NovelToon NovelToon
MAHDI

MAHDI

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata-mata/Agen / Hantu / Tumbal
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Mahdi mengunjungi Ishwar tua yang tengah sakit. Ishwar mengenali siapa orang itu. Tamu dari masa lalu.

Tapi ada perlu apa Mahdi kembali menemui Ishwar setelah puluhan tahun berlalu?

Perjalanan Mahdi berkeliling waktu demi mewujudkan kebenaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesugihan Level Tertinggi

Mahdi berhasil melindungi desa dari serangan yang dikirim oleh jin setan pemimpin yang tinggal di rumah Pak Kaji Ud. Menyelamatkan nyawa orang-orang yang hendak dibunuh secara masal dengan cara gaib.

              Jin setan di rumah Pak Kaji Ud adalah jin setan yang sangat berbahaya. Usianya sudah sangat tua dan kesaktiannya berada di atas ilmu jin-jin setan berpangkat rendah yang menjadi suruhannya.

              Pak Kaji Ud melakukan pesugihan level tertinggi.

              Setelah kiriman serangan banaspati-banaspati semalam yang berhasil ditaklukan oleh Mahdi, jin setan yang selama ini disembah oleh Pak Kaji Ud akan turun tangan.

              Mahdi yakin malam ini jin setan pemimpin itu akan datang langsung ke desa untuk memburu dirinya. Demi menuntaskan dendamnya yang semalam gagal untuk membumihanguskan desa tempat Ishwar tinggal beserta seluruh penghuninya.

              Mahdi tidak mau itu sampai terjadi dan membahayakan keselamatan banyak jiwa. Mahdi akan membuat perhitungan dengan jin setan itu.

              Mahdi yang akan bertandang ke rumah Pak Kaji Ud.

*

              Sore hari Mahdi berangkat menuju ke desa yang jauh berada di barat,

              Tentu saja Mahdi tidak sendirian, ia mengajak Ishwar yang sudah mulai paham dengan segala situasinya.

              Dalam perjalanan itu Ishwar banyak bertanya-tanya kepada Mahdi,

              “Apa kamu yakin desa sudah aman?”,

              “Bagaimana kalau ada serangan susulan?”, tanya Ishwar.

              “Tenang saja Ishwar”,

              “Anak dan istrimu aman”,

              “Setan itu tidak akan melakukan serangan sebelum tengah malam”,

              “Sekarang setan-setan itu sedang kelelahan setelah pertempuran semalam”,

              “Untuk itu lah kita akan memancingnya keluar sebelum lewat tengah malam”,

              Mahdi ingin menyudahi pesugihan Pak Kaji Ud dengan cara mengalahkan jin setan pemimpin yang selama ini Pak Kaji Ud pelihara.

              Sudah berapa banyak nyawa dan jiwa-jiwa manusia yang tidak berdosa dijadikan tumbal akibat pesugihan ini? Mereka mati dengan mengenaskan dan menanggung siksa yang kekal.

              Semua rantai keburukan itu secepatnya harus diakhiri.

              Mahdi dan Ishwar menunggu sampai ba’da isya’ untuk melakukan aksi mereka yang sudah Mahdi dan Ishwar rencanakan bersama.

              Ishwar masih ingat yang mana rumah Pak Kaji Ud. Ia juga ikut berangkat bersama rombongan pengantin sewaktu mengantar mbak Siti datang untuk pertama kalinya ke desa ini.

              Rencananya adalah Ishwar akan mengendap-endap masuk ke dalam rumah Pak Kaji Ud seperti maling. Ishwar punya tugas untuk mengambil kain berwarna hitam yang ada di dalam rumah itu.

              Kain berwarna hitam yang sama seperti yang dipukul Ishwar kuat-kuat kemarin malam.

              “Di dalam rumah itu ada sebuah kamar yang pintunya selalu tertutup rapat”,

              “Kamar itu ada di sudut bangunan”,

              “Di kamar itu lah kamu harus mengambil kain berwarna hitam itu”,

              Itu lah kalimat-kalimat petunjuk dari Mahdi kepada Ishwar. Dan yang terpenting kata Mahdi adalah “jangan sampai tertangkap”.

*

              Ba’da isya’ telah berlalu. Orang-orang di desa sudah masuk ke dalam rumahnya sendiri-sendiri.

              Saatnya bagi Mahdi dan Ishwar yang pemberani untuk beraksi.

              Rumah Pak Kaji Ud berada di dalam kampung. Dikelilingi oleh rumah-rumah warga yang lain.

              Rumah mbak Siti yang sekarang itu tidak susah untuk dicari. Rumah itu mencolok sendiri jika dibandingkan dengan rumah-rumah yang lain disekitarnya.

              Rumah punya Pak Kaji Ud adalah rumah yang paling besar.

              Ishwar terlebih dahulu mengitari rumah besar itu. Ia mengamati keadaan sekitar sambil mencari jalan masuk.

              Tidak hanya berani malam ini Ishwar juga didukung oleh keberuntungan. Jendela dapur di rumah Pak Kaji Ud masih terbuka lebar.

              Insting pencuri Ishwar pun bergerak cepat. Ishwar masuk melalui jendela dapur itu dengan sangat gampang.

              Di dalam dapur lampunya mati dan sama sekali tidak ada orang.

              Ishwar juga tidak mendengar dan merasakan adanya aktivitas manusia di rumah ini. Bagus lah jika sepagi ini para penghuni rumah sudah pada tidur. Itu artinya Ishwar bisa bebas untuk melakukan apa pun yang ia mau tanpa ketahuan.

              Tapi Ishwar tidak terlena dengan kemegahan isi rumah ini. Ishwar datang bukan untuk mencuri. Ishwar tetap fokus pada misinya.

              Kamar yang tertutup rapat. Ishwar dengan mudah menemukannya.

              Ishwar pun dengan berhati-hati membuka pintu kamar itu.

              Namun Ishwar salah kamar. Ternyata di dalam kamar itu ada mbak Siti dan Pak Kaji Ud yang sudah tertidur lelap dengan mendengkur.

              Sementara itu mbak Siti tengah bersolo karir. Jari-jari istri ketiga Pak Kaji Ud itu sedang mengotak-atik area-area tubuh yang mudah terangsang.

              Terlihat mbak Siti menggeliat sendiri di atas ranjang. Sambil sesekali mengeluarkan suara desahan dari balik bibirnya yang terus digigit.

              Ishwar sempat tergoda ingin menolong mbak Siti mencapai puncak kenikmatan. Tapi dengan segera tersadar itu adalan sebuah perbuatan yang tercela dan berbuah dosa.

              Terlebih Ishwar sedang dalam misi penting.

              Ishwar kembali menutup pintu kamar yang salah ia buka itu.

              “Kamar itu ada di sudut bangunan”, petunjuk Mahdi.

              Kali ini Ishwar benar-benar menemukannya. Pintu kamar yang tertutup rapat yang terletak di sudut ruangan.

              Tidak akan salah lagi.

              Dan ketika Ishwar membuka pintu itu, benar di dalam kamar itu ada kain berwarna hitam. Sebuah kain berwarna hitam yang dijadikan sebagai tirai untuk membagi kamar tersebut menjadi dua ruangan.

              Ishwar mengenali kain hitam yang di malam sebelumnya mereka sudah bertemu.

              Ishwar melepas tirai hitam yang tergantung itu,

              Di balik tirai itu ada sebuah persembahan,

              Ada sebuah meja yang di atasnya ditaruh sesajen-sesajen lengkap yang masih segar.

              Dupa, buah, bunga, tengkorak-tengkorak binatang,

              Dan ada foto Pak Kaji Ud dengan ukuran besar yang dipasang di dinding kamar.

              Tidak ada instruksi lanjutan berkenaan dengan tempat dan sesajen-sesajen itu. Tidak ada yang harus dilakukan.

              Mahdi hanya menyuruh Ishwar untuk mengambil kain berwarna hitam yang sekarang sudah berada digenggaman tangan.

              Ishwar pun segera pergi keluar meninggalkan ruangan yang mulai terasa horornya.

              Ishwar kembali ke dapur untuk keluar dari dalam rumah itu melalui jendela yang masih terbuka. Sama seperti beberapa waktu yang lalu ketika ia masuk ke dalam rumah ini.

              Tapi ada yang menunda langkahnya,

              Ishwar melihat panci di atas kompor terbuka. Sewaktu datang tadi perasaan panci di atas kompor itu tertutup.

              Seperti ada sebuah daya tarik magis pada panci itu. Ishwar pun tergoda lalu mendekatinya.

              Ishwar tiba-tiba menjadi lapar dan ingin makan.

              Ishwar melihat ke dalam isi panci tersebut.

              Ada daging sapi, Ishwar ingin memakannya.

              Ishwar main comot saja daging sapi di dalam panci itu dengan tangan kosong. Tanpa berdoa dan tanpa meminta sama yang punya.

              Potongan daging sapi ini besar-besar. Dagingnya berasa kenyal sewaktu dipegang.

              Ishwar urungkan niat untuk memakannya,

              Karena begitu daging sapi itu sampai di depan mata ternyata itu bukanlah potongan daging sapi,

              Melainkan lintah besar yang masih menggeliat hidup-hidup.

              Untung saja Ishwar belum memasukkan lintah itu ke dalam mulutnya.

              Seperti apa rasanya jika sampai sudah dikunyah? Apa yang akan dilakukan lintah itu di dalam perut Ishwar?

              “Brak!”,

             Tiba-tiba terdengar suara bantingan pintu yang sangat kencang. Ishwar lupa menutup pintu kamar yang ada di sudut ruangan. Tempat dimana ia mencuri kain berwarna hitam.

             Ishwar ketahuan. Terdengar suara langkah kaki yang begitu berat datang ke arahnya.

             Ishwar bergegas melarikan diri dari rumah Pak Kaji Ud lewat jendela dapur.

             “Jangan sampai tertangkap”, pesan Mahdi.

             Ishwar telah berhasil menjalankan bagiannya.

             Ishwar sekedar ketahuan, bukan tertangkap.

              Rencananya adalah Ishwar akan mengendap-endap masuk ke dalam rumah Pak Kaji Ud seperti maling. Ishwar punya tugas untuk mengambil kain berwarna hitam yang ada di dalam rumah itu.

             Sedangkan Mahdi akan menunggu kedatangan Ishwar di seberang jalan raya. Di tanah lapang yang kosong.

             Ishwar lari terbirit-birit. Ia takut jika setan dari rumah Pak Kaji Ud yang tengah mengejarnya berhasil menangkapnya.

             Ishwar pasti mati jika jin setan pemimpin itu bisa menyentuhnya.

             Untungnya perhitungan Mahdi sangat jeli. Sebelum lewat tengah malam kekuatan jin setan pemimpin itu masih belum pulih sempurna setelah menelan kekalahan pada pertarungan sebelumnya.

1
noName
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!