Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

"jangan sampai video ini tersebar ke kantor sayang. Karir kita bisa hancur. Bisa bisa kita dipecat", ucap Salsa panik.

Rupanya sedari tadi bu Wiji menguping pembicaran keduanya. 'Adi manager dan Salsa asisten manager. Pasti gaji Salsa juga besar. Kalau mereka menikah, jatah bulananku tambah banyak ini. Lebih baik ku suruh cepat cepat mereka menikah', pikir bu Wiji.

"apa sebaiknya kita nikah aja?"

"tunggu dululah Sal, aku pusing mikirin video ini. Tasya juga entah pergi kemana, aku juga gak tau harus cari dia kemana", ucap Adi tegas.

"bagus dong sayang kalau dia gak ada, berarti itu lebih memudahkan kamu untuk menggugat dia. Lagian dia juga gak punya power buat gugat balik, uang dari mana dia", ujar Salsa meyakinkan Adi.

"tapi beberapa hari ini dia punya uang Sal, bahkan yang bayar dua orang beres beres kemarin siapa? Ya Tasya. Uang dari mana coba?"

"sayang jangan jangan dia ada sugar daddy. Makanya pas ada kejadian semalam dia langsung pergi", ucap Salsa dengan sengaja mengompori Adi.

"apa iya, tapi semalam sia pergi sama seseorang naik mobil sport. Dan aku gak tau siapa orangnya. Kalau memang benar, dia juga selingkuh dari aku", jawab Adi.

"bukan kayaknya, tapi itu emang bener banget. Buktinya dia dijemput kan? Tapi kok bisa standby disitu mobilnya? Atau jangan jangan ini memang bagian rencana Tasya. Dan video itu Tasya yang punya, yang merekam dia. Kamu ingat gak ada suara sesuatu yang jatuh dari arah luar? Dan paginya aku lihat ada kursi didepan kamar kost aku" , ujar Salsa menceritakan dengan detail yang ia lihat namun tak pernah disadari Adi saat keluar dari kamar kost milik Salsa.

Adi terlihat berpikir keras mencerna semua yang diucapkan Salsa. 'Jika benar yang merekam itu Tasya, apa selama ini dia tahu kalau dirinya selingkuh. Tapi kalau tahu kenapa semalam sampai menangis histeris?' , Adi menggaruk kasar rambutnya.

Tok tok tok... Suara pintu diketuk namun Salsa dan Adi masih terdiam. Dia takut itu tetangganya yang marah marah padanya, namun saat diperhatikan dari celah bawah pintu ada sebuah amplop coklat terselip disana.

Adi mencoba mengintip dari kaca jendela. Seseorang berpakaian rapi namun tak mengenalnya. Perlahan dia membuka isi amplop itu.

Adi hanya melongo tak percaya membaca kertas yang ada didalam amplop coklat itu. Wajahnya merah padam seperti menahan amarah.

"jadi Tasya benar benar gak main sama ucapannya semalam", ucap Adi dengan tatapan kosong dan nafas naik turun. Salsa merebut kertas yang dipegang Adi.

"apa sih ini sayang, kayak kaget banget kamu", terdiam sejenak Salsa membaca kertas itu, "wow, bagus dong kalau dia gugat mau jadi kamu gak perlu repot repot ngurus ini itu dipengadilan. Kamu pun gak perlu hadir dipersidangan nanti biar cepat selesai. Kan kita juga bisa cepat menikah sayang".

Adi tak bisa berfikir jernih dia marah pada Tasya karena dianggapnya selingkuh, namun dia juga tak merasa bersalah karena telah menyakiti perasaan Tasya.

"pantas saja akhir akhir ini Tasya berubah penampilannya, dia lebih bisa merawat diri. Dan ibu jiga bilang dia selalu berdandan saat ingin bepergian. Jangan jangan memang betul katamu dia ada sugar daddy", Adi mengepalkan tangannya.

"Di, kalau memang benar Tasya itu selingkuh juga darimu ya sudah. Biarkan saja pergi, kamu bisa menikah dengan Salsa yang secara karir lebih bagus dia. Gak kalah cantik juga sama Tasya. Ya walaupun ibu marah samamu karena video semalam. Tapi gak ada salahnya juga kalian menikah, tapi bujuk adikmu terlebih dahulu", ujar bu Wiji.

"coba aku yang bujuk mas", ucap Salsa sok menjadi pahlawan kesiangan.

Berulang kali Salsa mengetuk pintu namun tetap tak ada jawaban. Adi pun berteriak jika Tika tak mau membuka pintu dia akan mendobraknya. Terdengan seperti memutar kunci pintu. Adi saling bertatapan dengan Salsa.

Salsa pun mencoba masuk ke kamar Tika. Dia duduk disebelah Tika. Mencoba membujuk Tika agar mau keluar kamarnya.

"Tika, makan yuk. Kasihan perut kamu nanti sakit lo. Gimana kalau kita ke mall, terus makan makanan kesukaan kamu. Kakak minta maaf ya gara gara kakak sama kakakmu jadinya kacau begini tapi tenang saja, kakak akan carikan yang terbaik buat kamu. Lagian dia kan juga selingkuh dari kamu. Kakak bakal kenalin adik dari teman kakak, pekerjaannya bagus lo, ganteng lagi", bujuk Salsa.

Tika menoleh pada Salsa, "kak Salsa gak bohong? Aku mau cari yang lebih dari mantan aku kak".

"iya Tika, asal kamu tahu video itu Tasya yang buat. Dia sengaja merekam semuanya dan ya ini hasilnya kalian mau menyerang satu sama lain kan?", ucap Salsa masih mencoba mengompori Salsa.

"iya, semua gara gara Tasya", ucap Tika geram.

Sidang putusan pengadilan berlangsung cepat, hanya dalam satu bulan Tasya resmi bercerai dengan Adi.

"Sya barang barang kamu gimana?"

"biar aja lah Mil. Aku juga malas mau ketemu sama mereka. Aku mau ke rumah orang tuaku aja Mil, kebetulan gaji novel aku naik jasi aku mau kabari orang tuaku sekaligus mau kasih kejutan sama mantan suamiku", jawab Tasya sambil melihat lihat sosmednya.

Tasya seakan tak percaya, baru kemarin sah bercerai di pengadilan hari Adi sudah menikah lagi. "hahaha, memang cocok mereka berdua. Sama sama gatal selak*ng*nnya udah gak sabar banget pengen ngent** tiap hari, tiap menit. Pantas sudah lah mereka menikah biar gak zina tiap hari". Tasya menunjukkan ponselnya pada Mila.

"astaga, gil* mantan suamimu ya. Gak habis pikir aku Sya, bisa bisanya masih basah lo tinta pulpen di akta ceraimu udah nikah aja dia", ucap Mila.

"mereka post di sosmed dikira aku bakalan marah marah, ya gak lah. Yuk kerumahnya, silaturahmi ngasih selamat sama pengantin baru. Sekaligus ngasih akta cerai ini. Dibeliin kado apa enaknya? Yang mahal mahal kali ya. Kan mereka murahan, jadi harus dikasih sentuhan barang mahal biar kelihatan berkelas gitu", ajak Tasya.

"ide bagus Sya, sekaligus nyumbangin baju bekas kamu. Kan kamu udah baik hati menyumbangkan bekas suami kamu, ayo.." Mila bersemangat.

Sekitar 30 menit Tasya dan Mila sampai di rumah Adi. Kali ini sengaja Mila memakai mobil maticnya karena saat dia menolong Tasya kabur, Adi sudah melihat mobil sportnya.

"kebetulan sekali satu keluaga sampah ada didepan rumah", ucap Mila dengan kesal.

"kok kamu yang kesal sih Mil, aku aja semangat lo. Ayo jangan marah marah, nanti pertunjukannya gagal loh", sambung Tasya.

Tasya keluar dari mobil, dia mengenakan setelan baju berwarna cream. Dengan blazer berwarna hitam yang membuatnya tampak elegan.

"assalamualaikum, eh mantan suami sama mantan mertua lagi santai ya. Ya ampun pengantin baru, ini aku masih kado buat kalian. Selamat ya mas Adi dan mbak Salsa. Oh iya, ini ada titipan dari pengadilan", ucap Tasya sambil menyodorkan akta cerai kepada Adi.

"belum bisa move on ya dari suami aku? Terus ini hadiah apa? Paling juga barang murahan", dengan percaya diri Salsa menanyakan hal tersebut.

"aduh maaf ya mbak, selera saya bukan yang murah murah apalagi bekas. Selera saya itu yang mewah dan original jadi saya tekankan lagi, bukan bekas!" ucap Tasya dengan menekankan kata katanya.

Sejak Tasya datang pandangan Adi tak henti hentinya menatap Tasya. Dia memandang tanpa mengedipkan matanya. Salsa yang menyadari hal itu, segera menepuk pundak Adi.

"sayang kamu lihat apa sih sampai segitunya. Coba lihat mantan istri kamu kasih kado, kita buka aja kali ya penasaran sama isi kado dari janda pengangguran kayak kamu ini", ujar Salsa degan menyunggingkan bibirnya.

Mata Salsa terbelalak dikala membuka kado dari Tasya yang mana isinya tas branded limited edition yang ia idam idamkan selama ini.

Tika merebut tas itu dari kakak iparnya, dia membolak balikkan tas tersebut. Memang benar itu adalah tas branded original yang harganya lebih dari tiga puluh juta.

"asli kak, ini.. Ini, uang dari mana dia?" tanya Tika heran.

"halah, uang dari sugar daddy aja bangga. Ambil sana barang barangmu, kalau gak kamu ambil ku bakar nanti!" gertak bu Wiji.

"maaf ibu Wiji yang terhormat, saya tidak semurah itu. Saya itu tidak suka barang bekas, apalagi suami orang. Malu dong harus berebut sama barang bekas. Insya Allah uang buat beli tas ini halah. Dan untuk baju baju saya, silahkan bakar saja. Karena semuanya sudha terkena sampah takutnya nanti saya tertular penyakit sampah lagi", sindir Tasya.

"diam kamu! Baru bisa beli tas kayak gini aja sombongnya selangit. sayang, kamu kenapa diam saja sih?" rengek Salsa pada Adi.

Adi sendiri tak tau harus berkata apa, dia hanya terdiam terpaku melihat penampilan Tasya sekarang.

"mbak Salsa gak mau? Oh, ya sudah saya ambil lagi tasnya", ucap Tasya.

Saat akan mengambil tas tersebut, Salsa menepis tangan Tasya. "enak aja, udah dikasih mau diminta lagi!"

...****************...