Kisah Cinta Senjaya Bag 7

"Ada apa anak ku sayang. Kenapa kau bersedih?. Apa yang terjadi..?" Ki Demang menoleh ke Senjaya curiga. Hingga ia pun jadi gugup.

"Ayah, jangan kau menatap senjaya dengan curiga. Ia telah menolongku Yah. Ia telah menyelamatkan kehormatanku." Ki Demang pun menegangkan wajahnya

"Menyelamatkan kehormatanmu??. Apa yang sebenarnya terjadi Ayuni,?

"Ayah, lebih baik kita masuk. Kasian kang Senjaya. Biarlah ia minum dulu. Nanti kuceritakan semua di dalam,"

"Baiklah. Senjaya.. mari masuk nak. Jangan malu-malu." Maka mereka pun masuk. sementara Ki Demang memanggil pembantunya untuk menyiapkan minum dan makanan.

"Nah ceritakan lah Ayuni. Mengapa kau pulang hingga larut sore begini.?" Ayuni mengatur nafas nya sejenak lalu ia menceritakan kejadian itu.

"Ayah ternyata pengawal yang ayah percaya itu adalah orang yang jahat sekali. Aku tak menyangka selama ini ia memperhatikanku karena ingin membuat nista kepadaku Yah". Ki Demang mengerutkan keningnya.

"Siapa yang kau maksud Ayuni?. Ayah punya lima orang pengawal,"

"Dia adalah orang yang ayah sangat percayai di antara pengawal yang lain. Ayah pasti tahu siapa yang kumaksud,"

"Iya...tapi siapa Ayuni. Katakanlah,"

"Dia adalah randu ayah,"

"Randu???..lalu apa yang dilakukan Randu atasmu nak,?"

"Dia ingin mencelakai Senjaya. Lalu ia menyeretku ke kebun kosong di pinggir hutan itu. Lalu ia ingin memperkosaku Yah. Untung lah Senjaya datang menyelamatkanku.." Terperanjat lah ki Demang. Ia tak menyangka pengawal kepercayaannya melakukan hal itu kepada anaknya. Lalu ia menoleh ke arah Senjaya. Lalu bertanya.

"Benarkah itu Senjaya..?" Ki Demang bertanya

"Benar Ki Demang. Aku mendengar Ayuni meronta dari kejauhan. Lalu aku menyusul. Setelah dekat, Aku sempat mendengar Randu yang ingin merenggut kehormatan Ayuni.." Senjaya pun menghentikan ceritanya.

"Lanjutkan Senjaya. Aku ingin tahu bagaimana kau menyelamatkan putriku.." Inilah yang ditakutkan Senjaya. Andai saja ia langsung pulang tadi. Ia tak harus menghadapi pertanyaan itu. Ia pun menjadi gugup. Ayuni yang melihat Senjaya tergugup lalu akhirnya membantu menjawabnya.

"Ayah..aku tau Ayah meragukan kemampuan Senjaya. Tapi percayalah Yah. Ternyata Senjaya bisa membuat Randu lari ketakutan,"

"Ya tapi bagaimana itu bisa terjadi?. Randu itu Ayah percayai karena ia orang yang mempunyai ilmu yang mumpuni. Bagaimana senjaya mengalahkannya?. Ayah ingin penjelasan.." Ayuni pun kembali menjelaskan.

"Entahlah Yah. Tiba-tiba saja Senjaya datang dan beteriak marah dan kuat sekali. Hingga tanah pun bergetar. Aku sempat melihat juga daun-daun yang berguguran karena teriakan Senjaya. Lalu aku pingsan Yah. Tak lama setelah itu aku sadar. Tapi yang kulihat hanya Senjaya disitu. Pas ku tanya dimana Randu, Senjaya pun bilang ia telah pergi.." Ki Demang pun heran dengan cerita Ayuni. Bagaimana senjaya yang tak pernah berlatih silat tapi punya kekuatan sebesar itu?.

"Senjaya. Aku berterima kasih kepadamu. Karena kau telah menyelamatkan putriku ini. Jasa mu tak akan ku lupakan. Aku tak menyangka pengawal kepercayaanku itu ternyata seorang yang bejat. Untunglah ada kau Senjaya. Tapi aku ingin bertanya sesuatu.." Senjaya makin gugup.

"Senjaya...darimana kau belajar ilmu gelap ngampar..?" Senjaya mengerutkan keningnya.

"Gelap ngampar??. Aku tak mengerti ki demang,"

"Senjaya aku pun sama dengan dirimu. Aku tak pernah belajar silat. Tapi sedikit banyak aku tau jurus-jurus didunia persilatan. Salah satunya adalah ilmu gelap ngampar. Ini adalah ilmu yang hanya dimiliki oleh sedikit sekali pendekar di dunia persilatan. Di Mataram yang punya ilmu ini hanya dua orang. Tapi aku tau kau tak pernah bertemu dengan mereka. Ilmu itu sangat dahsyat. Butuh bertahun-tahun mempelajarinya. Bila ia mengeluarkan ilmu gelap ngampar itu. Mestilah bumi bergetar dan daun berguguran. Jelaskan lah Senjaya. Dari mana kau mendapatkan ilmu itu,?"

Senjaya pun makin bingung. Entah apa yang harus ia katakan. Sebenarnya lah ia tahu pasti kekuatan nya datang karena ia pernah bertemu dengan kelabang raksasa

Tapi apa ki demang mau mengerti dengan penjelasannya,?.

"Maaf Ki Demang. Aku hanya bisa menceritakan bahwa 2 hari yang lalu telah terjadi sesuatu dengan diriku. Dari situlah aku mendapatkan kekuatan. Tapi sekali lagi maaf Ki Demang. Aku tak bisa menjelaskan lebih lanjut lagi. Karena walau kuceritakan pun pastilah Ki Demang tak akan percaya.." Ki Demang mendesah.

"Hmm..baiklah Senjaya. Sedikit banyak aku mempercayai kata-katamu. Dan sekali lagi aku sangat berterima kasih padamu. Kalau bukan karena diirimu, mungkin Ayuni telah terenggut kehormatannya,"

"Sudah menjadi tugasku Ki Demang. Aku pun tak mengerti apa yang terjadi dengan diriku ini. Tapi sudah pasti aku juga tak ingin terjadi apa-apa dengan Ayuni,"

"Yah sudahlah. Sudah kukatakan. Sedikit banyak aku percaya ceritamu. Karena aku juga pernah mendengar cerita tentang Raden Rangga. Putra Panembahan Senopati. Ia adalah orang yang sangat sakti. Dan ia mendapatkan kesaktian nya lewat mimpi. Ia sama sekali tak berguru dengan siapapun. Apa kau pernah dengar cerita ini senjaya,?"

"Ya aku pernah dengar dari Ayahku. Sayang Raden Rangga meninggal waktu masih muda karena tergigit oleh racun ular raksasa,"

"Kau betul senjaya.." Lalu Ayuni menyahut.

"Ternyata Ayah tau banyak tentang dunia persilatan,"

"Yah begitulah. Sebagian besar yang kutahu justru dari cerita Ayahnya Senjaya. Makannya Ayah suka mengundang Ki Darmala kesini. Ia menjadi teman Ayah yang paling dekat sekarang. Entah bagaimana dengan Senjaya. Apakah ia mempunyai persamaan dengan Raden Rangga?. Kau harus berterus terang dengan Ayahmu Senjaya. Ia tahu banyak tentang dunia persilatan,"

Episodes
1 Lahirnya Sang Pendekar
2 Lahirnya Sang Pendekar Bag 2
3 Lahirnya Sang Pendekar Bag 3
4 Lahirnya Sang Pendekar Bag 4
5 Lahirnya Sang Pendekar Bag 5
6 Lahirnya Sang Pendekar Bag 6
7 Kisah Cinta Senjaya
8 Kisah Cinta Senjaya Bag 2
9 Kisah Cinta Senjaya Bag 3
10 Kisah Cinta Senjaya Bag 4
11 Kisah Cinta Senjaya Bag 5
12 Kisah Cinta Senjaya Bag 6
13 Kisah Cinta Senjaya Bag 7
14 Kisah Cinta Senjaya Bag 8
15 Kisah Cinta Senjaya Bag 9
16 Kisah Cinta Senjaya Bag 10
17 Kisah Cinta Senjaya Bag 11
18 Makhluk Terkutuk
19 Makhluk Terkutuk Bag 2
20 Makhluk Terkutuk Bag 3
21 Makhluk Terkutuk Bag 4
22 Makhluk Terkutuk Bag 5
23 Makhluk Terkutuk Bag 6
24 Makhluk Terkutuk Bag 7
25 Makhluk Terkutuk Bag 8
26 Makhluk Terkutuk Bag 9
27 Makhluk Terkutuk Bag 10
28 Makhluk Terkutuk Bag 11
29 Makhluk Terkutuk Bag 12
30 Penempaan diri
31 Penempaan Diri Bag 2
32 Penempaan Diri Bag 3
33 Penempaan Diri Bag 4.
34 Penempaan Diri Bag 5
35 penempaan Diri Bag 6
36 Penempaan Diri Bag 7
37 Penempaan Diri Bag 8
38 Penempaan Diri Bag 9
39 Penempaan diri Bag 10
40 Penempaan diri Bag 11
41 Penempaan diri Bag 12
42 Penempaan diri Bag 13
43 Penempaan diri Bag 14.
44 Penempaan Diri Bag 15
45 Penempaan Diri Bag 16
46 Penempaan Diri Bag 17
47 Penempaan Diri Bag 18
48 Penempaan Diri Bag 19
49 Penempaan Diri Bag 20
50 Penempaan Diri Bag 21
51 Penempaan Diri Bag 22
52 Penempaan Diri Bag 23
53 Penempaan Diri Bag 24
54 Penempaan Diri Bag 25
55 Penempaan Diri Bag 26
56 Penempaan Diri Bag 27
57 Penempaan Diri Bag 28
58 Penempaan Diri Bag 29
59 Penempaan Diri Bag 30
60 Penempaan Diri Bag 31
61 Penempaan Diri Bag 32
62 Penempaan Diri Bag 33
63 Penempaan Diri Bag 34
64 Penempaan Diri Bag 35
65 Penempaan Diri Bag 36
66 Penempaan Diri Bag 37
67 Penempaan Diri Bag 38
68 Penempaan Diri Bag 39
69 Penempaan Diri Bag 40
70 Penempaan Diri Bag 41
71 Penempaan Diri Bag 42
72 Menuju Tanah Pasundan
73 Menuju tanah pasundan bag 2
74 Menuju tanah pasundan bag 3
75 Menuju tanah pasundan bag 4
76 Menuju tanah pasundan bag 5
77 Menuju tanah pasundan bag 6
78 Menuju tanah pasundan bag 7
79 Menuju tanah pasundan bag 8
80 Menuju tanah pasundan bag 9
81 Menuju tanah pasundan bag 10
82 Menuju tanah pasundan bag 11
83 Menuju tanah pasundan bag 12
84 Menuju tanah pasundan bag 13
85 Menuju tanah pasundan bag 14
86 Menuju tanah pasundan bag 15
87 Menuju tanah pasundan bag 16
88 Menuju tanah pasundan bag 17
89 Menuju tanah pasundan bag 18
90 Menuju tanah pasundan bag 19
91 Es dawet cendol
92 Menuju tanah pasundan bag 20
93 Menuju tanah pasundan bag 21
94 Menuju tanah pasundan bag 22
95 Menuju tanah pasundan bag 23
96 Menuju tanah pasundan bag 24
97 Menuju tanah pasundan bag 25
98 Menuju tanah pasundan bag 26
99 Menuju tanah pasundan bag 27
100 Menuju tanah pasundan bag 28
101 Menuju tanah pasundan bag 29
102 Menuju tanah pasundan bag 30
103 Menuju tanah pasundan bag 31
104 Menuju tanah pasundan bag 32
105 Menuju tanah pasundan bag 33
106 Menuju tanah pasundan bag 34
107 Menuju tanah pasundan bag 35
108 Menuju tanah pasundan bag 36
109 Menuju tanah pasundan bag 37
110 Menuju tanah pasundan bag 38
111 Menuju tanah pasundan bab 39
112 Menuju tanah pasundan bag 40
113 Menuju tanah pasundan bag 41
114 Menuju tanah pasundan bag 42
115 Menuju tanah pasundan bag 43
116 Menuju tanah pasundan bag 44
117 Menuju tanah pasundan bag 45
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Lahirnya Sang Pendekar
2
Lahirnya Sang Pendekar Bag 2
3
Lahirnya Sang Pendekar Bag 3
4
Lahirnya Sang Pendekar Bag 4
5
Lahirnya Sang Pendekar Bag 5
6
Lahirnya Sang Pendekar Bag 6
7
Kisah Cinta Senjaya
8
Kisah Cinta Senjaya Bag 2
9
Kisah Cinta Senjaya Bag 3
10
Kisah Cinta Senjaya Bag 4
11
Kisah Cinta Senjaya Bag 5
12
Kisah Cinta Senjaya Bag 6
13
Kisah Cinta Senjaya Bag 7
14
Kisah Cinta Senjaya Bag 8
15
Kisah Cinta Senjaya Bag 9
16
Kisah Cinta Senjaya Bag 10
17
Kisah Cinta Senjaya Bag 11
18
Makhluk Terkutuk
19
Makhluk Terkutuk Bag 2
20
Makhluk Terkutuk Bag 3
21
Makhluk Terkutuk Bag 4
22
Makhluk Terkutuk Bag 5
23
Makhluk Terkutuk Bag 6
24
Makhluk Terkutuk Bag 7
25
Makhluk Terkutuk Bag 8
26
Makhluk Terkutuk Bag 9
27
Makhluk Terkutuk Bag 10
28
Makhluk Terkutuk Bag 11
29
Makhluk Terkutuk Bag 12
30
Penempaan diri
31
Penempaan Diri Bag 2
32
Penempaan Diri Bag 3
33
Penempaan Diri Bag 4.
34
Penempaan Diri Bag 5
35
penempaan Diri Bag 6
36
Penempaan Diri Bag 7
37
Penempaan Diri Bag 8
38
Penempaan Diri Bag 9
39
Penempaan diri Bag 10
40
Penempaan diri Bag 11
41
Penempaan diri Bag 12
42
Penempaan diri Bag 13
43
Penempaan diri Bag 14.
44
Penempaan Diri Bag 15
45
Penempaan Diri Bag 16
46
Penempaan Diri Bag 17
47
Penempaan Diri Bag 18
48
Penempaan Diri Bag 19
49
Penempaan Diri Bag 20
50
Penempaan Diri Bag 21
51
Penempaan Diri Bag 22
52
Penempaan Diri Bag 23
53
Penempaan Diri Bag 24
54
Penempaan Diri Bag 25
55
Penempaan Diri Bag 26
56
Penempaan Diri Bag 27
57
Penempaan Diri Bag 28
58
Penempaan Diri Bag 29
59
Penempaan Diri Bag 30
60
Penempaan Diri Bag 31
61
Penempaan Diri Bag 32
62
Penempaan Diri Bag 33
63
Penempaan Diri Bag 34
64
Penempaan Diri Bag 35
65
Penempaan Diri Bag 36
66
Penempaan Diri Bag 37
67
Penempaan Diri Bag 38
68
Penempaan Diri Bag 39
69
Penempaan Diri Bag 40
70
Penempaan Diri Bag 41
71
Penempaan Diri Bag 42
72
Menuju Tanah Pasundan
73
Menuju tanah pasundan bag 2
74
Menuju tanah pasundan bag 3
75
Menuju tanah pasundan bag 4
76
Menuju tanah pasundan bag 5
77
Menuju tanah pasundan bag 6
78
Menuju tanah pasundan bag 7
79
Menuju tanah pasundan bag 8
80
Menuju tanah pasundan bag 9
81
Menuju tanah pasundan bag 10
82
Menuju tanah pasundan bag 11
83
Menuju tanah pasundan bag 12
84
Menuju tanah pasundan bag 13
85
Menuju tanah pasundan bag 14
86
Menuju tanah pasundan bag 15
87
Menuju tanah pasundan bag 16
88
Menuju tanah pasundan bag 17
89
Menuju tanah pasundan bag 18
90
Menuju tanah pasundan bag 19
91
Es dawet cendol
92
Menuju tanah pasundan bag 20
93
Menuju tanah pasundan bag 21
94
Menuju tanah pasundan bag 22
95
Menuju tanah pasundan bag 23
96
Menuju tanah pasundan bag 24
97
Menuju tanah pasundan bag 25
98
Menuju tanah pasundan bag 26
99
Menuju tanah pasundan bag 27
100
Menuju tanah pasundan bag 28
101
Menuju tanah pasundan bag 29
102
Menuju tanah pasundan bag 30
103
Menuju tanah pasundan bag 31
104
Menuju tanah pasundan bag 32
105
Menuju tanah pasundan bag 33
106
Menuju tanah pasundan bag 34
107
Menuju tanah pasundan bag 35
108
Menuju tanah pasundan bag 36
109
Menuju tanah pasundan bag 37
110
Menuju tanah pasundan bag 38
111
Menuju tanah pasundan bab 39
112
Menuju tanah pasundan bag 40
113
Menuju tanah pasundan bag 41
114
Menuju tanah pasundan bag 42
115
Menuju tanah pasundan bag 43
116
Menuju tanah pasundan bag 44
117
Menuju tanah pasundan bag 45

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!