TING! 2 Pesan Masuk “Mulut Hellokityy” “tumben tumbenan nih si Ketapel nge-chat pas malmingan” Tanyaku dalam hati
Mulut Hellokityy: net jalan yu gua baru diputisin Mulut Hellokityy: sebelum maghrib ya gua samper Kinetha: LAGI PEL? Kinetha: ga ah ogah, capek habis latihan voli Mulut Hellokityy: dah sampeeeee
“ASSALAMUALAIKUM NETTTI” Kubuka pintu kamar dan turun dengan emosi yang semakin meluap “gua KINETHA bukan PEMBATES LAPANGAN” seruku dengan urat yang hampir keluar “maap, ayo cepet siap siap jangan lama lama kasian bang Raffael yang ganteng ini” katanya dengan alis yang naik turun bak escalator
“ada apa nih ribut ribut” Tanya bundaku dengan membawa pisau di tangannya “aduh serem banget deh bun..” kataku “hooh betul tu, ini bun aku pingin ngajakin Netha beli kado buat adek” Jelas Raffael sambil membuka masker “bunda pengen bikin salad buah di dapur terus denger berisik berisik dari dalam.” “oalah yaudah sana, biar Nethanya juga refreshing gitu” sambung bunda dengan nada ceria. “OKEDEH” teriak Raffael dengan semangat “HADEHH NI ORANG KALO NGGA DITURUTIN NGAMBEKNYA BERBULAN BULAN, GILIRAN DITURUTIN EH KELEWATAN-!!” bentakku dalam hati “yaudah gua ganti baju dulu”
“Bun, berangkat dulu ya” seruku sambil membenarkan posisi baju “iya hati hati ya, Raffael jangan lupa oleh olehnya, anak bunda dijagain ya jangan macem macem” Perintah bunda sembari mengantar kami ke depan pintu rumah “Assalamualaikum” pamit kami secara serentak
Oia disini aku belum cerita ya… Aku Cut Kinetha Pangabungan Sylevnich. Susah ya namaku, kalian panggil aku Kinetha yang tadi itu temanku sejak kami masih di rahim, namanya Al-Raffael.
Aku bersekolah di salah satu sekolah Islam Elit di Jakarta. Kami berdua satu sekolah sejak PlayGroup jadi wajar kalau Raffael sedikit santai ketika bertemu bundaku, ngomong ngomong aku adalah Ketua Eskul Paskibra di sekolah. Prestasiku sudah menggema di Provinsiku, selain Paskibra aku adalah atlet dari salah satu cabang olahraga beladiri yaitu Taekwondo, karena itu membuat sikapku lebih keras kepala dari pada anggota keluargaku. Dan Raffael lah saingan terberatku dia Juara Internasioanal Memanah dia nomor satu di sekolah dan aku nomor dua. Kami tidak pernah saling bertengkar karena hal ini walau sesekali aku merasa cemburu atas prestasinya
BACK TO STORY “mau kemana sih?!” Tanyaku dengan nada yang cukup tinggi “buset dah mbaknya marah marah mulu… ambil permen di kantong gua net” jawabnya sambil menghibur “aihh makasih gantengg” kataku sambil mencubit pipinya
“gua mau ke Sydney net, mau nerusin sekolah di sana” Serasa paku menusuk dada kuberanikan diriku sambil menghentikan memakan permen aku berkata “ga lucu pel” dengan di bibir yang gemetar “serius gua ga bohong” jawabnya sambil menepikan motor
DEG Tak tahan lagi aku turun, dan tanpa perintah kakiku bergerak ke segala arah tiada tujuan, sembari berlari aku mengusap air mataku yang terus mengalir. Kuputuskan untuk memesan Ojek Online, tapi sayang tidak ada yang merespon karena kulihat jam di ponselku sudah menunjukkan pukul 12.02 malam, tak kusangka aku sudah berlari tanpa henti selama 2 jam tetapi tak ada rasa lelah yang kuraskan hanya rasa sedihlah yang kuraskan.
Tak putus asa kucoba terus menerus untuk menemukan Ojol yang masih bisa mengantarkan aku untuk pulang dan usaha tak mengkhianati hasil ada Ojol yang masih bisa mengantarkanku, tapi aku berpikir untuk tidak pulang ke rumah pasti Raffael ada di rumah menungguku. Tanpa basa basi kuubah rute tujuanku menjadi ke rumah Teman curhatku nomor satu, namanya Azkal Rasya atau aku biasa panggil dia Aca dia punya kakak perempuan dan pastinya aku boleh menginap ke sana.
Bosbuayaa? Kinetha: “ca, aku boleh nginep ke rumah kamu?…” Kinetha: “kak Alila ada di rumah kan??” Bosbuayaa: “boleh kok” Bosbuayaa: “iya ada kak Alila, kamu kesini aja kalau mau cerita apa apa bakal aku dengerin kok” Kinetha: “makasih ca, lop u” Bosbuayaa: “tumben :v lop u tuu” Kinetha: “bisa aja buaya ganteng, canda buaya ganteng :D”
“Mbak Kinetha ya?” Tanya seseorang yang tak lain dan tak bukan Ojol tadi “oh, iya mas Budi ya?” Tanyaku balik sembari memastikan plat noornya jaga jaga “iya ini helmnya mbak” katanya dan langsung meberikan helm khas Ojol kepadaku “makasih mas ini uangnya sisanya buat masnya aja” kataku sambil berlari ke pagar rumah Azkal dengan air mata yang tak bisa kubendung untuk segera keluar Kudengar dari belakang Ojol mengucapkan terimakasih dan suara gas motor melaju selanjutnya
“Assalamualaikum acaaa hiks hiks” kataku sambil menangis tak henti henti “Waalaikumussalam ya Allah kamu kenapa” jawabnya sambil memelukku Kulepas pelukannya dan langsung terduduk di tanah seolah kakiku tidak bisa lagi menahan tubuh ini. “ayo net aku gendong” katanya sambil menggondongku “hiks hiks Raffael ca Raffael ca” kataku sambil menangis
Aku didudukkan di kasur yang tak asing lagi bagiku ya itu kasur Azkal. “ni minum teh anget dulu ya cantik” katanya sambil menyodorkan segelas the “hiks makasih caa” GLEK GLEK Satu tegukan berhasil membuat cangkir itu kosong tak bersisa langsung saja kuceritakan seluruh kejadian yang kualami tadi dari awal hingga akhir. Kak Alila juga ikut mendengarkan dan sesekali mengusap bahuku
“Raffael ngomong gitu ke kamu?” kata kak Alila memajukan badannya “iya” jawabku singkat “hufttttt” kudengar Azkal menghembuskan nafas panjang “yaudah kakak ke kamar dulu ya udah ngantuk” kata kak Alila dan beranjak dari tempatnya “aku capek ca aku mau tidur” kataku mengalihkan topik “ya udah kamu tidur disini biar aku tidur di bawah” “gapapa?” “gapapa sayang”
Kulihat wajah bersih Azkal dengan mata kecilnya kemudian aku bergumam dalam hati “Ca makasih udah nenangin gua pake wajah ganteng lo” “ngapain kamu negliatin aku? ganteng ya??” “iya kamu ganteng” jawabku tanpa tahu kata apa yang sudah kukeluarkan tapi aku tahu itu kata yang terlalu jujur bagiku “eh eh e e ini lho Hyun Bin ganteng banget aku udah selesai nonton drakornya dia ni fotonya” kataku gugup sambil mengambil ponsel dan menunjukkan wajah pemeran utama k-drama Crash Landing on You itu. “iya iya udah sana kamu tidur”
Hari hari kujalani dengan biasa karena aku berpikir ada pertemuan dan ada perpisahan itu wajar dan ikutilah alur kehidupan. Yang lalu biarlah berlalu dan yang Ada di depan itulah yang harus kau capai, hingga suatu hari
“Hai net” DEG “ya anda siapa?” tanyaku dengan gugup “saya Raffael, saya pulang cuma untuk temui kamu” jawabnya dengan bergetar “saya tidak kenal dengan yang namanya Raffael” jawabku tegas sambil pergi meninggalkan orang itu
Aku tahu itu Raffael tetapi aku sudah lupa apa apa saja hal yang kulakukan bersama seorang Raffael dan hanya hal yang kulakukan dengan Azkal lah yang kuingat sampai kapanpun
“Dilupakan itu menyakitkan tetapi sadarlah apa yang membuatmu Dilupakan.” Have a nice day ~
Cerpen Karangan: Edza Alilafathin Bariza