NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Untuk Hito

Cinta Terakhir Untuk Hito

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Idola sekolah
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ana_nanresje

Namanya Rahayu yasmina tapi dia lebih suka dipanggil Raya. usianya baru 17 tahun. dia gadis yang baik, periang lucu dan imut. matanya bulat hidungnya tak seberapa mancung tapi tidak juga pesek yah lumayan masih bisa dicubit. mimpinya untuk pulang ketanah air akhirnya terwujud setelah menanti kurang lebih selama 5 tahun. dia rindu tanah kelahirannya dan diapun rindu sosok manusia yang selalu membuatnya menangis. dan hari ini dia kembali, dia akan membuat kisah yang sudah terlewatkan selama 5 tahun ini, tentunya bersama orang yang selalu dia rindukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana_nanresje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1_Aku Kembali

Gadis imut dengan tas gendong berwarna navy tengah menolehkan kepalanya ke kekiri dan ke kanan. Rambutnya yang diikat menjadi satu genggaman, berayun saat sang empu kepala menggerakkan kepalanya. Kakinya terus melangkah menelusuri koridor yang sepi. Tepat di depan perpustakaan disamping lab IPA akhirnya dia menemukan ruangan yang sedari tadi dia cari.

Helaan nafas pelan keluar dari mulutnya. Sebelum dia masuk, dia terlebih dulu membuang Lolipop kesukaannya ke tong sampah yang berada tak jauh dari pilar yang menjadi penyangga bangunan itu.

" Permisi," Dengan sopan dia mengetuk pintu berwarna cokelat itu terlebih dulu. Lalu munculah seorang pria yang sudah lanjut usia dengan baju formalnya.

" Rahayu?" Tanyanya memastikan.

Gadis itu mengangguk disertai senyuman yang menunjukkan deretan giginya yang putih "Iya pak, Panggil saja Raya."

" Raya," Gadis itupun kembali menganggukkan kepala saat Kepsek itu memanggil namanya " Kamu langsung ke kelas saja, pembelajaran baru saja dimulai. Biar pak Rehan yang mengantarmu ke kelas barumu."

" Baik pak."

" Pak Rehan," Panggil Kepsek pada salah satu guru yang menjadi guru olahraga di SMA Garuda. Merasa namanya di panggil Pak Rehan pun segera menghampiri Kepsek dan siswi yang baru saja dia lihat.

" Iya pak ada yang bisa saya bantu?"

" Nak Raya adalah siswi pindahan. Tolong pak Rehan antarkan dia ke kelas barunya, XII IPA II." Ucap Pak Kepsek.

" Baik pak," Ucap pak Rehan " Raya ayo ikuti saya." Gadis itu hanya menganggukkan kepalanya. Setelah berpamitan pada kepsek dia langsung mengekori pria yang usianya mungkin tidak jauh dengannya. Seperti anak ayam yang mengekori induknya, Raya benar benar mengikuti setiap langkah pak Rehan sampai sampai saat pak Rehan menghentikan langkahnya secara mendadak Raya tak dapat menahan langkahnya dan hidungnya yang tak seberapa itu menabrak punggung kokoh milik pak Rehan.

Brukk

" Awwwss..." Raya meringis saat pantat sintalnya menyentuh marmer yang keras ditambah hidungnya yang terbentur punggung pak Rehan yang lumayan membuat hidungnya merah.

" Kamu tidak apa apa?" Pak Rehan berusaha membantu Raya untuk bangun. Namun rasa sakit yang dia rasakan tak mampu untuk dia tutupi.

" Sakit pak, Dikit." Ucapnya jujur. Pak Rehan mengambil Lolipop yang sempat jatuh dari tasnya lalu mengembalikannya pada Raya.

" Ini punya kamu?"

" Iya pak, makasih ya pak." Raya segera membersihkan lolipopnya itu takut jika kotor dan tidak bisa dia nikmati lagi. Padahal lolipop itu masih terbungkus dengan Rapi.

" Kamu kenapa kok bisa nabrak punggung saya?" Pasalnya di koridor itu sepi tidak ada seorangpun siswa yang berkeliaran karena memang mereka tengah belajar, sehingga Jalan yang Raya pakai cukup besar.

" Kan tadi kata bapak ikutin bapak, yaudah saya ikutin."

" Tapi nggak perlu dibelakang saya juga, jalanan nya masih lebar."

" Bapaknya nggak ngomong sih kan tadi nyuruhnya buat ngikutin bapak bukan buat jalan bareng bapak, Kalo ngikutin otomatis dibelakang kalo bareng berarti bersampingan." Ucapnya mengelak.

" Sama aja,"

" Beda." Saut Raya cepat " Kalo jalan bareng sampai nya juga barengan, tapi kalo ngikutin yang duluan sampai bapak begitu."

" Dih kamu tuh ya, baru juga masuk udah pinter ngeles." Ucap Pak Rehan gemas dengan tingkah murid baru itu " Yaudah kamu tunggu disini, saya masuk duluan."

" Siap pak." Cukup lama Raya menunggu diluar namun namanya belum juga dipanggil. Kelas yang awalnya tenang terdengar gaduh sesaat tapi akhirnya kembali hening dan tenang.

Pak Rehan keluar bersama seorang guru yang sedang mengajar dikelas itu. Raya sedikit membungkukkan tubuhnya saat mereka kembali menghampirinya " Raya Ini Pak Ilham beliau sedang mengajar di kelas ini dan kebetulan beliau juga wali kelasmu."

" Pagi Pak, Saya Raya." Ucapnya memperkenalkan diri.

" Pagi Raya, saya Pak Ilham, semoga kamu betah di kelas ini, Pak Rehan sudah menceritakan sedikit tentangmu. Ayo masuk teman teman barumu sudah menunggumu."

" Iya pak" Ucapnya sembari menganggukkan kepala. Raya pun ikut masuk bersama dengan pak Ilham. Berbeda dengan Pak Rehan, jika umur pak Rehan sekitar 23 keatas pak Ilham adalah sosok pria paruh baya dengan kharismatik yang melekat pada tubuhnya. Terlihat dermawan dan bersahabat Raya menyukai Wali kelasnya yang seperti ini.

Sedikit sambutan dari pak Ilham sebelum Raya mulai membuka suara untuk memperkenalkan diri. Kegaduhan kembali menghiasi kelas XII IPA II namun kembali tenang saat pak Ilham mengetuk ngetukkan penghapus diatas meja.

" Harap tenang semuanya, berikan kesempatan pada teman baru kalian untuk memperkenalkan diri."

" Raya silahkan,"

" Terimakasih pak." Raya maju dua langkah dari posisi sebelumnya. Tangan nya membetulkan tas gendongnya sebelum dia membuka suara.

" Hai semuanya," Sapa Raya " Perkenalkan Nama saya Rahayu Yasmina, kalian bisa memanggil Saya Raya semoga kita semua bisa berteman baik ya."

" Hai Raya," Sapa semua siswa dan siswi di kelas itu. Raya tersenyum melihat respon mereka yang Welcome atas kehadirannya. Perkenalan yang singkat dan tidak ada pertanyaan lain dari teman - teman barunya itu, lalu Raya dipersilahkan untuk duduk di kursi yang kosong.

Pojok dekat jendela dibarisan terakhir, tempat yang seharusnya banyak disukai para siswa dan siswi karena bisa leluasa tidur ataupun nyontek. Tapi Raya tidak biasa, dia lebih suka duduk di depan berhadapan dengan guru dan memperhatikan setiap kali materi yang disampaikan oleh guru yang mengajar.

Tapi dia siswi pindahan, ada kursi kosong saja sudah bersyukur. Tidak masalah hanya satu tahun setelah itu dia akan lulus dan melanjutkan pendidikannya ke universitas impiannya.

Dua jam berlalu Raya cukup mengerti apa yang disampaikan oleh pak ilham, cara mengajarnya pun santai tapi materi yang diterangkannya tersampaikan pada murid muridnya. Raya meregangkan kedua tangannya melemaskan otot otot lengannya yang mulai mengeras.

" Gue Gita." Raya menoleh saat teman sebangkunya menjulurkan tangan kearahnya. Gadis itu tersenyum lalu membalas uluran tangan itu " Raya."

" Kantin yuk, laper nih." Ajak Gita pada Raya. Raya terdiam sesaat setelahnya dia menyetujuinya.

" Tapi anterin gue ke kelas XII IPA I dulu ya?" Pinta Raya

" XII IPA I ngapain?" Tanya Gita kepo.

" Udah ayo anterin." Ucap Raya menyeret Lengan Gita. Keduanya berjalan beriringan, baru saja keluar dari pintu segerombolan siswi menerjang tubuh mereka.

" Woi Pada punya mata nggak sih lo pada?" Maki Gita terpancing emosi. Punggungnya membentur kusen pintu begitupun dengan Raya.

" Dasar Cabe pasar udah nggak laku masih aja mau naik harga. Ngaca bego, bego kok dipelihara!" Umpatnya kembali marah.

" Udah udah, Percuma lo teriak Merekanya udah jauh." Ucap Raya menenangkan.

" nggak bisa gitu. Mereka tuh udah kebiasaan. Aneh gue, gue yang senior kok gue yang berasa ditindas. Adek kelas laknat pada nggak punya akhlak dasar. Percuma di sekolahin kalo lo lo pada nggak tau tatakrama Cabe!" Gita masih saja berteriak membuat orang orang disekitarnya melihat kearah mereka. Dia berharap teriakannya di dengar oleh mereka.

Astaga baru sehari Raya sekolah dia sudah punya teman seperti ini. Sabar, sabar, batinnya menguatkan " Lo juga sama aja dodol. Ini disekolah bukan di hutan tatak ramanya dipake. Dasar asem ngasih tau adek kelas tapi lo sendiri gitu!"

" Hilaf gue, namanya juga manusia." Ucapnya sedikit lebih tenang.

" Iya," Balas Raya " Ngomong ngomong itu adek adek kesayangan mau kemana kok buru buru?"

" Kantin,"

" Yaelah ke kantin aja balapan. Emang nih sekolah suka kehabisan jajanan apa?"

" Bukan masalah jajanan kantinnya dodol,"

" Lah terus apa?" Tanya Raya bingung. Langkah kakinya pun berhenti saat Gita terlebih dulu menghentikan langkah kakinya.

" Tuh gara gara si Biang kerok," Tunjuknya pada pria yang memunggungi mereka. Saat ini Raya dan Gita sudah tiba di kantin. Benar kata Gita pengunjung kantin dipenuhi oleh kaum hawa terutama barisan yang dekat dengan Cowok biang kerok yang Gita sebut tadi.

" Emang dia siapa?"

" Udah dibilangin si biang kerok. Telinga lo budek?"

" Telinga gue masih normal kali." Raya mendengus saat Gita menertawakannya. Gadis ini benar benar membuat Raya senang sekaligus kesal karena memiliki teman baru sepertinya.

" Lagian dikasih taunya ngeyel. Dia itu si biang kerok kelas XII IPA I, gara gara dia nih kantin udah kaya jumpa pers aktor korea. Aneh gue sama mereka mereka. Pada cabe semua emang dasar."

" Napa sih dari tadi cabe cabe mulu. Tukang sayuran lo?"

" Gimana nggak cabe, tuh adek adek gemes udah di potekin berkali kali masih aja ngejar ngejar si Hito. An...

" Hi... hito!"

" Ho'oh Hito. Lo kenal sama di.... Kyaaa Raya bangke pantat gueee!" Teriak Gita kesakitan karena harus kembali menjadi korban Hito si Most wonted SMA Garuda. Raya baru saja menghantam tubuhnya dan ikut berkumbul bersama cabe cabe yang sering membuat dirinya menderita.

1
Hatus
Padahal jalan masih luas tapi sukanya lewat jalan yang sempit kayaknya memang suka cari perhatian.😑
Celeste Banegas
Wow, aku suka banget dengan kejutan di tiap chapternya. Keren! 🤯
OsamasGhost
Cepat update, jangan biarkan kami menunggu terlalu lama!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!