NovelToon NovelToon
Syakila: Sandiwara Cinta

Syakila: Sandiwara Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor jahat / Ibu Tiri / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:16.2k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

Hidup Syakila hancur ketika orangtua angkatnya memaksa dia untuk mengakui anak haram yang dilahirkan oleh kakak angkatnya sebagai anaknya. Syakila juga dipaksa mengakui bahwa dia hamil di luar nikah dengan seorang pria liar karena mabuk. Detik itu juga, Syakila menjadi sasaran bully-an semua penduduk kota. Pendidikan dan pekerjaan bahkan harus hilang karena dianggap mencoreng nama baik instansi pendidikan maupun restoran tempatnya bekerja. Saat semua orang memandang jijik pada Syakila, tiba-tiba, Dewa datang sebagai penyelamat. Dia bersikeras menikahi Syakila hanya demi membalas dendam pada Nania, kakak angkat Syakila yang merupakan mantan pacarnya. Sejak menikah, Syakila tak pernah diperlakukan dengan baik. Hingga suatu hari, Syakila akhirnya menyadari jika pernikahan mereka hanya pernikahan palsu. Syakila hanya alat bagi Dewa untuk membuat Nania kembali. Ketika cinta Dewa dan Nania bersatu lagi, Syakila memutuskan untuk pergi dengan cara yang tak pernah Dewa sangka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan Palsu

Pagi ini, Syakila sengaja mengurung diri didalam kamarnya. Dia masih syok dengan sesuatu yang dia dengar semalam. Matanya sudah bengkak karena terus menangis. Dia pikir, Dewa adalah pelangi yang muncul setelah hujan berkepanjangan dalam hidupnya.

Tapi, ternyata Syakila lagi-lagi salah menduga. Dewa bukan pelangi melainkan badai baru yang siap menghantam hidupnya.

"Syakila!!!"

Suara teriakan Dewa membuat Syakila tersentak kaget. Buru-buru, dia mengusap air matanya lalu turun dari tempat tidur.

Dor dor dor.

Pintu kamar seperti sudah hampir roboh akibat ketukan Dewa yang terlalu kuat. Dan, begitu pintu terbuka, yang Syakila jumpai adalah wajah dengan ekspresi marah milik Dewa.

"Ada apa?" tanya Syakila.

"Kenapa tidak ada sarapan di meja makan?" Dewa balik bertanya.

"Maaf, aku ketiduran. Tadi malam, Andrew sedikit rewel. Jadi..."

"Anak itu selalu merepotkan," potong Dewa. "Tidak bisakah anak itu kamu titipkan saja ke panti asuhan?"

"Tidak," jawab Syakila tanpa berpikir.

"Jadi, kamu lebih mementingkan anak haram itu dibanding aku?" Dewa meradang. Dia tak terima dinomor duakan oleh Syakila.

"Dia anakku," tegas Syakila.

"Tapi, aku suamimu," balas Dewa.

Syakila diam sejenak. Matanya mengerjap beberapa kali.

"Kita hanya suami-istri diatas kertas. Tidak lebih."

Dewa mengusap wajahnya kasar. Emosinya semakin naik sampai ke ubun-ubun.

"Jadi, kamu berharap kita bisa melakukan hal lebih?"

Kening Syakila sedikit mengernyit. "Maksud Kak Dewa, apa?"

Dewa menyeringai sinis. Dia menatap Syakila yang sedang mengenakan dress putih semata kaki dengan tali spaghetti dari atas ke bawah.

"Kak Dewa mau apa?" tanya Syakila gugup ketika Dewa melangkah maju mendekatinya.

Perempuan itu reflek mundur beberapa langkah. Kali ini, tatapan Dewa benar-benar membuatnya jadi ketakutan.

"Setelah dipikir-pikir, kita sudah hampir tiga bulan menikah. Tapi, aku belum pernah menyentuhmu, kan?" Dewa berucap dengan nada rendah.

Syakila semakin ketakutan. Apalagi, saat dia menyadari bahwa tak ada lagi celah untuk dirinya bisa menghindar. Dia tersudut hingga kakinya menabrak pinggiran tempat tidur yang ada di belakangnya.

"Bagaimana kalau hari ini kita tidur bersama?" tanya Dewa.

Dia tiba-tiba menangkap tubuh ramping Syakila. Tangannya yang kuat mencengkram pinggang kecil perempuan itu hingga Syakila meringis kesakitan.

"Lepas, Kak! Sakit," ringis Syakila.

"Lepas?" Dewa tertawa. "Bukankah, ini yang kamu inginkan? Kamu marah karena aku tidak pernah menyentuhmu, kan? Kenapa? Kamu sangat haus dengan sentuhan laki-laki, Syakila?"

Plak.

Dengan tangan gemetar, Syakila menampar Dewa. Matanya sudah dipenuhi dengan air mata. Napasnya tampak tercekat.

"Kamu...." Tangan kiri Dewa menjambak rambut wanita itu. "... berani menamparku, hah?"

Syakila menggertakkan giginya. Jika harus melawan Dewa, akan dia lakukan dengan sekuat tenaga.

"Perempuan j@lang sepertimu memang tidak kenal takut, rupanya," lanjut Dewa.

Kemudian, pria itu tiba-tiba mencium bibir Syakila. Begitu kasar dan brutal hingga Syakila kesulitan bernapas dibuatnya.

Berulangkali Syakila sudah berusaha memukulnya. Namun, tenaganya tetap kalah oleh tenaga pria berbadan kekar itu.

Ciuman itu semakin lama semakin terasa menyakitkan. Dewa bahkan dengan sengaja menggigit leher dan bahunya. Rasa sakit menjalar. Namun, Syakila berusaha menahan agar suaranya tidak sampai keluar.

Rasa sakit itu ia telan dalam diam. Sementara, tangannya masih berusaha melawan meski dinggap tak berarti oleh Dewa.

"Kamu tidak keberatan disentuh oleh pria liar di luar sana, kan? Jadi, bagaimana kalau aku yang sebagai suamimu juga ikut merasakan tubuhmu, hah? Kau... tidak keberatan, kan?"

"Kak Dewa, lepas!" ucap Syakila tertahan.

Walaupun Dewa adalah suaminya, namun dirinya tidak mau disentuh dengan cara direndahkan seperti ini.

"Kenapa kamu tidak mau disentuh olehku, Syakila?" tanya Dewa murka. Baru saja, Syakila menggigit bibirnya hingga berdarah.

"Kak Dewa gila," desis Syakila. Pergelangan tangan kirinya serasa hampir patah akibat cengkeraman Dewa yang tak bisa dilepas.

Lagi, Dewa tertawa. Suaranya terdengar cukup menakutkan di rungu Syakila.

"Ya, aku memang gila. Tapi, aku tetap suami mu, kan? Kalau Ayah dari anak haram itu saja bisa menyentuhmu, kenapa aku tidak bisa?" teriak Dewa.

"Andrew bukan anakku," balas Syakila. Dia ikut berteriak.

Rasanya sudah cukup. Dia tak mau direndahkan lagi.

"Oh, ya? Kalau bukan anakmu, lalu anak siapa?" tanya Dewa terdengar menantang.

"Andrew, anaknya Kak Nania," jawab Syakila tanpa ragu sedikit pun di sepasang matanya.

Degh.

Dewa tampak mematung sejenak. Dia menatap Syakila tak percaya.

"Jangan mengada-ada! Nania itu perempuan polos. Mana mungkin dia bisa melahirkan seorang anak haram?" ucapnya tak percaya.

"Itu benar. Andrew memang anak kandung Kak Nania. Aku terpaksa mengakuinya karena tekanan dari kedua orangtua Kak Nania."

Dewa mundur selangkah. "Bohong!" sangkalnya. "Kamu... hanya ingin memfitnah Nania saja, kan?"

Detik itu juga, Syakila akhirnya tahu jika cinta Dewa terhadap Nania ternyata masih terjaga. Lihat saja ekspresi wajah pria itu. Pada bola matanya, Syakila bisa melihat kerinduan yang begitu mendalam.

"Kalau Kak Dewa tidak percaya, aku..."

Ucapan Syakila tenggelam begitu saja saat Dewa kembali menciumnya dengan brutal. Tanpa tedeng aling-aling, pria itu merobek gaun putih Syakila lalu mendorongnya hingga jatuh diatas ranjang.

"Kamu bilang, anak itu anaknya Nania, kan?" tanya Dewa. "Kalau begitu, berarti kamu masih perawan."

Syakila tampak begitu ketakutan. Ia memundurkan tubuhnya dengan gemetaran. Namun, sepasang kakinya tiba-tiba ditarik oleh Dewa hingga tubuhnya benar-benar ditindih oleh pria itu.

"Kak Dewa mau apa?" tanya Syakila dengan wajah yang sudah basah karena air mata.

"Apa lagi?.Tentu saja untuk membuktikan bahwa kamu masih perawan atau tidak," jawab Dewa dengan senyum menakutkan.

"Tidak, jangan. Aku mohon!" pinta Syakila mengiba.

Namun, pria itu sama sekali tak peduli dengan ratapan memohon Syakila. Dia kembali mencium perempuan itu.

"Dewa!?" pekik seorang wanita yang tiba-tiba muncul di depan pintu.

Dewa dan Syakila kompak menoleh. Untuk beberapa detik, keduanya sama-sama tertegun.

"Apa yang kalian lakukan?"

"Nania..." lirih Dewa dengan mata berkaca-kaca. Lekas, dia bangkit dari atas tubuh Syakila.

Kemeja yang sempat dilepas, kini dipasang kembali.

"Kamu jahat, Dewa!" desis Nania sambil menangis lalu berlari pergi meninggalkan ruangan itu.

"Tidak. Tunggu, Nania!! Aku bisa jelaskan," teriak Dewa sambil berusaha mengejar Nania.

Sementara itu, Syakila yang mahkotanya nyaris direnggut oleh Dewa segera bangun dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

Tangannya masih gemetar. Hidungnya memerah. Matanya juga terlihat bengkak. Untungnya, kali ini dia masih selamat.

****

"Nania, tunggu! Jangan pergi!" Dewa berusaha menahan Nania. Dipeluknya wanita itu dari belakang.

"Lepaskan, Dewa! Kamu jahat! Tega sekali kamu menikah dengan adik angkatku sendiri. Kenapa kamu tega, hah? Apa kamu sengaja ingin menyakiti aku?" cecar Nania sambil menangis.

"Ya, aku sengaja," jawab Dewa. Dia memaksa Nania untuk berbalik menghadap ke arahnya.

"Dengar baik-baik! Saat itu, aku masih sangat mencintai kamu. Tapi, kamu dengan teganya malah meninggalkan aku demi laki-laki lain." Dewa tampak menghela napas panjang. "Nania... Aku menikahi Syakila hanya demi memancing kamu kembali. Aku ingin kamu merasakan cemburu dan sakit hati, seperti yang dulu pernah aku rasakan. Aku ingin kamu sadar, kalau ternyata cintamu hanya untuk aku, Nania!"

"Dewa, kamu masih belum bisa melupakan aku?" tanya Nania sambil memegang pipi Dewa.

"Ya, aku masih belum bisa melupakan kamu. Aku sangat mencintai kamu, Nania. Ku mohon... Kembalilah padaku!"

Nania mundur selangkah. Tangannya kembali ia sembunyikan dibalik punggungnya. Ia tersenyum getir di sela tangisnya.

"Tidak bisa," geleng Nania. "Walaupun, aku juga sangat mencintai kamu, tapi kita sudah tak ada harapan lagi, Dewa."

"Kenapa? Apa yang menghalangi kita untuk bisa bersatu, Nania? Apa?" teriak Dewa sambil mencengkram kedua bahu Nania.

"Kamu sudah menikah, Dewa. Sekarang, kamu adalah adik iparku," jawab Nania.

"Tidak. Aku belum menikah," sangkal Dewa. "Asal kamu tahu, pernikahan antara aku dan Syakila hanya sandiwara. Dia itu hanya alat yang aku gunakan untuk membuat kamu cemburu."

"Dan, kamu berhasil, Dewa. Kamu benar-benar membuat aku jadi cemburu."

"Be-benarkah? Kamu benar-benar cemburu?" tanya Dewa antusias.

"Iya," angguk Nania.

Dewa tersenyum senang. Akhirnya, rencananya untuk membuat Nania kembali ke sisinya membuahkan hasil juga.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita menikah saja, Nania?"

"Itu tidak mungkin. Kamu sudah menikahi Syakila."

"Sudah ku bilang, kalau pernikahan ku dan Syakila hanya sandiwara. Bahkan, surat nikah yang kami pegang juga palsu. Kami bahkan belum pernah mengucap sumpah di depan Tuhan."

"Tidak mungkin,"geleng Nania. "Pasti, kamu hanya ingin menipuku, kan?"

"Aku bersungguh-sungguh. Hari itu, saat upacara pernikahan akan dilakukan, aku sengaja membayar seseorang untuk membuat Syakila jadi celaka. Alhasil, dia sempat koma selama beberapa hari. Dan, begitu dia terbangun, aku menipunya dengan mengatakan bahwa pernikahan kami sudah dilakukan saat dia sedang tak sadarkan diri."

Dari kejauhan, sosok Syakila yang mendengar pengakuan Dewa seketika langsung limbung. Semua benda-benda disekitarnya terasa berputar. Belum lagi, telinganya berdengung begitu hebat.

"Jadi... Pernikahan kami benar-benar hanya pernikahan palsu?" gumam Syakila yang merasa jika hidupnya benar-benar konyol.

1
Ma Em
Semoga kebenaran tentang Syakila terungkap bahwa yg jahat sebenarnya bkn Syakila tapi Nania dan kedua orang tuanya yg selalu menyiksa Syakila .
Vie
ih..... ternyata seru juga ceritanya.... awal2 aku agak kesel karena syakila cuman diam menerima saja, tapi setelah kesini2 udah mulai berani membalas.... aku suka ceritanya kalau seorang wanita itu kuat dan juga berani, gak menye2.... 👍👍👍👍👍👍👍👍
Vie
hati2 jantung mu dewa setelah kamu tau semua kebenaranya.... jangan sampai kamu mati karena dapat serangan jantung lagi, apalagi ini adalah suatu kenyataan yang begitu besar dalam hidup kamu.... 🤭🤭🤭🤭🤭
Vie
kamu memang benar2 sangat bodoh seperti apa yang pernah syakila ucapkan..... 👍👍👍👍👍
shenina
semoga dewa kena stroke saat tau semua kebenaran nya 🤣
khady
mana mungkin dewa mau menyelidiki semua tentang Naina, kan Naina cinta matinya dewa menurut Thor nya, makax dewa dan Naina dicerita ini selalu kuasa syakila lah yg harus salah dan menderita, pada waktu nya semua freet
Ariany Sudjana
dewa dewa kamu bodoh, percaya sekali sama jalang murahan Nania 🤣🤣🤭🤭
partini
semoga aja pancing dan pakan nya bagus biar dapat ikan ,kalau ga ya dewa TERBEGE
Suhainah Haris
kalau mau di anggap istimewa ya istimewa kan dulu orang lain ada timbal balik,kalau hanya salah satu itu namanya egois Dewa,
partini
sehhhh kena serangan jantung
lah
khady
semoga NT dewa klu nyampe rumah Naina, pas depan pintu atau kamar nya Naina atau ortunya Naina dewa mendengar semua apa yg mereka Naina dan ortunya bicarakan didlm kamar, biar dewa tambah menyesal, ini malah cerita Naina aj yg muluskan liciknya dan dewa masih aj dibuat percaya sama Naina aduuuhhh😇😇
shenina
haleeehhh dasar dewa tolol.. justru kebalikan si jalang murahan nania adlh titisan ular betina yg sangat licik, belum tau aja kau dewa, bela aja terus 🙄🤣
Ariany Sudjana
kamu bodoh dewa, kamu masih saja yakin kalau Nania itu polos, padahal hanya jalang murahan
Fia Ayu
Aku tuh males mau coment, gk pernah di respon sama author nya, padahal klo dia respon atau like coment pembaca, bisa jadi yg baca banyak, 🙏🏻
lalah rodilah
karya yang sangat bagus
semoga syakila bahagia dan bisa membalas dendam terhadap keluarga dito yang sangat jahat
Ma Em
Bagus Viola buka semua kebusukan Nania dan juga kedua orang tuanya karena sdh memutarbalikkan Fakta bilang juga bahwa Andrew itu bkn anaknya Syakila tapi anaknya Nania .
khady
itu Belum semua rahasia nya Nania dan keluarga Nya km tau dewa, semoga viola jg mengungkapkan fakta tentang anak Naina, biar hancur semuanya, good job viola,, pengen tahu apa hukuman nya Naina yg diberikan dewa setelah tau semua rahasia nya,,
Seela New
go lanjut go lanjut...
menanti kehidupan baru syakila yg bahagia...
we
alur ceritanya menarik
tehNci
Semakin Dewa tau kebohongan yg dilakukan Nania dan ortunya, semakin dalamlah penyesalan yg bakal dia terima..Itu baru soal ginjal. Belum soal si Andrew anak yg katanya anak Syakila dengan laki² yg ntah siapa. Pasti Dewa mau.mati saja...benar² telah ditipu oleh yg kayanya cinta sejatinya Dewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!