Rosa menata makanan diatas meja makan.

Selang beberapa saat, Alan turun menenteng jas dan juga tas kerjanya. Rosa langsung menyodokkan nasi ke piring Alan, rasanya sangat lelah karena semalam juga Rosa tak bisa tidur dan ia sangat amat butuh istirahat.

Alan makan dengan santainya, ia tak peduli walaupun dengan mata kepalanya sendiri menatap istrinya yang kelelahan.

"Kalau butuh apapun panggil saja, aku harus memberi obat Naresh dulu." Ucap Rosa.

"Hemmm," Jawab Alan dengan singkat.

Selama 6 bulan lamanya dalam pengasuhan, sangat jarang Alan mengajak Naresh bermain, pria itu sibuk dengan pekerjaan dan dunianya sendiri. Semua Rosa lakukan sendiri dan sesekali di bantu Bik Kokom.

Saat Alan masih fokus dengan sarapannya, ia di kejutkan oleh suara yang sangat amat di kenalinya.

"Alan, where are you?"

Suara perempuan terdengar mencari Alan, Rosa pun mengalihkan tatapannya kearah pintu utama dimana perempuan tersebut berjalan lenggak-lenggok seolah tengah memijak karpet merah.

"Hai, Melany," Sapa Rosa ramah.

"Oh, hallo, Rosa. Lama tak bertemu ya, and wow! Anak siapa ini? Apa anakmu dan Alan? Sangat menggemaskan." Balas Melany menatap Naresh yang tengah berada di pangkuan Rosa.

"Hallo, aunty. Namaku Naresh, salam kenal ya, aku lagi sakit karena sudah imunisasi jadi agak lemes. Oh ya, ini bukan anakku, dia adalah adiknya Mas Alan." Ucap Rosa memperkenalkan Naresh pada Melany dengan menirukan suara khas bayi kecil.

"Lekas sembuh ya, nak." Melany mengusap lengan Naresh dengan pelan.

"Mas Alan sedang sarapan, kalau kamu mau sarapan juga sekalian saja." Ucap Rosa.

"Kebetulan aku sedang lapar, aku ke Alan dulu ya, bye." Ucap Melany melenggang pergi meninggalkan Rosa sambil melambaikan tangannya.

Melany adalah sepupu Alan yang bekerja di sebuah perusahaan yang jaraknya tak jauh dari perusahaan kakek Alan. Melany dan Rosa sangat akrab, kadang mereka berdua bertukar cerita layaknya teman.

Rosa menggerakkan tangan Naresh untuk membalas lambaian tangan Melany, setelah itu ia pun pergi ke kamarnya membawa Naresh yang harus meminum obatnya.

Kedatangan Melany di sambut dengan ramah oleh Alan. Keduanya sarapan berdua di meja makan. Sesekali terdengar suara tawa lepas Alan dan juga Melany, Rosa yang mendengarnya pun merasa cemburu namun, sesegera mungkin ia menepisnya. Meskipun sikap Alan dingin pada Rosa, cinta itu malah tumbuh dengan sendirinya tanpa bisa ia cegah. Dari sisi rupa, jelas Alan adalah kriteria yang banyak di incar kaum wanita. Tapi tidak dengan sikapnya.

Usai sarapan, Alan dan Melany meninggalkan meja makan dan berjalan beriringan keluar. Di karenakan Naresh sudah terlelap, Rosa meminta Bik Kokom menjaga Naresh karena ia harus membereskan kamar suaminya diatas.

1
Wahyuni Riansyah RO
bener² ini si anak durhaka Sabrina memang bener2 anak sableng
juwita
sedih banget Rosa di tinggalkan sm ayah dn ibunya sekaligus😭😭
Etty Rohaeti
semangat Thor
I Love you,
🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭🤭🤭. Tuk..tuk ..tuk....aku fokus ke sura tongkat emak di kolam cucunya 🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🙏🙏🙏🙏🙏
I Love you,: maksut nya kepal🤣🤣🤣 tapi nek.....🤭
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Reni Mardiana: oke gas😉
total 1 replies
@pry😛
yak bukn...salh almt aq🤣
@pry😛
apa orlando...
anak sich nando sm zoya kah kk
@pry😛: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣iya" ya....
sangking 💪💪ny aq bc... jd kgn mrk
total 2 replies
@pry😛
hy pak... dy lg nyamar🤣🤣🤣🤣
@pry😛: bnr" next lg
total 2 replies
juwita
jgn smpe di perkosaan sm sialan thor. jijik aq sm dia. kk sm adek mau di tidurin
@pry😛
syukur slmt... gk di mkn mokondo
@pry😛
mt kn z
@pry😛
aq jijik liat ny... tlog ya kk... pshkn mrk
@pry😛
cpt bkn cerai ny
@pry😛
mampus kau
juwita
😍😍😍😍
Ayi lubis
bagus
@pry😛
mt kn sabrina... tp jgn bkin alan brst lg.. jijik aq
@pry😛
eeee jalng pd x
juwita
thor jgn smpe rosa sm alan bersama lg. kesalahan alan gede banget. biarkan rosa bahagia bersama yg lain
juwita: syukur klo gitu
total 2 replies
@pry😛
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!