Makhluk Terkutuk Bag 2

"Hentikan Kisanak.." Kedua orang itu pun menghentikan serangannya.

"Akhirnya kau keluar juga Ki Demang..?"

"Siapa kalian?. Dan kenapa kalian membunuh pengawalku..?" Lalu orang dengan penutup muka itu menjawab.

"Bukan salahku Ki Demang. Mereka menyerang kami lebih dahulu. kami hanya membela diri. Mengenai siapa kami, kau tak perlu mengetahui nya.."

"Baik..tapi apa keperluan kalian denganku..?"

"Aku ragu dengan kesediaan Ki Demang. Tapi bila kau menolak. Terpaksa kami melakukan kekerasan. Sebelum itu. Agar kau mau berpikir jernih. Aku akan memanggil anak buahku.."

Sesaat kemudian orang itu pun bersiul. Lalu dari atas pohon dan dibalik semak-semak bermunculan sepuluh orang yang juga memakai penutup wajah. Ki Demang pun terperanjat.

"Nah Ki Demang, sekarang aku minta kau berpikir jernih. Enam orang pengawalmu saja tak bisa mengalahkan kami berdua. Apalagi sekarang kami berjumlah dua belas. Rumahmu sudah terkepung ki demang.."

Kecutlah hati Ki Demang. Pengawalnya hanya tersisa dua orang. Tapi ia tak mau terjadi apa-apa dengan keluarganya.

"Baiklah Kisanak... katakan apa yang kau minta..?"

"Hahaha. Bagus Ki Demang. Kau mau juga berpikir jernih. Baiklah Ki Demang. Kumpulkan perhiasanmu dalam satu kantong. Juga keping uang emas. Aku tak perlu masuk ke dalam. Kau dan pengawalmu harus mempersiapkannya. Aku akan menunggu kalian disini.."

"Baik. Aku penuhi permintaanmu Kisanak.." Lalu ia memanggil sisa pengawalnya lalu bergegas masuk. Tapi orang dengan penutup wajah itu kembali berbicara.

"Tunggu dulu Ki Demang, aku belum selesai berbicara.." Ki Demang pun menghentikan langkahnya.

"Apalagi yang ingin kau bicarakan..?"

"Panggil lah Putrimu. Kami akan membawanya serta dengan hartamu.." Bagai di sambar petir, Terkejutlah Ki Demang dengan permintaan itu.

"Apa hubungan Putriku dengan ini semua Kisanak..?" Aku sudah bersedia memberikan hartaku. Kenapa kau malah meminta hal yang tak akan ku kabulkan.

"Hahaha. Sudah kubilang aku meragukan kau Ki Demang. Sekali lagi kukatakan panggil Putrimu. Atau kalian semua akan mati disini.."

Ki demang tak menyangka dengah hal ini. Ternyata firasat Senjaya benar-benar terjadi. Tapi ia tak mau menyerahkan Putrinya. Ki Demang pun tahu sebenarnya siapa orang itu. Pastilah mereka adalah anak buah Kiyai Jagat Purba. Dan ia juga yakin Randu ada di antara mereka. Ki Demang mengenal pula suara orang yang memakai penutup wajah itu. Pastilah ia Ki Jagat Purba. Guru Randu.

"Aku tau sebenarnya Siapa kalian. Kalian ternyata manusia-manusia durjana berhati bejat. Aku tak akan menyerahkan Putriku. Lebih baik kau langkahi dulu mayatku.."

Ki Demang mencabut kerisnya lalu memasang kuda-kuda. Kemudian sisa tiga orang pengawal itu pun bersiap-siap.

"Waladalah. Kau memang keras kepala Ki Demang. Aku tau kau hanya bisa sedikit beladiri. Janganlah bertindak konyol. Atau kau akan menyesalinya.."

"Aku tak akan menyesalinya Kisanak. Keris ini sudah keluar dari sarungnya. Walau aku hanya sedikit paham beladiri. Tapi kau tak akan bisa mengalahkan kerisku.." Lalu Ki Demang merapal mantra-mantra. Tiba-tiba keris itu pun Bersinar kekuningan. Kiyai Jagat Purba dan anak buahnya tertegun.

"Bukan main Ki Demang. Kau mempunyai keris Nagabaya. Dari mana kau mencurinya..?"

"Hahahah. Jangan terkejut Kisanak. Kau pasti kenal Ki Darmala.." Seketika itu juga Ki Demang melempar keris itu ke arah Ki Jagat purba. Keris itu pun berterbangan bagai punya nyawa sendiri. Melihat ini Ki Jagat Purba tak mau bermain-main. Ia pun segera menarik kujang dari sarungnya. Lalu menangkis keris itu. Tapi keris itu terus melayang menyerang dirinya. Ia pun kelabakan menangkisnya.

Sejenak ia mengatur gerakannya. Lalu melompat menjauhi keris itu. Sebelum keris itu tiba. ia segera merapal mantra. Kujang itu bersinar keperakan. Ia pun melemparnya ke arah keris itu. Disaat keris dan kujang itu bertemu. Keluarlah percikan api. Lalu tiba-tiba terjadi ledakan yang sangat dahsyat menggetarkan area itu. Yang disayangkan terjadi. keris itu ternyata hancur berkeping-keping. Sementara kujang yang masih utuh itu kembali ke pemiliknya.

"Ki Demang. Kau telah membuatku marah. Kau benar-benar hendak membunuhku dengan keris laknat itu. Sekarang terimalah pembalasanku.."

Ia pun melempar kembali kujangnya dan melesat ke arah kening Ki Demang. Dirinya yang tertegun dengan serangan yang cepat itu tak sempat mengelak. Sekejap lagi kujang itu menghujam keningnya. Tiba-tiba Ki Demang merasakan hempasan angin yang kuat di sampingnya. Ia terkejut dikala entah dari mana, Senjaya telah menangkap kujang itu dengan tangannya.

"Kau Senjaya. Oh kau telah menyelamatkanku.."

"Masuklah Ki Demang. Biar aku yang mengurus gerombolan ini.."

Melihat hal itu Ki Jagat Purba pun membentak.

"Anak kurang ajar. Siapa kau hah..?"

Lalu seorang dari anak buahnya mendekati Kiyai itu dan berbisik di kupingnya. "Itulah yang bernama Senjaya Guru. Kau harus hati-hati ia punya ilmu gelap ngampar.."

"Aku tak takut. Akan kita buktikan kekuatan Anak itu.."

"Baiklah guru. Berhati-hatilah.."

Ki Jagat Purba memperhatikan Senjaya dengan seksama. Belum pernah ada satu pun orang yang mematahkan serangan kujangnya. Tapi anak muda itu dengan mudah menangkapnya.

"Jadi kau yang bernama Senjaya. Hah..!!?"

"Betul Kisanak. Dan aku minta kau minggat bersama komplotanmu itu. Ki Demang tak akan memenuhi semua permintaanmu.." Ki Jagat purba pun meradang

"Kau jangan sombong Senjaya. Kau pikir dengan menangkap kujangku, kau sudah menang..?"

Lalu ia merapal mantra lagi. Kujang yang berada di genggaman Senjaya bersinar kembali. Kujang itu bergerak ingin melapaskan diri. Senjaya pun tersentak ke depan. Ia tahan keris itu agar tak lepas dari genggaman. Terjadilah tarik menarik antara senjaya dan Ki Jagat Purba. Kiyai itu mengerahkan seluruh tenaganya. Tapi memang Senjaya lebih kuat.

Terpopuler

Comments

Teteh Lia

Teteh Lia

senjaya mana ini,,, situasi darurat seperti ini, belum nongol juga.

2024-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Lahirnya Sang Pendekar
2 Lahirnya Sang Pendekar Bag 2
3 Lahirnya Sang Pendekar Bag 3
4 Lahirnya Sang Pendekar Bag 4
5 Lahirnya Sang Pendekar Bag 5
6 Lahirnya Sang Pendekar Bag 6
7 Kisah Cinta Senjaya
8 Kisah Cinta Senjaya Bag 2
9 Kisah Cinta Senjaya Bag 3
10 Kisah Cinta Senjaya Bag 4
11 Kisah Cinta Senjaya Bag 5
12 Kisah Cinta Senjaya Bag 6
13 Kisah Cinta Senjaya Bag 7
14 Kisah Cinta Senjaya Bag 8
15 Kisah Cinta Senjaya Bag 9
16 Kisah Cinta Senjaya Bag 10
17 Kisah Cinta Senjaya Bag 11
18 Makhluk Terkutuk
19 Makhluk Terkutuk Bag 2
20 Makhluk Terkutuk Bag 3
21 Makhluk Terkutuk Bag 4
22 Makhluk Terkutuk Bag 5
23 Makhluk Terkutuk Bag 6
24 Makhluk Terkutuk Bag 7
25 Makhluk Terkutuk Bag 8
26 Makhluk Terkutuk Bag 9
27 Makhluk Terkutuk Bag 10
28 Makhluk Terkutuk Bag 11
29 Makhluk Terkutuk Bag 12
30 Penempaan diri
31 Penempaan Diri Bag 2
32 Penempaan Diri Bag 3
33 Penempaan Diri Bag 4.
34 Penempaan Diri Bag 5
35 penempaan Diri Bag 6
36 Penempaan Diri Bag 7
37 Penempaan Diri Bag 8
38 Penempaan Diri Bag 9
39 Penempaan diri Bag 10
40 Penempaan diri Bag 11
41 Penempaan diri Bag 12
42 Penempaan diri Bag 13
43 Penempaan diri Bag 14.
44 Penempaan Diri Bag 15
45 Penempaan Diri Bag 16
46 Penempaan Diri Bag 17
47 Penempaan Diri Bag 18
48 Penempaan Diri Bag 19
49 Penempaan Diri Bag 20
50 Penempaan Diri Bag 21
51 Penempaan Diri Bag 22
52 Penempaan Diri Bag 23
53 Penempaan Diri Bag 24
54 Penempaan Diri Bag 25
55 Penempaan Diri Bag 26
56 Penempaan Diri Bag 27
57 Penempaan Diri Bag 28
58 Penempaan Diri Bag 29
59 Penempaan Diri Bag 30
60 Penempaan Diri Bag 31
61 Penempaan Diri Bag 32
62 Penempaan Diri Bag 33
63 Penempaan Diri Bag 34
64 Penempaan Diri Bag 35
65 Penempaan Diri Bag 36
66 Penempaan Diri Bag 37
67 Penempaan Diri Bag 38
68 Penempaan Diri Bag 39
69 Penempaan Diri Bag 40
70 Penempaan Diri Bag 41
71 Penempaan Diri Bag 42
72 Menuju Tanah Pasundan
73 Menuju tanah pasundan bag 2
74 Menuju tanah pasundan bag 3
75 Menuju tanah pasundan bag 4
76 Menuju tanah pasundan bag 5
77 Menuju tanah pasundan bag 6
78 Menuju tanah pasundan bag 7
79 Menuju tanah pasundan bag 8
80 Menuju tanah pasundan bag 9
81 Menuju tanah pasundan bag 10
82 Menuju tanah pasundan bag 11
83 Menuju tanah pasundan bag 12
84 Menuju tanah pasundan bag 13
85 Menuju tanah pasundan bag 14
86 Menuju tanah pasundan bag 15
87 Menuju tanah pasundan bag 16
88 Menuju tanah pasundan bag 17
89 Menuju tanah pasundan bag 18
90 Menuju tanah pasundan bag 19
91 Es dawet cendol
92 Menuju tanah pasundan bag 20
93 Menuju tanah pasundan bag 21
94 Menuju tanah pasundan bag 22
95 Menuju tanah pasundan bag 23
96 Menuju tanah pasundan bag 24
97 Menuju tanah pasundan bag 25
98 Menuju tanah pasundan bag 26
99 Menuju tanah pasundan bag 27
100 Menuju tanah pasundan bag 28
101 Menuju tanah pasundan bag 29
102 Menuju tanah pasundan bag 30
103 Menuju tanah pasundan bag 31
104 Menuju tanah pasundan bag 32
105 Menuju tanah pasundan bag 33
106 Menuju tanah pasundan bag 34
107 Menuju tanah pasundan bag 35
108 Menuju tanah pasundan bag 36
109 Menuju tanah pasundan bag 37
110 Menuju tanah pasundan bag 38
111 Menuju tanah pasundan bab 39
112 Menuju tanah pasundan bag 40
113 Menuju tanah pasundan bag 41
114 Menuju tanah pasundan bag 42
115 Menuju tanah pasundan bag 43
116 Menuju tanah pasundan bag 44
117 Menuju tanah pasundan bag 45
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Lahirnya Sang Pendekar
2
Lahirnya Sang Pendekar Bag 2
3
Lahirnya Sang Pendekar Bag 3
4
Lahirnya Sang Pendekar Bag 4
5
Lahirnya Sang Pendekar Bag 5
6
Lahirnya Sang Pendekar Bag 6
7
Kisah Cinta Senjaya
8
Kisah Cinta Senjaya Bag 2
9
Kisah Cinta Senjaya Bag 3
10
Kisah Cinta Senjaya Bag 4
11
Kisah Cinta Senjaya Bag 5
12
Kisah Cinta Senjaya Bag 6
13
Kisah Cinta Senjaya Bag 7
14
Kisah Cinta Senjaya Bag 8
15
Kisah Cinta Senjaya Bag 9
16
Kisah Cinta Senjaya Bag 10
17
Kisah Cinta Senjaya Bag 11
18
Makhluk Terkutuk
19
Makhluk Terkutuk Bag 2
20
Makhluk Terkutuk Bag 3
21
Makhluk Terkutuk Bag 4
22
Makhluk Terkutuk Bag 5
23
Makhluk Terkutuk Bag 6
24
Makhluk Terkutuk Bag 7
25
Makhluk Terkutuk Bag 8
26
Makhluk Terkutuk Bag 9
27
Makhluk Terkutuk Bag 10
28
Makhluk Terkutuk Bag 11
29
Makhluk Terkutuk Bag 12
30
Penempaan diri
31
Penempaan Diri Bag 2
32
Penempaan Diri Bag 3
33
Penempaan Diri Bag 4.
34
Penempaan Diri Bag 5
35
penempaan Diri Bag 6
36
Penempaan Diri Bag 7
37
Penempaan Diri Bag 8
38
Penempaan Diri Bag 9
39
Penempaan diri Bag 10
40
Penempaan diri Bag 11
41
Penempaan diri Bag 12
42
Penempaan diri Bag 13
43
Penempaan diri Bag 14.
44
Penempaan Diri Bag 15
45
Penempaan Diri Bag 16
46
Penempaan Diri Bag 17
47
Penempaan Diri Bag 18
48
Penempaan Diri Bag 19
49
Penempaan Diri Bag 20
50
Penempaan Diri Bag 21
51
Penempaan Diri Bag 22
52
Penempaan Diri Bag 23
53
Penempaan Diri Bag 24
54
Penempaan Diri Bag 25
55
Penempaan Diri Bag 26
56
Penempaan Diri Bag 27
57
Penempaan Diri Bag 28
58
Penempaan Diri Bag 29
59
Penempaan Diri Bag 30
60
Penempaan Diri Bag 31
61
Penempaan Diri Bag 32
62
Penempaan Diri Bag 33
63
Penempaan Diri Bag 34
64
Penempaan Diri Bag 35
65
Penempaan Diri Bag 36
66
Penempaan Diri Bag 37
67
Penempaan Diri Bag 38
68
Penempaan Diri Bag 39
69
Penempaan Diri Bag 40
70
Penempaan Diri Bag 41
71
Penempaan Diri Bag 42
72
Menuju Tanah Pasundan
73
Menuju tanah pasundan bag 2
74
Menuju tanah pasundan bag 3
75
Menuju tanah pasundan bag 4
76
Menuju tanah pasundan bag 5
77
Menuju tanah pasundan bag 6
78
Menuju tanah pasundan bag 7
79
Menuju tanah pasundan bag 8
80
Menuju tanah pasundan bag 9
81
Menuju tanah pasundan bag 10
82
Menuju tanah pasundan bag 11
83
Menuju tanah pasundan bag 12
84
Menuju tanah pasundan bag 13
85
Menuju tanah pasundan bag 14
86
Menuju tanah pasundan bag 15
87
Menuju tanah pasundan bag 16
88
Menuju tanah pasundan bag 17
89
Menuju tanah pasundan bag 18
90
Menuju tanah pasundan bag 19
91
Es dawet cendol
92
Menuju tanah pasundan bag 20
93
Menuju tanah pasundan bag 21
94
Menuju tanah pasundan bag 22
95
Menuju tanah pasundan bag 23
96
Menuju tanah pasundan bag 24
97
Menuju tanah pasundan bag 25
98
Menuju tanah pasundan bag 26
99
Menuju tanah pasundan bag 27
100
Menuju tanah pasundan bag 28
101
Menuju tanah pasundan bag 29
102
Menuju tanah pasundan bag 30
103
Menuju tanah pasundan bag 31
104
Menuju tanah pasundan bag 32
105
Menuju tanah pasundan bag 33
106
Menuju tanah pasundan bag 34
107
Menuju tanah pasundan bag 35
108
Menuju tanah pasundan bag 36
109
Menuju tanah pasundan bag 37
110
Menuju tanah pasundan bag 38
111
Menuju tanah pasundan bab 39
112
Menuju tanah pasundan bag 40
113
Menuju tanah pasundan bag 41
114
Menuju tanah pasundan bag 42
115
Menuju tanah pasundan bag 43
116
Menuju tanah pasundan bag 44
117
Menuju tanah pasundan bag 45

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!