Sehangat Bakso Kota
Sumpah dah hari ini capekkk banget dah ada tugas ini lah itu lah. Aduhhh laper banget hari ini gua. Dan gak nyangka ada mang bakso mangkal di pinggir jalan. “mang 1 ya” kataku pada mang tukang bakso.
0
0
Centang Biru
Sepenggalan obrolan panjang di dalam ruang chat; “Yang terlihat baik belum tentu benar-benar baik Bang. Nanti hancur hati Abang kalau ternyata ‘idaman’ ini tak seperti yang Abang pikirkan.” Tulisnya.
0
0
Terlambat
“Aku suka padamu, maukah kamu jadi pacarku?” DEG Jantungku berdekgup kencang, bukan karena bahagia, tapi aku tak tahu harus menjawab apa. Memang aku pernah menyukainya, tapi dulu! “Mau tidak?” “I-iya
0
0
Iblis Juga Jatuh Cinta
“Udah petik aja,” bujuk iblis di pundak kiri. “Jangan dipetik!” peringatkan peri di pundak kanan. “Esmeralda, jangan kau bingungkan anak ini,” kata Leviathan si iblis. “Biarkan dia memetik buah itu.”
0
0
Cinta Berujung Pergi
Semenjak kau mulai berubah, semuanya telah berbeda. Awalnya kau begitu mencintaiku, menyayangiku dan sangat menginginkanku. Namun, kali ini tak jarang kau mengacuhkanku. Kau mulai bersikap tak peduli
0
0
Hilang lalu Lupakan
TING! 2 Pesan Masuk “Mulut Hellokityy” “tumben tumbenan nih si Ketapel nge-chat pas malmingan” Tanyaku dalam hati Mulut Hellokityy: net jalan yu gua baru diputisin Mulut Hellokityy: sebelum maghrib ya
0
0
Puisi Tak Berarti
Lagu Kukira Kau Rumah karya Amigdala mengalun menemani malam gelap tanpa bintang, ikut mengiringi rinai hujan yang terdengar samar karena telingaku tersumbat earphone. Aku terbaring di kasur dengan ma
0
0
Pojok Asmara
Sang fajar telah hadir kembali. Dengan terangnya dapat membuat banyak wajah tersenyum dan memberikan semangat bagi semua orang. Nyanyian burung-burung kecil selalu terdengar bagai alarm yang tak membu
0
0
Cerita Kita Yang Telah Hilang
Sore kelabu. Hujan deras yang mengguyur bumi masih belum reda sejak setengah jam yang lalu. Cipratan-cipratan kecilnya membasahi rok abu-abu milik Maira, gadis berambut hitam panjang yang tengah menad
0
0
Bucing
Aku membuka tudung saji di meja dapur. Kembali kudapati hanya ada satu telur ceplok dan nasi yang sudah dingin di sana. Raut wajahku langsung semu. Kemudian aku melangkah ke kamar mencari keberadaan A
0
0
Asap dan Aku
Bagi perokok berat sepertiku, berhenti menghirup asap tembakau adalah siksaan tersendiri. Meski nyatanya aku tau bahaya yang ditimbulkan, dan berapapun orang mengingatkanku dengan berkata “Hentikan me
0
0
Seseorang Itu Bukan Aku
Malam panjang kulalui dengan chat romantis bersamanya, dia begitu lucu. Dika namanya, dia adalah ttm sekaligus kakak kelas terbaik waktu SMP. 6 tahun mengenalnya membuatku berharap penuh akan resminya
0
0
Cinta Pungguk Kepada Bulan?
Kuperhatikan dari jauh seorang lelaki dengan seragam olahraganya di antara lelaki berseragam olahraga lainnya yang sedang bermain voli. Ia tampak bergerak aktif mengikuti ritme permainan, kadang wajah
0
0
Adira
“Untuk apa kamu masih berteman dengan orang gila seperti dia? Apa harus aku berkata padanya agar dia menjauhimu?” Plakk!!! Spontan saja tanganku mendarat di pipinya. Seperti tersambar, terguncang heba
0
0
Pelabuhan Cinta
“Mengapa Adnan sangat tidak menyukaiku, semenjak ia menyatakan perasaannya, padahal dia tampan tapi bahasa yang ia keluarkan tak setampan parasnya” gerutu Rika yang memikirkan perlakuan Adnan kepadany
0
0
Cintakah Atau…?
Hujan mulai turun tatkala aku tiba di depan gerbang kompleks apartemen tempat Ibeng tinggal. Dia adalah laki-laki yang sudah hampir dua tahun menjadi kekasihku. Sudah dua hari ini dia tidak ke kampus,
0
0
Warna Matamu Cokelat Muda
Langkah demi langkah dilaluinya, setapak demi setapak. Dengan gadis manis yang di sisinya, Ratna. Entah sejak kapan mereka menjalin tali kasih, tapi rasanya dia sudah seperti lama sekali mengenal gadi
0
0
Kita Belum Bernama
Kita disini, menari sesuka hati dengan dengungan romansa yang dipeluk angin. Menari sampai kaki-kaki terakhir. Menari seperti esok hari tak hadir lagi. Menari dengan kejujuran di matamu bahwa tiada es
0
0
18 Bulan Bersama Hujan
Suara angin dan petir bergemuruh mengiringi hujan deras malam itu di tengah Kota Jakarta. Di sebuah appartemen, Surya dan Indira duduk berhadapan, saling diam. Lampu appartemen yang temaram dan iringa
0
0
Rinduku di Ujung Senja
Hal yang paling indah menurutku adalah disaat aku bisa duduk bersamamu. Untuk menikmati senja tanpa ada kesedihan di setiap kebersamaan kita. Karena, aku selalu merasa bahagia saat bisa menikmati senj
0
0