NovelToon NovelToon
Anak Genius Milik Sang Milliarder

Anak Genius Milik Sang Milliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: eli_wi

"Ma... Ma... Papa atu mana? Tata Dindin, Papa atu ladi dipindam ama ante-ante dilang di pelempatan. Matana ndak ulang-ulang," Seru seorang gadis cilik bernama Rachel Helene R dengan mata bulat polosnya.

"Diam, Achel. Mama nanti nanis," seru Ronand Oliver R, yang merupakan kembaran dari Rachel.

Perpisahan antara sepasang manusia yang saling mencintai, membuat dua anak kembar kekurangan kasih sayang terutama dari sang ayah. Diusir oleh mertua karena mengandung bayi perempuan, padahal sang suami belum mengetahui kehamilannya. Tak disangka oleh perempuan bernama Chiara Jane itu jika ia melahirkan anak kembar dan salah satunya adalah laki-laki.

Akankah kedua anak kembar itu bisa kembali menyatukan kedua orangtuanya? Dengan otak cerdasnya, ia berusaha menghalangi orang-orang yang ingin kedua orangtuanya berpisah. Akankah Chiara mau untuk mempertemukan kembali si kembar dan ayahnya? Ikuti kisah si kembar yang lucu dan menyebalkan namun berotak genius hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eli_wi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota

"Permisi..." seru seorang laki-laki dengan pakaian mirip seperti seorang bodyguard tengah menyambangi Ibu-Ibu yang berkumpul di warung.

"Ada apa ya, Pak? Kami tidak ada urusan dengan rentenir, tolong jangan ganggu warga desa ini." seru Ibu Aisiyah yang berpikir jika laki-laki di depannya adalah rentenir.

"Bukan, Bu. Kami bukan rentenir. Kami ingin mencari orang di Desa ini. Kami tidak akan mengganggu warga di Desa ini. Tapi kami mencari istri Bos saya yang hilang," ucap orang-orang dari John, Viandra menjelaskan masuk kedatangannya.

"Habisnya pakaian Bapaknya mirip kaya penagih utang," ucap Ibu Aisiyah dan diangguki setuju oleh yang lainnya.

Viandra dan rekannya yang lain hanya bisa menghela nafasnya pelan. Mereka sudah terbiasa akan hal ini, bahkan dibilang wajahnya mirip preman. Mau pakai pakaian apapun, wajah dan badan mereka yang seperti ini sudah terlihat sangat menyeramkan bagi orang biasa.

"Jadi siapa yang kalian cari?" tanya Ibu Juju, penjual sayur yang warungnya dijadikan tempat berkumpul ibu-ibu.

"Namanya Nyonya Chiara Jane," jawab Viandra membuat semua orang terkejut.

"Jangan asal bicara kamu. Orang Chiara itu suaminya udah meninggal dan dia ke sini dalam kondisi hamil besar. Katanya diusir mertuanya, bukan hilang kok." seru Ibu Susi, yang mulutnya memang tak bisa dikontrol.

Semua ibu-ibu yang ada di sana hanya bisa menepuk dahinya pelan. Seharusnya Ibu Susi tak langsung memberikan informasi begini pada orang yang baru dikenalnya. Mereka juga tidak tahu apakah niat orang ini baik atau buruk. Jika sampai orang ini berniat jahat pada Chiara, kasihan perempuan itu dan kedua anaknya.

"Bu Susi ini emang orangnya suka asal ceplos. Di Desa ini nggak ada yang namanya Chiara. Adanya cireng, tuh di seberang sana." ucap Ibu Aisiyah mencoba mengalihkan pembicaraan dengan menunjuk penjual cireng.

"Eh... Kan ada..."

"Bu Susi," seru semuanya memperingatkan Ibu Susi agar tak terlalu banyak bicara.

"Tolong yang jujur ya, Bu. Informasi ini sangat dibutuhkan suaminya. Apa benar Nyonya Chiara yang dimaksud adalah ini?" tanya Viandra lagi sambil menunjukkan foto Chiara dan Julian.

"Benar/ tidak," seru Ibu Susi dan lainnya namun berbeda jawaban membuat Viandra menghela nafasnya kasar.

"1 juta untuk kalian yang mau memberikan informasi," ucap Viandra sambil mengeluarkan uang satu juta dari dompetnya.

Mata dari Ibu-ibu itu seketika hijau semua kecuali Ibu Aisiyah. Ia akan tetap menjaga rahasia mengenai Chiara. Walaupun Chiara tak pernah mengatakan permasalahan keluarganya ketika dia diusir. Ibu Susi dan yang lainnya langsung berebutan ingin bicara.

"Berhenti kalian. Jangan pernah katakan apapun tentang Chiara. Dia bukan yang ada di foto itu," sela Ibu Aisiyah dengan kerasnya.

"Tolong kerjasamanya, Bu. Suaminya ingin segera bertemu dengannya. Kasihan juga anaknya jika hanya dibesarkan oleh ibunya saja. Saya akan menjamin keamanan kalian dan Nyonya Chiara jika bekerjasama dengan kita." ucap Viandra dengan tegasnya.

"Kami bukan orang jahat. Jika ada satu hal kecil saja tentang Nyonya Chiara yang kalian tahu, beritahu saya." lanjutnya.

"Sudahlah, Aisyiah. Mending kita kasih tahu saja. Siapa tahu dengan kita beritahu informasi tentang Chiara, dia nggak harus sengsara lagi. Dia juga nggak perlu kerja keras angkut barang berat di pasar. Mana kemarin katanya dia mau diculik preman," ucap Ibu Juju menasehati Ibu Aisiyah.

"Apa? Diculik preman?" seru Viandra dan beberapa ibu di sana yang tak mengetahui berita itu.

"Berikan informasi kepada kami siapa preman itu dan dimana tinggalnya. Biar kami yang tangkap," seru Viandra yang emosi karena mendengar informasi ini.

"Itu nanti dulu. Yang penting ini tentang Chiara dulu. Chiara sudah tidak tinggal di sini. Baru saja dia pergi dari Desa ini. Katanya mau ke kota, ada urusan." ucap Ibu Juju memberitahu.

Viandra dan rekannya hanya bisa menepuk dahinya pelan. Seharusnya mereka memantau dari aplikasi yang terhubung dengan ponsel Chiara. Mereka terlalu fokus mencari informasi mengenai benar atau tidaknya keberadaan Chiara di Desa itu. Dari aplikasi kini terlihat jika Chiara sudah sampai terminal.

"Kemungkinan Nyonya Chiara akan ke kota yang sama dengan Tuan Julian. Kita hubungi Bos John dulu buat siap-siap di terminal sana. Kita cari informasi tentang apa saja yang dilakukan Nyonya di sini," ucap Viandra pada rekannya yang setuju dengan idenya.

"Jadi preman tadi siapa, Bu?" tanya Viandra lagi yang langsung fokus pada Ibu Juju.

"Tapi jangan disakiti Chiaranya ya kalau sudah bertemu, Pak. Kasihan dia," ucap Ibu Aisiyah yang memperingatkan Viandra dan lainnya.

"Iya, Bu. Jika kami menyakiti Nyonya, sudah habis kita sama suaminya." ucap Viandra sambil bergidik ngeri.

"Itu lho anak buahnya Ibu Rosmala. Rentenir dan penjual perempuan remaja buat kerja nggak benar di kota. Katanya Pak Herman, kemarin sempat lihat Chiara dikejar. Tapi Pak Herman nggak berani bantu karena pernah dipukul kepalanya pakai batu. Akhirnya Pak Herman minta bantuan warga, eh saat dicari kok udah pada hilang orangnya." ucap Ibu Juju menceritakan.

"Pak Herman langsung ke rumah Chiara, ternyata dia selamat. Sudah gitu saja," lanjutnya.

Semua menghela nafasnya lega, ternyata kemarin Chiara berhasil kabur. Viandra meminta informasi lengkap keberadaan Ibu Rosmala. Ia akan membuat perhitungan pada perempuan itu. Dari Ibu-Ibu Desa, akhirnya ia tahu kalau Julian dan Chiara mempunyai anak kembar. Viandra meninggalkan kartu namanya sebelum pergi. Siapapun yang butuh bantuan berupa pekerjaan, dia siap membantu mencarikan.

***

Jantung Chiara berdetak begitu cepat saat kakinya turun di sebuah terminal kota yang dulunya ia tinggalkan. Bahkan dahinya sampai berkeringat dingin, padahal cuaca di kota itu sedang dingin-dinginnya saar malam hari. Bang Tigor yang melihatnya menganggap kalau Chiara takut hidup di kota.

"Tenang, Kak Chiara. Aku akan jagain Kakak dan duo gembul ini di sini. Jika Kakak tidak nyaman, nanti aku bakalan bawa Kakak pulang ke Desa lagi." ucap Bang Tigor yang sudah menganggap Chiara sebagai Kakaknya sendiri.

"Emm... Terimakasih, Tigor. Semoga kamu di sini juga bisa dapat pekerjaan yang baik," ucap Chiara dengan senyum tipisnya.

"Iya, Kak. Tapi apalah aku yang cuma lulusan SMP begini. Ini aja wawancara kerja untuk bagian bersih-bersih. Nggak lolos ya nguli," ucap Bang Tigor sambil terkekeh pelan.

"Nggak papa. Yang penting pekerjaannya halal. Bersih-bersih kan gajinya tetap dan selalu ada per bulannya. Coba lihat Kakak, jualan dan angkut barang mah nggak nentu dapat uangnya. Tapi Kakak masih semangat," ucap Chiara mencoba untuk menyemangati Bang Tigor.

"Iya, Kak." ucap Bang Tigor dengan senyum lebarnya.

Bang Tigor membawa Chiara, Rachel, dan Ronand pergi ke sebuah kos-kosan. Bang Tigor sudah menyewa dua kamar kos untuk dia dan Chiara. Ronand sedari tadi sudah mengantuk sehingga memilih diam. Bahkan tangannya memegang erat baju Chiara agar tak ketinggalan jalan.

"Enak kali jadi Achel, didendong." gumam Ronand saat melihat kembarannya tengah memejamkan mata di dalam pelukan Chiara ketika mereka akan pergi ke tempat kost yang dituju.

1
Adinda
kalau besar Achel jadi gadis bar bar 🤣
Adinda
🤣🤣🤣
Adinda
ayo Achel buat oma mu kalah debat🤣🤣🤣
Putri Laely
lanjut Thor
tia
achel masih kecil matre 😄😄
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣.
tia
semakin tegang dan konyol 🤣
Yuni Martopo
/Rose//Rose//Rose/
Agustina Amy
Bagus ceritany
saljutantaloe
duuhh gemes bgt deh sama rachel pengen tak iket bibir na
oma ada saingan tuh cucu super cerewet
kasian opa sakit kepala tuh
tia
ngakak berjamah 🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Berharap Bang Tigor dpt pekerjaan yg bagus.
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣. Achel nak dilawan.
Ita Xiaomi
Auto error Mama Martha😁.
Agustina Amy
asiik nich ma" martha pny tandingannya...
tia
ditunggu updatenya thor
Adinda
rachel pasti jadi musuh omanya🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
Seru nih Achel ktm ama Oma Martha. Akan ada adu debat.
Ita Xiaomi
Nenek Gayung🤣🤣🤣
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣. Ada aja alasannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!