Menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi pendekar bebas sama saja melakukan bunuh diri jika memiliki sesuatu yang diincar oleh banyak pendekar lain.
Zu Lian benar-benar tidak percaya jika dia akan mati di usia 30 tahun. Dimana seharusnya dia dapat hidup bahagia dan memiliki keluarga seperti orang lain.
Zu Lian berjanji jika dia memiliki kesempatan untuk hidup kembali, dia tidak akan melakukan kesalahan fatal semacam ini lagi dan benar-benar akan mengahargai hidup yang telah diberikan padanya.
Itulah yang dipikirkan oleh Zu Lian sebelum menutup matanya dan meninggal dengan cara yang cukup tragis dan menyedihkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hutan Yang Penuh Bahaya
Zu Lian keluar dari wilayah inti dan langsung menuju wilayah hutan cahaya dengan cepat bahkan terkesan terburu-buru.
Orang-orang yang ada di kota Guang hanya mengabaikanya, identitas sebagai pelayan keluarga Meng tidak terlalu berpengaruh sehingga tidak perlu untuk memberi hormat.
Setelah sampai di pintu gerbang bagian Utara. Karena antrian yang sangat panjang, Zu Lian langsung memberikan plakat pelayan keluarga Meng kepada penjaga gerbang agar prosesnya menjadi lebih muda dan cepat.
"Masuk." Ucap pengawal itu dengan ekspresi datar membiarkan Zu Lian masuk begitu saja.
Pengawal itu tentu tahu jika pelayan yang memiliki plakat seperti itu bukan pelayan biasa. Hanya pelayan yang berdekatan atau memiliki jabatan khusus di keluarga Meng yang layak memilikinya.
Zu Lian langsung masuk dan berlari menuju hutan di depannya. Hutan itu terlihat sangat luas di kejauhan, luasnya kira-kira 10 kali lipat luasnya kota Guang.
Wilayah kota Guang dikelilingi oleh tembok berbentuk lingkaran dan di bagian Utara terdapat pintu gerbang menuju hutan cahaya, sebagian masyarakat kota Guang menggantungkan mata pencaharian mereka di hutan ini.
Mereka berburu tanaman herbal atau pun binatang buas untuk dijual ke keluarga Meng atau ketempat lain.
Keluarga Meng mengelolah hutan cahaya dengan mencatat siapa saja yang masuk kehutan dan ketika para pemburu pulang membawa hasil buruan maka keluarga Meng akan mengambil 20 persen dari harga buruan yang mereka bawah.
Terkesan tidak adil, tapi itulah peraturanya. Tidak ada yang bisa melanggarnya kecuali mereka memiliki kekuatan.
Setelah berada jauh dari wilayah luar gerbang Utara, Zu Lian tiba-tiba berhenti, dia menoleh kebelakang.
Sejak keluar dari wilaya inti keluarga Meng, Zu Lian merasakan keberadaan yang selalu mengikutinya.
"Apa dia menyadari keberadaan kita?" Tanya seorang berpakaian serba hitam kepada temanya.
"Bunuh dia!!" Teman yang satunya melesat, melompat dari pohon dengan belati di tangannya menuju kearah Zu Lian.
Zu Lian yang menyadari itu langsung melemparkan satu belati pada orang yang menyerangnya itu.
Slas!
Belati itu menggores pelipisnya. Zu Lian langsung menghindar dari serangan pembunuh bayaran.
Empat pembunuh bayaran melesat dan mendarat di samping temanya yang menyerang Zu Lian tadi.
"Jangan gegabah. Di tidak sesederhana yang kita lihat. Kabarnya dia telah membunuh 10 pembunuh bayaran setingkat dengan kita beberapa hari yang lalu." Ucap salah satu dari mereka memperingatkan temanya untuk tidak terlalu meremehkan Zu Lian.
"Apa kita memiliki masalah sebelumnya?" Meskipun Zu Lian tahu jika mereka berlima merupakan pembunuh bayaran yang tentunya disuru seseorang untuk melenyapkanya dan Zu Lian tahu betul siapa orang yang memiliki niatan seperti itu.
"Kami tidak memiliki masalah apa pun denganmu, tetapi membunuh mu adalah tugas kami!!"
"Ayo kita serang dia!!"
Wuss!
Wuss!
Kelima orang itu melesat kearah Zu Lian dengan cepat.
Sementara itu Zu Lian dengan dua belati dikedua tanganya melesat juga dengan ilmu meringankan tubuh yang luar biasa mengagumkan.
Kaki Zu Lian bahkan tidak menyentuh tanah saat melesat. Zu Lian terlihat seperti menyatuh dengan udarah dan berat badannya seperti kapas meliuk-liuk di udara.
Trang!!
Trang!!
Gerakan Zu Lian yang lincah membuat kelima pembunuh bayaran itu kewalahan, mereka bahkan tidak bisa mendaratkan satu pukulan pun pada Zu Lian.
Sementara mereka berlima penuh dengan luka sayatan kecil, mereka terus berusaha membunuh Zu Lian tanpa memperdulikan seluruh luka sayatan di tubuh mereka.
Empat menit berlalu, Zu Lian berhenti melesatkan serangan dan berdiri diam di depan kelima pembunuh bayaran itu.
Kelima pembunuh bayaran itu tersenyum, mereka berpikir jika Zu Lian sudah kehabisan tenaga dalam karena teknik meringankan tubuh yang digunakanya tadi.
"Hahaha! Apa kau menyerah sekarang! Kemarilah bocah kecil, aku akan membuatmu menjadi potongan kecil." Ucap salah satu pembunuh bayaran itu dengan senyuman penuh nafsu membunuh yang mengerikan.
Dia sangat geram dengan Zu Lian dan ingin membalaskan dendam karena merasa di permalukan.
Zu Lian tetap diam dan mulai menghitung mundur.
"Bocah kecil, apa kau sedang menghitung saat-saat terakhirmu?"
Zu Lian tetap diam, dan tidak memperdulikan semua ucapan itu.
"Baiklah, Aku akan membuat waktu kematianmu menjadi lebih cepat."
Salah satu pembunuh bayaran melesat dengan belati tajam di tanganya bersiap untuk memotong kepala Zu Lian.
"Tiga!"
Deg!
Tangan pembunuh itu tiba-tiba menjadi kaku, kemudian disusul dengan tangan dan kemudian seluruh tubuhnya.
Pembunuh itu seketika jatuh dan berhenti bernafas, bisa dipastikan jika dia sudah mati tanpa tahu apa penyebabnya.
Keempat temanya kebingungan dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Satu!"
Pada hitungan kesatu, keempat pembunuh itu tiba-tiba jatuh mengalami nasib yang sama dengan pembunuh yang terlebih dahulu menyerang Zu Lian.
Zu Lian menggeleng dengan kebodohan kelima pembunuh itu. Mereka terlalu banyak bicara dan tidak menyadari apa yang terjadi.
Itu merupakan efek dari racun belati milik Zu Lian yang terbuat dari gabungan dua unsur binatang yang sangat beracun yaitu taring ular merah dan kristal roh kalajengking biru.
"Hah!" Zu Lian menghela nafas lalu melanjutkan perjalanan.
Lima pembunuh bayaran tadi beradu diranah pendekar pemula sama seperti dirinya, tapi dia berhasil mengalahkan mereka berlima dalam waktu lima menit.
Seorang pendekar tidak selalu menggunakan kekuatan dalam suatu pertarungan tapi juga harus menggunakan otak untuk membuat pertarungan itu lebih efisien.
Itu merupakan prinsip Zu Lian. Maka tidak heran dikehidupan sebelumnya Zu Lian juga sering disebut pendekar yang licik.
Selain itu Zu Lian tidak perlu melepaskan topeng pembunuh bayaran itu karena sudah mengetahui jika dalang dibalik ini adalah Meng Yan. Kemungkinan akibat dia menyinggungnya tadi siang.
Tiga hari kemudian....
Zu Lian telah sampai di perbatasan antara wilayah bagian luar hutan cahaya dan bagian dalam, selama tiga hari ini dia berhadapan dengan seluruh binatang buas yang mencoba memakanya.
Zu Lian dengan senang hati menhadapi mereka dan merebut kristal roh nya untuk diserap, kini Zu Lian telah membuka 30 Meridian.
Butuh waktu tiga hari bagi Zu Lian sekarang untuk mencapainya, dikehidupan sebelumnya saat dia berada di puncaknya bahkan tidak sampai setengah hari untuk sampai di bagian perbatasan bagian dalam hutan cahaya.
Zu Lian dapat melihat bagian dalam hutan cahaya di tumbuhi okeh pepohonan raksasa sehingga cahaya matahari tidak bisa masuk.
Hutan itu juga memancarkan aura membunuh yang sangat kuat yang berasal dari para binatang buas yang ada di dalam bagian dalam hutan cahaya.
Zu Lian tanpa basa-basi lagi berlari menuju kedalamnya. Jika orang-orang melihat Zu Lian, mereka akan menganggap jika Zu Lian itu sudah gila atau sudah bosan hidup.
Pendekar yang berada di ranah jendral saja akan berpikir seribu kali untuk memasuki bagian dalam hutan cahaya sedangkan Zu Lian yang berada di ranah pemula seperti tidak ada beban langsung memasukinya begitu saja.