NovelToon NovelToon
I'M Just A Support

I'M Just A Support

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Perperangan
Popularitas:979
Nilai: 5
Nama Author: Fresh Wild

Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.

Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.

Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.

Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.

Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14 (Kebenaran dari Tatapan Julian)

Beberapa saat setelah mendaftar di Wolfhunt Guild. Julian berjalan dengan santai menuju lokasi tujuan selanjutnya yaitu Support Tower.

Menara yang terletak didekat Wolfhunt Guild, diseberang jalan kurang lebih berjarak 1 km.

Kini didepan matanya melihat menara menjulang tinggi dengan tulisan Support Tower. Lambang berbentuk cangkir yang diikat oleh ular dan dilingkari oleh garis tajam.

Julian berdiri didepan pintu masuk Support Tower sembari meletakkan kedua tangan kedalam saku celananya.

"Apa memang sesepi ini?" Julian bertanya kepada dirinya sendiri sembari melihat Support Tower didepannya yang terlihat sangat sepi.

Ia mengetuk pintu itu. Pintu dari kayu dengan lubang kecil ditengah pintu itu. Tak lama seseorang terlihat mengintip dari lubang kecil itu dan bersuara. "Siapa itu?" Tanya seseorang dari balik pintu. Suara agak kecil dan terdengar feminim.

"..Aku ingin berbicara sebentar apa boleh?" Julian tanya kepada asal suara itu.

Mendengar hal ini ia membuka kunci pintu hingga terdengar suara ketukan besi kunci. Pintu terbuka mengeluarkan decitan engsel pintu. Seorang wanita menggunakan jubah putih dan matanya agak sayu. Badannya berisi namun bukan dalam konteks gendut. Matanya berwarna hijau dan rambutnya agak pirang sembari mengenakan kain yang mengikat di tangan kanannya. Kulitnya sawo matang dengan bibirnya terlihat agak pucat.

"..Ada yang bisa kubantu?" Tanya wanita itu kepada Julian.

"Aku ingin berbicara tentang Support Route.." Ucap Julian menatap kearah wanita itu.

"Hmmm, apa kau seorang petualang?" Tanya wanita itu menebak.

"..Bisa dibilang aku baru menjadi seorang petualang" Ucap Julian.

"Pergilah, saat ini kita kekurangan pekerja.." Mendengar hal ini wanita itu merasa tidak senang dengan identitas Julian yang merupakan seorang petualang. Wanita itu hendak menutup pintu masuk, namun segera Julian menahannya.

"Aku disini tidak untuk merekrut seseorang, melainkan lihat lah.." Julian mengetahui alasan dibalik sikap wanita itu yang tidak senang. Julian segera menunjukan lingkaran sihir seorang Support Route yang dapat menjadi pembuktian baginya kalau dia datang ke Support Tower bukan untuk merekrut seseorang melainkan untuk belajar.

"..Kau.." Wanita itu terdiam melihat lingkaran sihir muncul dibelakang punggung Julian. Lingkaran sihir yang ia ketahui, dan sangat akrab dengannya.

"..Support Route Stage 10 Aid Initiate" Gumam Wanita itu melihat Julian.

"Iya" Julian mengkonfirmasi perkataan wanita didepannya dan segera menarik kembali lingkaran sihir yang baru ia tunjukkan agar tidak terlalu menarik perhatian.

"Aku disini ingin belajar tentang Support Route" Ucap Julian menatap wanita itu serius penuh dengan tekad.

Melihat hal ini wanita itu sedikit tertegun sebelum akhirnya berani untuk mengajak Julian untuk masuk kedalam menara. "Silahkan masuk, biar ku hubungi Master Tower dulu" Wanita itu segera membiarkan Julian untuk masuk kedalam.

Didalam Julian melihat ruangan melingkar yang ternyata cuku luas dibandingkan melihatnya dari luar. Sofa panjang untuk 4 orang dan meja kecil dari kaca hitam, diujung terdapat rak buku kecil serta karpet panjang dibawah sebagai alas. Lampu gantung terbuat dari sihir neon buatan Craftsmanship Tower sehingga bisa dinyalakan menggunakan Mana.

"Silahkan duduk dulu" Wanita itu mempersilahkan Julian untuk duduk disofa berwarna merah. Sesuai dengan arahannya Julian pun duduk diatas sofa dengan nyaman.

Setelah Julian duduk, segera wanita itu bergegas naik menuju tangga yang menempel pada dinding melingkar menuju lantai atas yang terhubung secara bertahap.

"Jadi ini Support Tower" Ucap Julian memandangi ruangan tempat dia berada. Telapak tangannya menyentuh meja kaca didepannya.

"Agak berdebu" Gumam Julian merasakan debu-debu dari meja menempel pada jari-jarinya

"..." Julian kemudian teringat kembali perkataan Siena sebelumnya, yang mengatakan bahwa Wolfhunt Guild kekurangan orang dengan Support Route.

"Sepertinya Support Route memang tidak diminati" Gumam Julian tersenyum kecil memikirkan.

'Kalaupun aku diberi kesempatan sepertinya aku juga tidak akan memilih Route ini' Ucap Julian didalam hatinya.

'Lemah dalam bertarung jarak dekat, bergerak seperti seorang pengecut, berlindung digarda paling belakang' Pikir Julian.

'Namun saat ini tidak ada jalan lain, untuk meningkatkan Space Route, aku harus meningkatkan Support Route ku juga' Julian berpikir sembari menatap langit-langit ruangan. Hingga akhirnya suara hentakan kaki terdengar dari arah tangga.

"Tuan, silahkan bertemu dengan Master Tower" Wanita sebelumnya sudah kembali dan mengajak Julian untuk bertemu dengan Master Tower.

"..." Mendengar ini Julian menganggukan kepalanya. Julian segera bangun dari duduknya dan berjalan menuju tangga mengikuti wanita itu.

Julian berjalan dipimpin oleh wanita itu didepannya. Ia naik terus menerus melewati beberapa lantai. Hingga akhirnya sampai disebuah ruangan dengan satu pintu dengan plat nama tertulis 'Ruangan Master Tower'.

Wanita itu yang berdiri didepan pintu mengetuk sebanyak 3 kali. Tidak butuh waktu lama hingga ketukan wanita itu direspon oleh seseorang dari balik pintu.

"Masuk" Suara seorang pria terdengar memanggil mereka untuk masuk.

Mendengar balasan itu, wanita itu segera membuka pintu dan masuk kedalam yang diikuti Julian dibelakang. Mata Julian melihat ruangan yang lebih bagus dan penuh dengan berbagai macam buku.

Meja kerja dari kayu yang kokoh dicat berwarna hitam dan kursi dengan bantalan empuk. Diatas meja penuh dengan kertas-kertas yang berantakan. Seorang Pria dengan tatapan tajam serta rambutnya yang berwarna putih bergelombang dan panjang sebahu. Kulitnya agak putih dengan wajah yang tampan dan proporsional. Tubuhnya atletis dan sulit dipercaya kalau dia adalah seorang Master Tower melihat dia seperti anak muda.

"Master dia adalah orang yang ku maksud" Wanita itu membungkukan badannya memberika penghormatan sembari menunjuk Julian dengan tangannya.

Julian merasakan tekanan yang kuat dari pria yang ada didepannya.

"Terimakasih Rani, sekarang kau bisa kembali" Master Tower berterimakasih dahulu sebelum akhirnya menyuruh Wanita itu yang bernama Rani untuk keluar dari ruangannya.

"Baik Master" Rani menundukkan kepalanya sedikit sebelum akhirnya pergi keluar ruangan.

"Silahkan duduk" Master Tower mempersilahkan Julian untuk duduk dikursi.

Julian yang mendengar ini tentu menuruti apa yang Master Tower katakan.

'Sial kenapa tubuhku sangat tertekan...' Julian mengutuk dirinya sendiri ketika dirinya merasa sangat grogi didepan Master Tower.

"Perkenalkan namaku, Renon Zielphas Master Tower dari Support Tower" Renon memperkenalkan dirinya sendiri.

"Namaku Julian.." Julian memperkenalkan dirinya.

"..Apa kau sedang berusaha menyembunyikannya?" Renon tiba-tiba menembak pertanyaan kepada Julian sembari menatap tajam kearah Julian.

Julian yang mendengar ini terdiam.

'Apa dia tahu sesuatu!!'

'Apa dia mengetahui rahasiaku'

'Apa dia mengetahui kalau aku bukanlah Julian yang asli?'

'..Atau dia mengetahui kalau ada monster ditubuhku'

Hanya dengan satu pertanyaan dari Renon membuat Julian panik setengah mati.

"..Julian Marvelus" Ucap Renon menyebutkan nama lengkap dari Julian.

"!!!" Julian yang mendengar ini terkejut sekaligus lega, ternyata yang dimaksud menyembunyikan adalah terkait dengan nama keluarganya.

"..I-iya namaku Julian Marvelus" Dengan nadanya yang tergagap Julian membenarkan nama yang disebut oleh Renon.

"Darimana anda tahu tentang namaku?" Julian tidak bisa untuk tidak bertanya darimana Renon mengetahuinya.

"Aku yang membantumu bertahan dari kutukan mu.." Renon dengan sombongnya mengatakan hal tersebut.

"..." Mendengar hal ini Julian terdiam seketika.

Kesal...

Bertahan?, bagaimana caranya ketika keluarganya saja membuangnya. Hidup dengan harapan dan tanpa harapan. Hal yang paling membuat Julian marah.

Mengepalkan tangannya.

"Harusnya begitu.." Melanjutkan Renon mengatakan.

Mendengar hal ini Julian terkejut menatap kearah Renon.

"Aku bisa melihatnya dari matamu, Itu bukanlah mata dari seseorang yang bertahan, melainkan mata dari seseorang yang melawan" Ucap Renon menatap lebih dalam kearah Julian.

Julian yang mendengar ini tersentak terkejut dan terdiam tidak bisa berkata-kata.

1
REY ASMODEUS
aku suka... semangat thor🦾🦾🦾🦾🦾
Freshwild
Jangan lupa like, Tinggalin review kalian dan kalau ada yang mau ditanyain bisa dikolom comment /Bye-Bye/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!