NovelToon NovelToon
MONOLOG

MONOLOG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:556
Nilai: 5
Nama Author: Ann Rhea

Kenziro & Lyodra pikir menikah itu gampang. Ternyata, setelah cincin terpasang, drama ekonomi, selisih paham, dan kebiasaan aneh satu sama lain jadi bumbu sehari-hari.

Tapi hidup mereka tak cuma soal rebut dompet dan tisu. Ada sahabat misterius yang suka bikin kacau, rahasia masa lalu yang tiba-tiba muncul, dan sedikit gangguan horor yang bikin rumah tangga mereka makin absurd.

Di tengah tawa, tangis, dan ketegangan yang hampir menyeramkan, mereka harus belajar satu hal kalau cinta itu kadang harus diuji, dirombak, dan… dijalani lagi. Tapi dengan kompak mereka bisa melewatinya. Namun, apakah cinta aja cukup buat bertahan? Sementara, perasaan itu mulai terkikis oleh waktu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ann Rhea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba Saling Mengerti

Tidur Kenziro terasa lebih nyenyak dari sebelumnya. Ia masih setia memeluk guling dengan erat ketika cahaya matahari masuk.

Matanya pun terbuka dan kaget saat waktu sudah hampir tengah hari. Ia panik karena telat ke kantor sampai buru-buru mandi dan bersiap. Ketika berjalan ke lantai bawah, istrinya tengah duduk menikmati biskuit dan minuman segar dengan novel di tangannya.

"Sayang kok gak bangunin aku?"

Lyodra melihat ke arahnya. "Mau kemana?"

"Kantor." Kenziro merasa aneh, ia melihat kalender di atas meja dan berdecak sebal karena merasa konyol. "Kamu gak ngingetin aku ya sekarang tanggal merah."

Kini Lyodra mengigit buah apel dan hanya tertawa. "Kamu juga gak nanya sama aku."

"Tapi makasih, kamu gak ganggu tidur aku ya?" Kenziro mendekatinya mengusap puncak kepala Lyodra penuh kasih sayang karena merasa lega.

"Baca apaan sih fokus banget?" tanyanya begitu melihat tulisan kecil didepan mata Lyodra. "Sampe gak mau liat aku tuh, pasti ganteng ya MC nya?"

Lyodra tertawa, ketika merasa Kenziro cemburu dengan benda mati. "Haha iya, ini tuh tentang cowok yang obses ke mantan pacarnya padahal ceweknya udah nikah. Seru banget, judulnya Obsessed in Silence. Real gak espek keren deh buat nemenin waktu luang pas gabut gak mau mikir yang berat-berat."

"Oh oke, aku ganti baju dulu ya," katanya hingga tak lama turun kembali.

Lyodra lantas meninggalkan novelnya dan menyiapkan sarapan untuk Kenziro. Dari mulai menyeduh susu hangat, teh tawar bahkan roti biasa, sandwich, juga buah potong.

"Selamat makan sayang," ucapnya seraya ikut duduk menemani. "Gimana sandwich buatan aku sama salad buahnya enak?"

Surga rasanya lagi Kenziro menangkan sekarang. Istrinya cantik, baik dan rajin. "Enak buangettt."

"Kalau gitu aku ke atas dulu ya sebentar," ucapnya lalu pergi hingga tak lama dia datang dengan wajah cemberut.

"Ken, bisa gak sih handuk bekasnya jangan di taro di kasur? Itu basah! Tembus ke kasur bisa bikin noda item. Bau juga. Kan udah di sediain tempanya kenapa masih aja bandel!" dumelnha begitu kesal.

Kenziro hanya menyengir lebar. "Hehe lupa, tadi buru-buru."

Suasana hati Lyodra berubah karena ia juga kesal pas tahu banyak sampah bekas bungkus snack di pojok kamar. "Jangan jorok Ken. Males aku kalau sampahnya udah di gerumutin semut."

"Lupa sayang."

"Alasan aja lupa, lupa aja terus kayak orang amnesia!" celetuknya sebal seraya menghentakkan kakinya ke lantai.

Kenziro pun hanya diam, tidak menimpali membiarkannya nyerocos semaunya nanti juga diam sendiri kalau merasa lelah. Mending menikmati semua makanan lezat ini dari pada pusing mikirin hidup yang penuh ganda tanya. Mending cuekin aja ikutin alurnya mau kemana aja bebas yang kendaliin apa kita cuman sekedar menjalani tanpa tahu arahnya bakalan kemana? Apakah tebakan nya bakalan salah atau bener.

Ya memang hidup tuh gitu. Lyodra juga bakalan baikan lagi gak lama setelah ini karena dia bukan tipe orang yang suka madah marah lama.

Tak lama setelah mengomel sepanjang rumah, Lyodra muncul membawa sapu. "Padahal aku abis aja mengambil keputusan buat gak pake satu pelayan tapi banyak. Atau gak pake sama sekali. Kalau gini ceritanya aku bakalan sewa dua asisten khusus buat aku dan kamu. Dan juga buat ngurusin rumah."

"Padahal aku pengennya kita tetap tinggal berdua. Cari asisten rumah tangga yang gak nginep. Sayang kesini cuman kalau. dipanggil. Bukan yang nginep tiap malem bareng. Tapi ngeliat kamu selalu gitu terus mah toledor kayaknya keder kalau ngurus sendiri tuh. Capek banget." Dengan malas Lyodra menyapu lantai.

Kenziro pun menjawab dengan mudahnya. "Bebas sayang. Sewa puluhan juga gapapa asal sesuai kebutuhan. Aman kok, banyak pengeluaran berarti banyak pemasukan."

"Kamu gak inget keuangan kita lagi bermasalah?"

--✿✿✿--

"Gue udah putusin buat jadiin dia target apapun caranya gue mau deketin Kenziro. Karena cuman dia yang bakalan bisa bantu gue lunasin semua hutang gue ke dept collector," kata Aura yang bicara dengan teman perempuannya di salah satu kafe.

"Apa kan gue bilang. Lo udah sampe dititik bisa masuk ke perusahaannya aja bagus. Kerja disana enak gak, malahan tunjangannya besar. Terus rencana lo gimana selanjutnya?" tanya Gea antusias mendapatkan komisi atas jasanya.

Secarakan Gea yang memberikan ide itu bahkan merekomendasikan Kenziro padanya.

"Persetan dia udah punya istri atau belom. Gue gak peduli, gue cuman butuh uang dia sekalipun gue perlu jadi simpenan dia, gapapa asalkan hutang gue lunas dan gue bisa hidup dengan tenang." Aura tersenyum miring merasa yakin bisa mendapatkan Kenziro.

Bagaimana tidak? Dengan tubuh indahnya, ia bisa jadikan itu alat memancing mangsa. Meksipun sejauh ini Kenziro itu tampak tidak tertarik padanya disaat banyak pria lain terang-terangan menginginkannya. Tapi yang Aura inginkan hanya Kenziro dan uangnya. Selebihnya ia tidak peduli.

"Coba lo modus apa kek. Minta di anter pulang atau cari perhatian dikit. Gapapa kali, istrinya juga udah gak kerja disana," balas Gea yang merasa Aura tengah bingung begitu. "Atau lo jebak aja, biar dia suka sama lo. Pake apa kek, goyangan lo, rayuan lo. Lo kan buaya betina masa gak bisa?"

Aura berdecak sebal. "Masalahnya sejauh ini, gue udah coba mancing dia tapi susah banget. Kata orang dikantor dia emang orang yang setia bahkan cinta banget sama istrinya.

Mendengarnya pun tak sudi bagi Gea yang tak percaya cinta selain uang lebih penting dari segalanya. Karena tak ada uang ia tidak punya harga diri.

Itu artinya ya memang harga dirinya bisa dibeli dengan uang.

"Bungkus aja, cowok mana yang nolak kalau di ajak enak-enak?" celetuk Gea yang kini mengaduk coklat panasnya dan memberikan solusi lain.

Aura tengah berpikir agar semuanya berjalan mulus. "Gue cape di tagih dept collector mulu."

"Makanya berenti pay later, pusingkan lu jadinya. Atau kalau lu susah deketin Ken, lo deketin aja pejabat hidung belakang. Kalau mereka tertarik sama lo, gak bakalan segan-segan ngeluarin kocek cuman buat seneng-seneng sama lo, percaya deh."

"Ogah ah, minusnya banyak, geli mana gak sesuai ekspektasi." jadinya Aura bergidik ngeri

Gea berdecak. "Ya jangan berekspektasi lebih kalo gitu. Tutup mata aja, mayan buat geli-geliin hidup."

"Makin ngaco aja lo, cari yang cakep kek. Setidaknya gue gak terlalu ngenes liat mukanya setelah dapet duit."

Gea menggaruk kepalanya. Dia punya segudang kenalan pria yang ia ketahui tanpa perlu bertemu, berkat informasi di internet. "Ada, dia gak kalah tajir. Kekuasaannya dimana-mana. Kalo cuman buat bayarin hutang lo yang gak seberapa itu mudah banget bagi mereka. Sekali sentil udah lunas. Mau?"

"Mau? Bisa gak nih?"

"Bisa. Tapi lo mati."

Aura melongo kaget. "Hah maksudnya?"

"Karena pas lo coba deketin dia bakalan di bunuh. Dia tipe setia tingkat ekstrem soalnya."

Aura menggeleng. "Jangan itu. Niat hati mau nipu kalah di tipu balik yang ada."

"Pernah denger tentang keluarga Xanderwick? Itu yang gue maksud orangnya."

Aura pernah mendengar sekilas tentangnya yang memang terkenal kaya raya. Tanahnya dimana-mana termasuk usahanya. "Gue gak yakin bisa kesana. Sementara gue gak mau nyamar. Apalagi jadi babu. Serem juga kalo gue harus mati."

"Udah lo porotin aja duit bos lo abis itu tinggalin. Sukur-sukur kalo jadi nyonya nya tinggal ngangkang, udah beres."

Aura menyeruput minumannya. "Gak semudah itu."

"Yaelah kebanyakan mikir. Dibandingkan istrinya yang peyot gitu cantikan lo kemana-mana tau. Pasti Ken juga kurang puas sama bininya, nah baru sama lo puas."

Cukup menarik sebagai batu loncatan. "Gue baik-baikin aja ya? Tapi males pengen langsung to the point aja mau gue apa. Tapi masa gitu. Takut dipecat."

"Lah tu tau. Kata gue mending lo ajak ngobrol aja siapa tau dia nyaman karena perlahan-lahan sering bareng. Cobain gih, biar dia ngerasa oh ada lo jadinya hubungin lo terus. Atau opsi terakhir pergi ke dukun, buat minta mantra biar Ken liat lo dan mau kasih duit banyak," titah Gea.

1
douwataxx
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
Ann Rhea: makasihh, stay terus yaa
total 1 replies
menhera Chan
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Ann Rhea: wahh selamat menemani waktu luangmu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!