NovelToon NovelToon
Agent Khusus Yang Diceraikan Istrinya

Agent Khusus Yang Diceraikan Istrinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat
Popularitas:667
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Yansya diceraikan istrinya karena dia miskin. Setelah menjadi agent khusus, akankah hidupnya berubah menjadi lebih baik? atau menjadi semakin buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Momen Indah Di Puncak Bukit

Yansya tersenyum menanggapi tantangan Lisa, hatinya dipenuhi tekad yang membara. Ia mengerti bahwa malam itu bukan hanya sekadar kencan biasa, melainkan sebuah pernyataan kuat tentang awal dari babak baru dalam hidupnya dan juga dalam hubungan mereka.

Di perjalanan, mereka berbagi tawa. Yansya bercerita tentang kejadian lucu di kantor, sementara Lisa membalasnya dengan kisah misi yang menegangkan, namun tetap ada kesan jenaka dalam penuturannya.

Percakapan mereka mengalir alami, memecah kekakuan yang mungkin ada, hingga tanpa terasa, mobil Yansya berhenti di sebuah tempat yang tidak terduga: sebuah bukit sepi yang menyajikan pemandangan kota dengan gemerlap lampu malam yang luar biasa indah.

Angin berembus pelan, seolah menyambut kedatangan mereka, dan suara jangkrik dari kejauhan menjadi melodi pengiring suasana yang tenang, jauh dari hiruk pikuk kota.

"Wah, ini benar-benar tidak terduga," Lisa mengucapkannya dengan mata berbinar, tatapannya menyapu luasnya panorama kota yang berkelip di bawah. Ia menoleh ke arah Yansya dengan senyum lebar.

"Bagaimana kau bisa menemukan tempat seperti ini, Tuan Yansya?" Yansya membalas senyum itu dengan pandangan penuh arti, lalu dengan nada yang tenang ia menjawab, "Rahasia, Nona, seorang agen tidak akan pernah membocorkan informasi pentingnya begitu saja, bukan?"

Lisa terkekeh kecil mendengar jawaban Yansya. "Benar juga," sahutnya sambil mengangguk pelan. "Tapi, aku harus mengakui, ini adalah pilihan yang sempurna. Nyaman, dan ya, aku rasa petualangan kita benar-benar baru saja dimulai di sini."

Yansya tersenyum geli mendengar Lisa mengucapkan kalimat yang persis sama dengan yang pernah ia dengar dari film romantis favoritnya. Dalam benaknya ia membatin, 'Sempurna sekali, seperti adegan film, tinggal menambahkan sedikit musik latar yang dramatis saja.'

Lelaki itu menatap Lisa dengan sorot mata yang penuh pujian. "Nah, itu dia poin pentingnya," ucap Yansya sambil menunjuk ke arah pemandangan kota di bawah dengan gaya teatrikal, seolah ia adalah sutradara yang baru saja berhasil menciptakan adegan terbaiknya.

"Tempat ini dipilih karena bisa jadi saksi bisu awal kisah epik kita, bukan hanya sekadar malam mingguan biasa." Yansya terkekeh pelan, menikmati momen di mana ia merasa seperti pemeran utama dalam filmnya sendiri, meskipun ia tahu rahasia di balik pilihan tempat ini hanyalah inspirasi dari layar kaca semata.

"Jadi, Tuan Yansya, apakah petualangan yang kau janjikan ini akan melibatkan baku tembak dan kejar-kejaran seru seperti misi-misi kita?" Lisa bertanya dengan nada menggoda, melirik Yansya yang masih tersenyum penuh kemenangan. "Atau ini hanya akan berakhir dengan adegan romantis klise di bawah bintang-bintang?"

Yansya tertawa pelan mendengar pertanyaan itu, ia mendekat sedikit ke arah Lisa. "Ah, Nona," jawabnya dengan suara yang dibuat-buat dramatis, "petualangan sejati itu seringkali datang dalam berbagai bentuk, kadang ia muncul dalam keheningan yang nyaman seperti ini, kadang juga dalam detak jantung yang berdebar kencang saat kita saling menatap."

Ia mengedipkan mata, menambahkan sentuhan godaan pada ucapannya, seolah ingin memperjelas bahwa malam itu bisa saja membawa lebih dari yang Lisa bayangkan.

Lisa mencondongkan tubuhnya ke arah Yansya, membalas tatapan menggoda itu dengan senyum miring yang penuh misteri. "Oh, benarkah begitu?" ucap Lisa, suaranya terdengar lembut, namun ada nada tantangan tersirat di dalamnya.

"Kalau begitu, aku menunggu petualangan macam apa yang akan kau sajikan malam ini, Yansya." Ia menyentuh lengan lelaki itu, jari-jarinya menelusuri sedikit, membuat sentuhan singkat yang menimbulkan getaran halus.

"Jangan sampai aku pulang dengan kesan bahwa kau hanya pandai bicara saja, karena aku sudah menyiapkan ekspektasi yang cukup tinggi untuk malam ini." Lisa mengangkat alisnya, seolah ingin memastikan bahwa Yansya memahami betapa seriusnya ia dengan tantangan itu, meskipun di wajahnya tetap ada rona geli.

Yansya menarik napas dalam, membalas senyum Lisa dengan seringai tipis yang penuh percaya diri. "Jangan khawatir, Lisa," ucap Yansya, suaranya terdengar meyakinkan, membuat Lisa sedikit terkejut karena perubahan panggilannya yang terasa lebih akrab.

"Kau tahu aku tidak pernah bermain-main dengan janji, apalagi jika menyangkut sesuatu yang penting seperti petualangan ini." Ia mencondongkan tubuhnya lebih dekat, matanya berkilat di bawah cahaya rembulan.

"Lagipula, untuk apa kita terburu-buru menghabiskan semua kejutan di satu malam saja? Kisah epik butuh waktu untuk dibangun, dan yang pasti, setiap adegannya akan selalu membuatmu merasa penasaran ingin melihat kelanjutannya." Yansya mengakhiri ucapannya dengan tawa renyah, menikmati reaksi Lisa yang kini menatapnya dengan campuran rasa ingin tahu dan kekaguman.

Lisa membalas tawa Yansya, kepalanya bersandar di bahu lelaki itu, merasa nyaman dengan kehangatan yang Yansya berikan. "Baiklah, aku akan pegang kata-katamu," ucap Lisa dengan suara yang terdengar lembut dan tulus.

"Aku percaya padamu, Yansya, karena kau selalu punya cara untuk membuat segalanya menjadi tidak biasa dan aku menyukai itu, jadi buatlah setiap adegan ini benar-benar tak terlupakan, apalagi di bawah langit yang penuh bintang ini." Ia memejamkan mata sesaat, menikmati momen tenang di antara mereka, seolah waktu berhenti berputar khusus untuk malam itu.

Yansya membiarkan Lisa bersandar di bahunya, menikmati keheningan yang menyelimuti mereka di bawah langit malam. Dalam hati, Yansya merasa ada kebahagiaan yang perlahan tumbuh, bukan hanya dari godaan dan tantangan yang Lisa berikan, tetapi juga dari kepercayaan yang terpancar dari setiap kata yang wanita itu ucapkan.

Ia menyadari bahwa misi untuk membuat Lisa mencintainya akan jauh lebih menarik daripada sekadar mengejar jabatan atau mengalahkan Fabian, karena tantangan ini melibatkan hatinya secara penuh dan ia tahu bahwa ini adalah petualangan sejati yang akan ia jalani bersama Lisa, di bawah kerlip bintang yang menjadi saksi bisu.

Keesokan paginya di kantor, saat mereka kembali bertemu dalam rapat tim yang membahas misi baru, Lisa menampilkan sikap yang sangat profesional dan dingin, seolah tak ada jejak kehangatan kencan semalam di bukit bintang.

Ia hanya fokus pada materi presentasi, menjelaskan setiap poin dengan lugas tanpa memberikan tatapan atau senyuman berarti ke arah Yansya. Yansya yang melihat perubahan itu dari jarak dekat, justru merasa tertantang dan semakin gemas ingin menggoda Lisa, karena ia tahu bahwa sikap dingin wanita itu hanyalah topeng yang dipakai untuk menutupi perasaannya di hadapan rekan kerja.

Tiba-tiba, suara Lisa memecah keheningan ruang rapat yang formal, "Yansya, apakah kau mendengarkan arahanku atau hanya sibuk melamun dengan rencanamu sendiri?" ucap Lisa dengan nada tajam, tatapan matanya mengarah langsung ke Yansya yang sedari tadi justru terlarut dalam pesona profesionalnya.

Raut wajah Lisa terlihat serius, menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak main-main dengan pekerjaannya, karena baginya profesionalisme adalah hal yang mutlak di dalam lingkungan kerja seperti ini. "Kita sedang membahas misi yang sangat penting dan membutuhkan fokus penuh," lanjutnya, suaranya sedikit meninggi, "jadi tolong, simpan dulu segala godaanmu dan fokus pada apa yang sedang kubicarakan."

Yansya hanya tersenyum tipis, diam-diam menikmati bagaimana Lisa, meskipun mencoba terlihat galak, justru semakin terlihat menarik di matanya.

Delisa dan Rio yang duduk di barisan depan saling berbisik pelan, mengamati interaksi antara Lisa dan Yansya dengan tatapan penuh selidik. Sementara Firmino, Beban, dan Layla yang berada di belakang mereka juga tak luput menatap keduanya dengan pandangan curiga, seolah ada sesuatu yang ganjil dari gelagat Lisa yang tiba-tiba begitu keras pada Yansya.

Senyuman tipis Yansya yang tidak kunjung hilang, meskipun sudah dimarahi atasannya, justru semakin memperkuat dugaan mereka bahwa ada sesuatu yang terjadi di luar ranah pekerjaan, sebuah rahasia yang mungkin hanya diketahui oleh Yansya dan Lisa.

"Wah, hebat juga Yansya ini, dimarahi kepala divisi malah senyum-senyum begitu," celetuk Rio dengan nada bercanda pada Delisa, membuat Delisa terkikik kecil.

Beban yang mendengar itu, langsung menimpali dengan suara keras, "Mungkin Yansya sedang membayangkan gaji barunya yang akan naik drastis, karena cuma itu yang bisa membuatnya sebahagia itu."

Firmino hanya menggelengkan kepala, namun ada senyum tipis di bibirnya, sementara Layla menambahkan, "Atau mungkin dia baru saja memecahkan kode rahasia Lisa tentang cara meluluhkan hatinya, bukan tentang misi kita."

Semua mata tertuju pada Yansya yang pura-pura serius menatap papan presentasi, menahan tawa di dalam hati, menikmati bagaimana teman-temannya tak sadar bahwa sindiran mereka justru semakin dekat dengan kebenaran yang baru saja ia rasakan.

Karena Yansya tetap tak kunjung mengubah ekspresinya, bahkan setelah dimarahi berkali-kali, Lisa akhirnya menghela napas panjang, tatapan matanya menunjukkan bahwa kesabarannya sudah habis. "Baik, Yansya, kalau kau memang belum bisa fokus, lebih baik kau lari lima putaran di lapangan sekarang juga," perintah Lisa dengan suara dingin, menunjuk ke arah jendela yang menampilkan lapangan latihan di luar gedung. "Anggap itu sebagai cara untuk menjernihkan pikiranmu."

Yansya mengangguk santai, tanpa sedikit pun terlihat terbebani, ia segera bangkit dari kursinya dan berjalan keluar ruang rapat dengan langkah ringan. Rio yang melihat Yansya bersemangat keluar, kemudian berbisik pada Delisa, "Wah, si duda ini penuh semangat juga ternyata, baru dimarahi Lisa sudah langsung lari-lari begitu."

Delisa membalas bisikan Rio, suaranya terdengar prihatin namun tetap dengan nada jenaka yang khas, "Sayang sekali ya, padahal Yansya masih muda, tampan, dan jelas-jelas berbakat luar biasa."

Ia menghela napas pendek, lalu melanjutkan dengan pandangan lurus ke arah pintu tempat Yansya baru saja menghilang, "Aku rasa mantan istrinya itu orang yang sangat bodoh karena sudah menyia-nyiakan lelaki seperti dia, padahal Yansya punya potensi besar." Firmino hanya mengangguk pelan, setuju dengan ucapan Delisa, sementara Beban dan Layla saling pandang, seolah membenarkan setiap kata yang diucapkan Delisa, karena mereka tahu bahwa Yansya memang memiliki semua kualitas itu.

Mendengar bisikan dan candaan para anggotanya, wajah Lisa berubah memerah karena menahan amarah, sebab ia tahu mereka sedang membicarakan Yansya dan dirinya. Ia lantas menggebrak meja rapat dengan keras, membuat seluruh anggota tim terlonjak kaget dan terdiam seketika.

"Kalian semua, termasuk Yansya, mulai sekarang hukumannya ditambah jadi lima ratus putaran!" perintah Lisa dengan suara yang menggelegar, tatapan matanya menyapu satu per satu wajah Delisa, Rio, Firmino, Beban, dan Layla dengan sorot tajam.

"Dan jangan hanya Yansya saja yang berlari, kalian semua ikut menemaninya, karena kalian semua juga tidak fokus pada misi ini!" Tanpa menunggu protes, Lisa memberi isyarat agar mereka segera keluar dari ruang rapat.

Dalam hati Lisa bertanya-tanya, kenapa dirinya harus merasa marah saat mendengar Delisa menyinggung mantan istri Yansya. Perasaannya mendadak panas, padahal ia tahu bahwa urusan masa lalu Yansya dengan istrinya sudah selesai dan tak ada lagi ikatan di antara mereka.

Lisa mencoba menenangkan diri, ia berusaha untuk tidak terlalu memikirkan perkataan Delisa, karena ia sadar bahwa emosi seperti ini tidak boleh muncul di hadapan para anggota timnya, apalagi saat sedang menjalankan tugas profesional.

1
Khusus Game
oke, bantu share k
Glastor Roy
yg bayak tor up ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!