NovelToon NovelToon
Something About You

Something About You

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:458
Nilai: 5
Nama Author: Wahyu Ela Safitri

Setelah kematian ayahnya, Renjana Seana terombang-ambing dalam kehidupan tak terarah, gadis yang baru menginjak umur 20 an tahun dihadapkan dengan kehidupan dunia yang sesungguhnya disaat ayahnya tidak meninggalkan pesan apapun. Dalam keputusasaan, Renjana memutuskan mengakhiri hidupnya dengan terjun ke derasnya air sungai. Namun takdir berkata lain saat Arjuna Mahatma menyelamatkannya dan berakhir di daratan tahun 1981. Petualangan panjang membawa Renjana dan Arjuna menemukan semua rahasia yang tersimpan di masa lalu, rahasia yang membuat mereka menyadari banyak hal mengenai kehidupan dan bagaimana menghargai setiap nyawa yang diijinkan menghirup udara.
by winter4ngel

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyu Ela Safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunga sepatu

Hari kelima berada di tahun 1981, Renjana dan Arjuna hanya diam di halaman depan. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi, mencegah kematian Sadewa yang bisa saja tanpa mereka cegah akan ada orang lain yang menolongnya.

“Jadi... bagaimana menurutmu? Aku rasa ada alasan kenapa aku di sini.”

“Apa yang kamu tahu mengenai masa ini?.” Arjuna menoleh ke arah Renjana, menunggu jawaban gadis itu.

“Entahlah aku tidak bisa memastikan kebenarannya, ada banyak cerita yang ibuku katakan, tapi kadang aku tidak mempercayainya.”

Arjuna menghembuskan nafas, sejujurnya ketimbang Renjana, Arjuna malah bingung kenapa dia harus dibawa ke masa ini bersama gadis itu, satu-satunya alasan karena Arjuna bersama Renjana jatuh ke sungai.

“Orang tuaku menikah tanpa restu keluarga ayahku, ayah pindah ke rumah ibu walaupun ibu punya banyak saudara dan hidup kekurangan. Ayahku hampir tidak pernah mengajakku ke rumah nenek, ibuku yang terus memaksaku kesana, tapi tidak ada pergerakan apapun dari ayah. Hingga saat kakek meninggal dan kemudian nenek sakit-sakitan, ayah sering datang kesana. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan disana, aku hanya berpikir bahwa ayah berusaha menjadi anak berbakti di hari terakhir ibunya. Saat itu juga nenek menyuruh ibuku datang, nenek selalu meminta ibuku bertemu dengannya. Aku benci kala itu, tapi ibuku sangat senang setelah pulang dari rumah nenek.” Renjana tersenyum kecut, mendengar bagaimana kisah cinta kedua orang tuanya di masa ini semakin membuat Renjana kesal.

“Aku rasa itu alasanmu ada disini, kita bisa cari sama-sama kenapa kita ada disini dan bagaimana cara kembali ke tahun 2022.”

“Bagaimana denganmu? Ada yang ingin kamu ketahui mengenai keluargamu?.” Renjana melihat kearah Arjuna, sejak datang ke tempat ini, hanya Renjana yang seakan memiliki tujuan, sedangkan Arjuna hanya mengikutinya saja.

Arjuna menggeleng, “Tidak ada, aku dan keluargaku baik-baik saja.” Walaupun Arjuna juga ragu kalau keluarganya baik-baik saja, tapi hanya itu yang bisa Arjuna katakan pada Renjana.

Renjana mengangguk, ada rasa iri datang dari dirinya mendengar ucapan Arjuna. Renjana juga ingin hidup baik-baik saja tanpa beban tapi tidak pernah mampu, seakan dunia memang tidak mengijinkan Renjana bahagia karena keluarganya.

“Kita tidak mungkin memakai pakaian ini terus kan?.” Renjana menunjuk pakaiannya yang sudah mulai kotor.

“Kamu benar, aku juga tidak bisa memakai pakaian ini terus. Kalau kamu mau kita bisa membeli beberapa potong pakaian untuk ganti.”

“Mungkin itu bisa dipikirkan nanti, hari terakhir kita tinggal di rumah ini. Jika kamu mengeluarkan uang sewa sehari 1000 maka semakin lama uangmu akan habis.”

“Kita harus berhemat dan mencari tempat tinggal baru, lagipula kita tidak mungkin selamanya disini mengingat kita tidak tahu kapan pulang.”

“Aku akan menemui ibu.”

“Renjana, kamu tidak bisa melakukan itu. Mau bagaimanapun juga disini dia bukan ibumu.”

“Terus apa lagi? Aku juga tidak mau terdampar disini.”

Kedatangan Pak Djoko dan Bu Mirah menghentikan perdebatan mereka berdua, baik Renjana dan Arjuna memang sudah bersiap meninggalkan rumah itu, hanya menunggu Pak Djoko dan Bu Mirah pulang untuk berpamitan.

“Hari ini sewa kami sudah habis jadi kami mau pamit, terimakasih banyak pak Djoko, bu Mirah.”

“Kami juga sangat berterimakasih karena sudah tinggal disini, jadi rumahnya tidak sepi.”

Arjuna tersenyum,

“Oh iya, kalau ada teman atau kerabat yang ingin pindah ke desa ini, kebetulan rumah Mbah Juminten di sewakan sama anak-anaknya.”

“Rumah? Di sewa?.”

“Memangnya berapa harganya pak?.”

“10.000 perbulan, rumahnya yang ada di dekat perempatan. Salah satu yang paling bagus disini rumahnya, tapi gitu lah anaknya merantau semua sedangkan Mbah Jum sudah meninggal satu tahun yang lalu.”

Setelah berpamitan dengan Pak Djoko dan Bu Mirah, Renjana dan Arjuna berjalan menuju ke perempatan yang di sebutkan pak Djoko. Disana memang ada rumah yang paling bagus diantara rumah-rumah lain disini, semua dindingnya menggunakan kayu papan asli, warnanya masih coklat dan ukurannya cukup besar.

Arjuna dan Renjana memperhatikan rumah tersebut sambil berpikir panjang, uang mereka tinggal beberapa rupiah saja.

“Bagaimana menurutmu.” Arjuna mengalihkan pandangannya ke arah Renjana,

Sebenarnya di masa depan area sini adalah lahan kosong dan lebih rendah dari jalan, kalau hujan biasanya tergenang air seperti danau tapi tidak terlalu dalam. Renjana bahkan tidak menyadari saat lewat kalau ada rumah sebagus ini, setidaknya lebih bagus dari rumah sekitarnya.

“Tidak ada pilihan lain, rumah ini juga paling dekat dengan rumah nenek.”

“Kalau gitu kita sewa rumah itu selama enam bulan sambil memikirkan cara pulang.”

“Kenapa lama sekali?.”

“60.000 untuk 6 bulan, jika uang kita habis sebelum 6 bulan setidaknya masih ada tempat tinggal dulu.”

“Baiklah.”

Pada akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menyewa rumah itu selama 6 bulan, sebenarnya orang yang bertanggung jawab merawat rumah itu mengatakan kalau lebih baik dibeli karena harganya murah, tapi 20 juta itu bukan harga yang murah untuk Arjuna dan Renjana sehingga tetap memilih sewa 6 bulan saja. Toh pada akhirnya mereka akan meninggalkan tempat ini cepat atau lambat.

Renjana melangkahkan kakinya menaiki tangga kecil menuju ke teras depan rumah, disana ada tempat duduk yang cukup nyaman apalagi melihat langsung ke jalanan. Seluruh pagar rumah ini adalah tanaman, bukan pagar seperti di rumah-rumah juragan kaya raya.

Rumah yang sangat nyaman dan jauh dari rumah lainnya, rumah yang ada di sebelahnya paling dekat berjarak 5 meter dan jarak itu penuh dengan tumbuhan liar. Renjana membuka jendela sebelah dan melihat pemandangan dari dalam rumah. Di sana ada beberapa kamar kosong, Renjana menempati kamar tengah, sedangkan Arjuna menempati kamar depan. Pria itu sedang melihat dapur dan beberapa bagian rumah lainnya.

Renjana keluar rumah kembali dan berjalan menuju ke pagar depan, disana ada bunga berwarna merah. Bunga yang dulu pernah tumbuh di pagar rumah lamanya, Renjana sangat ingat ibunya menyukai bunga ini, tapi perkembangan jaman menghancurkan beberapa tanaman yang memiliki kenangan indah.

“Namanya bunga sepatu, cantik kan?.” Sebuah suara membuat Renjana menoleh, Sendu berada satu meter di depannya tersenyum manis sambil membawa besek berisi singkong.

“Ibu.”

“Apa?.”

“Tidak.” Renjana tidak bisa mengalihkan pandangannya dari gadis yang berdiri tepat di hadapannya tersenyum sangat manis, Renjana tahu bahwa Sendu atau ibunya adalah tipe orang introvert tapi sekarang Renjana malah bertemu dengan seorang gadis ekstrovert.

“Anda tinggal di rumah Mbah Jum? Kerabatnya?.” Pertanyaan Sendu membuyarkan pandangan Renjana, Renjana tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Sendu.

“Renjana, saya tinggal di rumah ini sekarang.”

“Saya Sendu, saya tinggal di perempatan ke barat sedikit.”

“Ren!.” Sebuah teriakan dari rumah membuat Renjana dan Sendu melihat ke sumber suara, Arjuna yang mendapatkan pandangan dua gadis di depan pagar pinggir jalan itu langsung menutup mulutnya dan berjalan menghampiri Renjana disana. “Sayang....” Arjuna memeluk pinggang Renjana, membuat Renjana tersenyum tidak nyaman pada Sendu. Masalahnya Renjana belum mengatakan kalau dia sudah menikah pada Sendu.

“Anda sudah menikah?.”

Arjuna terkejut dengan pertanyaan Sendu, pria itu melihat ke arah Renjana yang tersenyum dan memegang dada Arjuna lembut “Iya, kami sudah menikah.” Jawaban Renjana menjelaskan hubungannya dengan Arjuna yang sebenarnya palsu, mau bagaimanapun juga sudah terlanjur kalau mereka pura-pura menjadi suami istri sejak awal.

Setelah Sendu pergi, Renjana langsung menarik tangan Arjuna masuk kedalam rumah. Rumah itu lebih bagus ketimbang rumah pak Djoko dan Bu Mirah, rumah ini juga sudah memiliki kamar mandi sendiri, walaupun tetap berada di luar rumah tapi sekeliling area belakang rumah sudah di buat pagar kayu yang lumayan tinggi.

Dari jalanan utama akan bertemu dengan pagar tanaman, termasuk bunga sepatu yang juga tumbuh di sana, pagar itu mengelilingi area rumah, halamannya cukup luas tetapi halaman kosong ada di sebelah kiri ditumbuhi rumput liar. Naik beberapa tangga kecil menuju ke teras yang melingkar berbentuk U, di bagian sisi depan rumah ada dua jendela di antara pintu utama, jendela yang terbuat dari papan juga, kalau tidak dibuka tidak akan ada cahaya matahari masuk kedalam, di atas jendela itu ada lubang untuk angin berukuran kecil-kecil.

Masuk kedalam rumah langsung ada meja dan kursi melingkar untuk ruang tamu, sisi kanannya ada kamar yang ditempati oleh Arjuna kemudian sebelahnya lagi ada kamar yang ditempati oleh Renjana dan ke belakang lagi ada kamar kosong yang mereka putuskan untuk gudang, sedangkan di depan kamar Renjana masih ada kamar kosong lagi yang dibiarkan kosong. Menuju ke belakang akan bertemu dengan dapur terbuka, hanya itu dapurnya, walaupun terbuka tapi aman. Berjalan terus sekitar 2 meter ada sumur dan juga bilik kamar mandi dan toilet duduk yang masih tipe toilet pakai batu bata dan lubang yang jika sudah penuh langsung di tutup dan pindah ke sisi lain.

Belakang rumah, di luar pagar tanaman hanya terdapat pepohonan yang lumayan lebat dan gelap karena cahaya matahari yang tidak bisa masuk sepenuhnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!